NovelToon NovelToon
Pesona Mantan Isteri

Pesona Mantan Isteri

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintamanis / Lari Saat Hamil / Single Mom / Janda / Cerai / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati
Popularitas:13.9k
Nilai: 5
Nama Author: Fhatt Trah

Menikah karena perjodohan, dihamili tanpa sengaja, lalu diceraikan. Enam tahun kemudian tak sengaja bertemu dengan mantan suami dalam situasi yang tak terduga.

Bertemu dengan Renata dalam penampilan yang berbeda, membuat Mirza jatuh dalam pesonanya. Yang kemudian menumbuhkan hasrat Mirza untuk mendapatkan Renata kembali. Lantas apakah yang akan dilakukan oleh Renata? Apalagi ketika mantan suaminya itu tahu telah ada seorang anak yang lahir dari hasil ketidaksengajaan dirinya di malam disaat ia mabuk berat. Timbullah keinginannya untuk merebut anak itu dari tangan Renata. Apakah Renata akan membiarkan hal itu terjadi? Ataukah Renata memilih menghindar dan membuka hati untuk pria lain?

“Kamu sudah menceraikan aku. Diantara kita sudah tidak ada hubungan apa-apa lagi. Jadi tolong jangan ganggu aku.”

- Renata Amalia -

“Kamu pernah jadi milikku. Sekarang pun kamu harus jadi milikku lagi. Akan aku pastikan kamu dan anak kita akan berkumpul kembali.”

- Mi

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fhatt Trah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

20. Jadi Ayah Sambung

PMI 20. Jadi Ayah Sambung

Dito menggeleng. “Aku tidak mau. Aku maunya ayah. Om Tony mau tidak jadi ayahku?”

Semua terdiam mendengar permintaan Dito. Sedangkan anak kecil itu menatap penuh harap pada Tony.

Renata tak menyangka Dito sempat punya pikiran meminta Tony menjadi ayahnya. Renata merasa malu pada atasannya itu. Padahal selama ini ia tidak pernah menyinggung soal ayah pada Dito. Meskipun Renata tahu suatu hari nanti hal ini akan terjadi

Untuk mengalihkan pikiran Dito tentang sosok seorang ayah, Renata sudah berusaha semaksimal mungkin memberikan yang terbaik untuk Dito. Menjadi ibu sekaligus seorang ayah itu memang tidak mudah. Namun demi kebahagiaan putra sematawayangnya itu Renata sudah melakukan semua daya upayanya. Sayangnya, kenyataan menghancurkan harapannya.

“Aku sering diledekin teman, Om. Kata mereka aku ini anak yatim, aku tidak punya ayah. Makanya aku sedih, Om. Kalau aku punya ayah, nanti aku juga bisa pamer sama teman-teman. Biar mereka tidak meledek aku lagi, Om.” Dito mengadu, memasang wajah sedihnya di depan Tony.

Melihat hal itu, Renata kemudian menitipkan es krim pada Bu Ningsih untuk di simpan ke dalam kulkas. Bu Ningsih mengerti, kemudian bergegas ke belakang memberi ruang pada Renata dan Tony.

Tony menghela napas panjang mendengar aduan Dito. Dalam hatinya ia juga merasa sedih dengan nasib Dito yang tumbuh tanpa kasih sayang seorang ayah. Untuk itulah ia berusaha mengisi kekosongan itu. Dengan harapan Renata bisa memahami perasaannya.

Tony kemudian menegakkan tubuh. Renata langsung mengambil alih kantong plastik dari tangan Tony.

“Dit, kita makan dulu, yuk,” ajak Renata untuk mengalihkan topik. Ia ingin menyudahi Dito yang terus mengadu soal ayah.

“Tidak mau,” tolak Dito sembari menggeleng.

“Dit, kita makan sambil ngobrol, ya. Om akan jawab pertanyaan Dito setelah Dito makan.” Tony menawarkan. Dan Dito pun langsung menyetujui.

“Oke, Om. Tapi Om janji, ya, Om?”

Tony mengangguk. Kemudian menarik pergelangan Dito, mengajaknya duduk pada sofa. Disusul oleh Renata, kemudian menaruh sekotak pizza yang sudah ia keluarkan dari kantong plastik.

“Bunda ambil air minum dulu, ya.” Bergegas Renata ke belakang. Tak lama kemudian ia sudah kembali membawa baki berisi tiga gelas air minum. Kemudian ia mengambil duduk pada sofa tunggal di sebelah Dito.

