seorang gadis muda berusia 20 tahun,selalu membantu kehidupan keluarganya.ia berjualan kue keliling di pagi hari untuk membantu memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga.tapi siapa sangka kalau ia akan menjadi istri Ceo yang terkenal dengan kekayaannya.
banyak orang-orang yang selalu menghina dan mencemohnya.tapi ia selalu mendapat perlindungan dari sang suami tercinta.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sury Anti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
perkenalan
Aira menunggu pak satpam di luar pagar,panas matahari begitu menyengat membuat tubuhnya berkeringat.
Tak lama kemudian satpam itu kembali menemui aira,lalu membuka pagar yang menjulang tinggi.
"Silahkan masuk mba,pak rey sudah menunggu anda di dalam.!"
"Makasih pak."
Aira berjalan di temani seorang pelayan yang akan mengantarkannya ke ruang kerja rey.langkah kakinya memasuki rumah mewah itu.ketika sudah tiba di ruang tamu,aira begitu takjub melihat barang-barang mewah yang ada ruangan itu.
"Masyaallah,mewah sekali rumah ini."
"Ayo mba saya antarkan ke ruangan kerja pak rey."
Aira mengangguk sambil ikut berjalan di belakang pelayan."
Ruang kerja rey berada di lantai dua.mereka berdua menaiki anak tangga satu persatu lalu menuju naik ke lantai dua.
Akhirnya aira sampai di depan ruang kerja rey.
Pelayan lalu mengetuk pintu.Tokkk.tokk..
Di dalam ruangan, rey melirik pintu ruangan kerjanya yang terdengar suara ketukan.
"Masuk."Teriak rey dari dalam.
Pelayan yang bersama Aira membuka pintu "Permisi tuan,ada orang yang ingin bertemu dengan anda."
"hemm,Suruh dia masuk.dan silahkan kamu kembali bekerja." ujar Rey yang masih memeriksa berkas di depannya,tanpa menoleh. pelayan itu mengangguk lalu keluar dari ruang kerja.
Setelah di persilahkan Aira melangkahkan kai memasuki ruangan tempat Rey bekerja.
"Silahkan duduk." Ucap Rey ketika Aira sudah masuk ke ruangannya. Aira duduk berhadapan dengan rey.ia merasa sangat tegang dengan situasi saat ini.
"Siapa nama kamu.?" tanya rey tanpa basa basi.
"Nama saya,aira safrani tuan." jawab aira begitu gugup.
"Kamu bisa mulai bekerja hari ini,kamu taukan tugas pengasuh Anak itu seperti apa.?"
Aira menganggukan kepala,tanda kalau ia sudah tau tugas pengasuh itu seperti apa.
"tapi saat ini zahra sedang berada di sekolahnya.jadi tugas kamu hari ini menjemput zahra di sekolah.kamu pahamkan.!"
"Iya saya paham tuan."
Rey sekilas melirik jam tangannya lalu menatap aira.
"Masih ada waktu sekitar 20 menit,kamu bisa membersihkan terlebih dahulu kamar zahra,Dan setelah itu kamu boleh berangkat ke sekolah zahra di antarkan oleh supir."
Aira hanya diam mendengarkan perkataan rey.
"Oh iya kamar zahra berada sebelah kanan ruangan ini." sambung Rey
"Baik pak,saya permisi dulu."
Aira keluar dari ruang kerja rey,lalu berjalan menuju kamar zahra.
Aira membuka pintu, lalu ia mulai membersihkan kamar zahra.
Beberapa menit kemudian aira sudah berada di dalam mobil, menuju ke sekolah zahra untuk menjemputnya.
selang beberapa menit ia sudah sampai di depan gerbang sekolah.
Aira mengedarkan pandangannya.
"Tante aira." teriak zahra dari jauh sambil berlari Menuju aira dan langsung memeluknya.
"Aduhhh nona zahra,jangan lari-lari nanti kamu bisa jatuh."
"Hehehe maaf tante,oh iya kata om rey tante sudah mulai kerja ya hari ini.?"
"Iya sayang." aira mengusap lembut kepala zahra.
"Horeeee ,jadi kita bisa selalu bermain bersama dong tante.?" aira mengangguk membenarkan perkataan zahra.
"Ya sudah kita pulang ya."
" oke tante." jawab zahra begitu sangat antusias.
Beberapa menit kemudian aira dan zahra sudah sampai di rumah.mereka berdua seperti sedang membicarakan sesuatu yang membuat mereka bisa tertawa riang,dan entah datang dari mana,tiba-tiba saja rey muncul di hadapan mereka dan mengagetkan aira.
"Ehhhh,astagfirullah al'azim." Aira terlonjak kaget mengusap dada.
"Tuan rey,ngagetin saya aja,kenapa tuan bisa ada di sini.?"
"Inikan rumah saya,jadi suka-suka saya dong,mau ada di mana aja.!" ujar Rey dengan nada terkesan datar.
Aira dan zahra memutar bola mata malasnya.
Rey melirik aira ."Ehh,ngapain mata kamu seperti itu.?" tanya rey dengan nada ketus.
"Ya suka-suka saya dong tuan, inikan mata saya." jawab aira dengan cuek.
Rey membelalakan bola matanya bisa-bisanya di hari pertama aira bekerja,ia berbicara seperti itu padanya.
Aira menutup mulutnya dengan telapak tangan.bisa-bisanya ia keceplosan dan berbicara kurang ajar pada majikan barunya.
"Ehh,maafkan saya Tuan,tadi saya keceplosan,saya mohon tolong jangan pecat saya pak.". Ucap aira sambil memohon menyatukan kedua tangannya.
