NovelToon NovelToon
Kelahiran Kembali Raja Legendaris

Kelahiran Kembali Raja Legendaris

Status: tamat
Genre:Action / Fantasi / TimeTravel / Misteri / Tamat / Reinkarnasi / Petualangan Fantasi-Penyeberangan dunia lain / Mengubah Takdir / Kebangkitan pecundang / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:22M
Nilai: 4.7
Nama Author: Daratullaila 13

Blurb :
Ling, seorang Raja Legendaris yang bisa membuat semua orang bergetar saat mendengar namanya. Tak hanya orang biasa, bahkan orang besar pun menghormatinya. Dia adalah pemimpin di Organisasi Tempur, organisasi terkuat di Kota Bayangan. Dengan kehebatannya, dia dapat melakukan apa saja. Seni beladiri? Oke! Ilmu penyembuhan? Oke! Ilmu bisnis? Oke!

Namun, eksperimen yang dia lakukan menyebabkan dirinya mati. Saat bangun, ternyata ia bereinkarnasi menjadi pria bodoh dan tidak berguna yang selalu dihina. Bahkan menjadi tertawaan adalah hal yang biasa.

Popularitas yang selama ini ia junjung tinggi, hancur begitu saja. Mampukah ia membangun kembali nama besarnya? Atau mungkin ia akan mendapat nama yang lebih besar?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Daratullaila 13, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kau Pantas Mendapatkannya

"Berani terlambat memasuki kelasku? Jalan jongkok 100 putaran mengelilingi lapangan!" perintah Tuan Yuan tegas. Para siswa yang mendengar hal ini sangat terkejut. Namun mereka tetap menjalankan hukuman.

"Satu," Tuan Yuan memandu sambil menghitung.

"Yang lambat akan ditambah hukumannya," ucap Tuan Yuan.

"Dua," dia tetap menghitung.

Wuzhou adalah anak jenius kesayangan guru. Ia sama sekali tak pernah dihukum. Walau jalan jongkok tidak terlalu berat, tapi harga dirinya cukup terpukul.

Bagaimana bisa aku bergabung dengan para orang bodoh dan menjalankan hukuman? Orang dari kota Bayangan ini begitu sombong, batin Wuzhou.

"Tiga," suara Tuan Yuan masih tegas.

Ling dan Liam mengamati dari dalam kelas. Liam yang melihat ini tersenyum bahagia. Akhirnya ada yang bisa menghukum mereka semua tanpa takut dengan ancaman keluarga besar.

"Apa kau tidak ingin melihat lebih dekat?" tanya Liam masih belum mengalihkan pandangannya.

"Tidak perlu. Aku akan tidur. Aku sarankan kau tidak bangkit dari kursi ini," ucap Ling memperingatkan. Ia mengambil tasnya sebagai bantal. Kemudian dengan cepat terlelap.

"Empat," Tuan Yuan masih menghitung. Suaranya dianggap sebagai lagu pengantar tidur bagi Ling.

Liam tetap menuruti Ling untuk tetap duduk. Setelah melihat kejadian tentang bunyi bel, ia telah berjanji akan mempercayai apapun yang Ling katakan.

Ia pun membuka-buka bukunya bosan. Ia membaca kembali catatan tentang tanaman obat. Orang dari kota Bayangan ini hebat sekali. Walau ia sudah mengetahui tentang semua tanaman ini, tapi penjelasan mereka lebih rinci. Ia akan menunjukkan catatan ini pada kakeknya.

"Oh ya Ling. Kakek bilang dia tidak punya ramuan pemulihan. Namun dia punya bahan-bahan yang mungkin bisa dipakai untuk membuat ramuan itu. Kakekku akan membuat sendiri ramuan itu tapi dia masih kekurangan satu bahan. Aku harap kau masih sabar menunggu. Kakek sudah semakin membaik. Ia pasti bisa menyelesaikan ramuan itu dengan sempurna," ucap Liam pada Ling yang tertidur.

