NovelToon NovelToon
Aku Dan Takdirku

Aku Dan Takdirku

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / CEO / Beda Usia / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:7.6k
Nilai: 5
Nama Author: Yanti sihite

Miraya, nama yang begitu sangat indah pertama kali Miraya mendengar nama tersebut sejak ia kecil. Sebab nama tersebut, diberikan oleh nyonya Shabrina, seorang ibu yang begitu sangat mulia yang sering disebut si ibu panti asuhan tempat para anak-anak dibesarkan.

Namun seiring berjalannya waktu, nama itu tidak seindah yang selama ini Miraya bayangkan lagi, ia malah jatuh diambang maut hingga akhir dari perjalanan hidupnya.

"Tuhan, jika kamu izinkan aku hidup. Maka panjangkan umur ku. Tapi jika hidup ku sampai disini, tolong biarkan aku bahagia meskipun itu hanya sementara".

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yanti sihite, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 18

Di kantor..

"Selamat pagi tuan!".

"Pagi!".

Seperti biasa Alex selalu disambut oleh beberapa pegawai kantor setiap kali mereka berpapasan dengannya. Kemudian ia melihat Mita sedikit berlari kearahnya membuat ia berhenti.

"Selamat pagi tuan! Bagaimana keadaan tuan hari ini?".

Alex dibuat heran, "Ada apa?".

"Itu, tuan Ramos ada di dalam ruangan tuan" jawab Mita melihat pintu ruangan Alex yang tertutup. "Beliau terlihat sangat marah, apa sebaiknya tuan tidak masuk?".

Tidak menjawab pertanyaan Mita, Alex langsung masuk ke dalam ruangan melihat Ramos sedang duduk diatas kursi kebesarannya dengan kepala menunduk.

"Kamu sudah datang?".

Alex menjawab, "Mmmmm, sedang apa papa datang kemari?" lalu Alex berjalan mendekati Ramos dengan wajah datar.

Kemudian Ramos menatapnya, "Sekarang ini, apa kamu sudah merasa hebat Alex?" ia mencoba menenangkan dirinya dengan cara melipat kedua tangan diatas meja. "Apa sekarang kamu benar-benar sudah merasa hebat setelah kamu berhasil mendirikan perusahaan ini?".

"Aku tau alasan papa datang kemari" Alex menarik nafas dalam. "Tapi satu hal yang perlu papa tau, aku bukan anak kecil lagi yang harus diperintah oleh papa. Tolong jangan ikut campur masalah percintaa...

BBRRAAKKK...

Dengan sangat marah Ramos melempar sebuah benda padat tepat diwajah Alex sampai mengeluarkan darah.

"Anak tidak tau diri!" ia lalu bangkit berdiri mendekati Alex dengan mata tajam. "Kamu pikir kamu sudah merasa hebat Alex?".

Alex menatapnya, "Pah, tolong jangan paksa aku...

PPLLAAAKKKK..

"Pa!".

PPLLAAAKKKK...

"Jika kamu tidak mau mendengarkan ku lagi, jangan harap kamu menjadi putra ku. Aku tidak sudi punya anak seperti kamu".

"Pah, tolong..." Alex mencoba menahan Ramos. "Tolong mengerti aku pa. Aku tidak bisa menikahi Tiara bukan karna Clara, aku tidak bisa menikahi Tiara karna aku tidak mencintainya".

Ramos tersenyum menyeringai, "Kamu tidak perlu mencintainya, kamu hanya perlu menjalankan tugas mu untuk menikahi putrinya Tekur".

"Tapi aku tidak bisa pa, aku tidak bisa" Alex memohon agar mereka tidak memaksanya. "Dan aku juga mohon, tolong jangan sakiti Clara pa. Sudah cukup penderitaan yang papa lakukan terhadap keluarganya, tolong jangan libatkan mereka lagi".

Lagi-lagi Ramos tersenyum menyeringai, "Kita lihat saja nanti apa yang akan terjadi".

"Aku mohon pa, tolong jangan sakiti dia".

Ramos lalu pergi meninggalkan ruangan Alex, kemudian Mita masuk ke dalam untuk memastikan kalau Alex itu baik-baik saja atau tidak.

"Tuan baik-baik saja?" Mita khawatir memeriksa tubuh Alex dari bawah sampai atas hingga ia melihat pelipis dan pipi kanan Alex yang terkena tamparan Ramos. "Ya Tuhan, kenapa bisa seperti ini tuan?".

"Aku baik-baik saja Mita, kamu keluar saja".

"Tidak, tunggu sebentar. Saya akan mengompresnya".

"Hhhmmsss.. Kamu tidak perlu melakukan itu".

"Jangan melarang saya tuan".

Mita segera keluar. Tidak lama setelah itu ia kembali lagi membawa sebuah wadah berisi handuk berserta batu es. Lalu ia membawa Alex duduk diatas sofa, kemudian ia mengompres wajah Alex dengan lembut sampai membuat Alex terlihat menyukainya.

"Terima kasih, aku sudah merasa baikan".

