NovelToon NovelToon
Zenata

Zenata

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Ketos
Popularitas:2.2k
Nilai: 5
Nama Author: ahza rumaissa

zenata gadis super nakal yang memiliki macam kelakuan yang membuat gurunya geleng geleng kepala, mereka tidak bisa menegur muridnya itu.
karena percuma... setiap mereka tegur zenata akan melakukan kenakalan lainnya... ck..ck... ck.. ayo ikuti kisah zenata yang nantinya akan menemukan pawangnya.... he....he...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ahza rumaissa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

part 3

"Ze... Zenata..."

Sayup sayup zenata mendengar suara seseorang memanggil namanya.

"Ze... Akhirnya kamu bangun." kata zahra

Zenata melihat dua temannya menatapnya, bukan menatapnya kasihan lebih jelasnya mereka berdua seperti senang dirinya pingsan tadi.

"Kok... Kalian sepertinya senang..." kata zenata bingung

"Eh... Ze tau ngk siapa yang membawamu ke ruangan UKS. Kak yudha ze...." kata zia dengan wajah senang seperti dapat lotre.

"Beruntung sekali kamu ze," kata ara

Bagi kedua temannya itu mungkin keberuntungan tapi untuk zenata hal itu sangat memalukan.

Zenata menutup wajahnya dengan tangan.

"Aaah... Memalukan." teriak zenata

"Kamu sudah sadar." suara berat itu zenata mengenalnya.

Ara dan zia cepat cepat berdiri karena di hadapannya ada yudha yang membawa susu dan roti.

"Kami keluar... Di luar, permisi." kata kedua teman zenata yang tersenyum dan pergi meninggalkan zenata malu.

"Ini untukmu, tadi kak intan mengatakan penyebab kamu sampai pingsan." kata yudha

Zenata wajahnya memerah menahan malu, dia tidak bisa berkata kata hanya merasa hari ini dia begitu sial dan di dalam hati berkata, "mulai besok dia harus sarapan pagi tidak menyepelekan yang namanya sarapan."

"Terimakasih kak." kata zenata

"Roti dan susu itu pemberian kak intan, kamu berterimakasih padanya saja." kata yudha

"Terimakasih sudah membawaku ke UKS ,itu...kata zia...ka..kak." kata zenata pelan.

"Kebetulan aku yang dekat denganmu tadi, jadi itu hanya kebetulan." kata yudha

"Kamu sudah sadar.?" tanya dokter intan tersenyum

"Hmmm...kak intan terimakasih." kata zenata

Intan adalah dokter sementara di sekolah taruna jaya, dia baru lulus dari sekolah kedokteranya dan untuk sementara dia bekerja di sekolah yang dulunya juga dia bersekolah di taruna jaya.

"Sama sama." kata intan tersenyum kepada zenata

"Kalau begitu aku kembali ke kelas." kata yudha yang sudah berjalan keluar ruangan itu.

Intan tersenyum melihat yudha keluar dan duduk di ranjang bersama zenata.

"Kalau sudah kuat berjalan kamu juga kembali kekelasmu dan ze, kamu harus sarapan tiap pagi apalagi saat olah raga seperti ini." kata intan menasehati zenata

"Hmmm...terimakasih." kata zenata

"Ayo ze kita kekelas." kata kedua temannya yang langsung masuk lagi ke dalam dan memegang tangan zenata, membantunya berdiri.

"Aku bisa sendiri." kata zenata yang berdiri sendiri

Intan melihat tiga siswi itu meninggalkan ruangannya dan mengelengkan kepalanya, biar mereka anak anak nakal seperti yang sering intan dengar.

Tapi bagi intan mereka sangat lucu dan setia kawan.

Intan membasuh tangannya dan duduk di kursinya, dia mengingat jika tadi yudha tersenyum.

"Ha... Dia bisa juga tersenyum." kata intan bermonolog sendiri.

Setelah pulang dari sekolah, karena ada jam kosong tadi triple z akhirnya memutuskan untuk nongkrong di warung bakso langganan mereka.

"Mang udin bakso tiga seperti biasa." kata ara

"Baik non." kata bang udin tersenyum

"Ze, gimana rasanya di gendong kak yudha.?" tanya zia penasaran

"Huh... Orang pingsan siapa yang tahu." kata ara menepuk lengan zia

"Tahu... Ngk,kak yudha sampai panik dan langsung berhenti larinya dan bopong kamu gitu pokoknya keren... Deh..." kata ara

Zenata semakin malu mendengar perkataan zia.

"Ze, kenapa wajahmu memerah kamu demam." kata ara yang memegang jidat sahabatnya itu.

"Haish... Kalian itu, aku malu bagaimana aku... Jika bertemu orang itu nantinya." kata ze dalam hati

"Aku ngk papa, cuma kepanasan." kata ze kepada kedua sahabatnya itu.

