Irena Oxana Romanov. Seorang gadis cantik yamg berprofesi sebagai model. Karena kekangan sang daddy, Irena sama sekali belum pernah berpacaran. Tapi setidaknya Iren berhasil pergi ke Paris untuk melanjutkan karir modelnya meskipun Sang Daddy keberatan dengan hal itu.
Sean Michael, adik angkat Galy dan Rey (my annoying Girl) ditugaskan oleh Rey untuk memimpin perusahaannya di Paris dan mengangkatnya menjadi CEO disana.
Karena permintaan Rey dan Galy, Sean diberi tugas untuk menjadi bodyguard Irena sementara karena Irena selalu saja lepas dari pengawasan anak buah Alex di Paris.
Iren yang terlihat manis dan lembut ternyata tak seperti penampilan luarnya. Itulah mengapa para mantan bodyguardnya selalu kehilangan jejaknya ketika malam menjelang. Iren sering menghabiskan waktunya untuk bersenang senang dengan teman temannya di club malam.
Haiii readears...ini novel baru otor...cerita tentang Sean dan Irena .. seperti biasa ya..konflik selalu ringan dan ga panjang..😁
(Sedang dalam proses revisi puebi dll)
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zarin.violetta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
#23
Sean rencananya akan berada di Villa selama seminggu bersama Iren. Mereka sedang duduk santai berdua di sofa sambil memandang pemandangan hutan lewat jendela dan atap kaca raksasa.
"Apa kau keberatan jika aku mempercepat pernikahan kita?", tanya Sean sambil memeluk erat Irena.
Iren menoleh pada Sean dan menatap matanya.
"Apa kau yakin ingin menikahiku Sean?", tanya Iren lirih.
"Sangat yakin sayang", Sean membelai pipi putih Iren dan tersenyum.
"Aku mungkin tak bisa memberikanmu keturunan Sean", kata Iren dengan sedih.
"Kita membahas ini lagi?look at me honey..i love you just the way you are", Sean mengecup lembut bibir Iren.
Iren tak bisa berkata kata lagi. Bertemu dengan Sean adalah hal terindah yang terjadi didalam hidupnya.
Iren memeluk Sean menciumi dada Sean yang kancing bajunya sedikit terbuka.
"Honey.. kau memancingku jika seperti itu", kata Sean mengangkat kepala Iren agar berhenti menciumi dadanya.
Iren tertawa dan menciumi pipi Sean.
"Inilah sebabnya aku ingin mempercepat pernikahan kita..kau selalu mengujiku honey..", kata Sean.
"Jangan pernah meninggalkanku", kata Iren di dalam pelukan Sean.
"Hmm..i love you", bisik Sean di telinga Iren.
Seharian ini Sean dan Iren hanya bersantai saja, karena Iren masih tidak boleh terlalu lelah.
Sean sudah mengabari Sera bahwa dirinya dan Iren sedang berlibur di Villa. Dan Sera yakin bahwa Iren akan aman bersama dengan Sean.
Sudah 3 hari mereka menikmati kebersamaan di villa. Saat ini Sean sedang berenang, sedangkan Iren hanya menunggu di kursi santai di samping kolam renang.
Sean naik dari kolam renang dan menghampiri Iren.
"Kau tahu betapa cantiknya dirimu honey?", Sean mencium bibir Iren.
Iren tersenyum dan mengusap dada bidang Sean yang basah.
"Kurasa kita memang harus secepatnya menikah Sean", Iren tersenyum nakal.
Sean tersenyum dan duduk di sebelah Iren dan mencium lembut bibir Iren. Iren mengalungkan tangannya ke leher Sean ketika Sean mengangkat tubuh Iren duduk di pangkuannya.
"Bajuku jadi basah Sean", kata Iren.
Sean hanya tertawa kecil dan kembali mencium bibir Irena dengan sangat lama. Dan Sean pun segera menghentikannya ketika gairahnya mulai terpancing.
"Aku akan mandi..gantilah bajumu..kita akan pergi ke kota sebentar", lirih Sean mencium hidung mancung Iren.
Lalu Sean mengangkat tubuh Iren dan membawanya ke dalam.
Sore harinya mereka berjalan jalan di kota kecil itu. Sean memarkirkan mobilnya di dekat taman kota. Tangan mereka saling bergandengan. Dan terkadang Sean memeluk Iren agar Iren tak kedinginan.
Iren dan Sean memasuki sebuah cafe yang tampak menjual kue kue lezat. Harumnya sampai tercium dari luar cafe.
Iren memesan cake strawberry vanilla dan secangkir coklat panas.
Sedangkan Sean hanya memesan kopi saja karena dia masih merasa kenyang.
Iren dan Sean mengobrol santai sembari melihat lalu lalang orang orang yang lewat di depan cafe.
Iren berharap dia akan selalu bahagia bersama Sean. Sean memang terlihat sangat mencintainya. Tapi didalam hati terdalam, Iren masih takut Sean akan meninggalkannya.
Sean tak bosan bosannya untuk selalu mengatakan cinta pada Iren. Sean tak ingin Iren berpikiran negatif tentang penyakitnya. Karena Sean benar benar tulus mencintai Iren dan tak menuntut apapun dari Iren.
"I love you", Sean mencium punggung tangan Iren dan tersenyum menawan. Hal yang selalu membuat Iren merasa sangat dicintai oleh Sean.
JANGAN LUPA LIKE KOMEN VOTE FAVORIT DAN HADIAH YAA ❤❤❤
terimakasih.