NovelToon NovelToon
Mendadak Jadi Pria Idaman

Mendadak Jadi Pria Idaman

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Berondong / Dikelilingi wanita cantik / Harem / Anak Lelaki/Pria Miskin / Ilmu Kanuragan
Popularitas:39.7k
Nilai: 5
Nama Author: rcancer

Menjadi pria idaman banyak wanita? Sungguh tidak pernah terlintas dalam pikiran seorang pemuda berusia 22 tahun yang akrab dipanggil Bayu.

Pemuda kampung yang tidak pernah percaya diri untuk menjalin hubungan spesial dengan wanita, tidak pernah menyangka, keputusannya merantau ke ibu kota, membuat Bayu menjadi pria yang paling diinginkan para wanita.

Apakah hal itu membuat Bayu senang? Atau justru Bayu akan mendapat banyak masalah karenanya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rcancer, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Makan Bakso

Sepanjang perjalanan menuju ke rumah Gio, Bayu terus berpikir keras, mencari alasan yang tepat jika nanti dia berada di rumah janda anak satu tersebut.

Apa lagi Bayu menyadari, ada yang mengikutinya di belakang. Pemuda itu semakin dibuat heran dan diliputi banyak tanda tanya.

Untuk mengatasi segala apa yang dia pikirkan, Bayu mengalihkannya dengan cara menanggapi semua celoteh dan pertanyaan dari anak kecil yang bersamanya saat ini. Kadang, Bayu juga menanggapi pertanyaan yang keluar dari mulut wanita di belakangnya.

"Bunda!" teriak Gio kala melihat wanita yang melahirkannya kini sedang berada di depan rumah, berdiri di dekat gerobak pedagang keliling.

Kurang dari lima belas menit, mereka kini sudah sampai di tempat tujuan dan Gio langsung berteriak, membuat siapapun yang mendengar teriakan itu, menoleh ke arahnya.

"Loh, Gio?" tanya Mira, kala belum sepenuhnya melihat wajah si pengendara motor. Namun kala laju motor mulai mendekat dan berhenti, wanita itu terlihat sedikit kaget. "Loh, kok Gio bisa sama Mas Bayu?"

"Kebetulan tadi saya sedang di perjalanan, Bu, dan saya melihat Gio di depan komplek sekolah. Jadi saya nawarin dia untuk mengantarnya," balas Bayu apa adanya.

"Wahh, jadi ngerepotin nih," wajah Mbak Mira langsung terlihat senang. "Oh iya, kamu mau bakso nggak?" tawarnya. Tapi tanpa menunggu jawaban dari Bayu, Mira langsung memesan Bakso yang sedang dia beli untuk Bayu dan anak serta pembantu di rumahnya.

"Duh, Bu, nggak usah,," balas Bayu basa basi. Padahal sebenarnya dia senang, karena bisa mengulur waktu pulang hingga beberapa menit.

"Nggak apa-apa. Lagian ini juga sebagai tanda terima kasih, karena kamu sudah nganterin Gio," balas Mira. "Bi, tolong ambil mangkok ya? Biar Gio aku yang gantiin baju."

"Baik, Mbak," balas Bi Wati yang tadi sempat masuk ke rumah terlebih dahulu begitu turun dari motor menaruh barang belanjaan. Sedangkan Gio sendiri sedari tadi nempel terus kepada Bayu, merengek dan mengajak pemuda itu masuk ke dalam.

"Kamu memang lagi nggak ada tugas? Kok bisa jam segini masih santai?" tanya Mira setelah mereka masuk dan duduk di ruang tamu.

Seperti biasa, wanita itu selalu mengenakan baju yang cukup seksi bagi mata seorang pria. Meski hanya sebuah daster bermotif batik. Tapi ukurannya yang culup pendek dan tanpa lengan, membuat lelaki manapun tergoda untuk memandangnya.

"Kebetulan, hari ini cuma dapat satu tugas dan sudah selesai lebih cepat. Jadi,ntadi niatnya saya hendak pulang. Kali aja di kantor, nanti ada tambahan kerjaan," Bayu memilih berkata jujur.

"Oh gitu? Ya enak dong, jam segini udah bisa santai," balas Mira sembari tangannya melepas seragam sekolah dari tubuh anaknya.

"Om, Om main di rumah Giona yang lama ya?" pinta Gio masih terlihat antusias.

"Ya pasti lumayan lama. Kan, Omnya harus makan bakso dulu," Mira yang menjawab.

"Wahh! Asyik nih, bakalan seru!" ujar Gio sangat antusias.

"Emang Gio nggak pengin main keluar sama temen-temen?" tanya Mira agak meledek anaknya. Selain heran dengan keinginan anaknya, wanita itu juga sebenarnya senang jika memang Bayu akan berada di rumahnya dalam waktu yang cukup lama.

"Kan ada Om di sini, masa Gio main diluar sih, Bun. Kasihan, nanti Om nya nggak ada teman," balas Gio nampak begitu menngemaskan sampai dua orang dewasa di dekatnya mengembangkan senyum mereka.

"Mbak, ini baksonya mau di makan di sini?" tanya Bi Wati.

"Taruh di meja makan aja deh, Bi. Biar lebih mudah ngambil minumnya."

"Baik, Mbak," Bi Wati bergegas membawa nampan berisi empat mangkok bakso ke tempat yang dituju.

"Ayo, Mas Bayu, makan bakso dulu," ajak Mira.

"Ayo, Om," Gio pun tak mau kalah. Anak itu dengan semangat menarik tangan Bayu. Pemuda itu hanya bisa pasrah mengikuti ajakan anak tersebut.

