NovelToon NovelToon
SEKILAS WAJAH SAYU

SEKILAS WAJAH SAYU

Status: sedang berlangsung
Genre:Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:2.3k
Nilai: 5
Nama Author: Me Azalea

Kehidupan Zevanya hancur, semenjak dirinya bertemu dengan seorang pria yang bernama Reynald. Pria itu menyebabkan dirinya harus mendekam didalam penjara yang dingin. Bahkan Zevanya harus menerima hukuman mati, setelah dirinya tertangkap tangan oleh polisi Bandara membawa sejumlah heroin dan pil ekstasi di koper miliknya.

Apakah Reynald , kekasihnya itu dengan sengaja menjebaknya? Ataukah ada orang lain yang ingin memisahkan cinta mereka?

Apakah dendam dalam diri Zevanya terbalaskan, setelah dirinya selamat dari eksekusi mati yang dijatuhkan oleh pengadilan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Me Azalea, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

ZEVANYA MEGHAN

Ohio State university, Colombus

Suara hiruk pikuk terdengar disepanjang lorong kampus Universitas Ohio. Sebagian kelas baru saja usai. Seorang gadis pirang, berlari kecil menyusuri koridor menuju gerbang kampus universitas.

Wajahnya terlihat cerah, senyum manis menghiasi wajahnya yang tampak sedikit aneh.

Gadis itu bernama Zevanya Meghan, teman-temannya biasa memanggilnya dengan nama Zee.

Sebenarnya Zee adalah gadis yang cantik. Namun kecantikannya dia tutupi dengan memakai kacamata tebal, dan rambut yang selalu dikepang dua.

Tubuhnya tinggi semampai bak model profesional, namun dia tutupi juga dengan memakai pakaian yang kebesaran dan lengan yang hampir menutupi tangannya.

Zee, selalu berpenampilan aneh seperti itu, semenjak Zee mulai masuk Sekolah lanjutan Atas, ditanah kelahirannya Australia.

Semua atas anjuran Aunty Patricia, wanita yang telah membesarkannya dari kecil. Saat itu Zee tinggal di panti asuhan miliknya.

Aunty Patricia beralasan, kecantikannya akan membuat Zevanya terganggu untuk fokus menyelesaikan sekolah. Karena Aunty Patty yakin, akan banyak pria yang akan berlomba-lomba mencari perhatian Zee, dan Zee akan susah mencari pria yang benar-benar tulus mencintainya.

"Biarkan penampilanmu seperti ini saja, Zee. Suatu saat nanti kau akan menemukan pria yang tulus mencintaimu, bukan karena kecantikanmu, tapi kebaikan hatimu." Nasehat Aunty Patty yang selalu dia pegang sampai saat ini.

Zevanya adalah gadis yatim piatu sejak dia kecil, dia tidak mengenal siapa orangtuanya. Aunty Patty menemukan Zee di halte bus, pada suatu malam saat hujan turun dengan derasnya. Waktu itu, Zee masih berumur sekitar 3 tahun. Bocah kecil itu sedang meringkuk di sudut halte sambil menangis ketakutan.

Aunty Patricia membawa anak itu pulang ke panti asuhan tempat ia bekerja. Karena Patricia tidak mengetahui namanya, wanita itu memberinya nama Zevanya Meghan, sama dengan nama belakangnya, Patricia Meghan.

Di panti asuhan itulah Zee tinggal dan dibesarkan, bersama anak- anak terlantar lainnya.

Patricia sangat menyayanginya, karena Zee anak yang baik dan penurut. Zee juga pintar dan cerdas, hingga tamat sekolah lanjutan Atas dia selalu mendapatkan peringkat pertama. Karena prestasinya yang mengagumkan Zee mendapatkan beasiswa penuh dari Ohio State University .

Disinilah, Zee sekarang. Dia baru saja keluar dari ruang sidang untuk mempresentasikan hasil tesisnya, untuk program magisternya di jurusan bisnis. Senyumnya yang cerah menghiasi wajah cantik itu, karena dosen penguji hasil tesisnya, menyatakan Zee lulus dengan hasil yang memuaskan.

"Zee.... !" teriak seseorang saat gadis itu berjalan dengan cepat menuju halte yang tidak jauh dari gerbang kampus.

Merasa namanya dipanggil, Zee menoleh ke belakang.

"Hana...!" panggilnya.

Gadis yang bernama Hana itu berhenti sambil memegang dadanya yang naik turun karena nafasnya yang tersengal, karena mengejar Zee.

"Aku sudah memanggil mu dari tadi, Zevanya!" keluh Hana.

"Maaf, Hana.Tadi aku tidak mendengar mu. Jangan marah ya!" bujuk Zee dengan wajah memelas.

