Ini kisah tentang Lydia Maura , seorang janda yang memiliki satu anak, yang harus terpaksa menerima pinangan dari seorang pria yang sudah beristri ... Lydia menolak kerasa , sebab , diri nya tau bagaimana sakit nya di duakan .. walaupun kenyataannya masa lalu nya tidak lah seperti itu , tapi Lydia tetap tidak mau . Lydia tidak akan sanggup harus berbagi .. Namun kedua orang tua nya sudah menerima pinangan dari pria itu , mau tidak mau Lydia menerima pernikahan nya ... Pria yang bernama Muhammad Arsyad Zayn , pria tampan dengan segala kesempurnaan nya . Entah mengapa malah menikahi Lydia , padahal yang Lydia tau istri nya jauh lebih baik dari Lydia ... Yuk ikuti kisah nya ...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Julia And'Marian, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 6
Apakah air mata yang di berikan masa lalu tidak cukup ? Sehingga di masa depan pun di beri air mata ... Setelah lama mengenal -- setelah lama menikmati keindahan pernikahan , mengapa kini harus ada cobaan yang datang ? Nyata nya , aku merasakan sakit lagi ...
___Nadila Sari__
"Tidak !!"
"CK , apa sih Ra , kakak kan cuman mau buang aja bukan nya mau ngasih ke kamu Zahra " celetuk Sinta , sambil mengambil kayu dan membuang seekor ular bulu yang ada di atas ranjang sepeda Zahra ..
Zahra bergidik ngeri melihat nya . "Kak , itu geli banget" ucap Zahra sambil memejamkan kedua bola mata nya , tangan nya menunjuk ke arah ulat bulu ..
Sinta terkikik , niat hati ingin mengerjai Zahra , namun tidak jadi . Diri nya sangat tau , kalau sepupu nya itu sangat geli dengan hewan melata itu .. Nanti bisa-bisa Zahra kena demam lagi kalau sampai Sinta memberikan nya .. huh ,
"Udah kakak buang , udah buka mata kamu "
"Beneran kak ?"
"Iya Zahra sayang . Udah buka mata kamu "
Zahra membuka mata nya perlahan dan benar ulat bulu nya sudah hilang .. Zahra bisa bernafas dengan lega ..
Zahra menyunggingkan senyuman cantik nya . "Makasih banyak kak Sinta"
Sinta mengangguk , lalu mengajak Zahra naik sepeda bareng lagi ..
Namun sebuah mobil berhenti tepat di depan rumah , membuat kedua nya menoleh , menatap ke arah mobil tersebut .
"Kak siapa ?" Tanya Zahra ,
Sinta mengedikkan bahu nya , "kakak juga enggak tau Ra , eh--- eh itu kan --"
"Nenek , kakek ??!!" Teriak Zahra heboh , Zahra sampai menjatuhkan sepeda milik nya , berlari menghampiri kakek dan nenek nya yang turun dari mobil mewah tersebut ..
"Pelan-pelan Zahra !" Teriak Sinta , yang berjalan menuju kakek dan nenek nya ..
Buk Sukma dan pak Asep tersenyum .. Buk Sukma meraih tubuh mungil sang cucu lalu memeluk nya dengan erat , bergantian dengan pak Asep , sungguh kedua nya sangat merindukan Zahra , sudah seminggu kedua paruh baya itu pergi ke desa lain untuk suatu urusan . Dan hal itu semua nya tidak luput dari tatapan Arsyad yang baru saja turun dari mobil ..
"Bunda kamu mana Ra ? " Tanya Buk Sukma setelah menguraikan pelukan Zahra .
"Bunda belum pulang kerja Nek , kek " lalu mata Zahra menoleh ke arah seseorang yang tengah berdiri sambil mengulas senyum manis nya ke arah nya ...
"Nek , " Zahra menatap secara bergantian kakek dan nenek nya , sambil melirik seseorang ...
Buk Sukma yang mengerti langsung mengelus lembut kepala Zahra dengan sayang .
"Dia teman nya kakek , dan dia akan menjadi ayah Zahra " ucap buk Sukma lembut ...
"Ha ?" Zahra dan Sinta terpekik mendengar perkataan dari buk Sukma . Kedua nya membulat kan mata nya ...
Buk Sukma menoleh ke arah Arsyad , mengulas senyum nya . "Nak Arsyad , kenalkan ini ... Putri Lydia, putri nya bersama dengan almarhum suami Lydia yang sudah meninggal beberapa tahun yang--"
"Saya sudah tau" Arsyad menyela kalimat buk Sukma , dan membuat buk Sukma menghembuskan nafas nya kasar .
Arsyad lalu menatap ke arah Zahra yang tengah diam sambil menatap ke arah nya .