“Dito makan yang banyak, ya?” kata Tony sembari memberikan sepotong pizza pada Dito.

Dito menurut. Diambilnya pizza itu, lalu menghabiskannya hanya dalam beberapa suapan saja. Kemudian anak itu mengambil sepotong lagi dan memakannya dengan lahap.

Tony tersenyum memperhatikan anak itu yang sedang lahap menikmati pizza yang dibelinya. Tadinya ia bermaksud ingin mengajak Dito dan Renata makan siang di luar. Tapi kemudian ia memutuskan untuk membeli pizza agar bisa menikmatinya di rumah saja sambil mengobrol bebas.

“Ren, kamu mau?” Tony menawarkan sepotong pizza pada Renata.

“Saya masih kenyang, Pak,” tolak Renata secara halus.

Tony mengangguk paham. Sepotong pizza itu ia letakkan kembali ke tempatnya semula. Karena Renata menolak, ia pun urung ikut makan.

“Aku sudah kenyang, Om,” ujar Dito usai meneguk segelas air minum.

“Om tadi bilang, akan menjawab pertanyaan aku setelah aku makan,” tambahnya mengingatkan. Wajahnya serius menunggu jawaban Tony.

Sedangkan Tony mengulum senyuman sejenak sembari mengelus kepala Dito. Ia kemudian menghela napas sebentar sebelum memberikan jawabannya.

“Sebelumnya, Om tanya dulu sama Dito. Kenapa Dito mau Om Tony jadi ayah Dito?” tanya Tony.

“Karena aku suka dengan Om. Aku juga sayang sama Om Tony.”

“Memangnya Dito mau Om jadi ayah Dito?”

Dito mengangguk cepat. Raut wajahnya terlihat antusias. Sementara Renata menyimak dengan perasaan was-was.

“Mau banget, Om. Aku juga mau punya ayah seperti teman-temanku.”

“Ya sudah, kalau begitu mulai sekarang anggap saja Om Tony ayah Dito.”

“Yeee ... benar, Om? Om Tony mau jadi ayah Dito?”

Tony mengangguk disertai senyuman. Kemudian dielusnya kepala Dito dengan penuh kasih sayang.

“Jadi aku juga boleh bilang ke teman-temanku kalau Om Tony sekarang sudah jadi ayahku?”

“Boleh, dong. Dito boleh kasih tau siapapun kalau Om Tony ayah Dito.”

“Horeeee ... makasih, Om. Aku sayang Om Tony.” Saking bahagianya, Dito langsung memeluk Tony.

Renata sebetulnya malu dan merasa tidak enak hati terus-terusan merepotkan Tony. Pria itu sudah terlalu baik padanya dan Dito. Tak terhitung jumlahnya kebaikan Tony kepadanya selama ini. Sampai-sampai Renata tidak tahu bagaimana lagi harus membalas kebaikan Tony selain dengan ucapan terima kasih.

“Kalau begitu, sekarang apa aku juga boleh manggil ayah seperti teman-temanku?” tanya Dito lagi.

Sekali lagi Tony mengangguk. “Boleh. Terserah Dito mau manggil ayah, papa, atau papi, juga boleh. Pokoknya terserah. Yang penting Dito senang.”

“Makasih banyak, ya, Om. Eh, ayah.”

Tony tersenyum senang melihat kebahagiaan Dito. Permintaan yang sangat sederhana, namun tidak semua pria mampu memberikannya.

“Aku boleh, ya, beritahu nenek kalau Om Tony sekarang sudah jadi ayahku,” kata Dito.

“Boleh.”

“Horeee ...” Berdiri dari duduknya, Dito kemudian berlari ke belakang hendak menemui Bu Ningsih.

“Maafkan Dito, Pak. Dito sudah terlalu banyak merepotkan Bapak.” Renata berkata setelah beberapa saat hanya bisa menyimak. Ingin menyela setiap permintaan Dito, ia tak ingin mengecewakan anak itu. Sehingga ia hanya bisa diam dan mendengarkan. Walaupun sebenarnya ingin sekali menginterupsi.

Tony menoleh. Kemudian bergeser sampai ke ujung sofa agar lebih dekat dengan Renata. Ia sudah menduga Renata pasti akan berkata seperti ini. Kata 'maaf' dan 'terima kasih' sudah terlalu sering didengarnya dari Renata. Untung saja ia sudah terbiasa.

