" Jodoh itu di tangan Allah, mau seberapa keras usaha kita untuk mendapatkanya jika dia bukan jodoh kita ya dia ga bakal jadi sama kita, jadi stop buat nanya kapan Ila nikah !" Ucap Laila Maheswari seorang wanita dewasa yang kini sudah berusia 30 tahun, Laila kerap kali ditanyakan dengan pertanyaan yang sama yaitu kapan menikah, bukan tidak ingin hanya saja ia selalu kurang beruntung dalam masalah percintaan.
" Gua bakal nikah lagi kalo anak gua yang minta dan wanita itu juga harus pilihan kedua anak gua, karna gua ga mau anak gua punya ibu tiri yang kejam kaya di sinetron !" Ucap Kevindra hermawan seorang lelaki berusia 42 tahun yang sudah 7 tahun menduda karena di selingkuhin, dan kini Kevin harus merawat kedua anak nya karna memang hak asuh mereka jatuh ke tangan Kevin.
Penasaran dengan kisah mereka? yuk baca 👉
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon emak naufal, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 17 : mengurus pernikahan
Hari ini Kevin sudah berjanji akan menjemput Laila nanti siang di resto milik calon istrinya itu, karna hari ini mereka berencana untuk bertemu dengan WO yang akan mengurus pernikahan mereka bulan depan, sekalian Laila juga ingin mengajak kedua calon anak sambung nya untuk berjalan-jalan seperti janji nya pada Alana semalam.
" Kamu ga lupa kan kalau hari ini saya hanya bekerja sampai jam makan siang saja ?" Tanya Kevin pada Tio sang asisten.
Tio pun menganggukan kepala nya, tentu saja ia sudah mengatur jadwal bos nya itu sejak semalam saat Kevin mengatakan akan bertemu dengan WO siang nanti, Tio juga sudah membatalkan beberapa meeting yang seharusnya laki-laki itu hadiri hari ini, walaupun Tio terkena semprot dari klien karna membatalkan meeting begitu saja, tapi Tio masa bodo karna yang menggaji dirinya adalah bos nya, dan semua perintah itu adalah atas suruhan beliau.
" Sudah pak, saya juga sudah mengatur ulang semua jadwal bapak hari ini !" Jawab Tio membuat Kevin mengangguk puas.
" kalau gitu apa saja jadwal saya hari ini ?" Tanya Kevin dan Tio pun segera menjelaskan apa saja yang harus di kerjakan oleh sang bos hari ini, setelah selesai Tio pun pamit undur diri untuk kembali ke ruangan nya .
**
Sementara Laila saat ini baru saja sampai di resto milik nya dan saat Laila baru memasuki resto tersebut dirinya sudah di sambut dengan wajah penuh semangat para karyawan nya dan tidak lupa juga ucapan selamat yang Laila terima dari mereka.
" Selama mba ila atas lamaran nya tadi malam, semoga lancar sampe hari H nanti !" Ucap Lilis dan langsung di aminkan oleh mereka semua, karna secara tidak langsung Lilis sudah mewakilkan apa yang ingin mereka ucapkan pada Laila.
" Loh kalian tau dari mana ?" Tanya Laila karna ia tidak merasa memberi tau mereka kalau dirinya baru saja di lamar tadi malam.
" Mba lupa kalau Lilis cs'an sama umma hana ?" Sahut Lilis dengan wajah tengil nya membuat Laila ber'oh riaa mendengar jawaban tersebut.
" Terima kasih ya semua atas doa nya !" ujar Laila dengan senyum manis dan langsung di angguki oleh mereka semua.
" Kalo gitu kalian bisa lanjut kerja lagi, aku permisi ke ruangan dulu ya !" Sambung Laila langsung di angguki oleh semua, kemudian Laila langsung melangkah menuju ruangan milik nya karna ada pekerjaan yang harus ia selesai kan sebelum nanti Kevin menjemput nya.
**
Waktu makan siang pun tiba dan kini Kevin sudah sampai di resto milik Laila, sesuai janji nya tadi yang akan menjemput calon istri nya dan juga kedua anak nya.
" Mau makan siang dulu atau nanti aja sekalian bareng sama anak-anak pak ?" Tanya Laila yang masih canggung jika hanya berduaan dengan Kevin saja di ruangan milik nya.
" Nanti saja sekalian bareng sama anak-anak, tapi kalau kamu sudah lapar kamu boleh makan duluan sekarang !" Jawab Kevin yang kini tengah duduk di sofa dalam ruangan Laila.
