NovelToon NovelToon
Istri Dari Ketua Geng Motor

Istri Dari Ketua Geng Motor

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikah Kontrak / Cinta Paksa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:16.6k
Nilai: 5
Nama Author: Laura Putri Lestari

Air mata terus mengalir dari sepasang bola mata abu-abu yang redup itu. Di dalam kamar sempit yang terasa semakin menyesakkan, Aria meringkuk, meratapi nasib yang menjeratnya dalam belenggu takdir yang tak pernah diinginkannya. Aria, gadis polos nan culun, begitu pendiam dan penurut. Orang tuanya memaksanya untuk menikah dengan anak dari bos ayahnya, sebagai jalan keluar dari kejahatan sang ayah yang telah menggelapkan uang perusahaan. Aria tidak berani menolak, tidak berani melawan. Ia hanya bisa mengangguk, menerima nasib pahit yang seolah tak ada ujungnya.

Tanpa pernah ia duga, calon suaminya adalah Bagastya Adimanta Pratama, lelaki yang namanya selalu dibicarakan di sekolah. Bagastya, si ketua geng motor paling ditakuti se-Jakarta, pemimpin SSH yang tak kenal ampun. Wajahnya tampan, sorot matanya dingin, auranya menakutkan. Dan kini, lelaki yang dikenal kejam dan berbahaya itu akan menjadi suami dari seorang gadis culun sepertinya. Perbedaan mereka bagaikan langit dan bumi—mustahi

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Laura Putri Lestari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Teman masa kecil

Allahu Akbar, Allahu Akbar

Terdengar suara Adzan subuh telah berkumandang. terlihat disebuah kamar ada dua orang remaja  sedang tertidur pulas, tapi tak lama dari itu salah satu dari mereka telah mengerjapkan mata saat, dia adalah Aria.

Aria bangun dari tidurnya lalu ia menuju kamar mandi, ia memilih untuk mandi di subuh hari. ia pernah mendengar bahwa tidak baik sholat subuh menggunakan baju yang di pakai tidur. dari pada ia hanya mengganti baju lebih baik ia mandi dulu sekalian selum Iqomah terdengar. Setelah selesai, ia langsung saja mengerjakan Sholat di dekat sofa tempat dia tidur, ia menggeserkan maja yang berada di depan sofa untuk melapangkan tempat ia sholat. setelah sholat ia memintak permohonan doa kepada allah agar rumah tangga ini baik baik saja.

"Ya Allah, ya Tuhan kami, limpahkanlah rahmat dan kasih sayang-Mu kepada kami. Jadikanlah pilihan ini adalah pilihan yang tepat, jadikanlah rumah tangga ini penuh dengan cinta dan kedamaian. Berikanlah hamba kesabaran dan pengertian dalam menghadapi segala ujian dan cobaanmu Ya Allah. Jadikanlah hati ini tetap terus mencintai dia Ya Allah. Ampunilah dosa-dosa hamba dan berilah hamba kekuatan untuk selalu memperbaiki diri dan menjaga rumah tangga ini. Hanya kepada-Mu hamba memohon dan hanya kepada-Mu hamba berserah diri. Aamiin."

Aria berbalik menghadap kearah asur, Bola Mata abu-abu itu melihat seorang laki-lsaki yang sedang tertidur pulas di atas kasur itu, ntah mengapa ia sangat mencintai laki-laki itu. bolehkah ia berharap laki-laki itu juga akan mencintainya. Aria menggelengkan kepalanya lalu berlalu dari kamar menuju dapur, ia akan membuat sarapan untuk pagi ini.

Tanpa Aria sadari Bagastya sudah memerhatikanya dari gadis itu bangun. Bagastya terduduk ia memikirkan doa Aria tadi, Kenapa gadis itu ingin sekali rumah tangga ini baik-baik saja?. bukanya gadis itu tidak mencintai dirinya?, apa yang gadis itu fikirkan?, Bagastya memilih bangun pergi kekamar mandi dari pada dia harus memikirkan semua itu.

Disisi lain, Aria sedang melihat-lihat isi kulkas. ia memikirkan apa yang akan ia masak untuk sarapan pagi ini, ia teringat perkataan Maudya bahwa Bagastya sangat anti memakan nasi pada pagi hari. ia membuka satu persatu laci yang berada di dapur dan dia melihat ada roti tawar dan telur disana.

"bikin French Toast kayanya bagus"

Aria mengambil 4 lembar roti tawar,  2 butir telur,dan secangkir susu. ia membuat adonan celup terlebih dahulu dengan mengocok telur dalam mangkuk besar hingga tercampur rata, lalu menambahkan susu, vanila ekstrak, kayu manis bubuk, gula pasir, dan sedikit garam. ia lalu melelehkan sedikit mentega dan melapisinya ke permukaan wajan anti lengket yang telah dia panaskan diatas kompor.

