NovelToon NovelToon
Mencintai Dosen Beristri

Mencintai Dosen Beristri

Status: sedang berlangsung
Genre:Dosen / Duda / Beda Usia / Cinta Seiring Waktu / Romansa / Slice of Life
Popularitas:7.1k
Nilai: 5
Nama Author: Harumi Akari

Sekar mengalami dilema karena didekati oleh Pak Faisal, yang merupakan dosennya sendiri. Hal itu membuat Sekar ketakutan, namun lama-kelamaan Sekar makin menyukai Pak Faisal karena beliau sering membantu Sekar saat ia sedang dibully di kampus.

Saat cinta mulai tumbuh di antara mereka, keseriusan mereka terhalang oleh Pak Faisal yang sudah memiliki istri dan tidak mudah untuk menceraikannya karena istrinya yang merupakan selebgram.

Akankah Sekar mendapatkan cintanya? Atau justru cinta mereka berdua akan kandas dan Sekar dicap sebagai pelakor?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Harumi Akari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Diajak Pergi Pak Dosen

Beberapa menit pun berlalu, di mana Faisal mengajak Sekar untuk pergi dari ruangan beliau, diminta untuk membawa beberapa berkas milik Faisal dan diminta untuk membawakannya ke dalam mobil. Sekar menganggap hal itu adalah hal yang biasa di kalangan beberapa dosen yang memang dekat dengan mahasiswanya.

Hingga sampailah Sekar di mobil pria itu dan meletakkan barang-barang beliau di kursi belakang. Faisal masuk ke dalam mobil lalu membuka pintu depan yang satunya lagi.

"Masuk," pinta pria itu.

"Eh, tapi pak ... Saya harus pulang, ini sudah sore," tukas Sekar.

"Hanya sebentar saja kok."

Pria yang hampir seumuran dengan ayahnya itu terlihat meminta kepada Sekar dengan raut wajah yang sinis dan dingin, membuat Sekar tidak berani untuk menolak permintaan itu.

Sekar masuk ke dalam mobil pria itu untuk yang kedua kalinya dan ia nampak ketakutan. Faisal mengambilkan salep di kursi belakang dan mengoleskannya ke lengan tangan Sekar dengan perlahan.

"Luka kamu kelihatan, kamu nggak sadar dari tadi dilihatin banyak orang?" tanya Faisal kepada wanita itu.

Sekar hanya diam saja, dia sebenarnya mengiyakan apa yang dikatakan oleh pria itu, ia terbiasa mengabaikan semua orang hingga tak melihat penampilannya yang baru saja dirundung oleh Siska dan kawan-kawannya.

"Sejak kapan kamu diperlakukan seperti itu oleh Siska?" tanya Faisal yang memulai pembicaraan lebih dulu.

"Semester satu, Pak. Saya sudah terbiasa dengan Siska, karena memang pada dasarnya saya yang salah," ucap Sekar.

"Kenapa bisa kamu yang salah?" Faisal nampak kebingungan dengan pernyataan Sekar barusan.

"Mamaku menjual dagangan online dengan menipu konsumen. Siska menjadi salah satu yang terkena tipu dan mengancam saya untuk melaporkan ibu saya ke polisi." Sekar pada akhirnya menceritakan hal yang selama ini tidak diketahui oleh semua orang.

Teman-teman Sekar tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi dan tidak ada yang mau mendekati Sekar karena takut kena imbasnya. Alhasil mereka semua hanya ikut merundung saja atau melihat saja. Yang penting tidak ikut campur dengan urusan Siska. Faisal usai mengoleskan salep dan melihat ponselnya.

"Biarkan saja ibumu masuk penjara."

Kalimat itu jelas langsung membuat Sekar melihat ke arah pria itu.

"Maksud bapak? Itu ibu saya loh, Pak."

"Coba kamu ceritakan hal itu kepada ibumu. Sudah pernah lihat apa responnya?" tanya Faisal.

Sekar terdiam sejenak.

Yang ada di pikirannya, jika Sekar mengadu tentang perlakuan Siska karena ulah ibunya, sudah pasti Sekar kena marah dan ibunya juga pasti tidak mau tahu apa yang terjadi kepada Sekar. Bahkan sudah pasti ibunya meminta untuk menyembunyikan hal tersebut dan melindungi ibunya dari tangkapan polisi.

"Kamu tidak menyela atau protes dengan pembicaraan saya? Artinya ibumu berlaku tidak adil kepadamu, bukan?" Faisal menduga hal yang terjadi antara Sekar dan ibunya.

"Maaf, Pak. Saya tidak bisa terlalu banyak bicara, takut jika saya bicara berlebihan dan menyebar ke semua orang." Sekar berusaha menghindar dari pembicaraan itu.

Faisal menghela nafas panjang dan melihat ke arah depan.

