Kisah ini di mulai ketika Hana harus menelan pil pahit dalam hidupnya, Suami yang sangat ia sayangi dan cintai, kini telah pergi untuk selama-lamanya, dan meninggalkan seorang putra yang masih duduk di kelas tiga sekolah dasar, Aldebaran begitu sangat terpukul kehilangan sosok ayah yang menjadi panutannya. Al pun sudah berjanji kepada mendiang ayahnya akan selalu melindungi dan menjaga ibunya.
Karena keserakahan Ibu mertua dan adik iparnya, Hana di usir dari rumah mendiang suaminya, kini Hana harus berjuang sendiri untuk membesarkan putranya.
Melangkahkan kaki di ibu kota untuk mencari rezeki, justru malah merubah semua kehidupannya, terutama ketika dirinya bertemu dengan gadis tunanetra yang memiliki nama Lily, Lily sangat menyukai sosok Hana, ia pun berencana untuk menjodohkan papahnya yang merupakan seorang CEO muda yang sukses, dengan sosok wanita cantik yakni Hana Aziza.
akankan misinya berhasil? Lily pun tidak bekerja seorang diri, ternyata Al juga ikut andil.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eli Priwanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tamu yang tidak terduga
Malam sudah semakin larut,wina memutuskan untuk segera pulang ke apartemen miliknya.
"Hooaammmm, sorry ya Han, aku cuma sebentar mampir kesini nya, nanti kalau kamu libur kerja aku main lagi kesini ya," ucap wina sembari memeluk erat tubuh Hana
"yaudah gak apa-apa Win, padahal aku masih kangen sama kamu, yasudah kalau begitu kamu hati-hati di jalan ya!"
"iya Han, Al sepertinya sudah tidur ya Han?"
"Iya win, sepertinya begitu, suaranya saja sudah gak kedengeran kayaknya Al sudah pulas tidurnya!" jawab Hana
Ketika pintu rumah Hana di buka, betapa kagetnya ia ketika melihat sosok pria tampan yang masih mengenakan stelan jas lengkap.
"tttuuuaaannn Ssamudeerra, anda di sini?" tanya Hana begitu gugupnya, sedangkan Wina malah terpesona melihat wajah tampan seorang Samudera Arga Winata.
"Ya tuhan, sungguh indah ciptaan mu ini!" gumam Wina yang tiada hentinya terus memandang wajah Samudera.
Sedangkan Samudera malah mengacuhkan Wina, tepatnya wina dianggap tidak ada keberadaannya.
Merasa tidak di respon, Wina pun kesal, dan ia bergegas untuk segera pulang.
'Ya tuhan, tidak kusangka jika bosnya Hana itu begitu tampan, tapi kenapa malam-malam dia berkunjung ke rumah Hana? Apa jangan-jangan memang benar jika bos nya Hana itu naksir sama Hana? Oh my god, beruntung sekali Hana! 'batin Wina tidak percaya
Samudera dan Hana malah saling diam mematung di depan rumah.
Betapa terkejutnya Samudera saat melihat rambut Hana yang setengah basah dan masih tergerai, hingga membuatnya teringat akan mendiang istrinya yang sudah tiada.
"Astagfirullah, hijab ku!" sungut Hana dan langsung bergegas masuk ke dalam rumahnya, ia mencari jilbab instan yang biasa ia pakai jika berada di dalam rumah.
'Kau bagaikan pinang di belah dua dengan bunga, Kenapa kalian begitu mirip? Aarrkkkhhh sulit di percaya.' batin Samudera sungguh tidak bisa mempercayainya.
Tidak lama kemudian Hana kembali menemui Samudera, kini hijab instannya sudah melekat menutupi rambut dan lehernya yang jenjang itu.
"Maaf kan saya tuan, barusan saya kedalam dulu untuk menggunakan hijab!" terang Hana dengan kepala tertunduk.
Samudera tidak berkomentar apapun, dengan seenaknya ia malah menerobos masuk dan duduk di kursi ruang tamu tanpa melepaskan sepatu yang ia kenakan.
'Anda ini benar-benar suka seenaknya tuan Samudera, etikamu itu sangatlah buruk, kau pria arogan yang sangat menyebalkan, Sampai sepatu pun tidak kau lepas, apa kau anggap rumah ini begitu kotor hah.' batinnya sangat jengkel.
"kenapa kau masih berdiri di situ hah, masuklah, kau ini sangat menyebalkan, Kau ingin aku pecat?" ancam Samudera.
Kedatangan samudera malam ini, membuat para tetangga semakin curiga dengan Hana.
"tuh, lihat deh si janda gatel itu, berani sekali malam-malam memasukan seorang pria! tampaknya pria itu adalah orang kaya mpok Leha!" ucap mpok Rumi
Mereka berdua ini adalah tetangga Hana yang posisi rumahnya berhadapan dengan rumah Hana, sehingga setiap gerak gerik Hana bisa sangat mudah terpantau oleh mereka.
"Kalau sampai si pria itu menginap? Kita laporkan saja sama pak RT, gimana mpok?" usul mpok Rumi.