Aria mencelupkan satu lembar roti ke dalam adonan dan dia pastikan bahwa kedua sisi roti terendam dengan baik. Aria meletakkan roti yang telah dicelupkan ke dalam wajan panas dan masak hingga roti berwarna keemasan dan garing di luar. Lalu dia mengulangi semua cara pada ketiga roti sisanya lagi. Setelah semua roti matang, Aria menyajikan French Toast yang masih hangat itu di atas piring dan menambahkan madu diatasnya.

Tak lama Aria melihat Bagastya turun dengan menggunakan seragam sekolah. Bagastya berjalan ke arahnya dan langsung duduk di meja makan. Aria memberikan sepiring French Toast kepada Bagastya. tanpa fikir panjang Bagastya langsung memakannya.

Terlihat Aria sangat berharap bagastya akan memuji French Toast yang ia buat. tapi harapannya tidak sesuai ekspetasi, Bagastya tetap saja menampilkan muka datarnya. Yasudah lah, Bagastya mau memakan masakanya saja sudah cukup bagi Aria. Aria lalu lanjut memakan sepiring French Toast nya juga.

Tak lama, Bagastya telah menghabiskan sarapanya. terlihat bagastya mengambil kuci motornya dan pergi ke arah puntu apaetement. belum sampai membuka pintu Bagastya berbalik melihat Aria.

"Lo berankat sekolah sendiri, gua mau jemput Vanessa" aria hanya menghela nafas pelan. Baiklah, apartementnya ini tidak terlalu jauh dari sekolah. hanya menaiki angkutan umum sekali saja sudah sampai.

Ia terkejut saat Bagastya kembali lagi masuk ke apartement, Aria menaikkan sebela alisnya bingung saat Bagastya memberikan Aria lima lembar uang berwana merah.

"uang saku lo" Bagastya mendengus melihat Aria diam saja.

"Ambil, gak usah protes" Aria mengatupkan bibirnya kembali, lalu ia mengambil uang itu.

Aria memasukki kamarnya saat bagastya keluar dari apartement, ia lalu bersiap berangkat sekolah. sekarang jam tujuh kurang lima menit, ia bergegas pergi keluar. Ia menunggu angkutan umum di halte dekat apartementnya.

"angkot kemana sih, dari tadi gak ada yang lewat." Sekarang sudah jam tujuh lewat lima belas yang artinya 15 menit lagi dia akan telat. Sepertinya ia harus berlari ke sekolahnya. tanpa fikir panjang aria langsung berlari menempuh perjalanan yang cukup jauh. jika ia berjalan ia pasti akan telat, setidaknya denga berlari aria akan mengurangi keterlambatan.

Aria sampai di sekolah bertepatan saat bel berbunyi, aria memilih duduk dikursi taman depan kelasnya sambil menetralkan nafasnya. untung ia membawa sebotol minum tadi, jika tidak dia pasti akan mati kehausan.

Ia melihat Bu Aulia telah berjalan ke arah kelasnya, dia bergegas masuk kedalam kelas akan tetapi Matanya langsung menangkap sepasang kekasi yang sedang bermesraan dipojokan kelas nya, sepasang kekasi itu adalah Bagastya dan Vanessa.

"BAGASTYA, VANESSA INI KELAS BUKAN TEMPAT UNTUK PACARAN" Aria terkejut mendengar teriakan Bu Aullia yang menggema di dalam kelas. Dan Bagastya mendengus saat Vanessa cepat cepat pergi ke kursi belajarnya. dia berjalan melewati Aria berjalan menuju keluar kelas.

"KAMU MAU KEMANA BAGAS" Bu Aulia hanya menggelengkan kepala melihat tingkah Bagastya

"kamu aria kenapa berdiri disana" jika guru lain berbicara jutek dengan Aria, Berbeda denga Bu Aulia yang sangat menyukai kepintaran Aria.

--

Kring.....Kring....

Bell istirahat berbunyi, tampak Aria dikelas menundukkan kepalanya saat Selena, Lucinda dan Revanna berdiri didepan nya, ia sudah tau pasti apa yang akan dilakukan ketiga orang itu kepadanya.

"Lo pergi kekantin sekarang beliin kita makanan" Selena memberikan  selembar uang merah kepada Aria. lalu Aria menerima uang itu.

"kalian mau memesan apa?" tanya Aria masih dengan kepaa yang menunduk

"Gua mau nasi goreng" ucap selena

"Gua samain" tambah Revanna

"kalo gua pengan bakso beranak, ingat minumannya seperti biasa" kali ini Lucinda.

mendengar semua itu Aria bergegas pergi kekantin yang jaraknya cukup jauh dari kelasnya, sesampainya di kantin Aria langsung bergegas memesan semua makanan itu. lalu menunggunya di meja tempat stan makanan langganannya.

