NovelToon NovelToon
Salah Pilih

Salah Pilih

Status: sedang berlangsung
Genre:Ibu Mertua Kejam
Popularitas:3.1k
Nilai: 5
Nama Author: yu odah

mengabdi pada imamnya dengan sepenuh hati tetapi Justru derai air mata dan darah yang Inara terima.
Suami yang sangat ia cintai ternyata menghianatinya, hancur hati Inara mengetahuinya dan semakin membuatnya terpuruk saat kehancuran rumah tangganya ternyata ada campur tangan ibu mertuanya sendiri.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon yu odah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tuan Kenzi

Egi meremat kemudi dengan kencang, suasana senja masih cukup terang dan penglihatannya pun masih jelas kala melihat mobil mewah memasuki kediaman Kesya, wanita cantik itu terlihat sangat bahagia dengan Rusdi di sampingnya memegang kemudi.

Beruntung Edo sudah selesai melakukan pemasangan kamera di rumah tersebut yang tentunya atas ijin Tuan Kenzi sang pemilik sekaligus suami dari wanita cantik tersebut.

"Dasar sampah, sesama manusia busuk memang kalian seharusnya bersama" umpat Egi geram.

Kilatan amarah jelas terpancar dari mata tajamnya kala Rusdi pulang setelah sebelumnya ciuman panas mereka lakukan di halaman samping.

"Tunggulah kehancuran kalian berdua ..."ucapnya lagi, ingin Egi memberi pelajaran pada pria brengsek itu tapi ia tak mau mengotori tangannya sendiri dan waktu yang ia butuhkan belumlah tepat untuk membongkar semua kebusukan dua orang tersebut.

Drrt drrt.

"Yupz ...ada apa bro?"suara Edo terdengar nyaring.

"Bagaimana rekaman hari ini? Apa kau sudah memeriksanya?"

"Wah wah wah....gila benar-benar gila mereka,gue pikir ini hanya insting lu aja yang berotak mesum, ternyata memang seratus persen dugaan lu benar bro."

"Sialan brengsek ...kapan gue mesum."

"Ck ck ck...mau kau mungkir tujuh kali pun tak bisa membohongi gue Bro ...noh si Keyla, dia bilang cipokan lu ganas ...juga si Amelia, bahkan dia bilang kalau lu memang gladiator."

"Puihh...omongan mulut comberan lu percaya."

"Halaahh....nggak usah mungkir Lu...mereka idola dari semua pada buaya di sana, dan lu harusnya bangga dapetin mereka bro."

"Cih...gue nggak pernah menyentuh mereka kecuali..."

"Kecuali apa ...tangan laknatmu?"

"Sialan...gue nggak mau dapat yang rusak, makanya gue nggak mau merusak, kalau sekedar cipokan kecil mah ...sudah biasa itu lu juga."

"Hah ..gila Lu, jadi lu belum pernah merawanin mereka?"

"Sialan...ogah adik gue dapet yang second, gue tahu siapa mereka dan kehidupan apa yang selama ini mereka jalani."

"Waah..salut bro, lu emang suhu" ucap Edo bangga.

"Ck ...tar lu kirim hasil rekaman ke laptop gue, secepatnya."

Egi melajukan mobil dan langsung menuju kediaman Endah.Suasana sore yang tenang semua berkumpul di ruang tengah, termasuk Ibnu dan seorang gadis cantik duduk di sebelah ibnu, dan tanpa harus menanyakan hubungan mereka, Egi sudah tahu kalau dialah gadis yang sedang Ibnu pacari.

Cukup ramah dan hangat kekasih Ibnu yang bernama Intan itu, bahkan terlihat begitu sayang pada Ibnu, sikapnya yang supel membuat Endah dan Elic menjadi akrab.

"Bu aku antar Intan pulang dulu" pamit Ibnu namun Egi sempat melihat kilatan mata tak rela Intan menatap padanya.

"Mau pulang sekarang kamu Tan? Kalau begitu hati-hati di jalan"jawab Endah.

"I iya Bu ..Intan pamit Bu" ucap Intan pasrah karena sebenarnya ia ingin lebih lama lagi bersama sang kekasih.

"Bye kak Intan..." cicit Elic sambil melambaikan tangan.

Keduanya memasuki mobil meninggalkan kediaman Endah.

"Bu ..sstt, apa ibu tadi nggak lihat sikap mas Ibnu?"tanya Elic dengan nada lirih agar tak terdengar telinga Egi.

"Kenapa dengan Ibnu Lic?"tanya Endah ikut merendahkan nada suaranya.

"Mas Ibnu dingin banget ke kak Intan, kan kasihan lihatnya, sama pacar sendiri tapi sikapnya kaya sahabat."

"Entahlah Lic, semoga saja hubungan mereka terus berlanjut, Intan adalah gadis yang baik."

"Tau tuh Mas Ibnu masa masih inget terus sama Inara."

"Sst ..jangan ngawur kamu."

Pembicaraan keduanya terhenti kala Egi datang, pria tampan itu berpura-pura tak mendengar pembicaraan ibu dan anak tersebut.

