Kaito Takeda pindah ke SMA oyama pada pertengahan tahun, tapi itu bukan sembarangan sekolah, itu dikenal sebagai sarang brandalan, tempat dimana para siswa nakal bersekolah. Ryuki hanya ingin menjadi petarung nomor satu di sekolah dan dengan melakukan itu dia memicu serangkaian peristiwa perang geng sekolah menengah di sekolah tersebut.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon pralam, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 25: Awal dari Keterpurukan
Dampak dari Kesepakatan
Beberapa hari setelah pertemuan dengan Geng Hakkai, SMA Oyama merasakan dampak dari keputusan Kaito. Meskipun aliansi dengan Geng Hakkai membuka peluang baru, banyak siswa dan anggota geng masih merasa cemas. Beberapa dari mereka merasa bahwa keputusan ini mungkin membawa masalah baru alih-alih solusi.
Di ruang aula SMA Oyama, Kaito berkumpul dengan Makoto, Rika, dan Taro untuk membahas langkah selanjutnya. Suasana tegang dan semua orang merasakan beban tanggung jawab yang baru.
"Jadi, apa langkah kita selanjutnya?" tanya Makoto, mengamati ekspresi serius di wajah Kaito.
Kaito menghela napas. "Gua yakin keputusan kita untuk bergabung dengan Geng Hakkai adalah langkah yang tepat. Tapi kita harus siap untuk reaksi dari SMA Mishima. Mereka pasti gak akan terima begitu aja."
Taro menambahkan, "Kita udah lihat betapa kerasnya mereka melawan kemarin. Mereka bakal balik dengan amarah yang lebih besar."
Rika mengangguk. "Gua setuju. Kita harus siap menghadapi serangan balasan. Ini bukan cuma soal kekuatan, tapi juga strategi."
Kaito memandang temannya satu per satu. "Kita perlu memperkuat pertahanan kita, mengatur strategi serangan balasan, dan menjaga komunikasi yang baik dengan Geng Hakkai. Jika SMA Mishima memutuskan untuk membalas dendam, kita harus siap."
Persiapan di SMA Mishima
Sementara itu, di SMA Mishima, suasana juga tidak kalah tegang. Ryota dan para anggota SMA Mishima berkumpul di ruang rapat. Ekspresi Ryota menunjukkan kemarahan dan ketidakpuasan.
"Jadi, mereka akhirnya menyetujui aliansi dengan Geng Hakkai," kata Ryota dengan nada dingin. "SMA Oyama telah melangkah jauh melawan kita, dan mereka pasti akan membayar untuk keputusan mereka."
Salah satu anggota geng, menanggapi dengan sinis. "Mereka pikir aliansi dengan Geng Hakkai bakal membuat mereka lebih kuat. Tapi ini hanya akan menambah tantangan. Kita harus menunjukkan bahwa SMA Mishima gak akan mundur dari tantangan."
Ryota mengangguk. "Kita akan meluncurkan serangan besar-besaran. Geng Hakkai mungkin kuat, tapi kita tidak bisa membiarkan mereka berkuasa di kota ini. Kita akan ambil alih kembali wilayah kita dan menghancurkan SMA Oyama."
Membangun Kekuatan
Di SMA Oyama, Kaito memutuskan untuk mengadakan rapat dengan semua pemimpin geng dan perwakilan dari Geng Hakkai. Mereka harus memastikan bahwa semua orang memahami peran mereka dan strategi yang telah direncanakan.
Hiroshi dari Geng Hakkai hadir dalam rapat tersebut. "Kita perlu memastikan bahwa semua anggota kami tahu posisi mereka dan tugas yang harus dilakukan. Kita akan bekerja sama dalam pertempuran ini untuk menjaga agar SMA Mishima tidak dapat menyerang kita dengan mudah."
Kaito memandang Hiroshi dengan serius. "Gua setuju. Selain itu, kita harus memperkuat pertahanan dan memastikan bahwa seluruh anggota kita siap untuk setiap kemungkinan serangan."
Selama beberapa hari ke depan, SMA Oyama dan Geng Hakkai bekerja keras untuk memperkuat posisi mereka. Mereka memperbaiki pertahanan, meningkatkan pelatihan, dan merencanakan strategi untuk menghadapi serangan balasan dari SMA Mishima.
Ketegangan yang Meningkat
Meskipun persiapan berjalan dengan baik, ketegangan di antara siswa SMA Oyama semakin meningkat. Mereka semua tahu bahwa perang besar mungkin sudah di depan mata. Setiap hari, mereka merasakan suasana yang semakin tegang dan cemas.
Di ruang latihan, Kaito dan teman-temannya berlatih dengan keras, mempersiapkan diri untuk kemungkinan pertempuran yang akan datang. Setiap pukulan, tendangan, dan strategi yang dipelajari menjadi lebih penting dari sebelumnya.
Makoto melihat Kaito dengan tatapan penuh semangat. "Gua yakin kita bisa ngadepin ini, Kaito. Kita udah melalui banyak hal bersama."
Kaito mengangguk. "Kita harus tetap bersatu dan terus berlatih. Apa pun yang terjadi, SMA Oyama harus siap."
Dengan semangat dan tekad yang baru, Kaito dan teman-temannya bersiap untuk menghadapi apa pun yang akan datang. Mereka tahu bahwa perang yang akan datang bukan hanya ujian kekuatan, tetapi juga ujian kesetiaan dan keberanian mereka.
Toagi bersiap untuk melihat konfrontasi yang akan menentukan masa depan SMA Oyama dan SMA Mishima.
