Note novel ini akan mengkisahkan beberapa anak konglomerat dalam hal mencari cinta sejati
__
Berawal dari kisah Jesica seorang gadis kaya periang yang baik hati yang ingin membantu teman baiknya mengirimkan surat cinta kepada seorang pria
namun alih - alih memberikan surat cinta kepada orang yang tepat
Jesica malah memberikan surat cinta itu pada pria yang salah
Dan lebih parahnya lagi ia malah memberikan surat cinta tersebut kepada seorang pria yang terlkenal sebagai sosok iblis kampus yang bernama Kenan
Hingga pria itu menganggap jika Jesica tengah jatuh cinta dan hendak menembak dirinya
Disaat itulah semua kegilaan terjadi
Hidup Jesica yang bermula terasa tentram dan tenang kini seakan terasa sudah tak ada lagi di muka bumi ini
Karena nyatanya sang iblis selalu saja datang menghantui hari damai milik gadis tersebut
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon INNA PUTU, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Menghadapi kegilaan Kenan
Melihat keterdiaman Kenan , Jesicca tampak menarik nafas sejenak
Mata gadis itu tampak terpejam dan terbuka kembali
" Ehem...maaf jika menurut kalian jika aku tidak sopan untuk menyela . Tapi bisakah aku minta air putih untukku minum " ucap Jesica di tengah - tengah ketegangan yang saat ini terjadi di dalam keluarga Renaldi berada
Sungguh , ketegangan yang terjadi di tempat itu sangatlah membuat tenggorokkan Jesica kering
Entah para pelayan dimansion itu sengaja atau mereka lupa menyuguhkan tamu seperti Jesica minuman
Sehingga membuat gadis muda itu meminta minuman sendiri kepada mereka
Dan hal itu tentu saja membuat keluarga Renaldi jadi saling pandang dan menahan tawa satu sama lain
Gadis yang di bawa Kenan kerumah itu memang terlalu unik dan lucu untuk di lewatkan
Terutama bagi Revalina yang sangat terhibur dengan sikap polos gadis itu
Sedang tegang - tegangnya masih bisa meminta minum , jika gadis lain mungkin sudah berlari menangis keluar mansion dan meninggalkan Kenan detik itu juga
Sthepanie yang mendengarkan ucapan Jesica tentu saja langsung meminta pelayan untuk mengambilkan apa yang Jesica mau
Sebenarnya Sthepanie tadi sudah meminta pelayan untuk membuatkan minum untuk Jesica , hanya saja belum sempat diantar kemeja gadis itu
Ketegangan tiba - tiba saja terjadi
Sehingga membuat pelayan yang tadinya telah membuat minuman untuk Jesica jadi enggan dan mengurungkan niatnya untuk mengantarkan minuman milik gadis tersebut
" Ayo ikut aku " ucap Kenan yang langsung menarik tangan Jesica sehingga gadis itu jadi mau tak mau harus mengikuti langkah pria tersebut untuk pergi dari sana
Sejenak Jesica tampak sedikit menundukkan kepalanya menatap ke seluruh anggota keluarga yang Kenan miliki , sebagai rasa sopan santun undur diri dari gadis tersebut
Langkah demi langkah gadis itu ikuti
Namun ada yang aneh , sehingga membuat kening gadis itu sedikit mengkerut
Jesica pikir Kenan akan membawanya pulang
Tapi sayang perkiraannya ternyata salah
Pria itu malah menariknya untuk naik ke lantai atas
" Ken...kita mau kemana ? Bukankah kau akan mengantarkanku pulang ? " tanya Jesica di sela - sela tarikan yang Kenan lakukan padanya
Diam
Itulah yang Kenan lakukan saat ini
Sepertinya pria itu memang tak berniat untuk menjawab semua ucapan Jesica , sehingga membuat gadis itu menjadi kesal sendiri di buatnya
Jesica berusaha berontak dan menghentikan langkah Kenan yang tengah menariknya , namun sayang tenaga pria itu memang tak sebanding dengannya
Tenaga Kenan memang jauh lebih besar dibandingkan dengan yang Jesica miliki , sehingga membuat Jesica jadi pasrah dan berhenti untuk melakukan hal yang tak berguna tersebut
Cklek
Klik
Kenan tampak memasukki sebuah kamar dan langsung menguncinya dari dalam
" Ken apa yang kau lakukan , cepat buka pintunya aku mau pulang " bentak Jesica menatap tajam ke arah Kenan berada
" Ayo kita menikah besok Jessi " ucap Kenan gila
" Apa ? menikah...aku tidak salah dengar Ken . Harusnya kau menikah dengan gadis yang kau cintai dan aku tidak mau hanya jadi pelarianmu semata . Jadi sekarang cepat buka pintunya dan lupakan rencana pernikahan kita . Benar kata grandma , kau perlu waktu untuk memikirkan ini semua " balas Jesica tegas
Gadis itu terlihat masih setia berdiri di dekat pintu , berharap Kenan akan membuka pintu yang telah terkunci itu kembali
