NovelToon NovelToon
Floating Destiny

Floating Destiny

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi / Reinkarnasi / Dunia Lain / Masuk ke dalam novel / Penyelamat
Popularitas:3.8k
Nilai: 5
Nama Author: Aegis aetna

Astin. Seorang siswa academy pahlawan peringkat bawah dengan reputasi buruk.

Menyadari dirinya pernah memiliki kehidupan lain. Ia mulai mengetahui tentang kebenaran dunia ini. Dari awal sampai menuju akhir.

Ia yang mengetahui masa depan mencoba merubah garis takdir yang akan menimpa diri beserta orang di sekitar.

Mencoba menyelamatkan. Menghindari tragedi. Dan mencegah akhir dari dunia.

Semoga saja. Dia dapat memanfaatkan semua pengetahuan itu. Jika tidak? Semua hanya akan binasa.

1000 kata per bab. Update? Kalau mood saja.

Lagu : Floating Star. (Kirara).

Lirik : Nemuri no... awa yuki... owari no yume wo miyou wo...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aegis aetna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mengisolasi.

...Cerita berlanjut....

Episode delapan belas.

"Kukuku... Aku tidak menyangka, bajingan sepertimu dapat bertahan dari gelombang energi sekuat itu."

Makhluk humanoid. Dengan kulit hitam serta telinga runcing. Ia berjalan santai menuju di mana Astin berada. Sembari menyeringai, memperlihatkan gigi-gigi runcing miliknya.

Kobaran api berwarna hijau menyelimuti diri. Dengan mata zamrud yang berbinar, melihat anak laki-laki berpenampilan serba putih di hadapannya diam membeku, dengan bahu yang semakin gemetar.

Walau beberapa saat kemudian ekspresinya sedikit berubah, ketika ia mendengar...

"Hahaha... Akhirnya kau memperlihatkan wujud aslimu juga, dasar bedebah...!"

Astin tiba-tiba mengangkat kepalanya sembari tertawa lepas. Walaupun ekspresinya langsung berubah jadi serius.

Dan makhluk itu kembali menyeringai. Ia menghentikan langkah beberapa meter dari hadapan Astin. Kemudian berkata sembari menutupi matanya yang menyala hijau...

"Kukuku... Sepertinya kau sudah kehilangan akal, saking takutnya dengan Osshten yang hebat ini."

Sedangkan Astin memasang wajah sombong, sembari memicingkan matanya sebelah, dan berkata dengan nada heran...

"Hebat? Makhluk kotor dan rendahan seperti mu? Hahaha... Kalau begitu. Apakah makhluk hebat sepertimu bisa mengatasi ini?"

Osshten mengernyitkan alisnya kesal, melihat makhluk congkak yang tengah menunjuk ke atas sembari menyeringai di hadapannya...

"Kukuku... Apa kau begitu putus asa sampai membuat trik murahan untuk mengalihkan perhatianku? Sayang sekali, itu tidak akan mempan untuk Osshten yang hebat ini. Jadi..."

Osshten mengeluarkan sebuah bola crystal berwarna hijau, kemudian ia lanjut berkata...

"Matilah kau cecunguk lemah...!" Shaaa...

Asap beracun berwarna hijau, dengan wujud beberapa ular mendesis melebarkan taring, menerjang ke arah Astin. Akan tetapi...

Swiing... Sebuah kubus putih dengan ukiran indah yang melayang di ketinggian, semenjak dua detik setelah Astin kehilangan kontak dari Marika, melesat secepat cahaya. Dan berhenti beberapa meter di atas kepala Osshten...

Dengan posisi salah satu sudutnya sebagai tumpuan, kubus putih tersebut terbuka secara memencar, di setiap ukiran yang berpendar dengan cahaya putih...

Memperlihatkan sebuah bola hitam kecil yang tengah berputar dengan kecepatan masif, layaknya sebuah Black Hole berukuran kecil.

Membuat ular asap beracun yang berjarak beberapa senti dari wajah Astin jadi terhisap.

Begitu pula dengan Osshten yang membuka matanya lebar, dengan seketika...

"Apa yang... Kheuk..." Swiiizzz...

Osshten lantas terhisap tertarik terpelintir, seperti spaghetti berwarna hitam bercampur hijau. Demikian pula dengan...

"Akh..."

Astin yang juga tidak jauh dari sana lantas ikut terhisap. Tidak terkecuali dengan debu serta asap maupun udara, sehingga area di sekitar kubus tersebut layaknya ruang hampa...

-

Segera setelahnya, setiap bagian kubus yang memencar tersebut kembali menyatu.

Sebelum kemudian melesat dengan kecepatan cahaya menuju angkasa... Swiing.♪.♪.♪

***

...Beberapa waktu lalu....

