Khairani anjani, seorang asisten perusahaan terkenal tak menyangka sahabatnya sejak SMA akan mengambil pacarnya Gavin wibowo.
Padahal viola saski susah menikah dengan ken arok seorang dokter bedah spesialis jantung, ken arok sendiri adalah dokter yang merawat bibi khairani.
bagaimana semuanya bermula, akankah gavin kembali pada khairani ? atau mereka akhirnya berpisah. lalu bagaimana rumah tangga ken arok dengan viola?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Saidah_noor, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
02. Perubahan
Beberapa hari berlalu bibi fauziah akhirnya bisa di ijinkan pulang setelah khai meminta ijin dokter ken lantaran dirinya juga lelah bulak balik kekantor , rumah dan rumah sakit.
Khai pamit pada semua dokter dan perawat yang membantu pengobatan sang bibi tak terkecuali dokter ken mereka membahas masalah obat , luka jahit dan lainya.
Dokter ken juga menyarankan asisten rumah tangga yang merawat bibi khai adalah yang berpengalaman agar saat khai kerja ia bisa tenang saat ditinggal bagaimana pun kerja kantoran itu kadang mendadak lembur.
" kalo begitu saya pamit dokter " ucap khai dengan sopan.
" mmm khai !" panggil ken seakan enggan untuk berpisah dengan khairani.
" iya dokter ada apa ?" tanya khai tampak heran tapi ia mencoba menyahutnya dengan ramah bagaimana pun dokter ken adalah dokter sang bibi.
" jangan lupa minggu depan untuk jadwal pemeriksaan " ucap ken mengingatkan entah apa yang dia ingin bicarakan lagi semuanya terasa buntu.
" tentu dok , kalo begitu saya pamit permisi " khai pun pamit pergi meninggalkan dokter tampan itu sendirian.
" ada apa denganku ?" tanyanya pada diri sendiri sambil melihat punggung khai yang mulai menghilang.
Khai membantu bibinya untuk rebahan karena ia tak boleh banyak aktivitas dulu dan hanya bisa tiduran saja, khai sudah menghubungi seorang asisten yang akan bekerja dirumahnya untuk menjaga sang bibi selama ia bekerja.
" khai sudah lama bibi gak bertemu gavin kok dia gak jenguk lagi kalian gak bertengkar kan " tanya bi fauziah bertubi tubi dengan nada lemah tapi masih jelas terdengar.
" mungkin sibuk bi nanti aku telpon kalo bibi kangen mas gavin " ucap khai dengan senyum bercanda sambil merapikan selimut sang bibi.
" ahk kamu khai... Bibi cuma ingin kalian segera menikah ingat jangan lama lama berpacaran nanti yang ada malah jagain jodoh orang " ucapnya menasehati panjang lebar.
" semoga kamu gak seperti bibi yang cuma jagain jodoh orang sekarang malah gak menikah menikah " tambahnya mengingat akan nasibnya sendiri.
" gak akan lah bi kan mas gavin sudah beli apartemen buat kami tinggal nanti dan kami juga lagi cari tanggal yang pas agar gak bentrok sama pekerjaan " ucap khai memberi tahukan alasannya belum menikah.
Bibi nya hanya tersenyum dan tidak berbicara lagi hingga akhirnya ia tertidur karena sudah jam istirahatnya.
Khai keluar dari kamar bibinya lalu meraih ponsel dalam slingbagnya mencari kontak atas nama mas gavin , ia menghubungi sang kekasih hatinya dengan wajah gelisah karean sejak pulang dari acara reuni sekolahnya gavin jadi sulit dihubungi tak seperti biasanya.
Ia terus menggeser tombol panggilan tapi lagi lagi tak ada jawaban, khai merasa gavin berubah tak lagi peduli padanya bahkan chatnya pun tak dibalas sama sekali.
Dulu sesibuk apapun ia selalu membalas chat nya walaupun terlambat berjam jam tapi ini sudah berhari hari, ia tiba tiba ingat sikap viola pada gavin saat reuni juga kata kata ika dan shelia tentang viola.
Khai menjadi semakin gelisah dan fikirannya sedikit terganggu dengan ketidak jelasan gavin yang seolah menghilang dari hidupnya.
...****************...
Sepertinya malam ini ken akan sendirian karena tidak ada teman bicara ingin pulang pun rumah tampak sepi tak sehangat saat saat pertama menikah yang membuatnya selalu ingin pulang.
Namun ken memutuskan untuk pulang malam ini dengan mobil BMW yang selalu menemaninya di perjalanan, sesampainya dirumah ia disambut hangat oleh sang mama dan istrinya viola yang selalu bersikap manja padanya.
Mereka pun makan malam bersama karena dari tadi ibu dan istrinya sengaja menunggunya, mereka makan sambil berbincang sudah lama sekali mereka tak berkumpul.
