Desclaimer : Cerita ini tema pernikahan, di tujukan untuk yang sudah cukup umur atau sudah menikah yah.
Di hari pernikahannya Ayla memilih pergi dan tak ingin menikahi laki-laki yang dia cintai.
Tapi dia tak menyangka,akhirnya tunangannya malah memilih menikahi kakaknya sendiri.
Sejak saat itu, Ayla pikir kisah cintanya sudah berakhir. Dan berusaha menghapus semua rasa cintanya pada lelaki itu.
Tapi, ternyata laki-laki yang sudah menjadi kakak iparnya itu tidak berhenti mengejarnya.
Bagaimana bisa dia kembali mencintai pria yang sudah memilih wanita lain, bahkan sudah menjadi kakak iparnya itu.
Bisakah Ayla benar-benar terlepas dari kakak iparnya. Ataukah dia akan memilih mengembangkan sisa-sisa cintanya pada kakak iparnya?
Baca kisah mereka, dalam novel.
"Di Kejar Kakak Ipar"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Miss HF, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pernikahan Rahasia
"Plakkkk" Sebuah tamparan keras, langsung mendarat di pipi Ayra, membuatnya langsung terjatuh.
"Katakan padaku, bahwa semua yang dikatakan Juan tidak benar." Ucap Teddy.
"Gak pa.. Itu semua gak benar. Lucas memang pernah menghubungiku. Tapi, bagaimana bisa aku mengkhianati keluarga yang sudah merawat ku dengan baik." Ucap Ayra berbohong.
"Pembohong" Gumam Anna yang langsung ke kamarnya. Dia tak ingin menyaksikan kebohongan-kebohongan yang akan di buat Ayra.
"Periksa seluruh kamar Ayra, keluarkan semua senjata dan juga barang berbahaya lainnya, ambil semua ponsel yang ada di kamarnya" Ucap Teddy memerintahkan bawahannya.
"Pa... Ternyata papa gak percaya sama aku." Ucap Ayra berpura-pura bersedih.
Kamar Ayra di bersihkan, dari kemungkinan dia bisa menghubungi Lucas.
"Aku akan menyelidikinya sendiri. Kamu tau bagaimana dunia ini bekerja. Bahkan anak dan ayah, bisa saling membunuh demi tahta dan harta." Ucap Teddy yang kemudian menyuruh bawahannya mengurung Ayra di kamarnya.
Begitu tiba di kamarnya, Ayra sangat marah. Kemudian tertawa tak percaya.
Di usianya yang sudah menginjak 35 tahun, dia masih di perlakukan seperti anak kecil yang berbuat kesalahan. Setelah apa yang dia lakukan untuk keluarga Theodore.
Setelah lelah meluapkan amarahnya, dia lalu berbaring di atas tempat tidurnya. Memikirkan cara menghubungi Lucas, ayah kandungnya.
Sementara itu, Ayla yang pulang di antar Juan langsung di sambut Teddy dan juga Anna di ruang keluarga.
"Apa yang sebenarnya kamu lakuakn?" Tanya Teddy.
"Aku hanya mengambil kembali, apa yang harusnya jadi milikku." Ucap Ayla singkat.
"Jika kalian ingin menikah, menikahlah dengan seadanya. Tak perlu mengumumkan pernikahan kalian dengan megah." Ucap Teddy yang langsung meninggalkan Ayla dan Anna ke ruang kerja.
Anna menatap Ayla dengan kesal dan hanya menghela kasar.
"Sayang, jadi kamu akan membiarkan Ayla menikahi Juan?" Tanya Anna mengejar Teddy ke kamarnya.
Anna masih belum bisa merelakan kehidupan Ayla.
Tak perlu menunggu waktu lama, seminggu kemudian, Juan sudah resmi bercerai dengan Ayra. Seminggu setelahnya Juan dan Ayla pun menikah.
Tak banyak yang bisa diundang Ayla, selebihnya adalah keluarga mereka.
Tapi, entah kenapa semuanya terasa lebih khidmat dan tenang.
Ayla benar-benar bahagia, begitu juga Juan. Pandangannya tak lepas dari Ayla.
Setelah semua prosesi selesai, mereka merasa sangat lega. Acara yang di adakan di kediaman Arvano.
"Seandainya, keadaan masih sama seperti dulu. Bisakah kak Ayra berbahagia di hari pernikahanku?" Batin Ayra sedih.
"Selamat sayang." Ucap Linda.
"Bi Lindaaaa.... " Ayla menangis di pelukan Linda. Karena sebuah pekerjaan Linda harus pergi san tak bisa menemani Ayla mempersiapkan pernikahannya yang singkat.
"Ssusssshhh.. Jangan menangis di hari bahagiamu. Tapi, bibi lebih menyukai persiapan acaramu yang ini, sesuai denganmu. Sederhana dan membawa kebahagiaan." Ucap Linda lalu menatap Juan.
