Ada sebuah cerita kaka beradik yang bernama Dania sebagai Kakanya dan shafira sebagai adiknya. Dua kaka beradik ini memiliki problematik yang cukup besar. Dimana Dania menyimpan rahasia besar tentang Yuda orang yang telah mencelakai dan menyekap suami Safira masih hidup. Yuda adalah lelaki yang sangat dicintai oleh Dania. Karna selama ini yang selalu ada untuk Dania dan selalu melindungi dania hanyalah Yuda. Maka apapun yang terjadi, dania akan selalu melindungi Yuda.
Bagaimanakah kelanjutan dari kisah Kaka beradik ini
mari kita kupas tuntas di judul Dua Cinta
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hamidah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
nasi bakar
"kamu mencium aroma sedap nggak?" tanya Dania pada Yuda.
"iya aku mencium bau-bau enakan bau-bau makanan yang seperti dibakar ya kan" sahut Yuda.
" haaa... Pinter banget sih suami aku.... betul sekali Jawaban kamu sayang haha" ujar Dania.
"Di manakah baunya itu berada" tanya Yuda.
"coba deh kamu endus endus, biar tau arah nya dari mana itu bau enaknya" ujar Dania.
"idiiiihhh kok nyuruh sih, memang nya aku kucing atau anjing apa? Disuruh endus endus, gak mau lah aku" ujar Yuda pada Dania.
"yaudah kalo gak mau" ujar Dania cemberut.
"ehh aku punya sesuatu loh" ujar Yuda.
"apaan, gak usah aneh aneh deh suamiiii... Ini perut lagi kosong dan laper banget loh" ujar Dania memberi tahukan pada suaminya.
Yuda mengarahkan kepala Dania ke arah barat dan menunjukkan jarinya ke arah warung.
"itu toh istriku ada warung yang aromanya kita cium sedap tadi" ujar Yuda pada istrinya.
"yey akhirnya setelah mendaki gunung lewati lembah kita ketemu dengan warungnya yang bisa membuat perut kita kenyang" ujar Dania.
Yuda pun mendahului istrinya berlari menuju warung itu dan berkata "siapa yang kalah maka yang kalah lah yang bayar makan" ujar Yuda sambil berlari kencang.
"bener-bener ini suamiiiiii... istrinya malah ditinggal nggak bener ini" teriak Dania.
namun Yuda tetap berlari kencang meninggalkan dania.
tentu saja yang menang adalah Yuda karena dia unggul di awal.
setelah ya udah sampai di warung, jadi aku menyusul sampai juga.
"tega banget sih kamu suamiiii, aku malah ditinggal" ujar dunia sambil ngos-ngosan.
"hahaha yang kalah bayar makan loh" ujar Yuda meledek istrinya Dania.
"iya iyaaa yudaaa" ujar dunia kesal.
"Bu di sini jual apa aja ya menu makannya?" tanya Yuda pada penjual warung tersebut.
"eh mas boleh yang waktu itu ya" ujar ibu-ibu yang berjualan di warung itu.
"maaf Bu, emangnya pernah ketemu ya?" tanya Yuda.
"ini saya mas yang sering mas nya singgahi dulu warungnya sama neng sisi" ujar ibu tersebut.
"papa ibu mumun ya" ujar Yuda.
"iya betul mas syukurlah masih ingat sama saya" ujar ibu warung itu.
"gimana kabar hubungan nya sama neng sisi yang cantik itu mas?" tanya ibu itu"
Dania yang kesal pun langsung menyahut.
"kenalin Bu saya dania istrinya Yuda" ujar dania pada ibu warung itu.
"ooohh maaf neng, kirain masih sama neng sisi mas bule nya" ujar sang ibu warung.
"gak apa apa ibu" ujar dania tersenyum.
mau pesan apa tanya ibu warung itu.
"ibu masih jual nasi bakar?" tanya Yuda.
"masih mas masih" mau pesan nasi bakarnya. ujar ibu warung tersebut.
"iya saya mau pesan Dua porsi ya Bu" ujar Yuda pada ibu tersebut.
"minumnya apa mas" tanya ibu warung itu lagi "apa mau seperti biasa?"
"ya Bu kayak biasa aja" ujar Yudha.
Dania hanya diam tanpa suara.
beberapa saat kemudian pun nasi bakarnya datang.
Yuda dan Dania pun menyantap hidangan nasi bakar itu.
"gimana Sayang enak nggak nasi bakarnya" tanya Yudha kepada istri nya.
"biasa aja" ujar dania.
"oh biasa aja ya, kalau menurut aku sih ini nasi bakar terenak loh" ujar Yuda.
"enggak ah biasa aja nggak yang gimana-gimana nggak ada istimewanya juga" ujar Dania menyahut.
"Oke kalau begitu menurut kamu" ujar Yuda.
setelah pembicaraan terakhir tadi, tidak ada lagi berbicara antara Yudha dan Dania.
" berapa semuanya Bu?" tanya Dania pada ibu warung.
"semuanya jadi 150.000 neng" ujar ibu tersebut.
" makasih ya Bu" ujar Dania sambil menyodorkan uang pembayaran makannya.