TAMAT
.
Kisah Kaisar yang hidup dalam keluarga yang tidak utuh, Ayahnya menceraikan sang Ibu dan lebih memilih cinta pertamanya semasa muda dulu.
Sang Ibu terpaksa meninggalkan Kaisar karena ancaman suaminya sendiri, ia pergi membawa bayi perempuan yang masih berada diperutnya dan terlahir dengan nama Keiina yang tidak diketehaui keberadaannya oleh suaminya.
Kaisar tumbuh menjadi anak yang penuh dengan dendam dan sangat membenci sang Ayah juga istri yang sudah merebut posisi ibunya, di masa depan ia mencari keberadaan sang ibu dan adik yang belum pernah ia temui.
Apa yang terjadi dengan hubungan Kakak beradik antara Kaisar dan Keiina?
Akankah mereka saling mengenali saat bertemu untuk pertama kalinya?
Bagaimana saat cinta menghampiri Kaisar maupun Keiina, akankah pengkhiatan sang Ayah membuat mereka trauma dan membatasi diri?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Shann29, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 27
Keesokan harinya, Ryu sudah bersiap untuk pulang. Ia menggaret kopernya dan melihat Audrey saat di teras Villa sedang duduk menikmati matahari pagi sambil meminum kopi susunya.
Audrey hanya melirik sekilas ke arah Ryu dan bersikap acuh. Sementara Ryu hanya menghela nafasnya saja.
"Kapan kamu pulang?" Tanya Ryu datar. Meskipun Ryu tidak menyukai Audrey namun masih ada rasa perduli pada Audrey.
"Belum tau." Jawab Audrey santai.
Ryu berdecak, "Jangan lama lama, kasian Mamaku tidak ada yang membantu di kantor, jangan hanya makan gaji buta." Cibir Ryu dan membuat Audrey mendelik.
"Aunty Ay sendiri yang menyuruhku kesini." Kata Audrey membela diri.
"Ya kalau begitu jangan memanfaatkan kebaikan Mamaku, tahu dirilah sedikit." Ucap Ryu. "Life must go on, kamu akan stuck jika kamu tidak mencoba keluar dari zona nyamanmu!" Kata Ryu menasehati. Sesungguhnya Ryu tetap perduli pada Audrey, hanya saja terkadang Ryu menutupinya dengan bersikap ketus padanya.
Ryu melangkah keluar dan masuk ke dalam mobil yang sudah di persiapkan oleh supirnya dan melaju untuk menjemput Kaisar juga Adelia.
Kaisar dan Adelia sudah menunggu nya, Adelia sangat gugup karena untuk pertama kalinya setelah lebih dari dua puluh tahun akan menginjakan kaki di Kota kembali.
Kaisar merangkul pundak sang Mama, "Kai sudah besar, Ma. Kai akan menjaga Mama." Ucapnya menenangkan Adelia.
Setelah perjalan yang memakan waktu hampir enam jam, Mereka tiba di rumah yang sudah Kaisar siapkan untuk Adelia.
Adelia turun dari mobil dan menatap takjub pada rumah yang besar itu. Kaisar menghampiri Adelia dan kembali merangkul pundaknya. "Ini rumah yang Kai siapkan untuk Mama." Ucapnya dengan bangga.
"Kai.. Ini besar sekali, lebih besar dari rumah keluarga Wiguna." Kata Adelia.
"Rumah ini adalah rumah Mama, dimana Mama, Kai dan Keii juga Oma akan tinggal disini." Jawab Kaisar dan Adelia hanya bisa menitikan air mata bahagianya.
"Kai kembalikan kebahagiaan Mama yang telah di rampas oleh Papa." Ucap Kaisar lagi dan memeluk Adelia.
"Terimakasih, Kai. Mama sudah sangat bahagia bertemu dengan mu bisa berkumpul kembali denganmu dan Keiina." Adelia menangis terharu. "Dimana Keiina?" Tanya Adelia.
Kaisar melerai pelukannya, "Ryu akan menjemput Keii sekarang." Jawab Kaisar dan Adelia melihat ke arah Ryu.
"Apa tidak merepotkan Nak Ryu?" Tanya Adelia.
"Tentu saja tidak, Tante. Aku sangat senang sekali." Jawab Ryu.
"Ya, dia akan senang karena bertemu dengan Keii kita, Ma." Sahut Kaisar.
Adelia mengerti apa yang di bicarakan oleh Kaisar dan Ryu. Adelia hanya tersenyum dan mengangguk. "Terimakasih." Ucapnya tulus pada Ryu.
Ryu segera menjemput pujaan hatinya sebelum hari semakin sore, sementara Kaisar membawa Adelia untuk berkeliling mengelilingi rumah mewah itu.
Adelia menatap takjub pada rumah yang di berikan oleh Kaisar, rumah yang bahkan lebih mewah dari rumah keluarga Wiguna.
Hanya memakan waktu lima belas menit, Ryu sudah tiba di rumah keluarga Wiguna. Mutia, Keiina dan Nina sudah siap menunggunya.
"Keii, kamu naik mobil sama Ryu. Oma dan Nina akan memakai mobil Oma." Ucap Mutia dan Keiina tidak bisa membantah.
