Cinta Yang Salah

"Udah-udah, mama jadi pusing nih dengar kalian ribut, kamu juga athar udah gede gini bukannya sayangin adeknya malah di usilin terus" ambar pura-pura memegang kepalanya agak kedua anaknya diam.

" Betul banget ma, kakak emang nggak sayang sama aku " Aurel segera duduk di samping mamanya dan memeluk mamanya erat.

"Sok tau loh bocil, eh ini mama gue ya" ujar athar merebut tangan mamanya agar terlepas dari pelukan Aurel.

"Enggak ya, ini mama aku, kakak itu bukan anak mama" Aurel tak mau kalah.

"Tanya aja sama mama, Kan gue lahir duluan, Lo tuh sebenernya anak nya tukang becak terus di buang karena mama kasian liatnya makanya di pungut" athar terus mengusili adik perempuannya membuat Aurel cemberut dan kesal.

"Mama... Kakak..." Teriak Aurel padahal mamanya ada disampingnya, ambar sontak menutup telinganya.

"Ihhh..." ambar mencubit perut athar.

"Aduuh ma, sakitt" athar menggosok-gosok bekas cubitan mamanya.

"Biarin, habisnya usilin adek nya terus, bohong dek, mama sendiri kok yang lahirin kamu, jangan percaya sama kakak" ambar memeluk Aurel menenangkan anak bungsunya yang sudah akan menangis.

"Cengeng banget" athar puas mengerjai adik nya langsung kabur ke kamarnya di lantai atas.

athar merebahkan dirinya di atas ranjang empuknya, menatap langit-langit kamarnya.

"melati..."

"Kenapa bayangan kamu selalu ada di dekatku ya mel? kenapa aku nggak bisa berhenti mikirin kamu?" Gumam Athar memikirkan perasaannya sendiri.

Pikiran athar terhanyut memikirkan melati, memikirkan hubungannya dengan wanita bersuami itu yang selalu tak bisa Athar lupakan setiap apa yang mereka lakukan dengan melati, akan tetapi di tengah lamunannya, tiba-tiba hp athar berdering dan membuyarkan lamunannya.

"Halo"

"Sayang, kamu dimana? Kok gak ngabarin aku sih sehari ini, di chat juga jarang bales" ujar Marissa pacar athar yang sedang menelfon.

"Lagi sibuk" Jawab Athar singkat.

"Sibuk sibuk sibuk terus, kamu kapan sih bisa perhatian sama aku, kamu udah nggak sayang aku apa gimana?"

"Lagi sibuk aja sa"

"Pokok nya besok aku ke rumah kamu, kita jalan mumpung weekend"

"Aku males keluar sa"

"Pokoknya aku gak mau tau"

"Terserah " athar mematikan sambungan telfonnya.

Marissa dan athar pacaran hampir setahun ini, athar sebenarnya tidak ada rasa sama Marissa tapi Marissa mengejarnya dari ia masih sekolah SMA dulu, kebetulan marissa adik kelas athar, feri, dan Leo. Jadi athar bosan Marissa membuntutinya dan sering menyatakan cintanya akhirnya athar pun menerima dengan terpaksa. Dulu athar memang sering berganti-ganti pacar, tapi setelah bersama Marissa athar kemana-mana selalu di tanyakan sampai ke akar-akarnya, membuatnya agak jengkel.

Pagi harinya pintu kamar athar di ketuk oleh bi Lastri, asisten rumah tangga di rumahnya katanya Marissa datang. Dengan malas athar menemui Marissa yang ada di ruang tamu.

"Ngapain sih kesini" sungut athar yang baru mendudukkan bokongnya di sofa ruang tamu.

"Ya kan aku udah bilang tadi malem kalo kita jalan hari ini, kamu lupa? Lagian kamu tuh nggak kangen aku apa gimana sih udah lama banget loh kita nggak ketemu" Marissa mendekatkan bibirnya ke pipi athar dan menciumnya, lalu membuka tangannya memeluk athar.

Dari arah pintu depan mama dan Aurel baru pulang joging.

"Assalamualaikum, eh ada Marissa" ambar dan Aurel masuk ingin menemui pacar putra nya.

"Hai Tante Aurel, apa kabar?" Marissa bangkit untuk bercipika-cipiki pada ambar dan Aurel.