"Ibu, Aria mesan Ayam geprek seperti biasa ya" Ibu kantin yamng mendengar itu tersenyum lalu mnyiapkan pesanan Aria. Setelah menunggu cukup lama, Aria sekarang telah mendapatka semua pesanan yang akan ia bawa ke kelas.

saat berjalan menuju kelas, aria tidak sengaja menabrak seseorang sehingga kopi panas yang di bawa orang itu tumpah mengenai lengannya, dan makanan yang ia bawa sudah berserakan di lantai. Dia terduduk memegang lenganya, lenganya terasa sangat perih dan mungkin melepuh.

Hiks....Hiks...

Aria mendingak saat mndengar tangisan itu dan melihat dan orang yang dia tabrak adalah Vanessa. Vanessa tengah membersihkan roknya yang terkena tumpahan kopi sambil menangis.

Dia menatap sekelilig ternyaa orang-orang telah berkumpul menggerumbungi mereka. tak lama orang orang itu bubar saat melihat Bagastya yang datang dengan raut marah. Bagastya mendekati Vanessa lalu menggendongnya ke UKS , meninggalkan Aria yang hanya melihat laki-aki itu pergi.

Perih, hatinya sangat perih bahkan lebih perih dari tangannya yang sekarang telah melepuh. bahkan Bagastya lebih memilih Vanessa dari pada dia yang notabe nya adalah istri Bagastya.

"Aria" Aria mendongak melihat Arga yang mendekatinya

"kamu gak papa?" Aria memperlihatkan tanganya yang terdapat luka lepuhan.

"ayo kita ke UKS" matanya melebar saat melihat luka itu yang hampir memenuhi lengan Aria

"gak usah Arga, aku harus kekantin lagi mau beli makanan yang udah terjatuh" Aria menatap makanan pesanan Selena and the geng.

Aria memungut piring dan mangkuk yang berserakan, Arga melihat itu ikut membantu aria dengang mengambil sapu dan kain pel. setelah membersihkan itu aria segera pergi kekantin dan memesan makanan lagi. dia melihat jam tangan ternyata jam istirahan sudah terlewat lima belas menit, berarti hanya sisa lima belas menit lagi untuk aria memesan makanan lagi. Aria bergegas menuju kantin.

Setelah memesan, aria segera membawa pesanan itu menuju kelas dibantu oleh arga. sesampainya dikelas, terlihat Selena menatap Aria tajam.

"Lama banget sih lo" Aria menunduk mendenar bentakkan itu.

"M-Maaf"

"karena lu telat dan udah bikin kami menunggu, lo harus dihukum" Aria memejamkan mata saat Selena mengangkat tangan hendak menamparnya.

PLAK....

Tapi setelah menunggu lama Aria tidak merasakan sakit sama sekali di pipinya. saat aria membuka matanya,penglihatanya langsung tertutupi dengan punggung arga. Selena menutup mulutnya saat tangannya tak sengaja menampar Arga. Bisa mati dia mencari gara gara denga Anggota SSH. Terlihat sekarang muka Arga telah memerah menahan marah.

"UDAH CUKUP YA LU BERTIGA NGEBULLY SAHABAT GUA" Arga berjalan mendekati Selena lalu, tapi langsung dihalangi oleh Farhan yang termasuk anggota geng SSH

"udah bro, udah. nanti lo di mara boss kalo main kasar sama cewe" Arga mendengus kesal, denga kasar ia mengkepas Farhan kepinggir.

"GUA PERINGATI LO BERTIGA JANGAN LAGI NGEGANGGU SAHABAT GUA, ARIA ITU SAHABAT GUA. DAN GUA UDAH TAU SEMUA APA YANG KALIAN LAKUKAN SAMA DIA DI KELAS SEPULUH DULU. KALO GUA MELIHAT ITU LAGI, GUA GAK JAMIN HIDUP LU AKAN TENANG"

"Udah bro, tenangin diri lo. ayo kita kesekre aja."ajak Farhan

Selena mentap Aria sengit tapi dia tidak berani macam macam lagi dengan Aria, Arga itu adalah termasuk bagian kekuatan dari gang SSH, dia bahkan tidak melihat gender lagi saat tauran. karena jika anggota SSH melakukan kesalahan fatal maka Bagastya akan melindungi anggotanya dengan kekuasaan orangtuanya. Selena and the gang masih mau hidup tenang.

--

1
JoddyRizka Permana Putra
baik
Retno Harningsih
up
Neneng Dwi Nurhayati
kak buat Aria pergi jauh dari Bagas,kasian
Nabila
jangan berharap dengan orang yang gak mengerti dengan perasaanmu aria, carilah orang yg benar benar sayang kamu , bagastya pasti akan menyesal menyakiti cewek sebaik kamu
Erma Triwiyatmi
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!