NovelToon NovelToon
My Billionaire Hubby

My Billionaire Hubby

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / CEO / Janda / Cinta pada Pandangan Pertama / Identitas Tersembunyi / Konglomerat berpura-pura miskin
Popularitas:5.7M
Nilai: 4.9
Nama Author: IAS

Sekuel dari Anak Jenius Mom Sita. Disarankan untuk membaca novel tersebut dulu agar mengetahui tokoh tokohnya.

Kai Bhumi Abinawa memiliki identitas ganda. Ia dijuluki sebagai Mr Sun di dunia hacker yang ditakuti dunia internasional. Sedangkan di dunia nyata Kai dikenal sebagai pemilik sekaligus CEO dari A-DIS ( Abinawa Defense of Internet System) Company yang sukses. Namun kesuksesan yang dimiliki membawa ia dalam banyak masalah. Banyak wanita yang mengejarnya serta musuh yang ingin menjatuhkannya.
Merasa lelah dengan rutinitasnya, Kai memutuskan untuk menepi dan melakukan sebuah perjalanan. Ia meninggalkan semua kemewahannya dan berkelana layaknya pemuda biasa.
Di tengah perjalanannya Kai bertemu penjual jamu gendong yang cantik. Kirana Adzakia nama wanita berhijab tersebut. Kai jatuh hati terhadap Kiran dan Ia memutuskan untuk menetap di daerah tempat tinggal Kiran sebagai penjaga warnet. Namun siapa sangka Kiran adalah seorang janda muda di usianya yang baru 21 tahun.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon IAS, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

MBH 18. Lamaran Tak Terduga

Pagi harinya Kiran sudah siap untuk melakukan aktivitasnya kembali yakni berjualan jamu. Kai yang baru keluar dari rumah sedikit terkejut melihat Kiran yang sudah menggendong bakul berisi jamu-jamunya ke arah jalan raya untuk menaiki angkot.

" Kiran….."

Kai sedikit berjalan cepat untuk mengejar Kiran.

" Eh bang… Ada apa?"

" Kamu mau jualan."

Kiran mengangguk sambil tersenyum. Bakul jamunya terlihat begitu penuh dan berat. Kai sungguh tidak tega melihatnya.

" Kenapa kamu tidak pakai sepeda motor saja?"

Kiran tersenyum malu, ia menunduk sambil menggelengkan kepalanya.

" Ooh kamu nggak bisa naik motor ya."

" Iya bang… dulu pernah belajar tapi nabrak tembok. Setelah itu takut mau belajar lagi."

" Astagfirullaah… ya sudah jangan lah kalau gitu."

" Bang.. Angkutan nya sudah datang. Kiran jalan dulu ya."

Kai hanya mengangguk. Ia ingin sekali membantu gadis itu membawa bakulnya. Tapi tidak mungkin juga kan dia yang harus menggendong bakul tersebut. Kai membalikkan badannya sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

" Hay Bang Bule… good morning."

Kai mengernyitkan keningnya mendengar sapaan seorang wanita yang tidak ia kenal. Namun muncul keinginan untuk menjahili wanita yang menyukainya menggunakan bahasa inggris itu.

" Ooh hay, how are you?"

" I'm Riati Bang bule. I'm sepupu Kiran."

" Ooh, you are Kiran's cousin. So, what do you want?"

" I like you Bang Bule. Will you be my boyfriend?"

" I'm so sorry... Aku sudah punya calon istri. Jadi maaf ya. Aku juga tidak suka pacaran. Permisi."

Kai meninggalkan Riati yang tercengang mendengar penjelasan Kai soal dia yang sudah punya calon istri.

" Hahahha sudah kuduga, tidak mungkin pria bule itu tertarik kepada Kiran. Pastilah tidak level. Nyatanya dia sudah punya calon istri."

Riati pun melenggang kembali ke rumahnya. Ia berjalan sambil bersenandung bahkan sampai di dalam rumah pun.