"Kamu pikir saya sama seperti orang-orang itu? Saya tidak pernah menyebarkan hal buruk tentang mahasiswa saya. Justru semua mahasiswa yang tahu perihal hubungan saya dan langsung menyebarluaskan perihal masalah rumah tangga saya," ucap Faisal.

Sekar melihat ke arah dosennya dan tidak menyangka, ternyata beliau tahu jika ia sering menjadi bahan pembicaraan dan juga incaran mahasiswa.

"Bapak tahu semuanya?" kejut Sekar.

Faisal langsung menunjukkan ponselnya dan memperlihatkan ke arah Sekar, banyak sekali chat yang masuk ke ponsel Faisal dan sengaja mendekati Faisal. Semua mahasiswi tahu jika Faisal sebentar lagi bercerai dengan istri keduanya. Karena memang istrinya yang merupakan selebgram di sosial media yang membuat semua mahasiswi bisa tahu perkembangan hubungan mereka berdua.

"Saya setiap hari berusaha untuk diam seakan tidak terjadi apa-apa. Saya juga sengaja membiarkan mereka chat saya. Biar mereka senang saja." Faisal terlihat sedikit kesal dengan apa yang terjadi di kehidupan kampusnya.

Sekar baru saja melihat adanya chat dari beberapa wanita di kelas Sekar, bahkan kelas lain yang mengajak Pak Faisal untuk kencan dan jalan berdua. Mata Sekar langsung terbelalak lebar saat melihat salah satu di antara wanita yang mengirimkan pesan kepada Pak Faisal adalah Siska.

"Ternyata bapak mengalami kesusahan ya," ucap Sekar yang merasa iba dengan pria itu.

"Nggak masalah. Saya bisa menghadapinya sendiri." Faisal terlihat tengah mengencangkan sabuk pengamannya. "Kamu sudah makan? Mau saya belikan makanan? Terima kasih ya sudah mau mendengar keluh kesah saya."

Pria itu tak melihat ke arah Sekar, namun ucapan pria itu membuat Sekar merasa bahagia dan diperhatikan.

"Nggak usah, Pak. Saya jadi ngerepotin bapak. Justru saya yang harusnya berterima kasih karena sudah diselamatkan dari perundungan tadi." Sekar merasa sungkan dan tidak enak hati.

"Tidak masalah justru saya senang karena punya teman untuk cerita. Saya belikan drive thru saja ya. Kita makan di sini nanti."

Pria itu langsung menyalakan mobilnya tanpa meminta persetujuan dari Sekar. Di satu sisi lain, Sekar merasa bahwa ia sangat beruntung, karena di sebelahnya sekarang adalah idola semua mahasiswa di kampusnya. Ternyata pria dingin ini begitu baik.

Sepanjang jalan, mereka nampak diam saja dan tidak berbicara apa-apa, Sekar justru merasa semakin canggung karena merasa ia adalah selingkuhan Pak Faisal.

"Pak, kalau boleh tahu, emang benar ya bapak sebentar lagi jadi duda?" tanya Sekar dengan blak-blakkan.

"Iya memang benar. Saya sedang urus perceraian dengan istri saya yang sangat playing victim itu. Jujur saya benci. Tidak ada yang bisa menggantikan istri pertama saya." Pak Faisal berkata seperti itu sembari berkaca-kaca. Sekar yang melihat hal itu semakin merasa kasihan, meskipun hampir seumuran dengan ayahnya, pria itu memang terlihat tampan dan awet muda. Dengan tubuh tinggi dan tidak gemuk, bodynya benar-benar seperti anak muda.

"Maaf, Pak. Saya tidak bermaksud seperti itu—"

"Lalu disaat itulah saya bertemu dengan kamu."

"Eh?"

Sekar nampak kebingungan dengan kalimat terakhir pria itu. Hingga mereka sudah sampai dan Pak Faisal langsung mengalihkan pembicaraan. Mereka memesan makanan dan dimakan di dalam mobil. Sekar yang jarang memakan makanan seperti itu merasa sangat senang sekali. Apalagi ia tidak bisa makan seenaknya di rumah sendiri, karena semua lauk selalu dihabiskan oleh adiknya sendiri.

Setelah selesai makan, untuk yang kedua kalinya Sekar merasa bahagia saat bersama dengan pria itu. Mereka berpisah di dekat rumah Sekar.

"Lain kali bisa lebih lama nggak perginya?" tanya pria itu saat Sekar akan turun.

"Boleh, Pak. Saya cari waktu dulu ya," jawab Sekar dengan blak-blakkan dan spontan menjawab seperti itu.

Sekar pun turun dari mobil dan langsung sadar dengan perkataannya barusan.

"Hah? Serius aku barusan bilang gitu? Aduuuh!" teriak Sekar dalam hati saat melihat mobil dosennya sudah jauh darinya.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!