Aurora, seorang CEO yang merupakan gadis multitalenta harus merenggang nyawa karna keserakahan tangan kanannya sendiri yang berniat merebut perusahaan yang dia bangun sejak dulu.
Ketika sebuah peluru terlepas menembus jantungnya, Dan di detik kemudian gadis itu telah berada di dunia yang berbeda.
Jiwanya menempati tubuh putri dari seorang jendral perang yang terkenal dengan sampah karna tidak mampu berkultivasi.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon pio21, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bukan hanya ancaman
For information
Ranah kultivasi dunia ada 5
Yakni, mortal,bumi , langit, duniawi, surgawi dan masing masing memiliki 9 tingkat
Meilan kini duduk di sebuah gazebo yang ada di kediamannya, menikmati semilir angin yang menerpa wajahnya. Kini wajahnya yang sebelumnya tampak biasa saja itu kini mulai terlihat cantik, wajahnya semakin mulus dan kulitnya semakin putih.
Itu tentu saja terjadi berkat dirinya yang mulai melakukan kultivasi, apa lagi dia melakukan kultivasi di danau ying dan yang dan berkat berendam di air ying dan yang racun yang dulunya bersarang di tubuh gadis itu telah berhasil di keluarkan.
Berbicara tentang kultivasi kini gadis itu telah menginjak ranah mortal tingkat 9. itu karna gadis itu telah berhasil membuka seluruh Meridian tubuhnya.
Entah bagaimana reaksi orang orang ketika mengetahui itu, bagaimana bisa seorang gadis yang baru saja melakukan kultivasi kini telah mencapai tahap mortal tingkat 9 dalam waktu 1 hari? Surga benar benar telah memihak gadis itu.
Bagaimana tidak terkadang untuk melakukan terobosan orang orang perlu mempunyai harta berharga semakin berharga harta yang di miliki semakin baik untuk mempercepat terobosan.
Meilan yang saat ini tampak sibuk membaca buku di tangannya, mempelajari berbagai hal tentang dunia ini. Lagi pula dia tidak memiliki ingatan lebih tentang dunia itu mungkin karna gadis pemilik tubuh sebelumnya tidak tertarik dengan dunia luar.
Namun saat ini jiwa Aurora yang menempati tubuh gadis itu, Jiwa gadis yang memiliki ambisi yang kuat untuk menjadi yang terkuat, sama seperti bagaimana dia menaklukan dunia modern, dia juga akan menaklukkan dunia barunya bagaimanapun caranya.
Sebelumnya ayahnya telah mengajaknya ke istana untuk jalan jalan, tapi dia menolaknya karna tidak ingin bertemu dengan pria sialan itu lebih dulu.
"Meilan ternyata kamu sudah sembuh"
Mendengar suara tersebut membuat gadis itu menghentikan gerakan tangannya, Kemudian mengalihkan perhatiannya pada sosok pemilik suara tersebut.
Meilan mengangkat sebelah alisnya, Menatap gadis itu dari atas hingga bawah. Sekelebat ingatan membuat dia bisa mengenal gadis itu.
"Ahh Chanzi kau rupanya"
Sahut Meilan kemudian, ada senyum tipis yang terbit di bibirnya ketika menyadari tingkat kultivasi Chanzi ternyata berada 1 tingkat di bawahnya.
Alis Chanzi tampak berkerut ketika melihat respon dari sepupunya itu, terasa begitu berbeda dari biasanya.
Jika dulu gadis itu akan menundukkan kepalanya ketika dirinya datang, maka berbeda dengan sekarang, gadis itu bahkan berani menatapnya.
"Tinggalkan kami berdua"
Perintah Chanzi kemudian, para pelayan segera pergi dari meninggalkan mereka berdua, namun tidak dengan Zinzin, pelayan milik Meilan tersebut tampak ragu meninggalkan nonanya.
"Untuk apa lagi kau disini, Apa kau tidak mendengarkan ku?"
Chanzi bertanya dengan tidak senang, menatap pelayan milik Meilan dengan marah.
"Untuk apa dia mendengarkan mu, sedangkan dia di beri upah oleh ayahku, dia di perintahkan untuk melayaniku, mengikuti segala perintahku, bukan perintah orang lain sekalipun itu kau"
Ucap Meilan dengan tenang.
Tangan Chanzi terkepal ketika mendengar apa yang dikatakan oleh Meilan tadi.
"Aku adalah putri"
"Putri dari saudara ayahku? Yang kemudian numpang tinggal di kediaman Bai?"
Sela Meilan kemudian
"Aoyoyo tidak perlu memperkenalkan diri semua orang jelas tau itu"
Lanjut gadis itu kembali
Hui di dalam dimensi tertawa terbahak bahak, dia bahkan kesulitan menghentikan tawanya.
