Menikah karena wasiat, itulah yang di alami Clea. ia terpaksa menikah dengan Renei Suprapto, pria tampan, mapan dan matang dan juga suami orang. Margareth istri Renei yang menginginkan pernikahan itu terjadi karena ia sedang sakit keras. Margareth tidak ingin sepeninggal dirinya Renei kesepian karena itu ia menjodohkan suaminya dengan Clea gadis berusia dua puluh tahun yang tak lain adalah petugas terapis Margareth selama sakit.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nur danovar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 18 Kejutan!!
Mobil Renei tiba di halaman rumah papi, ia melihat ada beberapa mobil terparkir di halaman rumah papi. Renei menatap kedalam rumah yang gelap.
Apa ada pemadaman listrik, kenapa rumah gelap sekali?!
Renei melangkah tanpa semangat memasuki teras depan. ia memegang handel pintu bersiap untuk membuka pintu utama. wajah Renei saat ini seperti hidup tak mau matipun segan. ia masih memikirkan Clea.
Pintu terbuka lebar ..
"Surprise!!!!!!!" teriak semua orang yang berkumpul di ruangan itu menanti kedatangan Renei sejak tadi.
Renei benar-benar di buat terkejut, ia sampai lupa kalau hari ini ia berulang tahun. lampu di nyalakan ruangan terlihat terang benderang. disana ada Oma Yan, papi, Marisa, Yudi dan....Clea.
Marisa berlari memeluk kakaknya mengucapkan selamat. lalu papi dan Oma. tapi tatapan mata Renei menghujam wajah Clea. ia tidak mengalihkan perhatiannya dari Clea yang berdiri mematung memegang sebuah koper.
"Selamat ulang tahun mas" kata Clea menatap Renei dengan wajah sedih.
Tanpa bicara Renei memeluk Clea erat kedalam dekapannya. semua bertepuk tangan senang melihat pasangan itu. meski hanya berpelukan tapi terlihat sangat sweet.
"Aku akan membuat perhitungan padamu karena mengerjai ku!" bisik Renei di telinga Clea.
Clea tersenyum ia sudah hapal watak suaminya. Clea mengangguk, Renei bahkan belum melepas pelukannya.
"Pak pelukannya bisa di lanjutkan nanti? kita tiup lilin dulu" kata Yudi.
Renei segera melepas pelukannya pada Clea dan ia terlihat pura-pura biasa saja.
"Dasar raja gengsi!" omel Marisa.
"Kau lihat Clea kakakku mencemaskan mu bukan? dia takut kehilangan dirimu" kata Marisa.
"Semoga saja begitu" jawab Clea.
Semua keluarga berkumpul untuk tiup lilin dan potong kue. potongan kue pertama Renei berikan pada Oma.
"Berikan kue itu untuk istrimu baru nanti berikan pada kita semua" kata Oma.
Renei menurut, ia mengulurkan sepotong kue untuk Clea yang berdiri di sampingnya. Clea menerima kue itu dengan senyum manis.
"Masa cuma begitu saja Rey, kiss dong!".kata oma.
Wajah Clea langsung memerah ketika Renei menunduk menatap matanya. Renei mendekatkan bibirnya ke bibir Clea lalu mengecupnya perlahan dan lembut.
Semua bertepuk tangan, disaat ciuman itu terjadi jantung Clea dan Renei seakan berhenti berdetak saking nervous nya. ini kali pertama mereka ciuman di depan banyak orang setelah pernikahan yang berjalan dua tahun. bibir bertemu bibir bagi Clea ini sulit di jelaskan. sementara Renei ia merasa seperti mencium gadis untuk pertama kalinya. padahal sebelumnya ia sudah pernah menikah dengan Margareth hanya saja rasanya berbeda. mencium wanita yang di cintai dengan sepenuh hati itu bias saja rasanya tapi mencium wanita yang di benci itu luar biasa kejutannya.
Yudi yang melihat adegan romantis itu ikut senang. ia dengan sigap mengabadikan momen itu dengan kamera ponselnya.
Setelah potong kue acara bebas, semua boleh makan sesuka hati. Renei terus menatap Clea yang terlihat sedang berbicara dengaan Oma dan Marisa.
"Rey cepat buatkan papi cucu, papi sudah tua" kata Papi sambil menepuk bahu Renei.
Renei hanya terdiam, ia meneguk minuman di gelasnya. seharian kepalanya pusing dan tegang mengira Clea benar-benar pergi dari sisinya. di kejauhan Clea menatap Renei yang sedang minum dengan Yudi dan beberapa tamu undangan yang masih kerabat.
"Oma, siap-siap ya" kata Marisa.
"Siap-siap untuk apa?" tanya Oma
"Siap-siap sepertinya kak Renei dan Clea akan segera memberi cucu buyut buat Oma!"
"Hah?!" Clea hampir tersedak camilan yang ia makan.