“Saya tidak pernah merasa direpotkan. Saya justru senang bisa membantu kamu dan Dito.”

“Tapi Bapak tidak seharusnya menuruti permintaan Dito. Saya jadi tidak enak hati pada Bapak. Saya sudah terlalu banyak berhutang budi sama Bapak.”

“Kamu tidak berhutang apapun sama saya, Ren. Kamu tidak perlu merasa tidak enak hati sama saya.”

“Tapi, Pak. Permintaan Dito itu sudah di luar batas. Bapak tidak seharusnya menyanggupi permintaannya. Saya tidak mau kehidupan pribadi Bapak jadi terganggu gara-gara saya dan Dito. Gimana kalau nanti orangtua Bapak tau. Saya tidak mau, Bapak nanti bermasalah dengan orangtua Bapak gara-gara saya.”

Renata berpikir, Tony memiliki kehidupan pribadinya sendiri yang tidak seharusnya terusik karena permasalahannya. Menyanggupi permintaan Dito dengan menjadi ayahnya. Sebab status Tony yang menjadi taruhannya. Sedangkan Tony adalah pria singgel yang dikagumi banyak wanita.

“Kamu tidak usah memikirkan orangtua saya. Biar mereka menjadi urusan saya. Saya cukup kenal bagaimana orangtua saya. Mereka itu orangtua yang cukup bijak.”

“Tapi, Pak. Tetap saja saya tidak enak hati. Lalu apa kata orang-orang nanti. Mereka pasti akan berpikir kalau saya hanya memanfaatkan Bapak. Saya juga tidak mau orang-orang akan berpendapat yang buruk tentang Bapak.

“Dito itu masih kecil, Pak. Kalau diberi pengertian, pelan-pelan saya yakin suatu hari nanti dia bakal ngerti. Saya hanya tidak mau Bapak jadi korban keegoisan Dito. Saya__”

“Renata.” Tony menyela Renata yang hendak mengungkap semua keresahannya. Ia bisa melihat dengan jelas kekhawatiran Renata melalui raut wajahnya yang kini terlihat cemas.

Renata diam sembari menatap mata Tony. Perasaannya mendadak jadi tak karuan saat menangkap sorot mata yang berbeda dari mata itu. Mata Tony menatapnya serius dan dalam. Membuat jantungnya mendadak berdegup kencang dan darahnya berdesir. Sebab belum pernah Tony menatapnya sedalam ini. Lalu perasaan itu jadi bertambah tak karuan lagi saat tiba-tiba Tony meraih jemarinya ke dalam genggaman tangannya.

Renata menahan napasnya. Sepasang mata Tony terpaku menatapnya begitu dalam.

“Ren, tolong singkirkan semua perasaan tidak enak hati kamu terhadap saya. Saya melakukan ini karena saya sayang sama Dito,” kata Tony dengan nada pelan dan halus.

Renata menunduk, menghindari tatapan itu. Sebab ia tak sanggup menerima tatapan itu.

“Terima kasih Bapak sudah sayang sama Dito. Semoga Tuhan membalas semua kebaikan Bapak,”kata Renata.

“Saya belum selesai, Ren. Saya mau melakukan ini karena saya sayang sama Dito dan kamu. Daripada Dito hanya menganggap saya seperti ayahnya, kenapa saya tidak jadi ayahnya saja? Saya mau, kok, jadi ayah sambung Dito.”

To be continued...

Maafkan kalau Author hanya bisa up sebab sehari ✌🏻. Semoga terhibur dengan cerita receh author abal-abal ini. Salam sayang dan sehat selalu buat teman² di manapun berada 😊❤️