Kenan terlihat mendekat , yang membuat Jesica melangkah mundur
Gadis itu sedikit gugup serta takut secara bersamaan ketika melihat raut wajah tak terbaca milik Kenan saat ini
Tubuh Kenan terus terlihat maju mendekati Jesica , begitu pula dengan gadis itu yang terus melangkah mundur hingga sampailah Jesica tak bisa mundur lagi karena tembok yang telah menghalangi langkahnya untuk mundur ke belakang
" Aku tidak pernah menerima penolakan Jesica " ucap Kenan yang kini sudah menempelkan kening miliknya pada kening milik Jesica
Hembusan nafas dari kedua anak muda itu sangatlah terasa antara satu sama lain
Kenan terlihat ingin mendekatkan bibir miliknya , namun sayang Jesica malah berpaling sehingga membuat pria itu hanya berhasil mencium udara di sekitarnya
" Jangan egois Ken , disini aku tak ingin menjadi korban dalam kebimbangan hatimu " jawab Jesica yang membuat rahang Kenan jadi mengeras mendengarnya
Kenan tampak menarik nafas sejenak , begitu pula dengan pria itu yang menarik diri menjauhi Jesica dan berjalan menuju ranjang
Sedangkan Jesica hanya diam melihat pergerakan dari Kenan
Yang dia inginkan saat ini hanya keluar dari kamar itu dan juga rumah Kenan
" Kemarilah Jessi , sampai kapan kau akan diam mematung disitu " Kenan tampak melepaskan beberapa kancing kemeja milknya dan merebahkan diri diatas ranjang
" Aku ingin pulang Ken...cepat buka pintunya " Jesica menatap tajam ke arah Kenan
Sungguh hati gadis itu terasa sangat tidak baik - baik saja saat ini , ketika mengetahui fakta jika dirinya hanya sebagai sebuah pelarian semata dari pria yang dulunya pernah kecewa karena cinta dengan wanita lain
" Kemarilah atau ku paksa " dengan suara yang terdengar dingin , Kenan membalas tatapan Jesica sehingga membuat gadis itu meneguk ludah berat serta menghembuskan nafas kasar lalu dengan terpaksa berjalan menuju ranjang tempat Kenan berada
********
Sementara di bawah sana
Keluarga Renaldi masih setia berkumpul , begitupula dengan Aurora disana
" Sepertinya gadis itu telah merubah Kenan dari pria gila jadi lebih menggila lagi " Revalina terlihat terkekeh ketika mendapati Kenan yang menarik tangan Jesica menuju ke atas kamar pribadi miliknya bukannya menuju pintu keluar dan membawanya pulang .
Mendengar ucapan Revalina , membuat Aurora menjadi tertohok . Tangan gadis itu terlihat terkepal di bawah sana , begitu pula dengan hatinya yang terasa panas
Dulu ketika mereka berpacaran , Kenan tidak pernah membawanya ke dalam kamar pribadi miliknya
Apa yang mereka lakukan disana ?
Apa mereka sudah sejauh itu ?
Ada perasaan iri serta cemburu merasuki kedalam hati Aurora terhadap Jesica
" Apa kau ingin meneruskannya ? " tanya Revallina kembali
" Ya...aku akan meneruskannya , ku yakin Kenan masih mencintaiku Grandma " jawab Aurora dengan keyakinan penuh
" Baiklah...aku tidak akan menghalangi . Keputusan ada di tangan kalian berdua nantinya . Bukankah begitu Erzan ?" Ucap Revalina menatap ke arah putranya
Pria yang sedari tadi diam itu , hanya terlihat menganggukkan kepalanya setuju
Lagipula ini masalah urusan hati putranya , ia tak berhak ikut campur dalam hal itu
Sedangkan Sthepanie - ibu kandung Kenan , malahan terlihat tak setuju di dalam sana
Ibu mana yang mau menerima gadis yang telah menyakiti hati putranya , ia lebih setuju jika Kenan bersama Jesica
Gadis periang dan lucu itu terlihat cocok dengan Kenan yang dingin serta urakan susah diatur itu
Namun Stephanie hanya diam tak mau mengeluarkan suara
Aurora merupakan anak dari sahabat suaminya . Untuk menghormatinya , Sthepanie lebih memilih diam . Namun dalam hati terus mendumel di dalam sana .
"Terimakasih Grandma " balas Aurora tersenyum senang
" Aku yakin bisa mendapatkanmu kembali Kenan "
****
" Hentikan Ken...ah..." Jesica terlihat mulai mengeluarkan suara aneh
Pakaian gadis itu terlihat sedikit berantakan , dan siapa lagi penyebabnya jika bukan Kenan
" Aku mencintaimu Jessi " ucap Kenan melakukan hal yang tidak - tidak lada leher jenjang milik Jesica sehingga membuat gadis itu jadi mendongak dan refleks menjambak keras rambut hitam milik Kenan
" Kau bohong , kau tidak mencintaiku " balasnya yang membuat Kenan jadi menggila tak terima mendengarnya
"Ken...hentikan "
*******