Liam yang tak mendengar jawaban Ling menoleh ke arahnya. "Astaga aku lupa kalau kau tidur," ucap Liam. Ia kembali melanjutkan membaca catatannya.

Ekor mata Liam kembali tertarik untuk melihat ke arah Ling. Ia melihat buku tebal tergeletak begitu saja. Ia yang penasaran mengambil buku itu perlahan, takut membangunkan Ling.

Buku itu bersampulkan kulit kayu. Warna kertasnya sudah cukup kusam. Saat ia ingin membuka buku itu, sebuah tangan menghentikannya.

"Kau tak akan mengerti. Ini bahasa kuno," Ling menarik bukunya dan kembali tertidur.

"Ya ya. Hanya kau yang mengerti," ucap Liam masih melirik Ling.

"Aku juga tidak mengerti," jawab Ling jujur, masih menidurkan kepalanya.

Liam hanya diam. Ia tak menyangka Ling akan sejujur ini. Ia juga tak mengerti tentang bahasa kuno. Jadi ia tak tertarik lagi dengan buku itu. Ia hanya melanjutkan membaca catatannya.

*

"Tuan Yuan ada apa ini?" seorang pria tua menghampiri Tuan Yuan yang masih menghitung hukuman.

"Tuan Tua Zhao," Tuan Yuan menundukkan kepalanya dengan hormat. "Aku sedang menghukum mereka yang terlambat memasuki kelasku," jawab Tuan Yuan.

"Mereka memang pantas. Segera selesaikan. Aku akan memeriksa tes ramuan hari ini," imbuh Tuan Tua Zhao. Ia di antar oleh penjaga Tuan Yuan ke ruangan yang telah disiapkan untuknya.

Tuan Tua Zhao adalah salah satu tetua hebat dari ahli ramuan di Kota Bayangan. Ia sangat dihormati di kalangan apapun. Hidupnya sudah ratusan tahun. Ia juga sudah banyak membuat ramuan hebat. Dengar-dengar dia adalah salah satu guru Dewa Tabib. Namun ternyata lebih susah menemui Dewa Tabib daripada gurunya.

Kota Bayangan sangat kuat meski tak berfokus pada kultivasi. Mereka mampu mengembangkan bisnis besar yang terkenal di luar negeri. Kultivasi juga masih digunakan oleh keluarga besar. Sudah pandai berbisnis, ahli beladiri pula.

Orang di Kota Bayangan memang sehebat itu.

"Seratus," hukuman jalan jongkok telah berakhir. Semua siswa yang dihukum ngos-ngosan. Keringat sebesar jagung tak berhenti bercucuran. Baju mereka juga basah.

"Ganti pakaian kalian. Sangat tidak sopan bertemu tetua dengan keadaan seperti ini," perintah Tuan Yuan. Para siswa itu juga tak mau terlihat buruk saat bertemu dengan orang penting dari Kota Bayangan.

Mereka berjalan gontai memasuki kelas. Kaki mereka serasa tak bisa menopang berat tubuh sendiri. Rasa haus, lelah dan tak berdaya bercampur menjadi satu. Mereka sangat ingin berbaring saat ini.

*

"Tuan silahkan," Tuan Yuan mempersilahkan Tuan Tua Zhao memasuki ruangan. Saat ini para siswa sudah terlihat lebih segar. Bau tak enak juga sudah berganti menjadi bau harum.

"Aku adalah Tuan Tua Zhao. Aku ahli ramuan dari Kota Bayangan. Hari ini aku akan memeriksa tes ramuan kalian," ucap Tuan Tua Zhao memperkenalkan diri.

Semua mata memandangnya berbinar. Mereka berpikir akan sangat hebat jika bisa memiliki relasi seperti Tuan Tua Zhao. Karena tidak ada yang berani menyinggung ahli ramuan.

Kecuali satu orang yang tak tertarik. Pria tampan di ujung baris kiri.