"Baik kok, kamu gimana?"

"Baik juga Tan" jawab Marissa.

"Ma aku ke kamar dulu ya" Aurel pamit setelah mamanya mengangguk Aurel segera menuju lantai atas.

Marissa dan ambar pun ngobrol sebentar sambil menunggu athar bersiap-siap, tapi ya begitulah obrolannya, selama obrolan Marissa membanggakan dirinya yang bisa jadi model majalah, padahal ambar tau kalau itu karena pengaruh orang tua nya saja. Tapi ambar tidak menampilkan sosok judesnya, ya karena Marissa masih bersikap baik di depannya.

Setelah athar selesai bersiap dan turun Marissa dan athar pun berangkat menuju mall yang di minta Marissa.

"Sayang, yang ini ya?" Marissa menunjuk tas harga ratusan juta incarannya.

"Terserah" jawab athar yang duduk di sofa dengan fokus pada hp nya.

Marissa pun mengambil tas itu, lalu athar membayar nya di kasir.

Dan setelah nya pun Marissa membeli banyak baju dan beberapa barang lainnya. Ya begitulah kegiatan pacaran mereka yang menurut athar tidak asyik sama sekali.

Setelah makan mereka pun pulang.

"Sayang, kita ke hotel yuk" ajak Marissa.

athar yang sedang menyetir pun menoleh.

"Ngapain?" Tanya athar pura-pura bodoh.

"Udah ayok" athar pun menurut lagian Marissa kan pacarnya.

Athar dan Marissa masuk kamar hotel, saat masuk Marissa pun segera mandi, athar menunggu nya di ranjang dengan tiduran.

Marissa keluar dengan menggunakan lingerie warna merah menyala, athar memperhatikan Marissa yang berjalan ke arahnya dengan s**y% dan sangat mengg*da, athar tidak munafik adik kecilnya langsung berdiri, saat sampai Marissa segera merangkak ke atas ranjang mendekatkan tubuhnya dengan tubuh athar, tanpa berlama-lama segera ia ci*m b*bir Athar, Marisa sangat menikmati tapi tidak dengan Athar, pikirannya Malah masih tertuju pada melati, tapi sekuat tenaga Athar menghilangkan bayang-bayang melati dari pikirannya yang semakin lama semakin tak karuan, kini bukannya fokus pada Marissa di hadapannya Athar malah fokus membayangkan tubuh melati yang berada dengan nya saat ini.

mereka pun memulai pemanasan yang semakin membuat Marissa tak tahan.

"nggak bawa pengam*n sa??" Tanya athar saat akan segera memasukkan miliknya.

"Nggak perlu sayang, aku nggak bawa" jawab Marissa.

athar pun kemudian fokus pada wajah dan tubuh Marissa yang ada di bawah kuasa nya. Marissa sepertinya sudah tidak tahan ingin segera di mas*ki oleh milik Athar.

"Ayo sayang" pinta Marissa agar athar segera memasukkan miliknya karena Marisa sudah tak tahan lagi.

Pikiran athar tiba-tiba teringat pada melati, seketika miliknya yang tadinya membesar itu melemas berkat pikiran kacaunya.

athar mencoba memasukkan meskipun sudah lemas. Marissa merasakan ada yang aneh dengan athar, ia merasakan ar*a kew*nit*an nya bukannya Athar segera memasukkan miliknya yang tadi dilihatnya sudah sangat menantang dan ker*s malah terasa lembek dan lemas, bahkan membuatnya geli, spontan Marissa bangun membuat athar bangkit dari tubuhnya. Marisa sangat marah, ia tak tau lagi bagaimana bisa membuat Athar menggaulinya seperti wanita dan laki-laki yang pacaran pada umumnya kenapa Athar sama sekali tak tertarik dengan nya, memang alasan Athar selama ini tidak ingin merusak Marissa katanya, tapi Marissa tau kalau itu semua hanya kebohongan yang di buat Athar sendiri, bukti nya feri selalu cerita kalau Athar juga beberapa kali sewa wanita malam, ia juga pernah sekali melakukannya dengan Athar meskipun ia sama sekali tak puas karena durasinya yang tak lama tapi milih Athar sangat gagah dan Marisa yakin Athar memiliki stamina yang bagus, tapi kenapa seakan Athar memiliki kelainan s*ksu*l?.

.

.