"Ya sudahlah, tidak apa-apa, ayo kita pulang!" Hana menarik Zee ke halte. Mereka duduk sambil menunggu bus yang akan mengantar mereka pulang ke apartemen tempat mereka tinggal.

Hana adalah satu-satunya teman yang Zee punya. Mereka berteman sejak awal kuliah.

Benar kata Aunty Patty, orang-orang hanya mau berteman, hanya dengan melihat penampilan fisik saja. Tapi tidak dengan Hana. Dia merasa cocok berteman dengan Zee, walau penampilan Zee yang sedikit 'aneh' dan lugu, Hana mau berteman dengannya. Bahkan mereka menyewa apartemen kecil bersama.

"Bagaimana hasil sidang hasil riset mu, Zee?" Tanya Hana setelah mereka duduk di halte.

"Aku lulus Hana...aku lulus!" Wajah gadis itu tampak berseri-seri.

"Syukurlah, Zee, aku senang mendengarnya." Hana memeluk sahabatnya itu dengan erat.

"Terimakasih, Hana !" Jawab Zee dengan tulus.

Keduanya masih setia duduk di halte, namun bus yang ditunggu belum juga muncul. Cuaca sangat panas dan terik. Sesekali Zee mengusap keringat yang menempel di dahinya.

"Duh, Panas sekali, kenapa bus belum datang juga ya, Han " Zee mengipas-ngipas tubuhnya dengan sebuah buku yang ada ditangannya..

"Aku juga tidak tahu, Zee. Apa kita naik taksi saja ?" Kata Hana.

"Uangku tidak cukup, Han. Kita tunggu saja sebentar lagi."

Keduanya tak menyadari, saat sebuah mobil sport berwarna merah berhenti didepan mereka. Zee masih sibuk dengan ponsel ditangannya. Sementara Hana memperhatikan bis yang akan melalui apartemennya.

,,Tak lama seorang pria tampan keluar dari dalam mobil. Pria itu berpakaian casual berwarna biru gelap, memiliki wajah yang tampan dan kharismatik. Hana terpukau sejenak.

"Sstt...Zee!" Hana berbisik sambil menyikut lengan Zee. Zee menoleh kearah laki-laki yang baru saja turun dari dalam mobil.

"Hai.... !" Sapanya ramah.

"Ha_ Hai! Balas keduanya tergagap. Sejenak mereka membisu, tak percaya melihat pria tampan yang berdiri dihadapan mereka.

"Kalian mau pulang?" Tanyanya lagi.

"I_.iya kita lagi nungguin bus." Jawab Hana memamerkan senyum terbaiknya.

Terlalu dibuat-buat, batin Zee.

"Bagaimana kalau kalian aku antar pulang, kebetulan kita searah." ucap Pria yang Hana kenal bernama Reynald.

Zee dan Hana saling pandang, Zee menggeleng

"Tidak usah kak, Terimakasih!" Tolak Zee halus.

"Jangan panggil kakak, panggil aku Reynald !" Laki-laki itu mengulurkan tangannya, untuk menyalami Zee dan Hana bergantian.

"Saya Zevanya, panggil saja Zee !" Zee menyambut uluran tangan Reynald dengan malu-malu.

"Aku Hana," hanya memperkenalkan diri dengan penuh percaya diri.

"Kalau begitu, mari aku antar, kalian tidak usah khawatir, aku bukan orang jahat!" tuturnya sambil tersenyum penuh pesona.

Siapa yang tidak kenal dengan Reynald Wilson, dia adalah mahasiswa tingkat akhir di Universitas Ohio. Sama halnya dengan Zee dan Hana, namun dari fakultas yang berbeda.

Laki-laki tampan itu anak seorang pejabat tinggi negara Adidaya, Ronald Wilson dan ibunya seorang pengacara hebat, Jenny Wilson.

Sebagai seorang anak yang memiliki segalanya, Reynald dikelilingi oleh banyak wanita-wanita cantik yang berlomba-lomba untuk menjadi kekasihnya.

Dan menurut gosip yang mereka dengar, Reynald adalah seorang Playboy yang suka gonta-ganti pasangan. Zee pun mengetahui gosip tersebut dari teman-temannya dikelas.

Dan mimpi apa mereka semalam, sehingga didatangi makhluk Tuhan yang sempurna dimata mahasiswa-mahasiswi di kampus mereka.

"Ayolah, sepertinya bus kalian tidak akan datang. Masalahnya nya ada aksi demonstrasi di gedung parlemen, bus jadi tidak bisa lewat, lagi pula disini sangat panas."Kata Reynald lagi meyakinkan.

"Baiklah, ... terimakasih sebelumnya."kata Zee ramah.

"Silahkan masuk!" Reynald membukakan pintu depan mobil untuk Zee.