"Gimana jahitan bajunya? Apa sudah jadi?"basa-basi Egi lalu duduk di dekat Elic sambil mengunyah kripik dengan santai.

"Hmm hampir selesai kok."

Egi mengangguk pelan, sebenarnya ada banyak yang ingin ia ceritakan pada sepupunya itu perihal tingkah Rusdi di belakang Inara, namun akhirnya urung karena Endah mendatangi mereka lagi.

"Gi ..tadi ibumu menelponmu tapi tidak aktif, katanya Amelia selau menanyakanmu, dia ingin bertemu denganmu."

Egi menghela nafas panjang "Nanti aku telpon ibu Tan.."

"Ya sebaiknya gitu Gi...kau jelaskan sendiri pada ibumu."

"Baik Tan ..aku ke kamar dulu."

Egi ke kamarnya bukan untuk menghubungi ibu ..tapi ia hanya ingin merebahkan tubuhnya, tangannya mulai berselancar di dunia maya dan tiba-tiba ia sadar kalau selama ini ia tak melihat Inara memegang ponsel, apakah di jaman modern seperti sekarang ini masih ada orang yang tak mempunyai ponsel, ia membatin.

Banyak DM yamg masuk tapi Egi tak bermaksud untuk membalasnya satu pun, ia justru mencari akun sosial media milik Elic berharap bisa melihat wajah cantik yang jarang tersenyum milik Inara.

Dan benar saja,emang Elic beberapa kali memposting kegiatan saat Inara dulu masih bekerja dengan Endah, senyum manis dan tubuh Inara masih tampak segar dan lebih gemuk dari sekarang.

Senyum Egi terbit saat melihat di galeri miliknya kini sudah ada beberapa gambar wajah inara yang berhasil ia dapat dari postingan Elic.

"Kau harus memberi pelajaran pada suamimu Na...kau pantas bahagia" ucapnya lirih sambil mengusap layar ponsel.

Pagi hari di rumah sederhana, Rusdi sudah bersiap dengan baju kantornya, juga sepatu sudah melekat di kakinya, sepatu bermerk pemberian dari Kesya.

Inara hanya mengangguk pasrah seperti biasa, sudah satu minggu Rusdi berangkat lebih awal dan meninggalkannya.Sikap suaminya semakin hari semakin dingin, tak ada lagi usaha untuk membangunkan juniornya, bukan tak ada hasrat dan keinginan, Inara pun manusia biasa dan sebagai seorang wanita ia pun sebenarnya menginginkan kelembutan dan belaian dari Rusdi, namun bak mengharap tetesan hujan di musim kemarau, Rusdi tidur dengan pulas seakan tubuhnya sangat lelah setelah bekerja seharian.

Inara mengayuh sepeda mini dengan senyum tipis, hari ini adalah lomba memasak tingkat desa dan Endah meminta ia menjadi wakil di desanya bersama satu orang yang merupakan istri dari Toni, sahabat Rusdi.

Endah sudah menunggu dengan wajah sumringah di sampingnya Bu Tina, istri Toni.

"Maaf Bu ..sedikit telat,sepedanya kurang angin."

"Tak apa Na...memang pelaksanaan lomba di undur dua jam dari jadwal semula, tadinya mau ku kabari kamu tapi kamu nggak ada kontak hp" ucap Tina dengan ramah mewakili Endah yang tengah sibuk berbicara di ponsel.

"Oh ..i iya mbak, maaf..."

"Lho kenapa kamu yang minta maaf Na"

"Ya karena aku nggak punya nomor yang bisa untuk komunikasi mbak."

"Sudahlah Na...nggak apa-apa kok."

Inara tersenyum masam, melihat tampilan Tina begitu rapi dan memakai baju yang cukup bagus, bahkan jam tangan dan ponsel selalu ia genggam, sedangkan dirinya, jangankan ponsel untuk berkomunikasi, baju yang ia pakai pun hanya baju sederhana yang biasa ia gunakan untuk bekerja di kantin.

Selama dalam perjalanan Endah yang berada di samping Egi tampak sedikit tegang sedang di belakangnya Inara dan Tina tetap santai.

Tatapan Inara jauh menerawang melihat pemandangan si sisi jalan, ingatannya kembali terusik kala semalam ia terbangun karena Rusdi mengigau cukup keras.

"Siapakah dia yang kau panggil sayang Mas" ucap hati Inara yang kini seakan rengat, sesak di dadanya semakin terasa, sikap dingin Rusdi juga perlakuan Sela padanya sangat menyiksa hatinya.

Tukang parkir memberi tanda pada Egi untuk memarkirkan mobil di belakang alun-alun, sedang Endah, Inara dan Tina langsung menuju tenda tempat lomba.Beberapa meja berderet dengan nomor tanda peserta sudah terpasang.Para panitia pun mulai sibuk menyambut tamu undangan karena acara akan segera di mulai.

Tina dan Inara berjalan menuju meja nomor tiga, dan semua peserta berjumlah sepuluh grup.

Suasana riuh dengan tepuk tangan karena bel berbunyi tanda acara di mulai.

1
Holipah
Inara tolol suami penyakit masih mau aja
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!