Arsyad tersenyum , lalu tangan nya terulur mengelus kepala Zahra yang tertutup hijab ... Wajah nya sungguh imut , wajah nya persis almarhum ayah nya . Ya Arsyad tau , bahkan Arsyad mengetahui semua nya ...
"Assalamualaikum .... Hai cantik "
"Perkenalkan nama saya Muhammad Arsyad Zayn , saya akan menjadi ayah kamu " ucap Arsyad lembut ..
"Apa ?"
Itu bukan suara Zahra ataupun yang lainnya , tapi itu suara seseorang yang baru saja turun dari sepeda motor milik nya ..
Lydia Maura ---
____oOo___
Rintik hujan menghiasi langit pagi hari ini , membuat Dila menengadah kan tangan nya menikmati rintihan hujan dengan hati yang sedikit --- entah lah .
Sudah bertahun-tahun hidup dengan Arsyad , mengenal baik pria yang berstatus suami nya itu , tapi nyata nya Dila tidak tau siapa yang ada di hati Arsyad ... Dila sungguh kecewa, Dila sangat kecewa dengan permintaan Arsyad .. Arsyad tidak pernah meminta apa pun terhadap nya , tapi sekali nya meminta---
Arsyad menginginkan wanita lain ...
Arsyad nya mencintai wanita lain ...
Tidak menutup kemungkinan bukan ? Jika Arsyad menaruh hati pada wanita yang di inginkan oleh nya .
Boleh kah Dila egois , tidak mau di madu ? Dan tidak menuruti keinginan Arsyad ? Andai Dila bisa dan Dila pemilik sepenuhnya , Dila akan melakukan nya . Tapi nyatanya , Dila tidak berhak melarang Arsyad ...
"Dila " Suara lembut dari arah belakang tubuh Dila membuat Dila menghembuskan nafas nya kasar ,
Dila menoleh ke belakang , di sana ada Umi Aisyah yang tengah menatap lembut ke arah nya . Dila membalas tatapan lembut wanita bercadar itu dengan senyuman lembut di balik cadar nya .
"Umi "
Dila mendekat , memeluk tubuh umi Aisyah dengan erat . Dila sudah menganggap umi Aisyah seperti ibu kandung nya sendiri , mengganti kan sosok ibu yang sudah lama hilang di dalam hidup Dila . Ya Dila anak yatim-piatu ... Tidak memiliki ibu dan ayah .. Dan kenyataan pahit nya , Dila tidak tau siapa ibu dan ayah nya . Dila di besarkan di panti asuhan ...
Dan ketika mendapatkan sepasang orang tua seperti umi Aisyah dan Abi Husein membuat Dila sangat bahagia . Terlebih kedua nya sangat menyayangi Dila .
"Umi tau , keputusan Arsyad membuat mu terluka sayang .. tapi -- maaf kan umi , umi tidak mampu mencegah nya" ujar umi Aisyah , bulir bening menetes membasahi cadar nya ..
Dila mengurai pelukan umi Aisyah , menatap sang umi dengan lekat , tangan nya terulur menghapus bulir bening tersebut ... Lalu Dila menyunggingkan senyuman manis nya di balik cadar nya ,
Dila harus tegar ...
Dila tidak boleh lemah ...
Dila harus tetap berusaha baik-baik saja di hadapan semua orang ...
Dila meraih tangan umi Aisyah , menggenggam nya erat ..
"Dila baik-baik saja umi .. Dan Dila menghargai keputusan mas Arsyad . Dila enggak apa-apa " ucap Dila berusaha menahan sesuatu yang akan keluar dari mata nya ...
Umi Aisyah membalas genggaman tangan Dila . Umi Aisyah tau , menantu nya tidak baik-baik saja , bagaimana bisa baik-baik saja ketika sang suami ingin memperistri wanita lain ..
Umi Aisyah mendekap tubuh Dila dengan erat , mengelus punggung menantu nya itu dengan sayang .
"Umi tau bagaimana perasaan kamu sayang , jadi menangis lah Dila , menangis lah dalam pelukan Umi"
Dila tidak bisa menahan nya lagi , Dila menangis dalam pelukan umi Aisyah ,,
Di depan pintu Abi Husein melihat semua nya menghembuskan nafas nya panjang , memejamkan mata nya sejenak .. diri nya tidak tau harus berbuat apa ...
Tring - Tring - Tring
Ponsel nya berbunyi , dan Abi Husein meraih nya , melihat ada nama sang putra tertera di layar nya .
Abi Husein mengangkat nya ...
"Assalamualaikum , iya Arsyad ada apa nak "
"waalaikum salam Abi , datang kemari bersama umi , Arsyad akan melangsungkan pernikahan "
Deg
next thor