1
𝓜𝓮𝓷𝓽𝓪𝓻𝓲𝓢𝓮𝓷𝓳𝓪
berserobok beb 🤭
Sunaryati
Renata kabulkan permintaan Dito, kamu kan juga punya perasaan sama Bos Tony.
Lebih baik baik sangat dicintai, daripada mencintai sendirian. Sekal lagi jangan bertahu Mirza bahwa Dito anaknya
Eli priwanti
🌹🌹🌹meluncur
🌺Fhatt Trah🌺: terima kasih banyak🥰
total 1 replies
Eli priwanti
ayo Mirza, buka matamu, jangan mau kau di bodohi oleh vanesa
Eli priwanti
tuhan itu maha adil, buang batu kali akhirnya dapat batu berlian 🤭
Eli priwanti
apakah kau cemburu Mirza?
𝓜𝓮𝓷𝓽𝓪𝓻𝓲𝓢𝓮𝓷𝓳𝓪
secangkir /Coffee/ untukmu kak. semangat 💪
𝓜𝓮𝓷𝓽𝓪𝓻𝓲𝓢𝓮𝓷𝓳𝓪: iya betul, nanti bikin karakter tokohnya yg berbeda gak terhubung dgn certa sebelumnya, walaupun nama mungkin tetap sama,
🌺Fhatt Trah🌺: sayang banget udah sejauh itu. ya udah, semangat ya kk.
sbg saran, ceritanya sat set aja kk. hanya bagian² penting dlm cerita aja yg ditulis biar plotnya padat. begitu juga dgn dialognya, hanya penting saja. dan satu lagi, sebaiknya gak usah terlalu banyak karakter pendukung. karena itu bisa bikin pembaca bingung dan bosan. itu juga kadang bisa bikin alur kepanjangan. lebih baik berpusat pada tokoh utamanya saja.
total 6 replies
𝓜𝓮𝓷𝓽𝓪𝓻𝓲𝓢𝓮𝓷𝓳𝓪
typo thor mengehentikan
🌺Fhatt Trah🌺: iya🤭🤭 maklum, mata udah mulai rabun
total 1 replies
𝓜𝓮𝓷𝓽𝓪𝓻𝓲𝓢𝓮𝓷𝓳𝓪
diiih, malas bgt 🙄
𝓜𝓮𝓷𝓽𝓪𝓻𝓲𝓢𝓮𝓷𝓳𝓪
hasih deh loe, kecewong
𝓜𝓮𝓷𝓽𝓪𝓻𝓲𝓢𝓮𝓷𝓳𝓪
dasar mata keranjang,,,jijay
𝓜𝓮𝓷𝓽𝓪𝓻𝓲𝓢𝓮𝓷𝓳𝓪
lah napa juga pintunya mesti ditutup?
Elisabeth Ratna Susanti
wah makin seru nih 👍
Sunaryati
Benar sangat tidak rela jika Rensta balikan sama, Mirza. Jangan salah paham Renata, lihat CCTV jangan mudah tertipu apa yang kau lihat. Tony kau jangan terprovokasi sama WC umum, Mirza saja yang bodoh, tak tahu perilaku Vanessa . Lagi permintaanku Thoor jangan sampai Mirza tahu punya anak dengan Renata. Terima kasih selalu sehat dan semangat Thoor, kutunggu kelanjutannya
Esther Alviah Ekawati Ndoen
Bakal ada yang salah paham lagi, pokoknya gak rela kalau Mirza balikan sama Renata.
🌺Fhatt Trah🌺: salam paham yg manis🤭 Renata bakal bingung sama perasaannya sndri
total 1 replies
𝓜𝓮𝓷𝓽𝓪𝓻𝓲𝓢𝓮𝓷𝓳𝓪
lagi lagi masalahnya dgn orang yg sama


🐡🐡🐡🐡🐡🐡 untukmu thor
𝓜𝓮𝓷𝓽𝓪𝓻𝓲𝓢𝓮𝓷𝓳𝓪: bagus deh, iiih mls bgt sama si Vanesa ky yang paling cantik aja, buat apa cantik klo di obral 🤦‍♀️
🌺Fhatt Trah🌺: masalah baru buat renata, yg bikin renata bingung dgn perasaannya sndri nanti. bakal ada hawa hawa cembokur🤭
total 2 replies
Sunaryati
Nah terbayang dan terpesona dengan Renata kan,Mirza.Tidak usah marah dan cemburu Vannesa, Renata tak akan sudi balikan sama sama Mirza. Bahkan Renata juga tidak akan memberitahukan jika Dito anak kandung Mirza. Nantikan saja balasan pembaca lewat Authoor yang ingin membalaskan pengkhianatan kalian.
𝓜𝓮𝓷𝓽𝓪𝓻𝓲𝓢𝓮𝓷𝓳𝓪
🌷🌷meluncur thor
𝓜𝓮𝓷𝓽𝓪𝓻𝓲𝓢𝓮𝓷𝓳𝓪: episodenya yg ya beb,
🌺Fhatt Trah🌺: terima kasih
total 2 replies
Elisabeth Ratna Susanti
kasihan nih ditolak terus lamarannya
Eli priwanti
🌹🌹🌹meluncur
🌺Fhatt Trah🌺: terima kasih
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!