Dinda pus pita sari adalah seorang wanita kupu kupu malam, yang terkenal dikalangan pria hidung belang.
tarif yang diberikan sangat fantastis, sekali kencan bisa buat beli mobil Fortuner. tapi sesuai hukum alam semua orang pasti memiliki pasangan.
sama hal nya Dinda, yang terserang virus cinta, kepada pemuda yang bernama Azzam , dia hanya seorang SANTRI pengabdi dalem sang guru .
"aku hanya seorang santri biasa Din. tidak akan mampu membiayai kamu, apa yang kau sukai dari ku"
bagaimana kah kelanjutan kisah cinta dinda?
apa kah orang tua Azzam akan setuju?
ayo ikuti terus cerita nya...
jika anda suka dengan cerita nya jangan lupa succerep, like, share dan komentar nya
selamat membaca......
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hima Al palembangi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 6
tanpa banyak busa basi busuk, Dinda langsung memangil ibu nya, yang ada didalam rumah, semua pengunjung cape masih dalam suasana hati ketakutan
Tidak biasa nya police datang dengan seragam dines dan langsung masuk menodongkan senjata nya,
Jika ada police biasa nya memakai baju biasa dan langsung memesan atau menelpon dulu siapa yang akan dipesan.
Tak lama ibu Hasanah keluar dari pintu depan dengan Dinda, pas dibelakang police itu
"ada apa ini pak? Tanya ibu Hasanah sambil memukul kecil pundak polisi yang menyergap Desi
"seketika police di samping nya yang mendengarkan suara ibu Hasanah, memalingkan muka nya menghadap ibu Hasanah, dan yang menyergap Desi langsung melepas kan nya dengan lembut dan menghadap ibu Hasanah
"maaf buk buat kejutan, ucap polisi itu sambil cengar cengir menggaruk garuk kepala nya yang tidak gatal itu
"main main kata mu, tapi tahu aturan ini sudah malam, apa mau kalian berdua saya bikin sate, sambil menunjuk kemuka dua polisi itu ibu Hasanah menatap tajam kepada dua police itu,
Langsung nyali police itu menciut menunduk kepala nya, dan memasuk kan lagi pistol kedalam saku nya
"apa kalian mau saya bikin babak belur kayak kejadian yang lalu? Tanya ibu Hasanah sambi menumpuk tangan nya didada dan mundar mandir dihadapan dua police itu
"jang...jangan...mami mohon ampun, terpatah patah ucapan police itu sambil bersimpuh di hadapan ibu Hasanah
Dua bulan yang lalu memang polisi itu di buat babak belur oleh ibu Hasanah dan masyarakat setempat karna, mereka salah menangkap bandar narkoba, sedang yang ditangkap adalah orang tua yang usia nya kurang lebih 70 tahun, hanya nama nya saja yang sama tapi pastinya bukan kakek kakek itu
"lihat itu semua pengunjung dan pelangan setia ku pada ketakutan, coba mikir, perut saja besar, otak nol, ucap ibu Hasanah dengan amarah yang meluap luap sambil menunjuk nunjuk kepala police itu
Walau pun police itu gagah, badan kekar dan tinggi dari ibu Hasanah, tapi tidak gentar nyala ibu Hasanah ini, semua mata menatap ibu Hasanah dan semua telinga membuka lebar mendengar kan ucapan ibu nya
"harus nya kalian itu bisa melindungi dengan baik, apa pajak dari kami kurang besar pada anda?..... sambil berjongkok ibu Hasanah, menatap tajam wajah dua police itu yang bersimpuh
Tidak bisa berkutik hanya menunduk kan kepala dua police itu, bagaikan singa ompong. Yang hanya dibuat permainan anak anak.
Ibu Hasanah marah karna anak anak asuh nya di buat panik dan ketakutan, sedang pajak pertahun itu besar. sedang kan cafe itu sudah ada surat izin operasional nya. Dan ibu Hasanah tidak bisa dibuat main main. Nyali nya sungu kuat bagaikan baja
"kalian kesini mau apa? Tanya ibu Hasanah sambil mengangkat kepala salah satu police itu
"maaf mami Jika kami datang menggangu, kami hanya ingin bersenang-senang niat ya tadi ucap police itu dengan wajah yang melas
"iya sudah silah kan, tapi ingat kerugian satu jam harus kalian tangung, jika tidak keluar tingal nama kalian... Ancam ibu hasanah dengan mata yang melotot
"baik mami, akan kami tangung semua nya, jawab police itu dengan bangkit dari tersimpuh nya
"sudah ayo kembali lagi aktivitas kalian, jangan takut, ini police gadungan, tak perlu kalian takuti ajak ibu Hasanah sambil berjalan mendekati pengunjung yang duduk di sofa
"huuuuuuu...... Semua bersorak bersamaan
"dasar....... Gadungan.... Teriak sebagian pengunjung