"Astin tunggu, kamu mau pergi ke mana?!"

Saat Astin berjalan di lorong bersama Restia. Ia berpapasan dengan kakak perempuannya, Rinea. Yang sepertinya baru kembali dari ruang interogasi.

Rinea menyampaikan pesan dari instruktur Eris. Kalau Astin tidak perlu menemuinya, sebab ia sedang disibukkan dengan tugas.

Astin juga memang berniat untuk melewatkan pertemuan dengan instrukturnya itu.

Ia harus segera menemui Marika, untuk menjalankan rencana. Oleh sebab itu ia meminta Restia yang hendak mengikuti agar...

"Lebih baik kamu tunggu di sini bersama kakak Rinea. Ada sesuatu yang perlu aku lakukan."

Sedangkan Rinea yang melihat tingkah aneh dari adiknya, tidak bisa tidak dibuat curiga.

"Astin, apa kamu mau membuat keributan lagi?! Asal kamu tahu... Aku sudah cukup lelah untuk memarahi mu!"

Ya, segera setelah melihat Astin, Rinea lantas memarahi adik badung yang sudah membuat ulah ini. Dan sekarang ia merasa sangat lelah, setelah menceramahi serta mencubit Astin sampai merasa puas.

Itu sebabnya Astin segera beranjak sembari mengelus perutnya. Dan berkata, sembari ia memperlihatkan punggung tangannya yang melambai, pada dua gadis di belakangnya...

"Aku juga sudah lelah mendengar ceramah dari kakak. Jadi aku akan pergi merenung sembari meredakan sakit di perutku ini..."

.

Restia yang mendengarnya lantas angkat bicara. Dan hendak mengejar Astin yang sudah beranjak pergi.

"Astin, apa perutmu terasa sakit lagi? Sudah kuduga aku harus ikut bersama denganmu."

Namun Rinea segera memeluk tubuh mungil Restia untuk mencegahnya, dan berkata...

"Restia adik perempuanku sayang, biarkan bajingan itu sendiri. Aku tidak mau sampai kamu terkena masalah lagi sebab terlibat dengannya..."

"Tapi kakak..."

Rinea memandangi gadis menggemaskan di hadapannya, yang tengah memasang ekspresi melankolis.

Ya, Rinea tahu betul, kalau Restia sangat tergila-gila dengan adik berengsek nya, bahkan semenjak mereka masih kecil.

Dengan lembut Rinea menggapai pipi Restia. Kemudian mengecup keningnya, dan berkata.

"Chu.♪.♪.♪ Lebih baik kamu ikut kakak ke ruang osis. Sepertinya wakil ketua membawa beberapa manisan... Jadi kita bisa bersantai sembari meminum teh bersama..."

Restia memejamkan mata, merasakan sentuhan lembut di keningnya.

Kakak perempuannya ini memang selalu bersikap lembut terhadap dirinya. Bahkan hubungan mereka sudah seperti saudari.

Restia merupakan putri sulung, dan ia hanya memiliki seorang adik perempuan. Jadi dia merasa sangat senang mendapat sosok kakak perempuan yang memanjakan dirinya.

Terlebih dia merupakan kakak dari lelaki yang sangat ia cintai. Dan pada akhirnya, mereka juga akan benar-benar menjadi saudari setelah ia menikah dengan Astin.

Pipi Restia sedikit terasa panas, ketika ia membayangkan hal itu. Dengan patuh ia mengangguk. Kemudian beranjak menuju ruang osis bersama Rinea.

*

Di bawah salah satu pohon, di tengah rimbun taman belakang academy. Marika memantau situasi dari kejauhan dengan tenang...

Bzzzttt... "Hiik..."

Walau tubuhnya segera mengejit, saat crystal ungu transparan di sela dadanya bergetar. Ia lantas segera mengambilnya...

[Marika, laporkan perkembangan situasi...]

"Baik tuan muda. Sekarang anak-anak nakal itu sedang menghajar target..."

[Bodoh... Sepertinya mereka benar-benar ingin cari mati. Tunggu di sana, aku akan segera sampai...]

"Baik tuan muda."

[Piip.♪.♪.♪]

Marika segera kembali menyimpan crystal komunikasi. Kemudian ia merapikan diri, bersiap menyambut tuan mudanya yang hendak menghampiri...

Beberapa menit kemudian...

.

"Hiik..."

Tubuh Marika kembali mengejit. Saat ada seseorang yang menepuk pundaknya dari belakang. Ia lantas berbalik dan berkata, setelah ia tau siapa pelakunya...

"Tuan muda..."

Astin menyeringai. Melihat reaksi lucu dari Marika, yang kini tengah menggelembungkan pipi sembari memasang ekspresi kesal. Walau ekspresinya segera berubah jadi serius...