"Benarkah?".

"Mmmm, kamu boleh keluar".

"Kamu yakin sudah merasa baikan Alex? Aku sangat khawatir".

"Aku sudah merasa baikan Mita, pergilah aku ingin sendiri".

Akhirnya Mita pun mengalah pergi keluar dari dalam ruangan, lalu ia menyandarkan tubuhnya sambil mengusap wajahnya sampai berulang-ulang kali sembari mengingat ancaman Ramos, karna ia tau betul kalau Ramos tidak akan tinggal diam, dia akan melakukan berbagai cara untuk menyakiti orang yang sudah membuat rencananya gagal.

"Hhhmmsss... Aku harus melakukan cara apa untuk menghentikan papa?".

.

"Bu Clara, permisi!".

"Iya, ada apa?" Clara melihat bawahnya itu memanggil namanya.

"Ada tamu yang ingin bertemu dengan ibu Clara".

Clara mengernyitkan dahi, "Siapa?".

"Saya tidak tau Bu, beliau hanya menyebut nama Bu Clara saja ingin bertemu".

Sejenak Clara terdiam sambil berpikir siapa orang yang sedang mencarinya itu, "Aneh, kenapa aku merasa tiba-tiba seperti ini" batinya. Namun Clara tetap saja menemui orang tersebut, hingga akhirnya ia melihat Lestari bersama dengan seorang wanita yang tak lain adalah Tiara. "Ya Tuhan, kenapa aku harus bertemu dengannya lagi".

Dengan rasa takut Clara berdoa dalam hati agar tidak terjadi apa-apa dengannya karena ia tidak mau berurusan dengan keluarga itu kembali.

"Permisi! Ada yang bisa saya bantu?" Clara bertanya dengan ramah dan tidak lupa dengan senyuman di wajahnya.

Tiara langsung bangkit berdiri, "Ini dia orangnya Tante, orang yang sudah membatalkan pernikahan kami berdua hiks hiks".

Clara tidak terima, ia mencoba menjelaskan kalau ia tidak pernah melakukan hal tersebut kepada Lestari.

"Bahkan dia dan Alex.. Bahkan mereka berdua melakukan...

PPLLAAAKKKK...

Lestari langsung menampar Clara.

"Dasar wanita mur*han tidak tau diri".

Clara kemudian menatap keduanya dengan mata berkaca-kaca.

"Tolong jangan sakiti saya Tante, saya tidak melakukan kesalahan apa-apa, kenapa Tante menampar saya?".

"Diam! Diam kamu!" Lestari semakin kesal dan marah. "Harus berapa kali lagi saya inginkan kamu untuk tidak mendekati anak saya lagi? Kamu itu harus tau diri, kamu itu hanya orang biasa, kamu itu hanyalah anak orang miskin".

DDDUUAARRR...

"Cukup Tante! Cukup! Tolong jangan hina aku dan juga keluarga ku" Clara tidak terima diperlakukan seperti itu oleh mereka. "Saya tau saya orang biasa, tapi tolong jangan hina keluarga ku. Dan saya juga tidak akan pernah sudih menjadi bagian dari keluarga Tante. Sekarang lebih baik Tante pergi dari sini, saya tidak mau melihat Tante dan juga wanita ini".

"Apa? Kamu berani mengusir kami dari sini?".

"Benar" jawab Clara dengan sombong. "Sekarang juga kalian pergi dari sini, toko ini tidak menerima tamu sombong seperti kalian. Pergi! Pergi! Saya bilang per...

PPLLAAAKKKK...

Lagi-lagi Lestari menamparnya, "Kamu pikir kamu siapa berani bicara seperti itu dengan saya hahhh?".

"Saya tidak perduli! SA YA tidak perduli! Dari tadi sudah saya katakan kalau saya tidak peduli kalian ini siapa" jawab Clara berteriak dengan nada suara meninggi. "Apa kalian masih belum mengerti?".

Tidak terima diperlakukan seperti itu oleh Clara, Tiara langsung mencari si owner pemilik toko agar memecat wanita itu juga dari sekarang karna sudah berani membentak mereka dengan sangat kasar.

"Dasar wanita tidak tau diri" umpat Lestari lagi dengan tajam. "Kamu pikir dengan kamu seperti itu saya akan kasihan sama kamu? Tidak sama sekali, kamu malah mempermalukan diri mu sendiri".

"Aarrrkkhhh.. Aku sudah katakan aku tidak perduli aarrrkkhhh hiks hiks.." Clara menjatuhkan tubuhnya diatas lantai. "Kenapa kehidupan aku harus seperti ini? Kenapa ini semua harus terjadi kepada ku? Salah apa yang sudah aku lakukan? Dosa besar apa yang sudah aku lakukan Tuhan aarrrkkhhh hiks hiks".

1
Loi
lanjutannya dmn thor?
Leony Avee
lanjut thor
Rafalia Azen
kuliah yg bener sampe lulus terus cari kerja yg halal dn nanti bantuin ibu sabrina,,,
Rafalia Azen
Alexander Graham bell
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!