" ken kapan kamu ada waktu nak ?" tanya ibu mita dengan lembut.
" gak tahu mah aku lagi banyak pasien" jawab ken dengan apa adanya sebenarnya tidak banyak tapi entah kenapa ia malas untuk bepergian.
" gimana dong mamah udah pengen cucu dari kalian kini sudah 3 tahun menikah masa gak ngisi terus kalo bisa kalian bulan madu aja lagi" ucap ibu mita dengan wajah frustasi.
" vio kamu gak di KB kan " tanya bu mita tiba tiba pada menantunya yang membuat viola tersedak.
ken mengambilkan air putih untuk viola lalu memberikanya pada istrinya itu.
" enggak lah mah semuanya karena mas ken yang selalu sibuk" ucap viola seolah menyalahkan pekerjaan ken sebagai dokter bedah di rumah sakit ternama sehingga tak ada waktu bagi mereka untuk bercinta.
" kamu sih ken mamah bilang jangan jadi dokter kamu harusnya ambil sekolah bisnis saja kan kamu gak akan sesibuk sekarang kebanyakan di rumah sakit dari pada dirumah " sewot bu mita panjang lebar.
" mau gimana lagi kakek yang mau aku jadi dokter " ucap ken lalu memasukan sisa makanannya ke mulut lalu minum air putih sampai habis.
" aku kekamar dulu " pamit ken bangkit dari duduknya lalu berjalan pergi meninggalkan dua wanita beda usia itu.
Viola hanya diam tak ingin mengatakan apa apa lagi karena tiap mertuanya datang kerumah mereka pasti akan membicarakan soal keturunan, sebenarnya ia minum pil kontrasepsi karena tak ingin merasakan kehamilan yang membuat tubuhnya berubah nanti.
Apalagi urusan soal ranjangnya selalu dipuaskan oleh lelaki lain yang bukan suaminya kerena ken selalu sibuk dengan pasien, sehingga membuatnya nekat berselingkuh dengan pria yang dia inginkan.
" mas ken... " panggil viola ketika mereka hendak tidur.
" iya sayang ..." jawab ken dengan mata terpejam.
" lagi pengen gak aku lagi masa subur " ucap viola yang sudah tak tahu malu meminta jatah peluknya pada sang suami.
" aku capek besok lagi ya sayang" tolak ken sambil merubah posisi tidur menjadi membelakangi sang istri.
Viola merasa kesal bukan main dia sudah ditolak padahal sudah lama ia tak merasakan goyangan ken lagi dan ia ingin dipuaskan malam ini tapi malah ditolak mentah mentah oleh suaminya.
' sialan padahal gue lagi pengen kayanya harus nunggu lelaki cadangan gue besok ' umpat viola dalam hati.
...****************...
keesokan harinya...
khai semalam akhirnya menghubungi calon mertuanya untuk menanyakan keberadaan sang kekasih dan ibunya gavin bilang bahwa gavin sudah pindah ke apartemen yang dibelinya.
Jadi sepulang kerja khai mau mampir dulu ke apartemen kekasihnya itu, selama perjalanan bibirnya terus berseri seri karena jika gavin sudah pindah kesana artinya pernikahan mereka akan segera tercapai.
Dengan hati yang berbunga bunga dan tak lupa ia membawa bingkisan untuk mereka makan di rumah baru itu, khai menekan angka angka yang menjadi sandi dalam kunci pintu apartement tersebut.
Setelah pintu terbuka khai pun masuk namun bibirnya yang semula berseri berubah menjadi hambar saat melihat ada sepatu hak tinggi didepan pintu.
" ada sepatu wanita , punya siapa ini ?" ia melihat no sepatu itu tapi itu bukan no yang biasa ia pake.
wanita berambut panjang bergelombang itu akhirnya masuk kedalam dengan rasa penasaran yang tinggi, di ruangan yang luas itu ia melihat pakaian yang berserakan laki laki dan perempuan yang membuat fikirannya semakin kacau.
Khai berhenti sejenak menetralkan jantungnya menepis semua fikiran fikiran negatif itu dan meyakinkan dirinya bahwa ini ' mungkin teman sang kekasih'.
Ia yakin gavin setia padanya dan khai sangat percaya pada lelaki itu, namun saat ia semakin mendekat ke arah kamar tidur utama terdengar suara suara laknat yang tentunya tak asing baginya.
" ahkk sayang... Terus " ucap gavin dengan suara khasnya membuat hati khai semakin membuncah.
Kebetulan pintu kamar tersebut terbuka sedikit sehingga khai bisa melihat ada siapa di dalam ruang tersebut, khai menutup mulutnya tak percaya dengan apa yang dilihatnya.
" mas gavin " gumamnya nyaris tanpa suara.