Lanjutan dari novel "Istri Siri Ceo".
Merupakan kisah Keenan Argantara pria yang sangat dingin dan arogan. Demi membalaskan dendamnya ia mengurung seorang gadis berusia 20 tahun bernama Berliana Ayunda memberikan penderitaan pada gadis itu. Namun lambat laun rasa benci Keenan pada Berlina berubah menjadi cinta karena ia tahu jika Berliana adalah gadis yang ada dalam masa lalunya.
Akankah Berliana menerima cinta Keenan ?
Yuk simak ceritanya "TERPENJARA CINTA TUAN KEENAN".
Jangan lupa beri semangat author dengan like dan komentar kalian 💓🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dewi KD, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 18
Berliana menatap pemandangan dari kaca jendela. Di lihatnya sebelah selatan yang merupakan sebuah taman bermain di sana. Berliana teringat akan masa lalunya dulu saat ia pulang sekolah namun tak kunjung di jemput oleh Jonathan, Kakaknya. Ia berjalan sendirian seorang diri sampai ke sebuah taman bermain.
Kala itu Berliana hendak di ganggu oleh dua orang asing karena berjalan seorang diri. Namun Tuhan begitu baik padanya ada seorang lelaki berseragam SMA tiba-tiba datang menolongnya.
"Siapa namamu Kak ?" tanya Berliana
"Tara" jawab Lelaki itu.
Dari sanalah semuanya berasal ia mengenal sosok pria yang bernama Kak Tara. Setiap pulang sekolah Berliana akan menunggu di taman untuk bertemu dengan Kak Tara, karena Kak Tara begitu baik padanya bahkan ia sempat berkata jika ia akan menikah dengan Kak Tara saat ia dewasa nanti.
"Kau harus menikahi ku saat aku dewasa." Hati Berliana seakan tersayat pisau yang tajam saat mengingat hal itu. Jika ia bertemu dengan Kak Tara lagi apakah Kak Tara masih mau menerimanya, karena dia bukanlah seorang gadis yang masih suci.
... ....
Malam harinya Berliana tertidur dengan pulas hingga menjelang pagi saat ia hendak bangun dari tidurnya, tiba-tiba ia merasakan ada tangan kekar memeluk tubuhnya.
Betapa terkejutnya ia saat melihat lelaki yang sudah satu minggu ini tak ia temui kini sudah berada di sampingnya dengan erat memeluk tubuhnya.
"Good Morning" ucap Keenan dengan suara beratnya ia tersenyum manis ke arah Berliana yang diam mematung. Bibirnya di cium tiba-tiba oleh Keenan secara sekilas.
Cup
Keenan bangkit dari atas ranjang kemudian ia pergi ke kamar mandi meninggalkan Berliana yang masih diam mematung di tempatnya.
Beberapa saat setelahnya Keenan keluar dari kamar mandi dengan menggunakan handuk melilit di pinggangnya. "Pilihkan pakaian untukku !" titah Keenan
Berliana mengernyit heran dan juga bingung Pakaian ? bahkan di kamar itu tidak ada lemari sama sekali, lalu pakaian apa yang dimaksudkan oleh Keenan padanya ?
Keenan kemudian menyuruh Berliana mendekat padanya kemudian Keenan menekan tombol kecil yang ada di dinding dan dengan ajaibnya dinding itu terbuka menampilkan sebuah walk in closed yang begitu lengkap milik Keenan.
"Pilihkan pakaianku, atau aku akan mengulangi perbuatan ku lagi padamu !" ancam Keenan yang membuat bulu kuduk Berliana tegak berdiri.
Dengan cepat Berliana memilihkan pakaian untuk Keenan dan Keenan memakainya bahkan tak tahu malunya Keenan memakainya di hadapan Berliana.
"Kau tidak perlu malu dan memalingkan muka karena kau pernah melihatnya dan merasakannya bukan ?" ucap Keenan yang membuat tubuh Berliana seketika bergetar hebat.
Setelah memakai pakaiannya Keenan menyuruh Berliana untuk membersihkan dirinya sedangkan ia sendiri duduk di sofa dengan memainkan ponselnya. Beberapa saat setelahnya keluarnya Berliana yang sudah nampak segar sehabis mandi dengan masih menggunakan bathrobe.
Keenan menepuk sisi tempat duduknya memerintahkan Berliana duduk disampingnya. Berliana hanya bisa menuruti kehendak Keenan karena jika saja ia menolak sudah dipastikan Keenan akan melakukan hal yang tidak-tidak padanya.
"Kau sangat cantik, sepertinya aku pernah melihatmu tapi dimana ?" tanya Keenan mengelus pipi mulus Berliana. Keenan memperhatikan wajah Berliana yang nampak tak asing baginya, namun ia lupa dimana dan kapan pernah bertemu dengan Berliana.
Berliana menoleh kearah Keenan tatapan mata mereka berdua saling mengunci. Berliana menatap Keenan seolah mengiba ingin dilepaskan dari genggamannya sedangkan Keenan tubuhnya diam terpaku, jantungnya seakan berhenti berdetak melihat mata, hidung, bibir, Berliana yang sangat mirip dengan Ana.
Deg
"Tidak mungkin !" batin Keenan