Pelecehan yang dilakukan oleh pria terpandang dan terhormat yang menjadi tamu dihotel tempatnya bekerja, membuat Annisa Zavina harus menerima kenyataan pahit bahwa dirinya hamil diluar nikah.
Wisnu Kurniawan, seorang pengusaha muda sukses yang pada malam itu berada dalam pengaruh alkohol, hingga tanpa sadar merenggut paksa mahkota gadis malang itu.
Tidak ingin membunuh darah dagingnya, dan tidak ingin juga mempertanggung jawabkan perbuatannya dengan cara menikahi gadis yang tidak dia cintai serta memiliki status sosial yang sangat jauh dibawahnya, Wisnu pun memaksa Annisa untuk menerima perjanjian bahwa dia hanya akan bertanggung jawab terhadap anaknya, dan Annisa harus pergi meninggalkan darah dagingnya begitu lahir.
Hingga pertemuannya dengan Rayhan Prasetyo, seorang duda kaya satu anak yang memberikan kehidupan baru untuk Annisa yang nelangsa setelah dilecehkan dan dipisahkan dari putrinya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nur Aini, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 18- Kesedihan Annisa
HAPPY READING
🌹🌹🌹🌹🌹🌹
Namun langkahnya terhenti dengan kehadiran orang lain yang mendahuluinya menolong anak kecil itu. Tampak seorang wanita dewasa merengkuh dan mengangkatnya kepinggir jalan, sehingga mobil itu bisa lewat tanpa menyentuh gadis mungil itu.
Annisa menghela nafas lega, dan mengelus-elus dadanya. Berusaha menormalkan jantungnya yang terasa mau copot, serta nafasnya yang tersengal-sengal. Untung gadis itu selamat. Tidak terbayang bagaimana kesedihan ibunya jika dia sampai celaka.
"Sayang, kamu baik-baik saja kan? Tidak ada yang terluka kan?" Tanya wanita itu lembut sembari memegang dan memeriksa setiap bagian tubuh anak itu dengan seksama. Terlihat bahwa dia sangat khawatir dengan keselamatan anak itu yang hampir saja berada diujung tanduk.
"Huaa! Mama aku takut" Anak itu menangis tersedu-sedu sembari memeluk sipenolong, yang ternyata adalah ibunya sendiri. Tampaknya sikecil itu sangat shock dengan musibah yang hampir saja menimpanya.
"Jangan takut sayang. Ada Mama disini. Mana akan selalu menjaga dan melindungimu. Karena kamu adalah harta Mama yang tidak ternilai harganya" Wanita itu membalas pelukan putrinya. Mengelus-elus punggungnya dengan lembut dan berusaha menenangkannya
"Terima kasih ya Ma. Mama adalah ibu terbaik didunia. Aku adalah anak yang beruntung, karena memiliki Mama yang selalu ada disisiku. Mama janji ya, akan selalu ada untukku. Tidak akan pernah meninggalkanku" Pinta anak itu penuh harap.
Wanita itu tersenyum lembut dan mengelus-elus rambut anaknya itu.
"Tanpa kamu minta pun, Mama pasti akan selalu ada untukmu. Karena Mama tidak akan bisa hidup tanpamu. Bahkan Mama rela mati, daripada harus meninggalkanmu. Hanya ibu jahat lah, yang tega meninggalkan darah dagingnya"
"Tapi mamaku adalah ibu terbaik didunia" Seru anak itu dengan riang dan bangganya. Dia kembali memeluk mamanya yang membalas pelukannya dan menciumnya bertubi-tubi.
Adegan mengharukan antara ibu dan anak itu terasa menyentil batin Annisa. Rasa bersalah dan berdosa menerjangnya. Membuatnya merasa telah menjadi wanita dan ibu yang paling jahat didunia.
Seorang ibu bahkan rela mati daripada harus kehilangan anaknya. Tapi dia dengan sukarela menyetujui perjanjian untuk meninggalkan anaknya?
Mungkin anak ini memang hadir dari hasil kebejatan pria itu. Tapi dia tidak berdosa kan? Meninggalkannya sama saja membuangnya dari hidupnya.
Perasaan Annisa semakin kacau. Haruskah dia tetap melanjutkan perjanjian itu? Tapi hatinya sudah tidak sanggup lagi untuk melakukannya. Dia ingin hidup bersama anaknya.
Ini seperti buah simalakama baginya. Maju, keluarganya dikampung bisa terkena imbasnya. Mereka bisa dipermalukan jika tau dirinya punya anak tanpa suami.
Dan Wisnu juga pasti tidak akan tinggal diam, jika dia sampai pergi bersama anaknya. Pria itu memiliki kekuasaan dan bisa melakukan apapun pada orang-orang sepertinya.
Mundur, batinnya bisa tersiksa seumur hidup, karena akan jauh dari anaknya. Dan anak ini juga bisa membencinya suatu saat nanti, jika dia tau ibunya meninggalkannya karena malu dengan kehadirannya yang padahal tidak memiliki dosa apapun.
💐💐💐💐💐
Hari, minggu dan bulan terus berlalu. Kini usia kehamilan Annisa sudah memasuki bulan kesembilan. Bulan dimana dia hanya tinggal menunggu bayinya lahir.
Hari itu Annisa kembali memeriksakan kandungannya. Menurut prediksi dokter, kemungkinan anaknya akan lahir sekitar dua minggu lagi.
