Membawa Lima Anak Presdir

EMPAT TAHUN KEMUDIAN

Emeli begitu menikmati waktunya menjadi seorang ibu di bantu oleh vania yang selalu menemani hari harinya mengurus anak anak menggemaskan. Begitupun edric dan robert selama ini mereka tetap tidak menyerah untuk mencari keberadaan emeli dan anak anaknya

"mommy lihat devan sangat nakal gambarku yang cantik jadi rusak" adu seorang gadis kecil dengan pipi chubby dan mata yang bulat serta badan yang begitu gemoy membuat siapa saja yang melihatnya pasti sangat gemas

"tidak mommy aku tidak sengaja karena tadi aku sedang lari lari terus menginjak gambarnya elisa" devan pun tidak mau di salahkan karena tidak sengaja

"iya mommy devan tidak sengaja karena tadi aku mengejarnya" betrand pun ikut membenarkan saudaranya itu

"baiklah sekarang kalian harus saling memaafkan dan sekarang ayo bersalaman" nasihat emeli dengan lembut

Devan langsung menghampiri elisa dan meminta maaf begitupun elisa langsung memaafkan devan dan mereka lalu bersalaman dan berpelukan

"devan lepasin geli" teriak elisa yang di peluk devan tapi karena devan merasa gemas dengan tubuh bulat adiknya dia menggelitiki bocah itu hingga elisa tertawa terbahak bahak

Semuanya ikut tertawa karena melihat tubuh bulat adik bungsunya bergerak kesana kemari sambil tertawa kegelian

"devan sudah berhenti adikmu bisa sakit perut nanti karena banyak tertawa" tegur emeli dengan lembut

"iya mommy" devan pun melepaskan adiknya itu

"baiklah ayo kita segera sarapan dulu lekas cuci tangan dan jangan lupa ambil alat makan sendiri sendiri" emeli mengajak anak anaknya untuk sarapan karena memang sudah waktunya dan emeli pun akan mengajak mereka untuk bermain ke pantai karena sekarang mereka sedang libur sekolah

Terlihat anak anak emeli berbaris seperti pasukan bebek untuk mencuci tangan mereka dan mengambil alat makan mereka sendiri. Emeli memang mengajarkan kemandirian untuk mereka sejak dini karena jika tidak emeli sendiri yang akan kesusahan karena anak anaknya yang banyak tingkah apalagi mereka sedang aktif aktifnya kadang kadang sampai emeli merasa pusing sendiri mendengar celotehan mereka yang tiada henti

"mommy terima kasih sudah membuat brokoli rebus untuk ku" ucap claudia dengan mata berbinar karena dia sangat menyukai sayuran itu

"aku juga bilang sama terima kasih mommy karena sudah bikin wortel rebus untukku" elisa pun tak kalah berbinar melihat wortel rebus di depannya hingga dia mengangkat garpunya tinggi tinggi siap untuk melahap wortel tersebut

Sedangkan ketiga anak lelaki emeli wajahnya masam karena melihat brokoli dan wortel karena mereka semua tidak suka sayuran persis seperti daddy nya

"mommy lihat wajah mereka kayak baju kusut tidak di setrika" ejek claudia pada ketiga saudara lakinya itu

Emeli langsung meletakkan sosis dan sayuran di masing masing piring anaknya jika tidak mereka akan saling mengejek nantinya

"tidak ada yang boleh menyisakan makanan semua harus habis karena nanti makanannya akan menangis jika di sisakan" ucap emeli dengan lembut agar anak anaknya selalu menghargai makanan yang ada

"baik mommy" sahut mereka kompak

Mereka makan dengan lahap hanya saja ketiga anak lelaki emeli sedikit menyisihkan sayur mereka karena mereka akan selalu memberikan sisa makanan itu pada adik nya yang bulat itu

"elisa adik kakak yang cantik sini aku suapi" rayu adrian anak pertama emeli pada elisa sambil menyuapkan brokoli di garpunya ke mulut adik bulatnya itu

Elisa dengan senang hati selalu menerima sisa makanan yang si berikan oleh kakaknya padahal dia bilang sudah kenyang tapi tetap saja mulutnya selalu terbuka menerima tiap suap makanan ke mulutnya

