Ini adalah Karya pertama. Mungkin ada banyak typo dan keterburu-buruan di awal-awal chapter..
Zhang San hanya lah pemuda biasa di Klan nya. Namun tragedi besar terjadi dalam hidup nya. Kematian orang tua nya, menjadi titik balik dalam hidup nya,
"Aku akan membalas perlakuan kalian semua"
LIKE, KRITIK DAN SARAN DI HARAP KAN, SEMOGA BERKAH
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jajajuba, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 4 Berita Kompetisi
Zhang San bercerita dari awal hingga ahir. mengisahkan pertemuan nya dengan sosok transfaran tersebut.
"Sungguh keberuntungan surga" Ucap Fei Long.
"Kalau begitu tak ada lagi yg dapat kau pelajari dari ku. Sudah sa'at nya kau pergi dari sini. Aku tau apa yg ada di perasa'an mu. tapi demi kebaikan mu. pergilah mengembara.
Seekor anak elang yg sudah bisa terbang. maka tak akan lagi di jaga oleh induk nya. Tapi ingat kau harus berjalan di jalan kebajikan.."
"Baik Kek, Aku akan slalu mengingat pesan mu. dan akan mengamalkan ilmu ini dengan baik." Kemudian mereka saling berpelukan.
"Semoga di masa depan, aku bisa melihat mu bersinar San'er."
"Aku berjanji tak kan mengecewakan mu Kek" jawab Zhang San dengan senyum.
"Istirahat lah. besok kamu boleh pergi." sambil berjalan Fei Long menyeka air mata. mereka tau kesedihan masing- masing..
Pagi pun menyapa mencoba menghangatkan suasana hati yg murung karna perpisahan.
"Sudah sa'at nya San'er"
Zhang San pun bersujud tiga kali kemudian dia berdiri dan mengucap "Selamat tinggal Kek." Langkah mulai gontai, sambil tangan melambai.
"Sekarang Kemana aku harus pergi lebih dulu!" gumam nya.
Setelah keluar dari hutan dia pun berjalan ke arah selatan. mencoba mencari kota terdekat..
¤¤¤¤¤
Di luar kota dekat dengan hutan.
"Sreeeng! ssseeet ! Akh" terjadi bentrok antara bandit dan pengawal rombongan kereta..
Karna pengawal kalah jumlah, mereka pun ahir nya kalah. ada dua pengawal yg mati sedangkan di pihak bandit tak ada yg mati, hanya beberapa yg terluka.
"Hahaha, seandai nya kalian menyerah dari awal. kalian tak kan mati sia sia" ucap ketua bandit tersebut.
"Too- too- long tuan, jangan bunuh kami semua." ucap salah satu pengawal yg masih hidup.
"Ah jangan banyak omong, Mati!!"
"Sreeet...! Aaaakh...". kepala menggelinding. tapi bukan pengawal yg mati, tapi ketua bandit itu.
mereka semua pun terkejut dan tiada yg sempat bereaksi. Kembali terlihat bayangan, dan terdengar nya teriakan, Zhang San dengan cepat menebas kepala para bandit. di padukan dengan langkah bayangan serangan nya langsung telak tanpa perlawanan. Sepuluh bandit langsung terkapar meregang nyawa. lalu dia menyarungkan pedang nya kembali.
Kemudian dia melangkah ke arah para pengawal. dia pun berkata. "Sudah aman tepuk nya di bahu."
Pengawal yg ternganga pun terkejut lalu dengan terbata berkata "Teterima kasih tuan telah menolong kami."
"Tidak perlu di pikirkan." Jawab Zhang San.
"Menolong adalah kewajiban." imbuh nya lagi.
Mendengar jawaban Zhang San, Kaki mulus dan panjang pun keluar dari kereta. tertampak lah keindahan yg menggugah jiwa. punya wajah bulat hidung mancung, tubuh ramping juga kulit putih bagai giok. memakai baju warna putih berkain sutra emas menambah ke anggunan sosok tersebut. Suara merdu pun terdengar, "Terimakasih tuan! Namaku Wen Xia, kalo boleh tau siapa nama tuan penolong?"
Zhang San pun sempat terpana melihat keindahan tersebut, Karna naluri seorang lelaki. pasti menyukai keindahan.
"Hei... Kau tak menjawab pertanya'an ku?" ucap Wen xia sambil melambai tangan nya di depan Zhang San.
Lalu tersadar, dia pun menjawab "Namaku Zhang San nona, baik lah silah kan di lanjutkan kembali perjalanan nya." Zhang San pun langsung melompat dari pohon ke pohon. dan menghilang dari pandangan Wen Xia
"Tu- tunggu teriak Wen Xia!" tapi Zhang San sudah terlanjur menghilang dari pandangan.