"Ini, terakhir kalinya aku akan membantu kamu dengan Ayla. Kalau sampai kamu membuat Ayla menangis lagi aku akan membawa Ayla pergi jauh." Ucap Linda mengancam Juan.
"Dan aku tidak akan memaafkan siapapun yang menjauhkan aku dari Ayla." Balas Juan mengancam Linda.
"Juan, berhenti menentang bibi." Ucap Ayla memukul pelan lengan Juan.
Setelah acara selesai, Ayla kemudian kembali ke kamar Juan. Kamar yang dia desain sendiri.
"Aku tidak menyangka, bahwa aku akan tinggal di kamar ini." Gumam Ayla yang berusaha membuka gaunnya.
"Juan bilang, dia akan menyelesaikan sesuatu lebih dulu. Apa-apaan ini? Dulu dia begitu semangat dan tak sabar ingin membuatku merasakan malam pertama. Sekarang dia malah tidak ada di malam pernikahan. 30 tahun, apa tidak cukup dia membuatku menunggu?" Oceh Ayla yang tak kunjung melihat kedatangan Juan.
Setelah susah payah membuka gaunnya, dia membuka hadiah yang di bawakan Linda. Sesuai intruksi menyuruh Ayla membukanya sebelum malam pertamanya.
"Apa.. Apaan ini." Ayla geli melihat pakaian dalam yang di belikan Linda untuknya.
Kemudian Ayla mencari informasi dan cara menggunakan pakaian yang di belikan Linda.
Memang Ayla juga tidak pernah mencari tahu atau mengetahui hal-hal yang berbau kegiatan suami-istri.
Juan adalah ciuman pertamanya, hasrat pertamanya. Dan itu dia rasakan di usia 28 tahun, setelah kembali bertemu dengan Juan.
"Ahh... Sudahlah. Lagipula Juan sedang sibuk dan dia meninggalkan istrinya sendirian di kamar." Ucap Ayla kesal dan membuang pakaian dalam yang di belikan Linda di dekat kopernya.
Dia hanya mengenakan piyama tidurnya, yang panjangnya di atas lutut.
Lelah menunggu Juan, akhirnya Ayla tertidur.
Sementara itu, Juan baru saja menyelesaikan pekerjaannya.
"Akhirnya selesai." Ucap Miko lega, karena tak ingin membuat Juan semakin lama dan membuat istrinya menunggu.
"Tuan? Tuan. Nyonya Ayla pasti sudah menunggu anda." Miko mengetuk meja menyadarkan Juan untuk kembali ke kamarnya.
"Ahhh... Iya. Aku harus kembali ke kamarku. Tapi, aku masih punya banyak pekerjaan yang harus aku selsaikan." Ucap Juan, menggerakkan "mouse" Tak tentu arah.
"Tuan kenapa?" Tanya Miko heran melihat tingkah laku Tuannya itu.
"Apa tuan sedang gugup sekarang?" Tanya Miko setengah tak percaya.
Tuannya bukan anak perjaka atau sejenisnya, dan juga sejak dulu dia sering melakukannya dengan wanita yang pernah dia kencani. Dan melihat Juan malu-malu, sangat tidak masuk akal baginya.
"Kamu bercanda? Kenapa aku harus gugup." Ucap Juan yang berdiri dan berjalan ke kamarnya.
Dia menarik nafas dalam-dalam dan membuangnya perlahan.
"Aku sudah menantikan hal ini, sekarang aku sudah bisa melakukan apapun yang ku inginkan bersama Ayla dan memberikannya malam pertama yang sudah kita nantikan." Batin Juan dan membuka pintu kamarnya.
Deg....
"Apa dia sudah tertidur? apa aku membuatnya terlalu lama menunggu?" Juan lalu memeriksa Ayla dari dekat, dan Ayla benar-benar sudah tertidur.
Juan akhirnya memutuskan untuk mandi, masuk ke ruang gantinya dia melihat koper Ayla dan juga pakaian dalam yang di belikan Linda di dekat koper Ayla.
"Ah, sial. Kenapa aku harus melihat pakaian seperti itu di sini." Juan merasakan miliknya menegang, tapi dia segera masuk kamar mandi dan mandi air dingin. Dia berniat ingin membiarkan Ayla beristirahat lebih dulu.
Tapi, entah kenapa setelah mandi dan mengeringkan rambutnya, bukannya mereda, dia malah ingin menyerang Ayla.
"Tidak, tidak. Aku hanya akan tidur memeluknya malam ini. Dia pasti butuh proses. Aku tidak mau dia terkejut." Batin Juan.
Kemudian dia tidur dari belakang Ayla, perlahan memeluk Ayla dan mulai membelai tubuh Ayla.
Ayla yang tiba-tiba terbangun dan terkejut, langsung menyikut Juan, dan mengenai perutnya.
"Aaaaakkhh.,. Ay... La... "
...****************...