"Angeline" adalah nama yang bagus dan cantik. Namun, pemilik nama ini tidak hidup seperti namanya. Ia masih baru lulus SMA, hidup dengan keluarga harmonis dan cukup, mempunyai banyak teman (kurasa), tapi dia introvert. Cukup pendiam, suka baca novel dan komik, dan motto hidupnya adalah hidup dengan yang biasa-biasa saja, tidak berlebih dan mencolok.
Namun ada perubahan drastis dalam hidupnya yang santai-santai saja. Secara mendadak dia meninggal, gara-gara menyelamatkan anak kucing. Tapi cerita ini tidak sampai disitu, Angeline tiba-tiba membuka matanya dan melihat atap-atap yang asing menurutnya.
"Ha...?! "
"Dimana ini? "
"inikan bukan rumah sakit, dan baju ini kenapa kuno sekali, apa aku cosplay? "
PENASARAN CERITA SELANJUTNYA SEPERTI APA?
BURUAN BACA SELENGKAPNYA!!!
DAN JANGAN LUPA KLIK LIKE, SUBSCRIBE, BERI HADIAH, DAN JUGA VOTE YAAA...!!!
AGAR AUTHOR NYA MAKIN SEMANGAT DAN RAJIN UPLOAD CHAPTER BARU!!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eby Mey2, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 17
Sima Annchi dengan tampang datarnya melengos menghindari tatapan dari sang guru. Guru Qiang mendesah, ia melihat lagi tumpukan barang tersebut. " Hahhh... Iya sih~ festival ini dilakukan dalam 3 hari, tapi lebih tepatnya hari pertama yaitu hari ini untuk berangkat menuju kesana dan mendirikan tenda, keesokan harinya perburuan, dan tiga harinya setelah itu pengumuman pemenang dan pemberian hadiah. Tapi kau terlalu banyak barang untuk dibawa, bagai mana kau ingin membawa barang-barang ini? " Yah seperti biasa Guru Qiang tidak pernah merasa lelah untuk mengomeli Sima Annchi.
Sima Annchi mengulurkan tangannya dan menunjuk kearah cincin yang dipakai oleh gurunya. Guru Qiang melirik apa yang muridnya tunjuk, ia mendecakkan lidahnya ternyata Sima Annchi masih ingat dengan cincin itu. Sima Annchi ingin menitipkan barang-barangnya pada gurunya dan disimpan ke dalam cincin ruang penyimpanan tersebut. Karena Guru Qiang merasa ini sudah membuang waktu terlalu lama, tanpa basa basi lagi ia melambaikan tangannya kearah barang-barang tersebut dan seketika barang-barang itu hilang terserap oleh cincinnya.
Kemudian Guru Qiang menarik kerah baju bagian belakang Sima Annchi dan mengangkatnya seperti mencangking kucing. Guru Qiang segera pergi dari sana menuju tempat perkumpulan. Saat Guru Qiang menggunakan ilmu meringankan tubuh dan lompat dari atap ke atap, Sima Annchi yang dibawa seperti kucing itu, dalam hatinya menangis dan menutup semua wajahnya dengan tangannya. "HUAAA... kenapa dia membawaku seperti ini. Dan lagi aku takut ketinggian, kenapa dia tiba-tiba parkour di atap segala. Tolong aku~Aku takut~.Oh tidak aku mau muntah. Tolong hentikan! Kapan ini sampai? "
Tak membutuhkan waktu lama, mereka berdua pun telah sampai di lokasi berkumpul. Guru Qiang menurunkan Sima Annchi di dekat pohon dan Sima Annchi sudah bisa bernafas lega sambil menyandarkan tubuhnya di batang pohon. Guru Qiang yang melihat Sima Annchi lemas dan wajah yang masih terlihat pucat tak berdaya, tertawa kecil melihat Sima Annchi yang seperti itu. Ia kemudian mengusap-usap kepala Sima Annchi, kali ini Sima Annchi tidak mengelak atau menepis belaian tangan gurunya karena sudah tidak memiliki tenaga lagi untuk itu.
Dari kejauhan tampak Tang Yuxuan berserta teman-temannya dan tak lupa juga Bai Yeong yang selalu menempel pada lengan Tang Yuxuan. Mereka sedang asik mengobrol, tak sengaja Bai Yeong melihat Sima Annchi dan Guru Qiang. Dengan senyuman liciknya ia berkata pada Tang Yuxuan, "Tang Gege, lihat disana! Bukannya itu Senior Sima Annchi dan wali kelasmu? " Dia menunjuk kearah mereka berdua.
Tang Yuxuan pun menoleh dan melihat ke arah yang ditunjuk olehnya. Tang Yuxuan mengerutkan kening dan mengepalkan salah satu tangannya, ia tampak kesal melihat Guru Qiang masih saja mengelus kepala Sima Annchi dan sementara Sima Annchi membiarkannya. Bai Yeong yang melihat perubahan ekspresi Tang Yuxuan yang semakin tampak, ia semakin tersenyum licik.