"Jika kita bertemu lagi! aku takkan melepas mu!" gumam Wen Xia. Pipi nya pun merona merah, sambil melangkah masuk ke dalam kereta.
"Apa yg terjadi pada nona muda?" kata pengawal berbisik,
"Aku juga tak tau. tak biasa nya dia malu di pandang lelaki."
"Pengawal! kita lebih baik kembali dan laporkan kepada ayahku kejadian ini." ucap Wen Xia dengan wajah dingin seperti semula.
Setelah sampai dipintu gerbang kota. zhang san mendapat pemeriksa'an, setelah selesai dia pun berjalan mencari tempat makan...
"Pelayan!" panggil nya.
"Ya tuan! ada yg bisa di bantu" jawab pelayan dengan ramah.
"Aku cuma mau bertanya, kalau untuk pergi kekota bunga seberapa jauh?" tanya zhang san.
"Tidak terlalu jauh, setelah tuan berjalan ke arah timur kota ini. nanti tuan akan melewati satu kota lagi. nama nya kota daun. setelah itu baru sampai ke kota bunga. Tapi di kota daun saya dengar ada kompetisi yg di adakan tiap dua tahun sekali. yg akan di hadiri oleh beberapa klan besar tuan. kalau tuan berminat. silahkan tuan mampir ke kota daun" tutup pelayan panjang lebar.
Zhang San pun memberikan 2 keping emas kepada nya.. "Satu keping untuk mu sendiri. satu untuk biaya makan."
"Terima kasih banyak Tuan muda. harap di tunggu hidangan nya." pelayan pun bergegas..
¤¤¤¤¤
Di klan Zhang....
Panatua ke dua Zhang Lei membawa selebaran berita tentang kompetisi yg akan di adakan di desa daun. dan dia mulai mengumpulkan para panatua..
Karna patriak Zhang Kun sudah memulai latihan tertutup. maka Dia harus bertanya kepada panatua pertama sebagai perwakilan klan,
"Panatua Bei bagaimana menurut mu? siapa yg harus kita kirim ke kompetisi ini!" tanya Zhang Lei.
"Aku mau mengikutkan putri ku Zhang Wei. karna dia sudah berada di tingkat emas tahap puncak. Sisa nya terserah panatua ke dua yg memutuskan."
Mereka yg mendengar pun berbisik bisik.
Mereka mulai mendebat kan siapa harus di ikutkan dalam kompetisi ini. karna kuota dalam tiap klan membatasi hanya lima orang saja, itu pun harus berada di tahap emas hingga tingkat prajurit.
"Baik lah kita sudah sepakat! dan menemukan calon yg pas" ucap panatua kedua Zhang Lei.
"Pertama Zhang Wei, kedua Zhang Zun, ketiga Zhang Lu Xiao, ke empat Zhang Siji. dan kelima anak ku sendiri Zhang Sun. kita tutup pertemuan ini," tutur Zhang Lei lalu membubarkan pertemuan
"Panatua ke ketiga cepat umum kan kepada anggota klan yg terpilih agar menyiapkan diri dan bersiap, karna beberapa hari lagi kita akan berangkat ke desa daun.." ucap Zhang Lei
Sementara Zhang San memasuki penginapan dan membayar dua keping emas untuk menyewa kamar terbaik selama tiga hari kedepan.
Sebelum melangkah jauh, terdengar suara yg memanggil "Tuan! ini kelebihan" ucap resepsionis.
"Lebih nya, untuk mu saja!"ucap Zhang San.
kemudian dia melangkah sambil mencari nomor yg tertera di gantungan kunci.
Kemudian dia membersihkan tubuh nya. setelah selesai dia pun mengeluarkan satu set pakaian yg sebelum nya sudah dia beli di toko. Kemudian dia duduk menyilangkan kaki nya lalu mengambil botol pil dari cincin dimensi. Pil warna merah begaris emas mengambang. lalu di tangkap dan di masukan kemulut nya. lalu dia berkultivasi kembali menyerap energi spiritual yg terkandung dalam pil tersebut. Energi langit dan bumi pun berputar di kepala nya merangsak masuk mengalir dalam alirah darah nya....
Dari orang2 Sabdraan,Petalukan menjadi bawahannya dan membangun Sekte Kebajikan di Alam Jiwa Zhan San bertambah maju kuat bertambah banyak bawahannya
eeeeh malah di sambut dengan
Permusuhan mau ditangkap di pekerjakan kerja Rodi/Paksa Itu Dewa beneran/Dewa Kawe
Salam sehat sukses selalu Author
Bersama seluruh keluarganya Aamiin