NovelToon NovelToon
Ketika Salju Turun

Ketika Salju Turun

Status: tamat
Genre:Tamat / Mafia / One Night Stand / Anak Genius / Anak Kembar
Popularitas:43.8k
Nilai: 5
Nama Author: hermawati

Lahir, dan besar, di negara yang terkenal karena budaya tolong menolong terhadap sesama, tanpa sengaja Reina menolong seseorang yang sedang terluka, tepat ketika salju tengah turun, saat dirinya berkunjung ke negara asal ayah kandungnya.

Perbuatan baik, yang nantinya mungkin akan Reina sesali, atau mungkin justru disyukuri.


Karyaku yang kesekian kalinya, Jangan lupa mampir dan tinggalkan jejak.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon hermawati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Penguntit

Reina tau, mereka tak percaya begitu saja dengan penjelasannya, sehingga saat dia sampai di bandara, ada dua orang lelaki mengikutinya.

Tak cukup sampai disitu, mereka bahkan sampai mengikutinya ke dalam pesawat. Astaga, segitunya! Apa sepenting itukah perempuan yang menjadi pasangan lelaki bernama Ryu?

Si kembar duduk di bangku kelas bisnis, sementara Reina duduk di kelas ekonomi, tentu saja itu demi keamanan. Reino seolah tau, jika adik, dan keponakannya dalam bahaya.

Pesawat mulai lepas landas, meninggalkan landasan pacu bandara Narita. Reina sempat melihat, tumpukan salju di pinggirannya.

Salju memang indah, tapi dua kali dia melihatnya secara langsung, Reina mengalami kejadian tidak mengenakan.

Andai ada kesempatan berkunjung kembali ke negara ini, Reina berharap, tak akan mengalami kejadian serupa, dia hanya ingin berkumpul, dengan ibu, dan kedua kakaknya dengan tenang.

Sebelum tadi lepas landas, dia sempat mengirim pesan pada salah satu sahabat yang cukup dekat dengannya, untuk menjemput si kembar.

Dua orang lelaki berjas hitam itu, masih mengawasinya, dari deretan kursi, yang sejajar dengan tempat duduknya.

Satu pertanyaan dalam hatinya, kenapa setelah delapan tahun berlalu, Ryu masih mengingatnya? Bukankah lelaki seperti Ryu, akan banyak menemui perempuan cantik? Kenapa dirinya yang wajahnya, yang menurutnya amat sangat biasa, justru masih diingat?

"Mungkin karena gue pernah nolongin kali ya!" monolognya, "Yang jelas bukan karena gue pernah ditiduri kan? Apa jangan-jangan Ryu tau kalau gue hamil?"

Banyak pertanyaan muncul dalam pikirannya, tapi dia sama sekali tak ingin mencari tau jawabannya, tidak ada gunanya juga untuknya, dan si kembar.

Yang utama untuknya, tentu ketenangan dalam hidup, anak-anak tumbuh dengan baik, tanpa kekurangan apapun.

Reina melakukan aktivitas, seperti tak terjadi apa-apa, dia menyantap sajian di pesawat, lalu tidur, atau memainkan game offline.

Tujuh jam lebih, waktu yang cukup membosankan untuknya, apalagi tanpa kehadiran si kembar. Padahal keberangkatan mereka cukup seru, tapi kini dia sendiri. Ngeselin.

Pesawat mendarat di bandara barat ibu kota, dengan selamat, saat langit sudah gelap. Reina sengaja turun di akhir, berharap dia salah sangka dengan dua lelaki berjas hitam itu.

Tapi nyatanya, hingga tersisa beberapa penumpang, mereka masih duduk ditempatnya, seraya melirik ke arahnya.

Reina baru saja mengaktifkan ponselnya, tak berapa lama, nama Nidia muncul di layar, "Ya Nid!"

"Lo di mana?"

"Gue masih di pesawat, bentar lagi turun,"

"Jadi gue harus gimana nih? Gue khawatir, pas Lo kasih tau, Lo diikutin."

"Tolong bawa si kembar, ke tempat Lo dulu ya! Gue nitip tiga hari aja."

"Oke, nggak masalah, anak gue pasti seneng ada temen di rumah."

"Lo sama Harry kan?"

"Ya iyalah, kan laki gue yang bisa nyetir,"

"Tolong bilangin, makasih banget, dan maaf ngerepotin."