" Ono opo nduk. Kok seneng gitu?"

" Iki lho buk. Ternyata bule itu sudah punya calon istri. Hahahhaha."

" Lho kok kamu malah seneng gitu?"

" Iya lah… Berarti tidak mungkin bule itu naksir Kiran."

Martiyah tampak kesal dengan pikiran bodoh sang putri.

Pletak…. Martiyah memukul kepala putrinya dengan sendok yang ia pegang.

" Ibuk ki opo to, sakit."

" Koe ki bodo ( kamu tuh bodoh), seharusnya kamu tuh berusaha mendapatkan bule itu."

" Ah… males buk, bule kere. Di aja mau kerja di warnetnya Arman."

Martiyah mengerutkan kedua alisnya mendengar jawaban Riati putrinya. Melihat reaksi sang ibu, Riati tahu bahwa ibunya tidak percaya.

" Ibuk nggak percaya? Kono tileki, lak aku bener ( sana lihat, aku kan benar)."

Martiyah hanya membuang nafasnya kasar mendengar ucapan Riati. Sepertinya harapan mendapatkan menantu kaya semakin sulit. Terlebih Riati hanya dirumah saja tidak kemana mana.

" Pergilah bekerja sana Ria. Ibuk pusing kamu cuma duduk duduk di rumah tidak melakukan apapun."

" Tck… ibu kan tahu aku hanya lulusan sma mentok mentoknya cum ajadi spg kalau ke kota M. Lha kalau di sini paling banter jaga konter sama jaga toko."

" Huft… iseh mending kui Ri. Daripada kamu di rumah tidak melakukan apapun."

Riati memutar bola matanya malas mendengar kalimat berulang kali mengenai dirinya yang disuruh bekerja. Ia pun segera masuk ke kamarnya dan menonton drama kesukaannya.

Martiyah hanya mendengus kesal. Sang suami yang baru pulang dari shift malam hanya melirik sekilas lalu berlalu ke dapur.

" Buk… masak opo."

" Sak ana ne… Ndang sarapan ( seadanya buruan sarapan)."

Subagio suami Martiyah hanya tersenyum simpul lalu makan dengan segera karena tak mau mendengar ocehan sang istri.

🍀🍀🍀

Jam 11 siang Kiran sudah kembali dari kegiatannya berjualan. Ia sejenak duduk di teras sebelum masuk ke rumah. Kiran membuang nafasnya kasar.

" Huft…. Kenapa harus begini."

Kiran mengingat kejadian tadi saat berjualan. Ia memang memiliki pelanggan. Dan hal yang tak terduga terjadi saat dia tengah menyiapkan jamu untuk pelanggannya.

" Dek, kamu sendiri."

" Iya sendiri gini kok mas, eh sama mas nya jadi berdua heheheh."

" Kamu ini lho pintar bercanda. Dek aku sudah lama menyukaimu. Mau kah kamu jadi pacarku."

Kiran menghentikan gerakannya mengaduk jamu untuk pelanggannya itu karena terkejut. Namun sejurus kemudian Ia bisa menguasai dirinya kembali dan meneruskan apa yang dia kerjakan. Sembari tersenyum, Kiran menyerahkan jamu yang sudah selesai ia racik.

" Maaf dok saya tidak mau pacaran."

" Kalau begitu maukah kau menikah denganku."

Mata Kiran membola mendapat lamaran tiba tiba dari seorang pelanggannya yang ia tahu berprofesi sebagai seorang dokter hewan di kota M lokasi ia berjualan.

" Maaf dok… saya tidak bisa."

" Kenapa dek? "

" Saya…. Saya… saya sudah punya calon suami."

Entah mengapa ia tiba tiba teringat omongan Kai waktu di warnet milik Arman. Akhirnya Kiran pun mengucapkan kalimat itu tanpa beban.