Emeli hanya geleng geleng kepala melihat kelakuan anak anaknya biarpun sudah tiap hari melihatnya tapi dia masih sungguh merasa heran ke empat anaknya iru mempunyai sifat licik yang mengorbankan adik bungsunya untuk selalu menghabiskan makanan yang tersisa dan si bungsu pun selalu merasa senang jika sang kakak memberinya sisa makanan itu

setelah menyelesaikan makannya semua anak emeli membawa piringnya masing masing ke dapur dan meletakkannya di wastafel

"mommy aku akan membantumu untuk mencuci piring" ucap elisa dengan semangat

Emeli hanya bisa menghela napas kasar karena dia tahu putri bungsunya bukan akan membantunya tapi hanya ingin bermain air saja tapi emeli dengan sabar tetap mengangkat sang anak karena emeli tidak ingin anaknya kecewa

"ayo anak anak kita jalan jalan di pantai" ucap emeli pada anak anaknya

Anak anak emeli bersorak senang karena memang mereka sangat suka bermain di pasir di pinggir pantai. Mereka semua segera keluar rumah dan emeli pun segera menguncinya

"ayo kita lomba lari siapa duluan yang akan sampai" ucap adrian dengan penuh semangat karena dirinya yakin dia lah yang akan menang

"aku tidak ikut" elisa langsung sembunyi di belakang mommy nya karena dia tidak mungkin ikut berlari karena pasti akan kalah karena badannya yang bulat membuat larinya akan lambat

"kamu tidak usah ikut adikku yang cantik nanti jika kamu menggelinding lagi justru mommy akan merasa repot" devan berkata sambil terkekeh karena adik bulatnya itu masing sering menggelinding jika berlari terburu buru

Elisa cemberut karena di ejek sering menggelinding padahal itu adalah kenyataannya hingga ke empat saudaranya itu akan selalu menjaganya dengan ekstra jika berada di luar rumah

"sudah sudah ayo kita segera berangkat sebelum matahari bersinar dengan terik" titah emeli dengan lembut

Ke empat anak emeli langsung berlari menuju pantai dengan penuh semangat karena mereka ingin sampai di tujuan dengan peringkat pertama sedangkan emeli menggandeng elisa sambil memantau mereka dari jauh

"yeyeyeye aku menang lagi" teriak adrian yang selalu menjadi pemenang dalam hal apa pun yang mereka lakukan

"tentu saja kamu menang karena kamu kan lahirnya memang yang pertama" ucap claudia dengan sebal karena dia tidak pernah bisa mengalahkan kakak pertamanya itu

"apa hubungannya dengan aku lahir yang pertama dengan aku selalu menang dari kalian memang kalian saja yang berlari seperti siput saja" ejek adrian pada ketiga adiknya itu

"mommy lihat adrian mengejek kami dia bilang kita larinya seperti siput"adu betrand putra kedua emeli yang mempunyai sifat dingin tapi tidak seperti adrian yang benar benar jiplakan sang daddy

" sudah sudah yo kalian segera bermain"emeli harus segera menghentikan perdebatan mereka jika tidak obrolan mereka tidak akan bisa berhenti

Emeli mengawasi anak anaknya yang sedang bermain dengan pasir sambil tertawa riang. mereka pun akan berlari dan saling mengejar dengan suara tawa yang renyah dan hal itu membuat hati emeli sangat bahagia karena selalu bisa mendengar tawa sang anak

Sedangkan tanpa emeli sadari ada yang sedang memantau dirinya dan anak anaknya dengan begitu seksama

"akhirnya aku menemukan anda nona pasti keluarga tuan akan sangat senang melihatnya" ucap seorang laki laki yang sudah mengambil video emeli bersama anaknya semenjak keluar dari rumahnya tadi

"kalian berdua tetap jaga nona muda di sini aku akan melapor pada tuan edric secara langsung" ucap laki laki pada empat orang anak buahnya

"baik tuan"

anak buah edric langsung pergi ke bandara untuk pergi ke new york menemui tuannya dan akan melaporkan berita besar yang dia bawa