"Apaan sih Lo! Kayak sama siapa aja, kita kan sahabatan udah lama. Udah ah, entar jadi mewek, Lo hati-hati ya!"

Reina berdehem, lalu panggilan berakhir. Seorang Pramugari menghampiri, dan memintanya untuk turun dari pesawat.

Reina menoleh, dia tak mendapati kedua laki-laki berjas tadi, kursi penumpang benar-benar telah kosong, hanya tersisa dirinya.

***

Dari kejauhan, Reina melihat si kembar bersama Nidia, dan Harry, mereka terlihat tertawa, sepertinya sedang membicarakan sesuatu yang cukup seru.

Reina mengambil jalan berbeda, dia melangkah menuju tempat, di mana bus biasa parkir.

Baru saja dia duduk, matanya melebar, begitu melihat dua lelaki berjas hitam masuk. Reina pikir, dia sudah tak diikuti, ternyata dia salah sangka.

Sialnya, mereka duduk di bangku yang sebaris dengannya, terlihat sekali kalau mereka sedang mengawasinya.

Otak Reina berpikir cepat, dia harus melakukan sesuatu. Di sini adalah negaranya, dan mereka merupakan pendatang.

Reina memutuskan bangkit, dan melangkah keluar dari bus, sepertinya dia harus menaiki transportasi lain. Dan benar saja, kedua lelaki berjas itu, mengikutinya turun dari bus.

Reina kembali masuk ke dalam area ruang tunggu, dan kembali duduk di salah satu kursi panjang, begitu juga dengan kedua lelaki itu, yang duduk berbeda kursi, namun masih satu deretan dengannya.

Dia berdecak kesal, lalu bangkit, dan menghampiri dua orang tadi. Reina berkacak pinggang, seraya memasang wajah kesalnya. "Saya tau, kalian mengikuti saya, sejak di Narita. Apa tujuan kalian?" tanyanya, tentu dengan bahasa Jepang yang fasih.

Kedua lelaki itu berdiri, terlihat wajah dingin nan datar, seolah tak masalah, telah tertangkap basah.

"Kami hanya mengawal Nona." Kata lelaki berpostur lebih pendek.

"Mengawal bagaimana? Ini negara saya, tanah air saya, jelas saya aman di sini, jadi lebih baik, anda kembali ke negara asal, untuk apa kalian mengikuti saya sampai ke sini? Apa Tuan Daiki, tidak percaya ucapan saya?" Rasanya Reina kesal setengah mati, ingin dia mengabsen seluruh penghuni kebun binatang.

"Anda adalah wanita yang dicari-cari, adik Tuan kami, jadi anda patut dijaga dengan baik, agar selalu aman, dari bahaya." kata lelaki berpostur lebih tinggi, dan berisi.

Reina melongo, mendengar perkataan itu, tak habis pikir tepatnya. Dia menggeleng, jelas dia tak mau berurusan dengan mereka, Reina tidak mau, kehidupan damainya terganggu. "Saya tidak memiliki kenalan, bernama Ryu. Kenapa kalian tidak percaya? Harus bagaimana saya membuktikannya? Bukankah Tuan Daiki sudah saya beri penjelasan, jika wanita di CCTV, sangat jauh berbeda dengan saya?"

Kerongkongannya terasa kering, Reina memutuskan kembali duduk, dan mengambil Tumbler dari ranselnya, lalu menghabiskan isinya.

"Begini saja, bagaimana kalau kalian tanyakan pada lelaki bernama Ryu langsung, apakah saya ini adalah wanita yang dikenalnya? Jadi kalian tak perlu membuang uang, dan tenaga, untuk mengikuti saya, yang amat sangat tidak penting ini," saran Reina, dia sudah kehabisan akal.

Kedua lelaki itu saling pandang, lalu lelaki berpostur lebih pendek kembali melihat ke arah Reina, "Kami bekerja, untuk Tuan Daiki."

"Dengan kata lain, kalian tidak dekat dengan lelaki bernama Ryu bukan?"

"Kami kenal Tuan Ryu, sebagai adik dari Tuan Daiki,"

Kepala Reina mulai berdenyut, dia benar-benar kesal sekarang, "Tuan-tuan, begini saja, bagaimana kalau kalian kembali saja, karena percuma mengikuti saya sampai di sini, kalian tak akan pernah bisa mendapatkan bukti jika saya berhubungan dengan lelaki bernama Ryu," Reina mengambil nafas, lalu menghembuskannya perlahan, "Mungkin kalian salah sangka, bukankah di dunia ini, ada tujuh orang yang berwajah mirip? Jadi mungkin saja saya hanya mirip."

