Pacarnya selingkuh, ayahnya dibunuh. Di saat sedang terpuruk, pemuda itu mendapat keajaiban dari sebuah super sistem yang penuh tantangan. Tanpa pemuda itu sadari, Sistem itu juga yang mengantarkannya menemukan orang yang telah membunuh ayahnya. Mampukah pemuda itu menjalankan misi yang dia terima dari sistem tersebut? Dan apakah yang akan dia lakukan untuk memabalas kematian ayahnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rcancer, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Di Hari Berikutnya
"Astaga, mas! Ini terlalu banyak."
"Tidak apa apa. Kan, kita semalam main dua kali, anggap saja itu bayarannya."
Nancy lantas tersenyum, begitu juga dengan Rafi. "Aku sudah resmi jadi wanita bayaran dong?"
"Hehehe ... ya jangan diterusin lagi. Cukup sama aku aja. Kamu lakukan saja apa yang aku katakan semalam. Masih ingat kan?"
"Masih, dong. Ya udah deh. Aku pulang dulu. Makasih ya, Mas."
"Sama sama."
Nancy lantas pamit. Dengan motor matic yang dikendarainya, wanita itu pergi meninggalkan tempat dirinya menghabiskan malam bersama pria yang baru saja dia kenal. Sedangkan Rafi sendiri langsung melaksanakan tugasnya begitu Nancy menghilang dari pandangan.
Rafi memang sengaja menambah jumlah uang pembayaran dari kesepatakan awal. selain karena dirinya puas dengan pelayanan yang Nancy berikan, dia juga tidak tega jika wanita itu nantinya masih kekurangan uang. Dari kejadian Nancy menjual sesuatu yang sangat berharga, Rafi tahu kalau wanita itu memang jujur dengan keadaannya sekarang.
Usai melakukan tugasnya sebagai penjaga kost, Rafi langsung pergi menuju salah satu pedagang makanan yang ada di seberang jalan tempat kerja Rafi. Seperti biasa jika tugasnya telah selesai, Rafi baru membeli makanan untuk sarapan. sambil menikmati sarapannya, Rafi pun kembali memainkan aplikasi yang sama seperti kemarin.
"Belum nemu juga?" suara Dito yang baru aja datang cukup mengejutkan Rafi hingga dia sedikit tersentak.
"Belum," balas Rafi dusta sambil meletakkan ponselnya di atas meja lalu dia fokus menikmati nasi campurnya.
"Mau nyari yang kayak apa sih? Disitu kan banyak yang yang cantik?" tanya Dito lalu dia memesan nasi campur yang sama kepada wanita yang sedang sibuk melayani pembeli. "Mbak, aku nasi pake oseng kulit melinjo dan kacang panjang ya?"
"Iya, Bang," sahut si penjual nasi tannpa menoleh.
"Yang cantik memang banyak, tapi apa mereka mau melayani pria penjaga kost. Pasti yang cantik tarifnya sangat mahal, bukan?"
Dito nampak manggut manggut sambil menyobek plastik bungkus kerupuk harga seribuan yang tersedia di atas meja.
"Iya juga sih. Ya kamu ngaku aja kalau kamu itu si pemilik kost. Gampangkan?"
"Hahaha ... nggaklah. Yang ada nanti mereka malah psang tarif yang lebih tinggi. Mending aku nyari yang rendahan aja."
Dito lantas terkekeh."Hahaha ... baiklah, terserah kamu saja."
Rafi sontak tersenyum lebar dan mereka terlibat pembicaraan santai sambil menikmati menu sarapan mereka. Keduanya juga berbagi cerita satu sama lain. padahal mereka juga baru ketemu satu hari kemarin, tapi mereka sudah bisa akrab dan terlihat seperti sudah lama menjalin persahabatan.
Setelah selesai menikmati sarapannya, Rafi segera beranjak ke kost. Kali ini Dito tidak ikut karena dia ingin istirahat lebih awal. Untuk menghabiskan waktu, Rafi menggunakannya untuk melakukan olahraga ringan. Rafi juga sebenarnya bisa bela diri, cuma dia berhenti berlatih karena harus ikut mencari rejeki guna membantu pengobatan ibunya kala itu.
Fasilitas tempat kost tersebut memang lengkap. Di sana juga ada alat olaharaga sederhana, terletak di salah satu ruang dekat ruan tamu dan dapur. banyak penghuni kost yang memanfaatkan alat yang disediakan si pemilik tempat kost tersebut. dan kini Rafi juga ikut memanfaatkannya. Dalam olahragapun, Rafi masih terbayang kejadian semalam dengan Nancy. Dia bahkan senyum senyum sendiri mengingat kejadian panas semalam.
"Kira kira nanti Nancy hamil nggak ya? waduh, bisa gawat. Mana aku nggak pake pengaman," gumam Rafi mendadak panik. Sebab dua kali permainan, Rafi menyemburkan tetesan nikmatnya di dalam milik Nancy semua. "Semoga Nancy nggak hamil lah. Aku masih miskin, takut dihina lagi kayak orang tuaku."
Karena pikirannya mendadak kacau, Rafi memutuskan berhenti dari olahraganya, lalu dia menyeduh kopi dan membawanya ke post jaga. DI saat bersamaan, dua orang wanita masuk dan menghampiri tempat keberadaan Rafi.
"Permisi, Mas," sapa salah satu dari dua wanita itu begitu dia berdiri di depan post jaga.
"Iya, Mbak, ada yang bisa saja bantu?" tanya Rafi dengan sopan.
"Di sini masih ada kamar kosong nggak, Mas?"
"Tentu saja masih, Mbak. Mbak mau ngekost disini?"
"Rencananya begitu, Mas. apa kita boleh lihat lihat dulu."
"Tentu, Mari."
Rafi mengambil stok kunci yang ada di laci, lalu dia mengajak dua wanita itu untuk melihat lihat kamar yang masih tersisa. Rafi juga menjelaskan tentang biaya dan peraturan serta menjawab semua apa yang ditanyakan oleh dua wanita tersebut. Saat wanita itu meminta waktu untuk berunding, Rafi pun mempersilakannya dan meninggalkan dua wanita itu dalam satu kamar.
"Gimana menurutmu? Apa aku lebih baik sembunyi disini saja?"
" Ya, Kamu ambil saja tempat ini. Kamu bayar satu bulan aja dulu biar kamu banyak waktu untuk nyari kerjaan. urusan rumah nggak perlu dipikirkan."
"Baiklah, terima kasih."
"Sip!"
...@@@@@...
Ini kok Mc kyk babi gini yah.. Nolong tapi Ada tapinya.. G banget!
Kendaraan g punya...??? Sungguh membagongkan nich cerita..
Terlebih dapet 100 ember ngasih ke wanita ya Cmn puluhan juta... Puft
Kebanyakan bacot, adlh cowox pekoknya Dan bacot ya model an gitu