Ling sudah bangun dari tidurnya. Ia membereskan buku dan tasnya kembali ke tempat semula. Ia mengusap matanya yang sedikit berair sehabis bangun tidur. Ia memandang Tuan Tua Zhao yang ada di depan kelas. Matanya meneliti lebih dalam. Lalu senyuman hangat terbentuk di bibirnya. Ia mengalihkan pandangannya keluar jendela.

"Baiklah aku akan mulai pemeriksaan," ucap Tuan Tua Zhao.

"Baik Tuan Tua Zhao," jawab para siswa serempak.

Liam melirik Ling yang masih menatap keluar jendela. Ia menghela nafas berat. Bahkan ia tak tertarik dengan orang hebat seperti Tuan Tua Zhao.

"Ling, kau tak tertarik juga pada orang ini? Dia salah satu tetua. Kemampuannya mungkin lebih hebat darimu. Tolong perhatikan dia sedikit. Jika kau bisa berguru padanya, kau akan menjadi semakin hebat," ucap Liam menasehati.

"Terimakasih atas nasehatmu Tuan Muda Liam," jawab Ling tanpa mengalihkan pandangannya.

Liam menghela nafas kasar. Ia tak tahu bagaimana jalan pikiran Ling.

"Orang yang menulis tujuh atau lebih jenis obat yang benar akan lulus dari tes ini. Setiap orang yang lulus akan mendapat bintang. Bintang dikumpulkan untuk menentukan pemenang di hari akhir," ucap Tuan Yuan setelah beberapa waktu.

"Tuan apakah hasilnya sudah bisa diumumkan?" tanya Tuan Yuan.

"Ya," jawab Tuan Tua Zhao singkat.

"Baiklah saya akan membacakan hasilnya. Ada lima orang yang lulus hari ini yaitu Su Qiang, Ye Xuang, Zhuo Liam, Luo Wuzhou, dan Chen Ling. Orang yang saya sebutkan namanya silahkan maju ke depan," ucap Tuan Yuan.

Liam masih membeku di tempatnya. Ia benar-benar berusaha keras saat tes tadi. Ia tidak menyangka akan mendapat hasil yang memuaskan.

"Ling aku lulus! Aku lulus!" ucap Liam girang pada Ling.

"Kau pantas mendapatkannya," ucap Ling tersenyum sambil menepuk pundak Liam.

1
parwoto otoy
Luar biasa
Daratullaila🍒: terima kasih kak/Rose/
total 1 replies
Adhi Adhi
mantap thor... boom....
Adhi Adhi
Ok Thor
Adhi Adhi
oyee
Adhi Adhi
mantap thor
Shen shandian luo
gelut nya dari awal sampai sini gak ada perkembangan...apa memang gak bisa menerjemah kan alur pertarungan yg epik atau memang gak terpikirkan pertarungan yg seru..
Adhi Adhi
bagus ceritanya
sheee
lanjutin tolong😭
Darwis Kilian
siap
Dindin Awaludin Fitria
Luar biasa
Daratullaila🍒: terima kasih kak/Rose/
total 1 replies
Ardi Provision
emang ada pria seperti MC ini?
sibuk mengurusi orang lain, mengabaikan orang yang mencintai nya yg melakukan apapun untuk dirinya, saya rasa MC termasuk dalam katagori ap normal
sheee
Luar biasa
Daratullaila🍒: terima kasih kak/Rose/
total 1 replies
Ardi Provision
wah ini anak pungut gak tahu diri namanya
tyas
Dasar bodoh! Padahal mereka sudah melihat bakat yang dimiliki oleh Ling.
Ya,, orang iri memang susah untuk membuka mata dan hati.
tyas
Sesaat jadi bingung, karena nama Ling dan Liam
Saodah Xiaomi
bacooooooooottttttttt mulu
Saodah Xiaomi
percuma balas dendam juga, semua kerabat dan teman sudah pada mati, raja apanya, terlalu lebay bahasanya.
Saodah Xiaomi
saya harap semua teman dan kluarga ling mati semua, biar dia ngamuk.
Muhammad Sarino
Lumayan
Dindin Awaludin Fitria
Luar biasa
Daratullaila🍒: terima kasih kak/Rose/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!