NovelToon NovelToon
Mafia Milik Hira

Mafia Milik Hira

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Mafia
Popularitas:4.4k
Nilai: 5
Nama Author: vatic

mengisahkan remaja cantik yang di jadikan jaminan keluarganya pada seorang Mafia, dan di jadikan alat transplantasi ginjal untuk kekasih Mafia tampan. salahnya dia adalah mempunyai cinta yang tersembunyi pada mafia tampan itu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon vatic, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

pasrah

Hira langsung mengambil kain kerudungnya yang lebar untuk menutupi wajah sebisanya. setelah cadarnya beralih ke tangan Xavier.

Kemudian dia menatap tajam mata Xavier. ada kilatan kemarahan pada sorot mata yang di tunjukkan Hira pada Xavier.

" Mengapa Anda dengan lancang membukanya tuan. ? " ucap Hira dengan mata yang memerah dan berembun Karena kemarahan.

" Kamu sekarang milikku, aku berkuasa atasmu mulai saat ini! " jawab Xavier juga penuh penekanan. keduanya saling menatap berani seperti pertarungan.

" Atas dasar apa anda bisa memilikiku! " balas Hira tidak kalah sengit.

" Kamu sudah di jaminkan untuk pengganti nyawa kekasihku. " jawab Xavier.

Tentu Hira seketika shock mendengar pengakuan Xavier. tampak ekspresi kaget yang di lihat Xavier saat ini. " ap,,, pa? " kata Hira seperti kebingungan.

Dan Xavier hanya mengangguk sambil tersenyum smirk, seakan menegaskan kata-katanya. Hira langsung memejam dengan tetesan air mata. dirinya hancur saat ini. " nenek,,! " gumam Hira sambil menahan tangis.

Tangan Hira menepuk pelan dadanya yang terasa sesak. " apa kamu sudah sadar sekarang, kalau dirimu itu siapa.! kalau saja aku tidak membutuhkan nyawa dan tubuhmu sudah pasti akan aku bunuh dirimu dari tadi! " kata Xavier. namun Hira sama sekali tidak menghiraukannya.

Hira benar-benar meratapi nasipnya saat ini. semua yang ada di ruangan itu keluar hanya tinggal Hira, Xavier dan dokternya.

" Lakukan sekarang ! " perintah Xavier pada sang dokter, agar segera melakukan operasi transplantasi ginjal itu sesegera mungkin.

Padahal Hira masih terpukul dan bersedih karena kebenaran yang di dengarnya , namun bagaimanapun dirinya saat ini telah menjadi tawanan mafia ini.

" Ayo kita lakukan tesnya.! " ajak dokter itu seraya memajukan tangannya hendak membantu Hira berdiri.

Namun belum juga sampai Hira lebih dulu menolak " jangan sentuh saya,! " kemudian dengan tertatih Hira mencoba berdiri sendiri. sedangkan Xavier masih menatap lekat semua yang di lakukan dokter dengan Hira.

Melihat Hira sudah berdiri , sang dokter langsung menuju ke tempat dimana Hira akan melakukan serangkaian pemeriksaan. namun Hira tidak mengikutinya malah dirinya menuju pada Xavier yang duduk sambil mengamatinya.

Setelah sampai di depan Xavier Hira langsung bicara. " bisakah anda menggantinya dengan dokter wanita tuan.? " minta Hira.

" Kamu pikir kamu siapa! berani memerintahku! " jawab Xavier dengan nada marah.

Hira menelan ludah mendengar tanggapan Xavier. dia tahu hidupnya sudah tidak untuk dirinya sendiri saat ini. " setidaknya biarkan kehormatan saya terjaga walaupun aku harus mati! " ucap Hira dengan suara bergetar . " anggap saja ini sebagai wasiat! " sambungnya dengan nada yang benar-benar putus asa.

Tatapan Xavier sedikit mengendur tidak sekencang dan setajam tadi . " apa kamu tahu apa yang akan kami lakukan terhadapmu? " tanya Xavier dengan nada yang begitu lembut.

" Apapun yang akan anda lakukan padaku nanti. ! " jawab Hira terdengar pasrah, " tapi aku minta, tolong ganti dokternya! " mohon Hira.

Xavier terlihat berpikir sebentar. " kemarilah! " panggil Xavier pada dokter yang sedang menyiapkan tempat pemeriksaan untuk Hira.

" Iya,, tuan! " jawabnya setelah di hadapan Xavier.

" Lakukan tes yang tidak memerlukan kontak fisik padanya terlebih dulu! " kata Xavier.

" Baik tuan! " Jawab dokter itu.

" Ikuti aku! " kata dokter itu.

" Lakukan di sini! " cegah Xavier. kemudian hira duduk di depan Xavier.

Hira masih menutupi wajahnya dengan kerudung dan tangannya. tampak wajah sedih dan putus asanya.

Sedang dokter sedang mengambil dokumen untuk mengetahui riwayat hidup Hira mengenai penyakit atau data yang di perlakukan untuk melakukan transplantasi ginjal.

Mata Xavier tidak lepas dari Hira. " berapa umurmu? " tanya dokter itu pada Hira.

" Baru masuk 17 ! " jawab Hira lirih .

" 17 tahun! " kaget dokter itu, Hira mengangguk. sebenarnya Xavier juga terkejut mendengar jawaban Hira. namun wajahnya masih menampakkan ketenangan.

Baru bertanya dokternya langsung terdiam , lalu menatap Xavier " umurnya masih belum mencukupi tuan. kita tidak bisa melakukannya saat ini, kalau terlalu muda hasilnya tidak akan baik! " kata dokter menjelaskan.