"Lihat itu, bukankah akhir-akhir ini mereka berdua tampak sangat dekat dan rumor juga mulai bertebaran. Bukankah rumor tersebut mengenai seorang anak mentri tengah merayu seorang guru baru dari sekte ternama untuk memiliki koneksi dan memasuki sebuah sekte dengan mudah. " Tang Yuxuan menatap balik Bai Yeong dengan tajam. Ia tahu bahwa Bai Yeong telah memanas-manasi dirinya.
"Ah... Tang Gege, aku hanya bercanda. Maafkan aku, itu hanya rumor belaka dan belum tentu itu semua benar. Lagian aku tidak tahu siapa yang sedang dirumorkan itu. " Bai Yeong merasa bersalah di depan Tang Yuxuan. Tang Yuxuan pun langsung menghampiri Sima Annchi dan menarik tangannya pergi meninggalkan Guru Qiang tanpa basa basi lagi.
Guru Qiang tak merespon sedikit pun pada Tang Yuxuan yang tiba-tiba menarik dan membawa Sima Annchi pergi. Ia hanya diam saja melihat kepergian mereka berdua dan setelah itu dia juga pergi untuk melanjutkan tugasnya yang sempat tertunda.
Tang Yuxuan dan Sima Annchi telah sampai di kerumunan beberapa murid dan Bai Yeong. "Ah, Halo Senior Sima Annchi! Kau sudah sampai, tumben sekarang rambut senior dikuncir! " Bai Yeong menyapa Sima Annchi dengan senyum manisnya. Sima Annchi pun menganggukan kepalanya menjawab sapaan tersebut dengan datar.
Tiba-tiba salah satu murid disekitar mereka berceletuk, "Kudengar Festival Perburuan ini diadakan oleh Yang Mulia Raja sendiri. "
Salah satu temannya merespon, "Benarkah? Yang Mulia Raja yang baru itu? " Dijawab dengan anggukan kepala oleh lawan bicaranya.
"Kalau begitu, apa Yang Mulia Raja itu akan menghadiri Festival ini? "
"Entahlah, mungkin saja. " Jawab temannya sambil mengangkat bahunya sekali.
Sima Annchi yang mendengar obrolan tersebut, sedang berpikir dan mengingat-ingat memori di kepalanya. Seingatnya setengah bulan yang lalu, Raja baru dilantik di Kerajaan ini setelah Raja sebelumnya meninggal tanpa sebab. Namun dari ingatannya pemilik tubuh asli ini, belum pernah bertemu atau melihatnya sekalipun meskipun dia seorang bangsawan. Yang pernah bertemu dengan sang Raja beru ini adalah petinggi kerajaan atau para Sepuh atau penatua kerajaaan, Alasan lainnya adalah Raja baru ini tidak pernah sekalipun memperlihatkan dirinya di depan rakyatnya.
"GONG~GONG~GONG~!!! "
Suara tersebut menghentikan lamunan Sima Annchi, ia melihat ke asal suara tersebut dan ternyata seorang guru tengah memukul alat Gong yang menandakan semua murid diperintahkan untuk berkumpul dan berbaris dengan rapi. Setelah selesai memukul Gong tersebut, guru itu pun menaiki sebuah panggung pengumuman sebelum menyampaikan pesannya.
"PERHATIAN PADA SELURUH MURID, KEPALA AKADEMI AKAN MENYAMPAIKAN PIDATONYA SEBELUM KEBERANGKATAN KALIAN, PERHATIKAN BAIK-BAIK, JANGAN RAMAI, JANGAN MENGOBROL, JANGAN MELAMUN, JANGAN TERTIDUR, KALIAN HARUS FOKUS APA YANG AKAN DISAMPAIKAN PAK KEPSEK!!! "
Setelah itu Kepala akademi yang pernah Sima Annchi temui naik ke atas Papan panggung tersebut. "Salam semunya, pada para guru dan anak-anak ku sekalian! Pertama-tama Terima kasih pada kalian semua yang sudah hadir disini. Saya selaku Kepala Akademi ini ingin mengucapkan, selamat kepada murid-murid yang telah terpilih untuk mengikuti Festival berburu ini..... (pidato Ini dipersingkat saja karena isinya yang membosankan dan membuat kita ngantuk.) ...Dan untuk keberangkatan para murid bisa menggunakan kereta kuda yang bisa menampung 5 orang termasuk musiknya, atau menunggangi kudanya langsung. Kalian bebas pilih, kecuali para guru pendamping yang harus menunggangi kuda. Sekian dari saya, terimakasih. "
Semua murid pun membubarkan barisannya dan segera menuju gerbang akademi. Tak lupa juga dengan ketiga murid ini Sima Annchi, Tang Yuxuan dan Bai Yeong, mereka bertiga menuju gerbang Akademi.
Saat perjalanan mereka Tang Yuxuan tiba-tiba menanyakan sesuatu pada Sima Annchi, "Ngomong-ngomong Sima Annchi, dimana barang bawaan mu kenapa kau hanya membawa busur dan anak panahnya saja. " Ia penasaran mulai dari tadi tentang itu.
Sima Annchi menjawabnya dengan datar, "Aku sudah menitipkannya."
Tang Yuxuan berpikir barang-barang Sima Annchi sudah dititipkan di kereta kuda khusus barang bawaan dan mendahului Tang Yuxuan dan Bai Yeong yang masih menggendong tas mereka masing-masing.
...~BERSAMBUNG~...