Sebelumnya barang barang pribadi mereka telah di angkut duluan dan hal itu tidak di ketahui oleh Riska maupun Reno. Begitu juga beberapa pelayan unggulan termasuk Pak Pur, supir, dan beberapa secutiy terbaik sudah di pindahkan ke rumah yang Kaisar beli atas nama Adelia.
"Mas Ryu kapan pulang?" Tanya Keiina.
"Ini pulang langsung kesini, nemuin kamu." Jawab Ryu jujur.
Wajah Keiina merona, pasalnya ada supir pribadi Ryu yang ikut mendengarkan gombalan receh Ryu.
"Aku akan mengantarmu bertemu dengan Kakakmu." Ucap Ryu pada akhirnya dan membuat Keiina menoleh ke arah Ryu.
"Key menceritakan semuanya padaku, aku ikut membantunya." Ucap Ryu lalu menatap wajah Keiina.
"Lalu di mana tuan Key?" Tanya Keiina.
"Key sedang bersama Mamanya." Jawab Ryu dan Keiina tidak merasa curiga.
"Tapi aku belum bilang ke Nyonya Oma." Ucap Keiina.
"Sebelumnya aku sudah bilang pada Oma, dan Oma mengijinkan." Balas Ryu.
Keiina hanya diam, dalam hatinya begitu gugup. Entah apa yang akan Keiina lakukan jika bertemu dengan Kakaknya, padahal tanpa Keiina sadari, sedari kemarin ia sudah bertemu dengan Kaisar.
"Apa kamu mengenal Kakakku?" Tanya Keiina.
Ryu mengangguk. "Sangat mengenalnya."
"Apa Kakakku orang yang sangat baik?" Tanyanya lagi.
"Kakakmu orang yang sangat baik, selama ini dia juga terluka dan menderita karena perpisahan kedua orang tua kalian, dan aku adalah saksinya dimana Kakakmu selalu mencari keberadaanmu dan Mamamu." Jawab Ryu.
"Kakakku tau jika dia memiliki adik?" Keiina bertanya karena tidak tau hal ini.
"Ya, dia tau. Nenek kalian yang menceritakannya." Jawab Ryu lagi dan Keiina hanya diam.
Ryu sengaja mengarahkan supirnya untuk memutari jalan agar tidak sampai beriringan dengan mobil yang di tumpangi oleh Mutia.
Setelah tiga puluh menit, mobil Ryu tiba di halaman rumah baru milik Adelia.
Flashback On.
Mobil Mutia tiba di halaman rumah baru milik Adelia. Mutia di bantu oleh Nina untuk turun dari mobilnya. Mutia tersenyum puas kala melihat rumah yang jauh lebih megah dari rumah peninggalan suaminya. Sebenarnya Mutia bersedih karena harus meninggalkan rumah keluarga Wiguna, namun rumah itu sudah lama redup saat Adelia keluar dan meninggalkan rumahnya, apa lagi saat Anhar membawa Riska masuk ke dalam rumah itu, yang ada hanya keributan dan tangisan Kaisar saat Kaisar kecil yang terus mencari keberadaan Adelia.
Pintu terbuka dan terlihat Kaisar bersama Adelia. Mata Adelia mengembun, ia berhambur dan berlutut di depan Mutia.
"Jangan begini, Adel. Ayo bangun dan peluk Mama." Kata Mutia sambil menarik Adelia ke dalam pelukannya.
"Mama, maafkan Adel, Ma.. Maafkan Adel." Adelia menangis di dalam pelukan Mantan Mama mertuanya itu.
Mutia perlahan melerai pelukan Adelia. "Kamu tidak salah, Adel. Terima kasih sudah mau bertahan dan melahirkan cucu Mama lagi." Kata Mutia sambil mengusap pipi Adelia yang basah.
"Kamu membesarkannya dengan sangat baik, Keiina begitu cantik dan baik sepertimu." Ucap Mutia dan tersenyum lembut.
Adelia mengangguk dan ikut tersenyum. Kaisar membawa dua wanita yang ia sayangi itu untuk duduk.
Adelia menceritakan kehidupannya setelah ia pergi meninggalkan kota. Adelia sempat tinggal di pinggiran kota hingga melahirkan Keiina, kemudian dengan sisa uang yang Mutia berikan, Adelia pergi ke daerah pesisir pantai dan membeli rumah sederhana di sana, lalu dengan uang peninggalan orang tuanya sendiri, Adelia memulai usaha untuk berjualan kue.
Mutia merasa miris dengan kehidupan yang di jalani oleh Adelia dan Keiina, namun Mutia sangat bangga karena Adelia adalah wanita yang sangat kuat.
"Sekarang kita sudah bersama, tidak akan ada lagi yang bisa memisahkan kita." Kata Mutia sambil menggenggam erat tangan Adelia.
"Dimana Keiina?" Tanya Adelia yang baru menyadari jika Keiina tidak datang bersama Mutia.
"Keiina bersama Ryu, mungkin sebentar lagi sampai." jawab Mutia tersenyum.
Flashback Off.
...****************...