I Just Want To Live An Ordinary Life

I Just Want To Live An Ordinary Life

Prolog

Seorang gadis berusia 19 tahun dan baru lulus SMA ini bernama Angeline. Nama yang cukup bagus dan cantik. Namun tidak seperti namanya yang cantik, dia hanya gadis yang biasa-biasa saja. Angeline memiliki keluarga yang cukup dan tentram. Dia memiliki cukup banyak teman (kurasa). Dia seorang gadis yang introvert, cukup pendiam!

Dia memiliki hobi membaca novel dan komik. Ibunya senang anaknya suka membaca, oleh karena itu ibunya sering membelikan Angeline buku pembelajaran saat dia masih sekolah. "Tapi kok, anak itu nilai ujian sekolahnya masih rata-rata yah? " Begitulah cara berpikir seorang ibu yang salah paham terhadap anaknya.

Angeline yang baru saja lulus SMA ini tengah bergelut dalam pikirannya. "Hah...! aku jadi pusing mikirin terus tentang masa depanku nanti ini. Kalau aku mau kuliah, tapi gak ada duit. Kalau aku langsung kerja, tapi mau kerja apa dan dimana? Terus kalau aku udah sampai diinterview, aku pasti gugup dan gemeteran takut dengan orang baru. Tapi kalau aku mau kuliah sambil kerja, kayaknya aku gak mampu deh. "

"akh...! Apa aku langsung nikah aja yah. Tapi aku jomblo dari lahir dan gak ada calon pula. Ibuku nyuruh aku kerja dulu yang rajin habis itu kuliah. Tapi kerja dimana...? "

"Aku sempat mikirin ini, kerja tapi yang gak usah pakai surat lamaran pekerjaan dan gak usah interview yang susah-susah. Jadi petani buruh ajalah, lumayan gaji emang gak seberapa tapi digaji seminggu sekali. Untung-untung buat modal usaha. Tapi aku cewek mager bro... gak suka kerja yang berat-berat. Atau jadi mandor ya, kan cuman ngawasin aja, tapi resiko gede bro... meskipun gaji gede. Akh...! " Angeline merasa frustasi dan putus asa memikirkan tentang masa depannya.

"Ahh...! Gimana kalau buat komik online aja aku kan ada bakat menggambar dikit. tapi, kalau diliat-liat pendaftarannya harus pakai komputer + PC deh. yah...! gak punya lagi, kalau di warnet jauh dari rumah dan aku kan lagi gak ada duit, kalau minta sama ortu pasti gak dibolehin. Apa nulis novel online aja yah, daftarnya kan gampang tinggal pakai HP tapi aku ragu takut gak laku, dan sia-sia. Akh...! coba aja dulu deh...! "

Tiba-tiba datang sura dan tepukan pundak yang keras dari belakang. "Ya, ampun Angelll...! Kamu ngapain kok digosongin masakannya. Kamu itu loh ya kerjaannya ngelamun terus, kan jadi gosong masakannya! " Ibu Angeline langsung merebut sepatula dari tangan anaknya dan merebut alih memasaknya.

Ibunya masih mengomeli Angeline yang mengusap-usap pundaknya yang telah dipukul ibunya dengan keras. "Kamu itu loh kapan cari pekerjaan? Malah kerjaannya ngelamun, baca novel, komik terus di rumah. Mau ibu nikahin sama tetangga sebelah?! "

"Iiih... bu! Gak mau, jelek! Lagian dia nganggur juga! " Bantah sang anak dengan kesal. "Yaudah sana beliin ibu garam, lagi habis nih." Alih sang ibu, sambil menyerahkan uang padanya.

Bukannya langsung berangkat ke toko. Sambil tersenyum manis, Angeline malah menyodorkan tangannya untuk meminta ibu memberikannya uang tip untuk  dirinya. Sang ibu berdecak lidah dan segera menambahkan uang pada Angeline. Angeline pun berangkat menuju toko terdekat untuk membeli garam pesanan ibunya.