"Bakso datang dan ini pesanan non ze, dua bakso besar." kata mang udin yang hafal pesanan ze.

Mereka menyantap bakso sambil ngerumpi di warung bakso bang udin langganan mereka.

Setelah selesai makan bakso zia pamit pulang dan tinggal ze dan ara yang berboncengan.

Di banding dengan zia, memang ara lebih klop dan sefrekuensi dengan ze.

Mereka berdua hampir seperti saudara kembar karena memiliki kesamaan di segala hal.

Entah itu ze yang mengikuti atau ara, karena memang selalu sama.

"Ra, rencana camping, liburan nanti sudah siap kan.?" tanya zenata

"Hmmm... Semua beres, kita tinggal berangakat dan berangkat siangan aja jam sembilanan kira kira." kata ara

"Bestie ku memang terbaik." kata ze memeluk ara

Seperti biasa mereka pergi nanti di antar oleh sopir zia, karena mama zia sangat takut jika mereka motoran ke puncak untuk camping.

zenata dan zahra berbaringan di kasur, karena mama zahra sibuk bekerja makanya dia malas di rumah sendiri dan memilih kerumah zenata dan nanti pulang.

Zahra tinggal bersama mama nya sebagai single mom, bekerja di sebuah perusahaan besar milik keluarga zia.

"Ze, rumah sebelah sudah di tempati.?" tanya ara melihat kearah rumah sebelah.

"Hmmm... Baru beberapa hari lalu." kata zenata yang sibuk dengan ponselnya

"Ze, kita nyanyi." kata ara yang sudah mengambil gitar milik zenata.

Zenata mengambil gitar pemberian pamannya dan memetik gitar dan mereka berdua menyanyikan sebuah lagu kepastian milik pas band.

"Boleh juga dia." kata yudha melihat zenata memainkan gitar dan bernyanyi bersama temannya.

Yudha bersiap untuk pergi, karena hari ini dia sudah membuat janji dengan ardi untuk bermain basket.

Menaiki motor yudha berangkat ke lapangan, andre yang melihat yudha tersenyum.

"Bagaimana.. rasa nya mengendong ze." kata ardi

"Lumayan." kata yudha

Hai... Ayolah.. Ini sudah hampir kelulusan kenapa tidak mencoba untuk mendekati dan mengatakan jika kamu suka sama zenata." kata ardi

Ardi tahu jika sohib nya menyukai adik kelas nakal nya itu dan yudha yang terlihat dingin kadang kadang tersenyum saat melihat kelakuan nakal zenata secara diam diam.

Yudha hanya tersenyum menanggapi sohib nya itu, jika di pikir pikir kenapa dia menyukai gadis nakal itu.

Ardi mengelengkan kepalanya, dia tidak habis pikir, yudha menunggu apa, secara dia adalah murid terpopular di sekolah taruna jaya.

Sudah pasti gadis banyak yang mau menjadi kekasihnya dan dia malah menyukai gadis seperti zenata, gadis nakal, selalu rusuh tidak ada manis manisnya berbanding balik dengan yudha dia adalah pria tenang dan pintar.

Bahkan para guru menomer satukan yudha karena dari kelas sepuluh sampai dua belas dia selalu juara dan apalagi dia adalah ketua osis selama dua tahun.

Yudha adalah kebanggaan sekolah dan menjadi idola semua murid khususnya murid murid wanita.

Mungkin zenata yang terlihat tidak tertarik pada yudha, karena ze sibuk dengan kenakalannya sendiri.

"Di, liburan semester kita camping di vila paman ku," kata yudha

"Boleh nanti aku ajak yang lain." kata ardi dengan wajah senang.

"Hmmm... Kita berangkat pagi, karena biasanya akan macet jika musim liburan." kata yudha

"Siap...aku mah ikut aja, orang gratisan." kata ardi nyegir terlihat gigi kelincinya

"Ck..ck.. Dasar muka gratisan.," kata yudha tersenyum

🌺 bersambung...🌺

1
Los Dol TV
keren Thor, kutunghu kunjungan baliknya di karyaku ya
Los Dol TV
aku mampir Thor
Anonymous
Next dong
Talita Maheswari
sama aku juga makan mie mas yudha...
Sari: 🤭🤭 lomba makan mie kak
total 1 replies
Talita Maheswari
haus ze.. aku jadi ikutan haus..
Talita Maheswari
papa nya seorang pilot
Talita Maheswari
semangat thor up ..up setia hari
kaylla salsabella
lanjut thor semangat berkarya thor 🥰🥰🥰🥰


aku mampir Thor
Sari: terimakasih kak.. semoga suka.🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!