"Ehhmmmm.." zahra berdehem guna mencairkan suasana.
"Ya sudah kamu bawa zahra langsung ke kamarnya untuk ganti pakaian, karena sudah waktunya zahra makan siang." ujar Rey mencoba untuk mengalah.
"Baik tuan,ayo nona zahra kita ke kamar."
Zahra mengangguk,dan
Aira berjalan melangkah membawa zahra menuju kamarnya.
Tak berselang lama mereka berdua sudah sampai di dalam kamar.aira membantu zahra mengganti pakaiannya,setelah itu aira mengikat rambut zahra yang terurai di depan cermin.
Zahra memandang wajah aira memalui cermin yang ada di depannya.
"makasih tante." ujar Zahra dengan senyum manisnya.
"Iya,sama-sama sayang,ya udah yuk kita turun."
Zahra mengangguk lalu berjalan bergandengan tangan bersama aira menuju meja makan.
"Halo om." sapa Zahra
"Hmmm,cepat duduk lalu makan."
"Aku nggak mau makan,kalau nggak di suapin sama tante aira.!" ujar Zahra,mencebikan bibirnya.
Rey menghembuskan nafas kasar.
"Nggak apa-apa biar saya yang suapin nona zahra tuan."
"Sini biar tante yang suapin kamu." ucap aira sambil mengambil sendok dan menyuapi zahra.
Rey sekilas melirik mereka berdua, lalu kembali melanjutkan makannya.
Setelah makan siang selesai,rey lalu berangkat ke kantornya.ia mempunyai meating penting hari ini.
***
Rey sudah berada di ruang kerja yang ada di kantornya.ia sedang memeriksa semua berkas-berkas yang akan ia bawa untuk meating dengan koleganya.
Lalu pintu ruangannya tiba-tiba terbuka,menampilkan sosok wanita muda yang berpakaian mini.
Ceklekk..
"hai sayang." ucap wanita yang berjalan santai ke arah Rey.
Rey melirik wanita itu,lalu menghembuskan nafas kasar."Kamu mau ngapain ke sini lagi renata.?" ucap rey dengan kesal.
"Kok kamu gitu sih rey,aku kan kangen sama kamu." ucap renata dengan nada manja.
"Kita kan sudah nggak punya hubungan apa-apa lagi re..,lebih baik kamu keluar dari sini.!" ucap rey dengan nada tegasnya.
Rey mengusir renata sang mantan kekasih.tapi renata tak bergeming di tempatnya.
"Cepat keluar atau aku panggilkan security buat ngusir kamu dari kantor ini.!"
Rey sudah memberikan tatapan tajam pada renata.nyali renata mulai menciut,ia takut jika rey sudah menatapnya dengan tatapan tajam.
"Oke...aku akan pergi sekarang."Renata mundur perlahan dan meninggalkan ruang kerja Rey.
Rey menghembuskan nafas kasar,lalu kembali melanjutkan pekerjaannya.
Siang sudah berganti malam.rey sudah kembali pulang ke rumahnya.ia mendudukan dirinya di sofa dengan sedikit melebarkan kakinya.rey memijat pelipisnya ia sungguh sangat lelah hari ini,tapi tiba-tiba suara dering ponsel mengagetkannya.
Dringggg..dringgggg..rey melirik ponselnya yang berbunyi,ia lalu mengangkat panggilan yang ada di ponselnya.
"Ya hallo,ada apa kak justin.?"
"Bagaimana keadaan zahra,ia baik-baik sajakan.?" ucap orang yang bernama justin di balik telpon.
"Hem,dia baik-baik saja,kapan kau akan kembali.?"
"Mungkin sekitar dua bulan lagi,hmmm apa zahra merepotkan mu.?"
"Tidakkk...aku sudah mencarikan ia pengasuh baru jadi ia tidak akan membuat aku repot."
"Syukurlah kalau begitu,ya sudah aku harus lanjut kerja,aku tutup dulu telponnya." ujarnya terkekeh di balik telfon.
"Oke. Baiklah" rey lalu menutup kembali ponselnya.
Justin adalah kakak kandung rey.justin sekarang berada di luar negri,untuk mengurus bisnis almarhum ayah mereka.justin adalah duda beranak satu yang bernama yaitu zahra.sang istri pergi meninggalkan justin dan sang anak dengan pria selingkuhannya.
Rey Lalu ia berdiri dari sofa dan berjalan menuju kamarnya,tapi tiba-tiba di jalan ia tak sengaja bertemu dengan aira.
"Kamu mau ke mana.?" tanya rey pada aira.
"Saya mau pulang tuan,non zahra sudah tidur di kamarnya dan perkerjaan saya hari ini sudah selesai." ujar Aira menundukan pandangannya.
"Tapi inikan sudah larut malam,apa kamu nggak takut pulang sendiri.?" tanya Rey yang merasa sedikit khawatir.
"Insyaallah aku nggak apa-apa tuan,besok pagi aku akan datang lebih awal untuk mengurus keperluan sekolah nona zahra."
"Ya sudah kalau begitu,kamu pulang di antar sama supir zahra saja."
"Tapi tuan.."
"Saya nggak mau dengar ada kata penolakan dari kamu.!"
Aira menghembuskan nafas kasar.tidak ada pilihan lain selain menuruti perkataan rey,karena memang aira juga takut,jika pulang malam selarut ini.
"Makasih tuan."
"Kalau begitu saya pamit pulang dulu tuan.
Assalamu alaikum."
"Wa alaikum salam."
Rey memandang Aira yang sudah keluar dari rumah.