"Terimakasih," Zee masuk kedalam mobil mewah itu dengan perasaan campur aduk.

"Hana, kamu dibelakang, ya!" Laki laki itu pun membukakan pintu belakang untuk Hana dan segera berlari memutar mobilnya untuk duduk di kursi kemudi, setelah Hana duduk dibangku belakang.

Hana tersenyum mengangguk. Sementara Zee tampak gugup, jantungnya berdebar kencang, saat berada didalam mobil mewah milik Reynald.

Reynald tersenyum melirik kearahnya, jarak mereka begitu dekat. Zee bisa merasakan aroma maskulin dari tubuh laki laki penuh pesona seperti Reynald Wilson.

Reynald mengemudikan mobilnya dengan kecepatan sedang. Tidak ada percakapan yang terjadi diantara ketiganya, hingga mobil itu berhenti di depan apartemen tempat Hana dan Zee tinggal.

"Mr. Wilson, terimakasih tumpangannya," ucap Hana begitu mobil berhenti dan Hana pun segera turun dari mobil itu.

"Panggil saja Rey...!" ujar pria itu tersenyum.

"Terimakasih, Rey!" Kata Zee lembut. Begitu turun dari mobil mewah itu.

"Sama-sama, sampai jumpa lagi!" Laki-laki itu segera berlalu dengan mobilnya. Sementara Zee dan Hana saling pandang.

"Apa pikiranmu sama denganku Zee ?"tanya Hana tertawa kecil.

"Entahlah..." Zee mengangkat kedua pundaknya keatas dan menurunkannya kembali.

"Ayo kita masuk, aku lelah," Kata Zee kemudian menarik tangan Zee untuk segera menuju Lift dan naik ke apartemen mereka di lantai 15.

Zee merebahkan tubuhnya diatas ranjang kecil yang setia menemani sejak pertama kali Zee menuntut ilmu di kota itu.

Seutas senyum mengembang diwajahnya. Pertemuan dengan Reynald sangat berkesan dihatinya.

"Ya Tuhan, ada apa denganku, kenapa aku jadi gelisah begini? Apakah aku jatuh cinta pada Pria itu?" Zee menutup wajah dengan kedua tangannya.

"Zee, aku mau ke ...." Hana terdiam melihat Zee yang bergulingan di atas tempat tidur.

"Zee..." panggil Hana lagi.

Zee kaget saat Hana sudah berdiri didepan pintu.

"Hana, kenapa tidak mengetuk pintu dulu, sih?"gerutu Zee.

"Ciee ....yang lagi senang bertemu si tampan Reynald," goda Hana tertawa lirih.

Zee mengusap pipinya yang berwarna kemerahan.

"Hana, menurutmu, apa tujuan Reynald mendekati kita?" ujar Zee penasaran.

"Entahlah, aku tidak tahu. Mungkin dia suka padamu," tebak Hana.

"Ah, nggak mungkin, seorang pria normal, nggak mungkin memilih wanita seperti aku untuk jadi kekasihnya," ungkap Zee.

"Emang kamu kenapa?" tanya Hana.

"Kamu tahu kan, aku ini jelek, cupu tidak menarik sama sekali," papar Zee.

"Kata siapa?" Hana datang mendekati Zee dan menarik kaca mata sahabatnya itu.

"Hana .....!" Teriak Zee.

"Ayolah, Zee! Sekarang buka topeng jelek mu ini. Aku mendukungmu untuk menjadi kekasihnya Reynald, kapan lagi kamu bisa pacaran dengan cowok super tampan, tajir lagi," ujar Hana memeluk Zee erat.

"Apakah aku pantas?" Zee bangkit dari tempat tidurnya, kemudian berdiri didepan cermin mematut dirinya.

"Sangat pantas," puji Hana berdiri dibelakang Zevanya, membantu merapikan rambut panjang Zee.

"Oh, Zevanya Meghan, aku tidak sabar melihatmu menjadi kekasihnya Tuan Wilson," goda Hana sambil memeluk sahabatnya dengan penuh semangat.

Zee tersipu malu.

Bersambung

1
Nus Wantari
thanks Thor...🥰🥰🥰🥰
Nus Wantari
thanks Thor ...🥰🥰🥰
Nus Wantari
thanks Thor..
Nazhifa Azalea
Thank you!
Nus Wantari
semangat Thor..🥰🥰🥰🥰
Nus Wantari
terimakasih Thor...up nya di tunggu
Nazhifa Azalea
makasih Komen nya KK, mohon masukannya, agar karya saya bisa diterima
Nus Wantari
lanjut Thor ...ga sabar nunggu up lg..seru
Nazhifa Azalea: Makasih Kak! Semoga nggak bosan nungguin karya saya, sampai tamat ya! 🙏🥰
total 1 replies
Yuli Efendi
Biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!