Hujan gerimis menemani perjalanan Angeline yang menuju toko. Beberapa saat kemudian dia sampai di toko dan membeli garam pesanan ibunya dan dia juga membeli beberapa jajanan snack. Tapi, ada sesuatu yang membuatnya gelisah terus saat hendak berangkat menuju toko ini, tapi dia tidak tahu apa itu yang membuat dia gelisah. Kerana memiliki firasat buruk dia pun bergegas pulang sebelum terjadi sesuatu yang tidak bisa ditebak dan yang tak diinginkan.

"MIAW... MIAW... MIAW...!!!"

Sampai Angeline dipertengahan jalan menuju rumahnya. Dia mendengar suara anak kucing yang keras didekatnya. Angeline pun menghentikan langkah kakinya dan mencari sumber suara tersebut. Tak lama kemudian, ia menemukan seekor anak kucing yang berada di atas batang pohon yang tak begitu tinggi, kucing tersebut badannya gemetar kedinginan dan terus mengeong meminta tolong untuk menurunkannya.

Angeline yang merasa kasian melihat kucing tersebut langsung meletakkan payung dan barang belanjaannya dan memanjat pohon yang tak begitu tinggi tersebut dan menyelamatkan anak kucing itu. Dengan keahlian memanjatnya, Angeline pun sampai dengan mudah di batang pohon tersebut dan segera mengambil kucing itu dengan hati-hati takut terjatuh. Namun tiba-tiba...

"DUARR...!!! "

Suara petir menggelegar menyambar tiang listrik di dekat persis pohon yang dinaiki Angeline. Angeline sangat terkejut dan tentu saja anak kucing pun sama terkejutnya sampai ia melompat turun dari pelukan Angeline. Tiang kabel terbakar dan kabelnya pun terputus kemana-mana hingga terkena Angeline yang tak sempat menghindar. Karena kabel masih dialiri listrik dan juga api karena petir. Tubuh Angeline dengan cepat tersetrum dan terbakar tak hanya itu, pohon yang dinaikinya pun ikut terbakar. Apalah daya, Angeline tak bisa menghindarinya. Tubuhnya pun terjatuh dari pohon, Angeline tidak bisa bergerak lagi.

Kucing yang tadinya lolos dari kejadian tersebut menghampiri tubuh Angeline yang terbakar dan duduk didekatnya dengan santai. Ia menatap sangat dalam tubuh Angeline dan berkata. "Inilah takdir mu, kau yang terpilih, kau tak bisa lari dari takdir itu. Wahai yang terpilih! "

...----------------...

...

...

Di sebuah kamar yang mewah, terdapat seorang gadis cantik  tengah berbaring di kasurnya. Kulit halus seputih susu dan wajah cantiknya terkena hempasan kain kelambu yang terhempas terkena angin sejuk pagi. gadis cantik tersebut mengerutkan keningnya seolah terganggu oleh hempasan kelambu tersebut. ia membuka matanya perlahan tanda dia sudah bangun dari tidurnya.

Ia menatap keatap yang tak dikenalnya. Dengan wajah yang bingung dan melihat sekelilingnya dia berkata. "Ini di mana, bukannya aku seharusnya di rumah sakit sekarang, dan apa-apaan baju ini sangat kuno, apakah aku sedang cosplay? "

Banyak pertanyaan yang ada didalam pikirannya. Ia melihat sekelilingnya dan hendak beranjak turun dari ranjangnya. Namun tak sampai selangkah ia melangkahkan kakinya dia terjatuh dan meringis kesakitan. Ia baru sadar bahwa di dalam baju yang dikenakannya terdapat lilitan perban yang melilit tubuhnya dan juga sebagian besar kedua kakinya. Dia baru menyadari bawa ia terluka dan baru saja terasa sakitnya. ia merintih kesakitan, mencoba untuk bangun.

"Tap, tap, tap...! " suara langkah kaki dengan cepat menghampiri pintu kamar dan seorang wanita membuka pintu dengan keras, wanita tersebut langsung terkejut melihat gadis tersebut terbaring di lantai dan meringis kesakitan.

Dengan wajah khawatir dia langsung berlari dan menghampiri gadis tersebut. "ANAKKU...!!! " Panggil wanita tersebut yang langsung memeluk gadis itu. Sambil menahan sakit, gadis tersebut kebingungan dipelukan wanita tersebut dan bertanya-tanya.

"A-anda siapa? "

~ Bersambung~

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!