Astagfirullah, mengapa kalimat itu lolos aja dari mulutku ini. Ya Allaah maafkan hamba ya Allaah. Batin Kiran dalam hati.

" Oh begitu ya Dek… maaf ya Dek Kiran. Tapi kok Dek kiran masih jualan jamu."

Kiran tersenyum simpul menanggapi pertanyaan dokter muda itu.

" Ya ndak pa pa kan dok, saya suka dengan berjualan jamu dan alhamdulillah calon suami saya tidak berkeberatan kami saling membantu karena calon suami saya adalah orang sederhana. Kami saling membantu."

Dokter itu terdiam mendengar penjelasan Kiran. Setelah menerima uang dari snag dokter Kiran segera berlalu dari sana. Sang dokter hanya menatap gadis yang disukainya dari kejauhan.

" Huft…. Ya Allaah… kenapa bisa aku ngomong sudah punya calon suami. Padahal kan belum. Ya Allaah jadi bohong."

Kiran mengusap wajahnya kasar. Ia sungguh tak habis pikir terhadap dirinya yang tiba tiba terbayang wajah Kai.

" Bohong apa nduk."

Kiran sungguh terkejut melihat sang ibu yang datang dari arah jalan.

" Lho ibu dari mana. Kiran bilang kan ibu istirahat saja di rumah."

" Ibu cuma bosen nduk. Pengen keluar sebentar."

Kiran meraih tangan sang ibu dan menuntutnya duduk di kursi.

" Tadi kamu bilang jadi bohong, emang bohong apa to nduk."

" Oh itu… Anu bu… besok Kiran mau libur dulu jualannya. Tapi tadi sama pelanggan Kiran bilangnya besok jualan. Kan jadinya bohong.

" Owalah… lha ono opo to nduk kok mau libur."

" Kiran hanya sedikit capek aja bu."

Sari mengelus lembut kepala sang putri, ia merasa kasihan atas kerja keras sang putri berjualan jamu.

Ya Allaah apa yang terjadi pada diriku ini. Bisa bisanya mulutku sangat lancar ngomong kalau aku punya calon suami, dan ditambah keinget abang Kai.

Lagi lagi Kiran menggelengkan kepalanya membuat sang ibu keheranan melihat tingkahnya.

TBC

1
D_Mayanti
Luar biasa
Ari Ani
hhaaa🤣🤣🤣
Ari Ani
wahhh ...Kiran diam" menghanyutkan...good job Kiran👍😘
Ari Ani
tambah seru Thor ceritanya👍aku suka😘
D_Mayanti
Luar biasa
Ari Ani
mantap jawaban mu kay👍sergep amat hhheee
Ari Ani
keren Thor ceritanya
Anonymous
keren
Anggie Cheerful
author nya org Magelang kah???
Anggie Cheerful: salam kenal y kak,,rumah saya Cacaban hehe...
Damar Pawitra IG@anns_indri: betul kak 😊😊😊
total 2 replies
Anggie Cheerful
di buat film bagus lhoo ini...
Anggie Cheerful
magelaaang rumah ke dua gw
Anggie Cheerful
edan
Anggie Cheerful
gilee gw baca ini deg degan berasa gw ikut nonton langsung.. pdhal ini kaan imajinasi author yaa... huaaaaa
Ira Rachmad
nice story
Anggie Cheerful
menyalaaa bang buleee waaah gilaaa kereeen sih
Ira Rachmad
aaahh...finally...
Anggie Cheerful
kali ja janda masih prawan huahahah nikah tp blom d sentuh ahaha
Anggie Cheerful
telur asin garis pink k bandongan apa Blabak y lupa ahaha yg biru aj ad tulisan angka,naik no 1,nanti sampe rumah qu huahahaa
Anggie Cheerful
kota Magelang.. ayoo maen k rumah qu bang buleee ahhahaa
Ira Rachmad
kwkwkwk....
ngekek guling2 dah
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!