"Wahh ku kira hanya kultivasi mu yang meningkat, ternyata kepedasan mulutmu juga meningkat jauh lebih banyak"
Ucap Hui yang berbicara melalui pikirannya, Meilan tidak menanggapi perkataan Hui, dia hanya menatap gadis di hadapannya yang kini bertindak seolah ingin memakannya hidup hidup
Zinzin menatap syok terhadap nonanya yang berani mengatakan itu dengan terang terangan kepada Chanzi, meskipun itu fakta, namun Chanzi adalah salah satu jenius muda di negara Xingsheng sehingga tidak ada yang berani menyinggungnya.
Wajah Chanzi menghitam, Meilan benar benar telah memberi penghinaan untuknya, dan tentu saja dia tidak akan membiarkan hal itu.
Meski disisi lain dia terkejut dengan perubahan sepupunya tersebut, namun dia memilih mengesampingkannya, kali ini dia harus memberi pelajaran pada Meilan karna telah menyinggungnya
"Kau sudah berani rupanya"
Chanzi tersenyum miring, dia mengangkat tangannya ke udara.
Zinzin yang melihat itu seketika menjadi panik, dia jelas bukan tandingan dari Chanzi, sekalipun dirinya bisa berkultivasi tapi dia masih berada di ranah mortal tingkat 3, perbedaan tingkat kultivasi mereka sangat jauh, tentu saja dia akan kalah telak di tangan gadis itu.
Di sisi lainnya, jika zinzin tampak begitu panik maka Meilan hanya menatap datar gadis di hadapannya.
Wushhhhhh
Seseorang melemparkan serangannya
Brakkkkk
"Arghhhhhh"
Gadis itu terbang menabrak dinding hingga kini berakhir terjatuh di tanah.
Zinzin melongo menyaksikan kejadian didepannya, Dia menatap dua gadis dalam kondisi berbeda itu secara bergantian.
Dia merasa heran, bukankah seharusnya yang terjatuh menabrak dinding itu nonanya, bukan Chanzi? Tapi ini benar benar diluar prediksinya
"Sejak kapan putri bisa berkultivasi?"
Dia bertanya dengan terkejut, namun di sisi lain dirinya merasa senang.
Chanzi juga sama terkejutnya, dia menekan perutnya yang terasa sakit karna serangan gadis di hadapannya saat ini.
Berbagai pertanyaan masuk kedalam pikirannya, sejak kapan gadis itu berkultivasi? Dan kenapa dia tidak bisa melihat tingkat kultivasi nya, bukankah itu berarti gadis itu berada di atasnya? Tapi dia merasa itu adalah hal yang mustahil, Tidak mungkin gadis yang baru saja berkultivasi telah melangkahinya.
"Sepertinya selama ini aku terlalu membiarkanmu bersenang senang"
Meilan berkata dengan dingin, Lantas bergerak mendekati Changzi yang kini terduduk di depan sana.
"Kau seharusnya pintar membawa diri, Jangan bertindak seolah kau adalah putri dari pemilik kediaman ini, seharusnya kau sadar jika kau hanya menumpang di kediaman Bai, dan itu atas dasar kasihan"
Sarkas Meilan yang menatap dingin gadis di hadapannya.
Mulut Chanzi seolah terkunci rapat rapat, dia seolah kehilangan kata katanya beberapa waktu, entah mengapa dia merasa takut dengan tatapan Meilan saat ini.
"Aku bukan orang yang baik hati, Jadi berusahalah kedepannya untuk tidak muncul di hadapanku apa lagi membuat masalah denganku, karna aku tidak akan membiarkan orang yang membuat masalah denganku masih bisa bernafas dengan baik"
Meilan memperhatikan gadis dihadapannya, Wajah gadis itu telah pucat, entah karna merasakan sakit karna serangannya atau karna merasa takut dengan apa yang dia katakan
"Ini bukan ancaman, hanya sekedar peringatan untukmu, tapi jika kau tidak percaya, maka cobalah, aku dengan senang hati membuktikannya"
Lanjut Meilan dingin yang kemudian segera beranjak dari sana, meninggalkan Chanzi yang masih membisu di bawah tanah.
Zinzin segera tersadar ketika melihat Nonanya telah pergi, dia dengan cepat mengikutinya dari arah belakang.
"Meilan sialannnnnnnn"
Chanzi berteriak dengan penuh kemarahan.
"Tunggu saja, aku akan membalasmu"
Ucap gadis itu dengan tangan terkepal, dadanya naik turun cukup menandakan jika gadis itu dalam emosi yang tinggi.
semoga sering khilaf update double ya Thor.
sehat selalu
ayo donk semangat, kami menunggumu.