Seharusnya ini menjadi momen-momen paling menegangkan sekaligus membahagiakan baginya. Karena sebentar lagi dia akan bertemu dengan calon buah hatinya.
Namun tidak begitu yang dirasakannya. Karena masa-masa menegangkan ini juga menjadi masa-masa kegelisahannya. Hari dimana dia bertemu dengan bayinya, dihari itu pula dia harus meninggalkannya. Bayangan itu selalu menghantuinya. Dan membuatnya was-was.
Dia benar-benar tidak sanggup berpisah dengan anaknya. Awalnya dia berpikir kalau perasaan itu hanya sementara saja, yang akan memudar dengan sendirinya. Namun ternyata perasaan sayang dan cinta kepada bayinya semakin lama semakin besar. Itulah yang dirasakannya selama dua bulan ini.
Dia selalu menghabiskan waktunya dengan membaca buku-buku tentang kehamilan dan bayi yang dipesan oleh Wisnu melalui asistennya. Karena Wisnu ingin Annisa menjaga anaknya dengan sangat baik selama masih dalam kandungan.
Dulu Annisa sangat enggan membaca buku-buku itu. Tapi sekarang hatinya selalu ketagihan dan melo dalam membaca buku-buku berisi tentang sikecil. Menonton film serta sinetron yang menampilkan adegan-adegan mengharukan antara ibu dan anaknya.
Itulah yang dilakukannya sejak kehamilannya masih berusia tujuh bulan. Dan hal itu membuatnya berat untuk meninggalkan anaknya. Rasa sedih selalu menyelimutinya dengan sangat kuat.
"Nona. Nona Annisa" Dari luar kamar terdengar suara Bu Laksmi memanggilnya sembari mengetuk-ngetuk pintu kamar.
"Masuk Bu. Pintunya tidak dikunci" Seru Annisa dengan lesu tanpa menoleh kearah pintu, dimana suara wanita paruh baya itu berasal. Pintu pun terbuka.
"Nona, nona mau makan apa? Biar saya buatkan" Tanya Bu Laksmi dengan suara lembut sambil berjalan mendekati ranjang, dimana Annisa sedang duduk bersandar pada kepala ranjang.
"Tidak usah Bu. Aku tidak lapar" Tolak Annisa lirih sembari menggeleng.
"Tapi Nona belum makan apapun sejak tadi siang. Kasian bayinya Nona. Dia pasti kelaparan" Bu Laksmi mengingatkan dengan suara dan tatapan lembut.
Sejak pulang dari rumah sakit untuk memeriksakan kandungannya tadi siang, wanita itu kekamar dan mengurung dirinya, hingga sekarang, saat malam sudah tiba.
Dan hal itu membuat Bu Laksmi khawatir dengan kondisi bayi yang dikandungnya. Karena Wisnu sudah berpesan untuk selalu menjaga ibu dari anaknya itu dengan baik. Tidak boleh kekurangan suatu apapun, termasuk dalam hal gizi yang harus selalu tercukupi. Apalagi ini sudah masa-masa menjelang persalinan.
Mendengar nama bayi disebut membuat Annisa semakin merasa bersalah. Karena terlalu larut dalam kesedihannya yang harus berpisah dengan anak ini, membuatnya sampai lupa menjaga kesehatan anak itu sendiri. Padahal anak ini membutuhkan asupan gizi untuk pertumbuhannya.
"Aku pasti akan makan kok Bu. Tapi nanti ya, kalau aku sudah lapar. Sekarang belum. Jadi tidak bisa dipaksa" Imbuh Annisa yang tetap tidak bisa memaksakan dirinya untuk makan lantaran tidak berselera.
Dia tidak merasa lapar sedikitpun. Entah ini bawaannya sendiri, atau bawaan bayinya yang turut merasa sedih karena harus berpisah dengannya, saat dia sudah hadir kedunia ini nantinya.
Bu Laksmi menghenyakkan duduk pada permukaan pinggir ranjang didepan Annisa.
"Ada apa Nona? Nona sedang ada masalah? Cerita saja pada saya. Siapa tau saya bisa bantu. Atau setidaknya, bisa meringankan beban yang berkecamuk dihati Nona" Bu Laksmi memegang pundak Annisa dengan lembut.
Melihat perempuan itu yang tampak muram dan sedih membuatnya penasaran dan prihatin. Dia takut kalau nona mudanya itu sedang memiliki masalah besar yang menjadi beban pikirannya.
Annisa menatap Bu Laksmi dengan hampa.
"Bu, boleh aku tanya sesuatu?" Tanyanya lirih.
"Tentu saja boleh Nona. Memangnya Nona mau tanya apa?" Bu Laksmi balik bertanya dengan sedikit lega karena akhirnya wanita itu mau bicara dengannya.
BERSAMBUNG
ini ada cerita starla enggak kk... pasti seru.
kalau cerita yg sebelah duh... ngeri bngt kk.. fl nya dibikin sengsara secara ugal ugalan... kakaknya mengerikn sekali..😭😭😭
mantan suamimu semangatku nes...🤗🤗🤗
semoga starla menjadi wanita yg kuat.🥰
reyhan jg bdoh gmpng trprofokasi huuhhhh smua lki"emng bkin muak..pd bego ngapain dngerin oceham sadia buknny cpet brtindak mlah bnyakn drama 😠😠😠😠