"Marika, bisa kamu keluarkan item yang aku titipkan sebelumnya?"

"Baik tuan muda."

Marika menyentuh permata zamrud yang menghiasi gaunnya. Sebuah pusaran tiba-tiba muncul dari tengah dada Marika. Dan...

Swiing... Sebuah kubus putih segera beranjak keluar dari dalamnya. Dan pusaran tersebut segera kembali menjadi permata.

Sedangkan kubus putih dengan ukiran indah itu melayang mengelilingi Astin, seolah ia tengah menyambut tuannya...

Kemudian Astin merogoh tas kecil yang melingkar di pinggangnya.

Ia mengambil beberapa crystal ungu gelap yang merupakan batu energi. Kemudian ia menyerahkannya pada Marika. Swiing... Dan kubus putih yang sebelumnya melayang di sebelah bahu Astin, beranjak dan menyerap crystal-crystal ungu gelap di tangan Marika.

Sedangkan Astin...?

"Tuan muda, anda mau pergi ke mana?"

"Aku akan mengawasi mereka lebih dekat. Aku akan memberi instruksi. Jadi, segera arahkan Pandora Box ke arah target, setelah dia selesai menyerap semua batu energi..."

"Tapi tuan muda..."

Astin hanya tersenyum lembut pada Marika. Kemudian ia berkata, sembari mengalirkan energi pada permata putih yang menghiasi seragamnya...

"Aku pasti akan menepati janji. Jadi kamu tunggu saja di sini..."

Dan seketika itu. Pemandangan Astin hilang begitu saja dari pandangan Marika, yang kini terkikik dengan wajahnya yang memerah...

"Fu fu... Aku jadi tidak sabar menantikannya."

...Bersambung....

...Osshten. Pinterest....

1
Mizuki
shota🗿
Aegis Aetna: mau bikin cerita dark fantashy MC nya dia, soalnya latar belakang dia sangat gelap...
total 1 replies
Mizuki
onotope swiish-nya agak ganggu deh perasaan
Aegis Aetna: gak papa...
total 1 replies
Amelia
ayo semangat terus untuk up nya ❤️👍
Aegis Aetna: siap kakak.
total 1 replies
👁Zigur👁
sampe sini dulu. nice pict🙏🙏
Aegis Aetna: oke bang.
total 1 replies
Bilqies
🙈🙈🙈🙈
Aegis Aetna: tenang masih aman.
total 1 replies
Bilqies
janji yaa, awas sampai kamu ingkar, gue bejek loe
Aegis Aetna: iya tenang Astin gak akan ingkar, dia gak bakal mengabaikan Restia lagi, dan lebih perhatian...
total 1 replies
Bilqies
tapi setidaknya kamu tidak perlu menyakiti restia seperti itu 😤😤
Bilqies
kok aku jadi mewek gini ya Thor, jadi ikutan sedih huhuhuhu
Aegis Aetna: iya jahat banget Astin.
total 1 replies
Bilqies
bagaimana kamu gak terluka Astin, sudah jelas jelas kau seperti itu tapi tetap saja menyangkalnya
Bilqies
waduh segitunya ya sampai melepuh tuh kulit
Aegis Aetna: kalo gak pakek item perlindungan auto meleleh...
total 1 replies
Bilqies
jadi ngeri pas bayangin adegan kelahinya
Bilqies
woow keren
Bilqies
balas aja Astin jangan diam aja
Aegis Aetna: gak boleh gitu.
total 1 replies
Bilqies
setuju 👍
Aegis Aetna: setuju untuk gebkin Astin.
total 1 replies
Mizuki
btw, cuma perasaanku atau emang sifat cweknya pada anoo semua
Mizuki: 😂😂😂😂😂
Aegis Aetna: anoo gimana nih bang coba jelaskan.
total 2 replies
Amelia
siapa kah itu?...
Aegis Aetna: sudah bisa ditebak.
total 1 replies
Bilqies
3 bab dulu ya Thor, nanti lanjut lagi 🥰🥰
Aegis Aetna: oke, slowww...
total 1 replies
Bilqies
apa Astin berusaha menyembunyikan statusnya dari orang orang thor
Aegis Aetna: okee...
Bilqies: bakalan ap Thor....
aaah jadi penasaran niih,
oh ya Thor mampir ya di karya baruku...
total 3 replies
Bilqies
yakin itu benar ? jangan asal tuduh sebelum tau kebenarannya
Aegis Aetna: susah ngadepin orang emosian, apalagi kalo mereka udah ngecap jelek kita. mau benerpun pasti disalahin.
total 1 replies
Bilqies
waaah Astin keren kali dirimu 🥰🥰
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!