Cukup lama, Reina duduk menunggu, kedua lelaki itu berdiskusi, rasanya membosankan, tapi tak apa, demi kelangsungan hidupnya yang tenang, dan damai.

Kedua lelaki berjas hitam itu, sempat menghubungi seseorang, dan terlihat berbicara dengan serius, bahkan sesekali mengangguk-angguk, terlihat takut, atau mungkin segan, dengan si lawan bicara.

Lalu keduanya menghampiri Reina, "Nona, kami akan kembali, dan atas nama Tuan Daiki, kami minta maaf, atas ketidaknyamanan yang telah kami lakukan," mereka bahkan menundukkan tubuhnya empat puluh lima derajat pada Reina.

Sementara Reina hanya bisa melongo, tak percaya, karena oni pertama kali dalam hidupnya, ada orang yang seperti ini.

"Kami akan kembali, dan jaga kesehatan anda Nona. Jika anda berkunjung kembali ke Jepang, silahkan anda menghubungi Tuan Daiki, beliau berjanji akan menjamu anda, sebagai wujud permintaan maaf, karena membuat anda tidak nyaman,"

"Baiklah, maaf karena saya sempat bersikap tidak sopan," kata Reina. Dan jelas Reina tak akan mau berurusan dengan mereka, dia tidak akan pernah Sudi. Reina ikut menunduk, sebagai bentuk kesopanan.

Kedua lelaki itu berlalu meninggalkan Reina sendiri, dan setelahnya, hembusan nafas lega, keluar dari hidung, dan mulut Reina.

1
beybi T.Halim
masih bingung ini beneran sdh happy ending????...,oke lah jadi seperti itu..,😀😀semangat buat penulisnya kita tunggu karya terbaik lainnya💝💝
Ripah Ajha
kok blom rela kalok tamat😭
LISA
Wah udh tamat y Kak..ceritanya bagus bgt..makasih y Kak..sukses y utk karya² yg lain..
Mareeta: Terima kasih banyak udah mampir 🥰🥰🥰🥰
total 1 replies
mei
thanks thor
Nadila Nisa
kak.. ini beneran udah tamat yaaa?
Nadila Nisa: Ditunggu karya berikut nya KK.. 🥰🥰🥰
Mareeta: udah, terima kasih ya, dirimu selalu mendukung ku🥰🥰🥰🥰
total 2 replies
Lestari Andrian
/Good//Good//Good//Good/ teima kasih sudah menyelesaikan ceritany...
mei
maunya terjemahannya lgsg dikalimatnya thor...kalp dibwh keburu lupa kalimat bagian mana percakapan diatas....maaf y koreksi thor
LISA
Seneng nih ntar lg Ryu & Reina resmi menikah..
gibshena
semangat kk ❤❤
LISA
Syukurlah baby boy udh lahir..sehat2 ya boy..beri kebahagiaan utk keluarga mereka.
ayudya
gak di cari ya, mungkin ryu kesal Reina pergi diam²... demi kebebasan, serba salah atuh.
Nadila Nisa
bau2 mau end ini, happy ending yaa kak herma..👍🏻👍🏻🥰🥰💪🏻💪🏻
Nadila Nisa
setelah ini jgn main kabur2 lagi yaaa rei
LISA
Puji Tuhan Ryu datang di saat yg tepat..dampingi Rein saat melahirkan..babynya nunggu papanya dtg tuh..
Nadila Nisa
Alhamdulillah.. kamu datang di waktu yg tepat Ryu.. 🥰🥰
beybi T.Halim
entahhh lah makin mumet pemirsahhh...,gak siap2 derita Rheina ini🤦🤦
Nadila Nisa
greget banget sm si Ryu2 ini.. kok itu si reina nggak dicariin yaaa, katanya cinta nggak mau pisah...😡😡 knp nggak dicariin..
kak knp bukam Ryu aja yg ngidam biar tau rasa...
tp yaa sdhlah, Next kak💪🏻💪🏻🥰🥰
ayudya
hamil lagi, mana ryu gak ada lagi...., hadehhh...
LISA
Hebat bgt Aizen menemukan ide utk pulg ke negaranya..
Nadila Nisa
jgn2 reina kembali hamil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!