" Saya belum terlalu lapar pak, kebetulan tadi sudah makan cemilan sebelum bapak datang ke sini !" ucap Laila membuat Kevin menganggukan kepalanya.
" Bisa saya minta sesuatu sama kamu ?" Tanya Kevin dan di angguki oleh Laila.
" Mau tanya apa pak ?" Ujar Laila.
" Kalau saya minta mulai sekarang berhenti panggil saya bapak atau pak, apa kamu keberatan, karna jujur saja saya ga suka kamu panggil begitu karna kamu calon istri saya bukan bawahan saya ?" Ucap Kevin membuat Laila langsung menelan ludah nya kasar, tanpa sadar wajah nya juga memerah saat Kevin mengatakan jika ia adalah calon istri nya.
" Te-terus saya harus panggil apa dong kalo gitu ?" Tanya Laila dengan gugup.
" Terserah kamu, intinya saya ga mau denger lagi kamu manggil saya dengan sebutan bapak atau pak !" Jawab Kevin dengan nada santai membuat Laila kebingungan seketika.
" Kalo gitu bisa kamu pikirkan nanti, karna sekarang kita harus jemput anak-anak lebih dulu !" Ujar Kevin sambil beranjak dari duduk nya dan langsung berjalan keluar meninggalkan Laila yang kini masih terbengong memikirkan panggilan apa yang cocok untuk calon suaminya itu.
" Aku harus panggil dia apa, masa iya engkong ?" Tanya Laila dengan nada lirih pada dirinya sendiri, dan langsung menyusul Kevin yang sudah lebih dulu keluar.
Kini Laila sudah berada di dalam mobil milik Kevin, dan mereka akan lebih dulu menjemput Alana karna jam sekolah anak itu akan selesai 10 menit lagi, sementara Camelia sudah izin pada guru untuk pulang lebih cepat dengan alasan ada urusan keluarga.
" Alana sama Camelia ga satu sekolah mas ?' Tanya Laila berusaha mencoba menghapus keheningan yang terjadi.
" Apa ?" bukan nya menjawab Kevin malah balik bertanya pada Laila membuat wanita itu bingung.
" Alana sama Camelia ga satu sekolah emang nya ?" Tanya Laila lagi mengulang pertanyaan yang tadi.
" Bukan itu, tapi tadi kamu panggil saya apa ?" Ujar Kevin sambil sesekali menengok ke arah Laila yang kini wajah nya sudah kembali memerah.
" Tadi kaya nya ga suka kalau saya panggil bapak atau pak karna sebentar lagi kita menikah, jadi menurut saya panggilan yang cocok ya itu, Mas !" Jawab Laila membuat Kevin tanpa sadar menarik sudut bibirnya membentuk sebuah senyuman.
" Saya suka panggilan itu !" Ujar Kevin membuat Laila melongo mendengar nya sekaligus merasa salah tingkah di waktu yang bersamaan.
" Dan untuk pertanyaan kamu tadi apa Alana dan Camelia satu sekolah atau engga jawaban nya adalah engga, karna sekarang Camelia sudah kelas 10 sementara Alana masih kelas 7 !" Sambung Kevin membuat Laila mengangguk-anggukan kepala nya tanda mengerti.
Dan tidak terasa mobil yang di kendarai oleh Kevin pun sudah tiba di depan gerbang sekolah Alana, nampak banyak murid yang berlomba-lomba menuju gerbang tersebut, namun batang hidung Alana belum terlihat juga sampai sekarang.
" Kok Alana belum keluar ya mas ?" Tanya Laila, karna kalau ada Alana tentu saja Laila tidak akan merasa canggung seperti ini karna hanya berduaan dengan Kevin saja.
" Mungkin sebentar lagi !" Jawab Kevin dan benar saja tidak lama Alana nampak berlari kecil menuju mobil milik sang ayah, karna Alana sudah hapal sekali dengan mobil itu.
Laila segera membuka kaca mobil dan langsung melambai ke arah alana dan sebelum calon anak nya itu sampai Laila pun segera keluar dari dalam mobil.
Begitu sudah sampai di depan Laila, Alana pun langsung memeluk calon ibu sambung nya itu membuat Laila sedikit terkekeh karna sikap manja hadis tersebut.
" kangen banget sama Tante !" bisik Alana
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
# Happy Reading ❤️❤️❤️