"aye setuju banget mpok, bener-bener meresahkan, udah si wyina kemaren jadi l*nte, eh sekarang temennya juga kaya begitu, Ikh..amit-amit!"sungut mpok Leha.
Lalu Hana masuk kedalam rumahnya, ia tidak berani menutup pintu rumahnya, karena takut timbul fitnah, apalagi hanya ada Hana dan Samudera saja, sedangkan Al sudah tertidur pulas.
Dengan beraninya, Hana menanyakan maksud dan tujuan bosnya itu datang malam-malam ke rumahnya.
"aadaaaa a apa ya, tuan Samudera malam-malam datang kesini?" tanya Hana masih gugup
lalu Samudera mengambil sesuatu dari saku celananya.
"ini punyamu kan?" tanya Samudera.
"ya ampun, Iya tuan, ini ponsel punya saya, Kok bisa ada sama tuan ya? Saya juga baru sadar jika ponsel saya sedari tadi tidak ada di dalam tas milik saya!" jawab Hana merasa malu.
"Kau itu sangat ceroboh sekali Hana, biasakan kau gunakan password di dalam ponselmu itu, agar tidak ada orang lain yang sembarangan bisa membuka ponselmu!" usul Samudera.
"B baik tuan, maafkan saya!"jawab Hana terbata
Kemudian Samudera beranjak dari duduknya.
"Dimana toiletnya, aku pinjam dulu toiletmu!"cetus Samudera
DHEGH
tiba-tiba Hana kaget tidak percaya.
'Ya ampun, ngapain juga anda pergi ke kamar mandi tuan? semoga saja dia gak komplen! ' batin Hana sangat cemas
Akhirnya Hana mengantarkan bosnya itu ke bagian paling belakang rumah ini, dimana posisi toilet berada paling ujung, Samudera bergegas masuk kedalam toilet yang ukurannya cukup sempit, yakni 3x4 meter
Saat masuk kedalam toilet, tidak sengaja Samudera melihat sesuatu yang sudah jarang ia temui, yakni seperangkat pakaian dalam milik Hana yang masih menjulang bebas di atas tambang, yang sengaja di pasang di dalam kamar mandi, biasanya Hana menggunakan tambang tersebut untuk meletakan handuk milik nya saat ia mandi
Tiba-tiba wajah Samudera menjadi merah padam, ia langsung menutup kedua matanya.
"Ya ampun, pakaian dalamku belum sempat aku masukkan ke dalam ember! akh bagaimana ini? pasti tuan Samudera telah melihatnya? Aarrrkkkhhhh bikin malu saja!" gumam Hana dengan wajahnya yang bagaikan kepiting rebus.
Hana pun menjadi gelisah, ia terus mondar mandir di depan pintu kamar mandi.
'Ya ampun,lama banget sih tuan Samudera, ngapain saja ia di dalam? Batinnya sangat gusar
Ketika pintu kamar mandi di buka, Hana maupun Samudera saling menatap dalam diam, wajah keduanya masih terlihat merona, Hana sudah tidak sanggup lagi untuk berkata apapun, ia kembali menundukkan kepalanya, Hana tidak berani menatap wajah tuannya itu lebih lama, sedangkan Samudera sendiri justru terlihat kikuk, ia malah menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal, dan ia terus melakukan itu, hingga akhirnya, Samudera memutuskan untuk segera pergi dari rumah Hana.
"Aku pulang dulu!" jawab singkat Samudera yang kemudian meninggalkan Hana seorang diri dengan posisi masih diam mematung.
Selang beberapa menit, Hana merasa begitu malu dengan kejadian ini, ia langsung menerobos masuk kedalam kamar mandi.
'Ya ampun, kenapa benda ini masih tergantung bebas di sini? Hana bodoh, kenapa tadi tidak kau masukan saja ke dalam ember, benar-benar bikin malu saja, Mau di taruh dimana wajahku ini besok? aaarrkkkhh benar-benar hari ini adalah hari yang sangat sial!' batinnya sangat menyesal atas kejadian ini.
Dengan langkah yang cukup cepat, Samudera berjalan menuju mobil yang sedang terparkir di pinggir warung, dimana hanya tempat itu saja yang memiliki halaman yang cukup luas untuk memarkirkan mobil miliknya, karena jalan menuju rumah Hana lumayan sempit, hanya bisa di lalui oleh satu kendaraan roda dua saja.
Bugh
Dengan kencangnya, Samudera menutup pintu mobilnya, ia langsung mengusap wajahnya dengan kedua tangannya.
"Apakah sudah selesai tuan?" tanya Frans sembari menatap ke arah kaca spion mobil.
"Iya Frans, cepat nyalakan mobil, aku sudah sangat lelah dan ingin segera beristirahat!" jawab Samudera dengan wajah yang masih terlihat merona.
Sedangkan frans terus saja memperhatikan gerak-gerik Samudera yang menurutnya terlihat aneh.
'Apa sebenarnya yang telah terjadi dengan dirimu tuan? tidak biasanya anda seperti ini? Hem, bikin saya penasaran saja.' batin Frans menaruh curiga terhadap tuannya.
Bersambung...
🌸🌸🌸🌸🌸
thorrr jngn bikin hana tambah begok knp sichh emosi lama* tau gak thorrr 👊👊