Sesampainya di meja makan, Gio bahkan memilih duduk di sisi Bayu. Sedangkan Mira di seberang meja, berhadapan dengan pemuda itu. Bi wati sendiri memilih makan di taman belakang rumah. Katanya lebih enak makan di sana. Udaranya segar.

"Gio suapin Bunda aja sini. Kasihan Om Bayu, jadi kerepotan, nggak bisa makan itu," ucap Mira kala sang anak merengek minta disuapin Bayu.

"Nggak apa-apa, Bu. Nggak merepotkan kok, saya malah senang melakukannya," balas Bayu sembari meraih sendok di dalam mangkok bakso Gio.

Mira sontak mengalah dan dia sempat menggelengkan kepalanya sejenak. Melihat tingkah sang anak seperti itu, Mira jadi merasa sedih. Anak itu terlihat jelas merindukan sosok sang ayah.

"Maaf ya, Mas. Jadi ngerepotin," ucap Mira merasa tidak enak hati.

"Tidak, apa-apa, Bu. Ini sama sekali tidak merepotkan," jawab Bayu santai, tidak seperti kemarin yang terus-terusan canggung. Mira pun tersenyum dan dia kembali menikmati makanannya.

"Kalau bisa, kamu jangan panggil aku Ibu Mas," Mira kembali berkata. "Sepertinya perbedaan usia kita juga nggak terlalu jau. Usia kamu sekarang berapa sih?"

"Baru 22 tahun, Bu," balas Bayu.

"Tu kan Bu lagi," protes Mira. "Panggil aja Mbak. Cuma selisih lima tahun doang."

Bayu seketika tersenyum tanpa memberi jawaban pasti. Di saat dia hendak menikmati baksonya sendiri, tanpa sengaja, Gio menjatuhkan sendok yang dipegang anak itu ke lantai. "Yah, jatuh!" seru Gio.

"Biar Om aja yang ngambil," ucap Bayu kala melihat anak itu hendak turun dari duduknya.

Bayu segera membungkukan tubuhnya, meraih sendok yang jatuh hingga ke di bawah tengah. Disaat tangan Bayu hampir menjangkau sendok tersebut, matanya tak sengaja melihat sesuatu. Seketika itu juga mata Bayu pun agak melebar.

"Astaga!" pekik Bayu.

"Kenapa, Bay?" tanya Mira kaget. Wanita itu bahkan langsung sedikit membungkuk karena terkejut mendengar suara Bayu.

"Nggak, apa-apa, Mbak. Ini, sendoknya meleset," balas Bayu dusta dan sedikit tergagap. Dengan cepat, pemuda itu segera meraih sendok lalu kembali ke posisi semula.

"Kirain ada apaan," balas Mira merasa lega. Berbeda dengan Bayu, yang saat itu juga pikirannya sudah kemana-kemana.

"Aku tuh tadi sebenarnya udah menghubungi kantor kamu loh, Mas," ucap Mira lagi. "Besok, niatnya, aku mau menggunakan jasa kamu lagi."

"Jasa aku?" Tanya Bayu.

"Iya," balas Mira setelah sembari mengangguk. "Maksudnya, besok dan seterusnya jika aku mau menggunakan jasa Home Service, aku hanya mau kamu yang ke sini. Jangan karyawan lain."

"Loh, kenapa gitu, Mbak?" Bayu jelas jadi penasaran.

"Karena hanya kamu yang bisa dekat dengan anakku," balas Mira sembari menatap anaknya yang sedang mengunyah. Sebenarnya itu hanya salah satu alasan saja. Mira juga ada alasan lain yang Bayu tidak mungkin tahu.

Bayu hanya bisa membalasnya dengan senyuman karena dia sebenarnya dalam keadaan bingung dan tak mengerti. Di saat bersamaan ponsel Bayu berdering. Bayu segera mengambil ponsel tersebut yang dia letakan di dalam tasnya.

Begitu ponsel sudah ada ditangan, Bayu langsung menggeser simbol berwarna hijau dan menempelkan ponselnya ke telinga.

"Iya, Mbak Manda," ucap Bayu.

"Manda? Manda siapa?" gumam Mira kala tak sengaja mendengar Bayu menyebutkan nama sseorang wanita. "Apa mungkin ada wanita lain yang tertarik sama anak ini?"

1
ReogKhentir
Enak sekali Bayu dapat asupan gizi dari mbak Mira malam ini.........
Apriyanti
mantap deh Bayu 😅
lanjut thor
Yuliana Purnomo
dapet bonus lagi bayu
Yuliana Purnomo
waspadalah bay,,ada pengintai
Yuliana Purnomo
dapet Jackpot bayu
Apriyanti
lanjut thor
nurjen
waduh waduh gimana sih bay/Smile//Smile//Scream/
Adri Pratama
lanjutkan thor
Apriyanti
lanjut thor
Wan Trado
home service bukannya service home
maaf yaa 🙏
Wong Ngapak: anggap aja sama yak? othornya lupa ngedit 😁
total 1 replies
Yuliana Purnomo
tawaran Airin sungguh woooooww
Adri Pratama
lanjutkan thor
Morton Hearrison
3 bab kek Thor...
Abanx Barkah Panglima Tempur
thour agak Banyak kin dikit lah bab nya
Adri Pratama
lucu Thor alur ceritanya, gua suka yg begini nih, lanjutkan thor yg semangat ya
Apriyanti
lanjut thor
nurjen
g mana nih Bay bay/Smile//Smile//Smile//Smile//Frown/
ReogKhentir
Dikasih tawaran untuk enak enak saat ini terima ga ya......... 🤔🤔🤔 lantas rencana Airin dan Bayu untuk menghancurkan kelompok pengedar ini seperti apa........
Apriyanti
lanjut thor
Hendrik
semangat
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!