Namun mata Xavier masih menatap penuh pada Hira , namun kali ini dia juga terlihat seperti berpikir. " berapa umur minimalnya ? " tanya Xavier.

" 18 tahun! kalau lebih , akan lebih baik! " jawab sang dokter.

" Apa tidak bisa di usahakan! " Xavier masih bernegosiasi.

Mendengar hidupnya seperti di pertaruhkan, Hira semakin menunduk, tampak air mata yang terus menetes dari matanya. Xavier melihat itu.

" Tetap saja tuan. baiknya harus umur 18! " dokter menegaskan.

" Apa bila kita menunda setahun lagi apa akan semakin berisiko untuk vior? " tanya Xavier.

" Kita bisa melepasnya dulu! dan menggantikan ke alat sementara. menunggu waktu yang pas nanti. lagi pula kekasih anda masih koma. dan masih belum ada kepastian untuk itu.! " kata dokter .

" Baiklah,,! " Jawab Xavier. " bawa dia ke ruangannya.! " perintah Xavier pada penjaga. untuk membawa Hira ke kamarnya.

Dengan sigap penjaga itu mendekati Hira. " ayo ikut saya! " ucap penjaga itu.

Hira masih mencoba kuat walau dengan gerakan yang begitu lesu dia tetap berdiri. dia benar-benar mengikuti langkah penjaga itu.

Nampak baju lebar dan berlapis itu merumbai ketika dia berjalan. Xavier melihat ada ke indahan disetiap pergerakan Hira walau dia hanya sedang berjalan .

Xavier memang orang jahat dan selalu berada dalam dunia hitam. namun dia juga tahu apa arti seorang muslim. dia juga tahu kalau pakaian Hira adalah mencerminkan agama yang di anutnya. walau dia sendiri adalah seorang atheis.

Setelah Hira hilang dari pandangan, Xavier baru menyadari kalau kain cadar Hira masih ada di tangannya. ternyata dari tadi dia belum melepaskannya dari genggaman.

Kemudian Xavier menatap lekat kain halus dan lembut yang ada di tangannya. dia juga mencium aroma harum khas gadis cantik itu. walau tanpa meletakkan kain itu di depan indra penciumannya. itu menunjukkan berapa harumnya gadis itu.

Setelah sampai kamarnya Hira langsung masuk , di kamar itu dia tidak melakukan apapun dia juga tidak berbaring, dia duduk merenung sambil menatap lekat langit malam yang begitu pekat.

Keadaan langit terlihat begitu tenang dan indah, namun tidak dapat di rasakan Hira yang sedang melihatnya .

Pagi ini ada seseorang pelayan yang berpakaian terbuka dan cantik sedang mengantarkan makanan untuknya. " ini makananmu! " katanya terdengar ketus.

Namun Hira menolaknya secara harus. " maaf saya puasa, jadi tidak makan atau minum untuk sementara! " jawab Hira lembut.

Pelayan itu langsung marah " kamu pikir kamu ratu di sini, cepat makan kalau tidak akan saya laporkan pada tuan! " kata pelayan itu menggebu.

Namun Hira tetap menolak, merasa kesabarannya sudah habis pelayan itu langsung membawa Hira untuk menghadap pada Xavier yang sedang sibuk dengan laptopnya di ruang tengah.

Tap,, tap,, tap.

Langkah kaki yang terdengar bersahutan terdengar menggema di ruangan itu. itu adalah langkah kaki pelayan yang sedang membawa Hira dengan paksa.

" Akhhh...! " ringis Hira karena dia yang terjatuh karena terjagal oleh rok panjangnya. tangan Hira yang satu masih sibuk menutupi wajahnya dengan kerudungnya.

Mendengar itu Xavier yang tadinya fokus seketika melihat ke arah keduanya. Xavier melihat Hira yang terduduk di lantai sambil menutupi wajahnya. dengan satu tangannya lagi masih di pegang kuat oleh pelayan.

" Cepat berdiri.! " kata pelayan terlihat memaksa dengan menarik tangan Hira.

" Akhh,,,! " Hira kembali meringis ketika berusaha berdiri.

Mata Xavier masih melihat ke arahnya " ada apa? " tanya Xavier.

" Ini tuan! dia tidak mau makan, kata penjaga dia harus menjaga tubuhnya. tapi dia sendiri ingin merusaknya! " lapor pelayan genit itu.

Hira mendongak menatap tidak percaya pada pelayan yang di pikirnya terlalu berlebihan. " maaf,, aku ini sedang puasa! " Hira mengelak.

" Apa kamu lupa kalau kamu di sini untuk apa, hah!" sambung pelayan itu. hira benar-benar merasa tidak percaya dengan sikap pelayan yang memegangi tangannya ini.

Pelayan itu memang terlalu berlebihan. seharusnya urusan sepele seperti ini tidak harus di laporkan pada Xavier secara langsung. namun karena dirinya yang sedang berusaha mencari muka. jadi dia selalu berusaha mencoba menarik perhatian Xavier.

Dan Xavier ternyata termakan oleh hasutan pelayan itu. dia langsung berjalan mendekat.

Bugh.... bugh...

1
Nadifah Bilqis
lanjut, ceritanya bagus 👍
fatika: Terima kasih Kak,,, ☺
total 1 replies
fatika
luar biasa
Fikri Syahroni
malang nya hira
fatika: he'eh kak,,, support nya buat hira.. 👌
total 1 replies
fatika
selamat membaca ya,,,,
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!