HOT AFFAIR AT JUST ONE NIGHT

LescaThor 26

Thor akhirnya tiba di sebuah rumah mewah yang tak lain adalah rumah Lesca.

Thor turun dari mobilnya dan menuju beranda depan rumah Lesca. Lalu pria itu memencet bel pintunya.

Tak lama kemudian ada seorang wanita paruh baya membuka pintu itu.

"Ada yang bisa kubantu?" tanya Thor.

"Apakah Lesca ada?" tanya Thor pada wanita itu.

"Nona Lesca belum pulang. Dia bersama kedua orang tuanya," jawab wanita itu.

Thor terdiam sebentar.

"Baiklah, tolong berikan ini padanya nanti jika dia sudah datang. Ini adalah tas dan ponselnya," kata Thor sembari menyerahkan tas itu pada sang pelayan.

"Baik, nanti aku akan memberikannya pada Nona Lesca," jawabnya.

"Oh ya, nanti bilang padanya bahwa Thor kemari dan hubungi aku secepatnya," kata Thor.

"Baik, Tuan," jawab Pelayan.

"Terima kasih," kata Thor dan pergi dari sana.

Thor menuju mobilnya dan masuk ke dalamnya. Dia menoleh kembali ke rumah Lesca.

Dia berpikir mungkin kedua orang tuanya sedang memberikan keamanan pada Lesca untuk sementara.

Thor bisa saja mencari di mana Lesca berada tapi dia memilih untuk membiarkan Lesca menenangkan dirinya dulu bersama kedua orang tuanya.

Thor akan menemuinya jika Lesca sudah ada di rumahnya.

Tak lama kemudian, Thor pun pergi dari sana. Dia langsung menuju ke perusahaannya di mana dia sudah mulai aktif mengelola sendiri perusahaannya tanpa bantuan sang ayah.

*

*

"Sampai kapan kita di sini?" tanya Lesca ketika mereka bertiga tiba di villa.

"Sampai kau membaik dan kasus Joanne selesai," jawab Franklin.

"Bukankah aku harus datang di persidangan?" sahut Lesca.

"Iya, kau ke sana jika dibutuhkan saja lalu kembali kemari," jawab Franklin.

"Aku baik- baik saja dan tak perlu mengurungku di sini," sahut Lesca.

Franklin mendekati Lesca dan memegang tangannya.

"Daddy hanya ingin kau baik-baik saja. Hanya itu saja. Dan di sini kau akan aman. Kuliahmu daddy tangguhkan dulu sampai kasusmu dan Joanne selesai," jawab Franklin.

"Untuk apa? Aku tak takut apa pun dan aku ingin bebas," sahut Lesca.

"Kau menyayangi daddy, bukan?" tanya Franklin.

Lesca hanya mengangguk.

"Maka turutilah daddy untuk sekali ini saja," kata Franklin dengan wajah memohon.

Lalu Franklin memeluk Lesca.

"I love you, Honey. Daddy tak bisa membayangkan bagaimana jika terjadi sesuatu yang buruk padamu. Kau adalah harta daddy yang paling berharga," kata Franklin.

"I love you too, Dad. Baiklah, aku akam mengikuti keinginan daddy," jawab Lesca.

"Thank you, Honey," sahut Franklin.

Natasha lega dengan apa yang diputuskan oleh Lesca. Setidaknya, Lesca baik-baik saja sekarang dan mereka akan lebih menjaga Lesca.

"Istirahatlah, kau harus banyak istirahat agar cepat sembuh," kata Franklin.

Lalu Natasha mengantar Lesca ke kamar. Natasha akan menemani Lesca di villa itu.

Sedangkan Franklin akan kembali sore nanti ke kota.

*

Kini Lesca merenung di kamar setelah Natasha keluar dari kamarnya. Kini pikirannya tertuju pada Thor -- sosok pria yang sudah menyenyuhnya pertama kali.

Lesca bahkan sempat melupakan tentang Thor karena terlalu fokus dengan kasusnya dan Joanne.

Lesca lupa bahwa dia tak membawa ponselnya dan meninggalkannya di resort milik Thor.

Lalu Lesca akhirnya keluar dari kamar. Dia mendatangi Franklin yang duduk di sofa ruangan samping.

"Daddy, bisakah aku meminjam ponsel daddy?" tanya Lesca.

"Kau mau menelepon siapa?" tanya Franklin

"Aku meninggalkan ponselku di resort," jawab Lesca.

"Temanmu sudaj mengembalikannya ke rumah. Tadi bibi menelepon daddy. Besok akan daddy bawa ke sini," kata Franklin.

'Jadi dia ke rumahku?' kata Lesca dalam hati.

"Baiklah, Dad," sahut Lesca dan kembali ke kamarnya.