Terima kasih narin, kamu sudah menepati janjimu" Ucap sari didalam hati.
Sari seorang gadis desa yang memiliki kelebihan dapat melihat sosok tak kasat mata mendapatkan beasiswa untuk bersekolah dikota. Hari-harinya selalu kesepian namun kesepian itu menjadi sirna setelah narin datang ke hidupannya. sari berteman baik dengan sosok tak kasat mata itu. Namun sayang mereka harus berpisah karna sesuatu
walaupun begitu tetap narin ingat dan menepati janjinya kepada sari.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon gitafiq, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
IBU
Sari pun memilih mengajak ratna untuk bangkit dan menepi sejenak.
Melihat orang yang sudah bergerombol membatu evakuasi jasad pak sopir tersebut membuat sari dan ratna menutup kedua mata mereka karena ini kali pertama bagi mereka melihat orang dengan meninggal secara tragis.
Tak lama mereka pun mendengar suara panggilan untuk penumpang bus tujuan ke desa mereka.
Sontak mendengar itu pun mereka bergegas bangkit dan langsung menuju bis agar mendapatkan kursi di bagian depan.
Perasaan berat hati sari sangat mendalam meninggalkan terminal. Walaupun ia baru beberapa menit bercengkrama dengan sang sopir tersebut tapi ia tetap merasakan pilu teramat dalam.
Keadaan harus membawa sari dan ratna kembali ke desa. Sudah cukup lama sari meninggalkan ibunya seorang diri di desa.
Perjalanan yang jauh membuat sari dan ratna tiba pada malam hari. Sari yang melihat hari sudah gelap pun segera pulang dengan diantar oleh kedua orang tua ratna menggunakan mobil.
Tok.. Tok.. Tok..
sari mengetuk pintu sambil memanggil ibunya.
tak menyerah begitu saja sari kembali mengetuk pintu secara berulang kali.
Tak lama sari merasakan bulu kuduknya merinding seperti ada yang meniup lehernya dari belakang.
Sari berusaha mengacuhkannya namun sari terperanjat dari tempat ia berdiri ketika ia merasakan ada yang menepuk bahunya.
Sari pun menoleh memastikan siapa yang barusan menepuk bahunya dan ternyata itu adalah ibunya.
"loh ibu dari mana malam-malam seperti ini. Ini sudah jam 11 malam buk!! ".ucap sari melihat ibunya malam seperti ini masih berada si luar.
Ibu sari yang tampak berantakan dengan pakaian yang tidak rapi dan robek serta tidak menggunakan alas kaki membuat sari keheranan.
Melihat keadaan ibunya yang seperti itu. Sari pun bergegas menghampiri ibunya dan menuntunnya agar segera masuk ke dalam rumah.
Tidak ada sepatah kata pun yang keluar dari mulut ibunya, Sari yang sudah cemas akan keadaan ibu pun membantu untuk membersihkan diri ibunya serta membantunya mengganti pakaian.
Setelah selesai sari membawa ibunya untuk masuk ke kamar beristirahat.
Kenapa ibu jadi seperti linglung? kenapa ibu harus keluar malam-malam seperti ini?. Banyak sekali pertanyaan di dalam kepala sari namun karena waktu kian malam sari pun memutuskan untuk menyimpan pertanyaannya terlebih dahulu dan membiarkan ibunya ber istirahat dahulu malam ini.
Suara azan subuh mulai berkumandang, dingin nya suasana perdesaan membuat sari enggan untuk bangun namun ia harus memaksanya lantaran ia harus segera menunaikan ibadah subuh.
Sebelum mengambil air wudhu sari berniat akan melihat keadaan ibunya terlebih dahulu di kamarnya.
Saat sari membuka perlahan pintu kamar ibunya ia tidak menemukan ibunya berada di dalam.
Sari berusaha masuk dan mencari di sekeliling kamar. Memang benar saja ibunya memang tidak ada di dalam kamar.
Dengan keadaan panik sari berusaha mencari ibunya di seluruh sudut rumah namun sayang, usaha sari nihil ia tetap tidak menemukan ibunya.
Ia berusaha untuk berfikir jernih agar bisa memikirkan kemana ia harus meminta bantuan.
Pak daud. Pak daud sang ketua RT lah yang terlintas dipikiran sari .
Berlari sari mendatangi rumah pak pak daud yang jaraknya sekitar 50 meter dari rumah Kediaman sari.
Tok.. Tok.. Tok..
"assalamualaikum pak daud tolong saya pak, pak daud!!" teriak sari.
Tak menunggu waktu yang lama pak daud pun membukakan pintu dan sudah berpakaian rapi karena akan ke masjid.
"loh kamu sari. Ada apa sar? "
"pak tolong pak ibu nggak ada di rumah tiba-tiba hilang" sari menjelaskan dengan nafas yang masih terengah-engah karena habis berlari.
"Hilang? Kamu sudah cari di seluruh ruangan di rumah?"
"Sudah pak, cepat pak tolong cari ibu saya".
Sari sangat khawatir dengan ibunya apalagi ia melihat keadaan ibunya tadi malam membuat sari berfikiran tidak ada yang beres dengan ibunya.
Mendengar itu pun pak daud langsung bergegas mengajak sari untuk menemui warga lain agar dapat membantu menemukan ibunya.
beberapa warga sudah mulai berkumpul dan pak daud membagi menjadi beberapa kelompok agar bisa menyebar mencari ke seluruh desa.
Matahari pun mulai kian naik , waktu sudah menunjukkan pukul 10 pagi namun belum dapat juga menemukan ibu sari.
Tak lama ada seorang warga yang berteriak dari ujung jalan dekat hutan.
"Di sini! Di sini. Ketemu!!.
Semua yang mendengar teriakan seorang warga termasuk juga sari pun bergegas mendatangi warga tersebut dan memastikan apa yang sudah ia lihat.
Namun betapa terkejutnya semua yang melihat ibu sari tengah terbaring meringkuk tak sadarkan diri di kebun jagung milik pak slamet.
Sari pun langsung berlari menghampiri ibunya yang tengah terbaring dengan sambil menangis.
Begitu tersayat hati sari melihat ibunya satu-satunya orang yang ia miliki tengah terbaring lemas.
Warga pun dengan sigap melihat kondisi ibu sari yang tak baik-baik saja pun membawa sang ibu ke puskesmas terdekat yang ada di desa sari.
Di puskesmas sari tak melepaskan tangan ibunya sedetik pun sambil duduk sari pun membaringkan kepalanya di ranjang tempat ibu terbaring.
Entah kenapa sari merasakan kantuk yang teramat sangat sehingga tanpa sadar ia pun tertidur di samping ibunya.
Ditengah ia terlelap ia sempat bermimpi kalau sosok narin datang ke mimpinya sambil berkata
"sari ibumu dalam bahaya!!. Ada orang jahat ingin mencelakai ibu mu. Saat magrib kamu gali lah tanah dekat tanaman pisang yang berada di samping rumah mu ada benda yang tidak baik terkubur di situ".