Bianca seorang gadis yang bekerja sebagai kasir di sebuah supermarket di jodohkan oleh seorang wanita paruh baya yang baik hati yang dia tolong saat ia selesai bekerja.
entah hanya bercanda atau beneran serius yang di katakan Ibu itu tapi entah lah membuat Bianca membayangkan akan menjadi bagian dari keluarga di rumah besar itu. "Ah Halu lo Bi, mikir apa sih haha emang lu siapa berharap yang gak mungkin, menghayal aja kerjaan otak lu ini" Gumam Bianca dalam hati sambil menggelengkan kepala nya
namun omongan itu selalu terngiang2 di kepala nya membuat nya berandai andai jika suatu saat ia bisa menikah dengan pria kaya
ah entah lah pacar saja tidak punya apalagi mikir di nikahin pria kaya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Amih Er, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Hubungan Tanpa Status
Jenaro baru tiba di rumah Agam setelah pulang bekerja, beberapa bulan ini Jenaro memang memilih pindah ke Jakarta karna iya membuka cabang perusahaan Ayah nya di Jakarta.
"Ngopi sini Je" Ajak Agam yang melihat kedatangan adik nya
Jenaro yang merasa terpanggil berjalan ke arah kakak nya yang sedang asik duduk di ruang keluarga
" Masih ngambil cuti mas?" Tanya Jenaro sambil duduk di sofa sebrang Agam
"He'em" Jawab Agam menganggukkan kepala nya "Mungkin sampai beberapa waktu ke depan" Agam mengambil kopi dan menyeruput nya perlahan
"Gimana rencana beli rumah depan ? Udah Deal? "
"Udah beres mas, untung nya dia jual udah sama furniture nya, paling nanti ada beberapa yang mau aku ganti ambil dari pabrik kita di malang" Jelas Jenaro dengan bangga nya sudah membeli rumah di komplek elite seperti kakak nya
"Trus kapan pindah?"
"Ih mas mengusir ku ya!" Protes Jenaro sambil merentangkan kedua tangan nya ke sandaran sofa
"Iya, tapi gak sekarang sih" ucap Agam terkekeh "Sebentar lagi mas mau bawa istri mas tinggal di sini"
"Istri? Bukan nya udah putus sama Maura?" Tanya Jenaro sambil merapatkan duduk nya ke samping Agam
"Bukan Maura, Nanti mas kenalin ke kamu. Weekend mas mau bawa ke rumah malang temuin papa mama" Ucap Agam sambil menyeruput kopi nya lagi
"Gimana dengan pacar mu? Bukan nya kau beli rumah depan supaya dekat dengan pacar mu itu ?" Tanya Agam penasaran karna salut melihat adik nya rela merogoh kocek besar untuk membeli rumah dekat dengan kekasih nya
"Aahh, seandainya dia pacar ku, pasti aku bahagia banget" Jenaro menghela nafas panjang sambil memikirkan Bianca yang menjadi kekasih nya
" Lah, Terus kalo bukan pacar ?? HTS ? Hubungan tanpa status ? " Ucap Agam tertawa
"Sahabat ! " Jenaro menjeda ucapan nya " Sebenar nya aku jatuh cinta pada pandangan pertama, aku mendekati nya sebagai teman lalu berubah jadi sahabat, semakin lama perasaan ku pada nya semakin dalam. Aku hanya mencari waktu saja untuk menyatakan cinta ku... Bukan, Bukan hanya menyatakan cintaku, tapi aku ingin langsung melamar nya" Ucap Jenaro percaya diri
Agam yang mendengar semangat membara dari adik nya menepuk pundak Jenaro memberi semangat
"Good Job brother, Keturunan Maven harus Gerak cepat sat set sat set" Ucap Agam membuat kedua nya tertawa bersama
Tak terasa waktu menunjukan pukul 8 Malam, Ponsel Agam berdering menandakan panggilan masuk dari teman sejawat nya, meminta Agam agar segera ke rumah sakit karna ada kecelakaan beruntun dan para korban di bawa ke rumah sakit milik kakek Agam.
Rekan sesama dokter itu pun meminta bantuan Agam untuk operasi karna ada beberapa pasien yang memerlukan tindakan operasi tapi rumah sakit kekurangan dokter bedah saat ini.
Agam pun mengirim pesan pada Bianca walau ia tahu pesan nya tidak langsung di baca Bianca, setidak nya ia memberi kabar pada kekasih nya itu
"By, aku ada operasi dadakan, Jika sempat aku jemput, tapi kalau sampai jam 23:00 aku tidak mengirim pesan, pesan lah taxi online.
Kirim nomor rekening kamu by"
Agam pun bergegas Menuju Rumah sakit
*
*
Jam Pulang Bianca pun tiba, ia melihat ponsel nya terdapat 2 pesan
Salah satu nya pesan dari Agam