GUYS jangan BOM LIKE ya🥹 nanti sistemnya ngira ada kecurangan
"Pria hanya jatuh cinta sekali, sisanya hanya melanjutkan hidup"
.
Lalu bagaimana dengan perempuan yang menyerahkan seluruh cintanya yang tulus kepada pria yang hanya menganggapnya sebagai patner?
.
.
Seorang pria yang begitu Mencintai tapi tidak berhasil mendapatkan wanita yang dia cintai, membuat Leo seakan hidup dalam sebuah kebohongan dia menikah dengan wanita yang tidak dia cintai
Sampai suatu hari di malam natal seorang pria memberikan sebuah jam padanya, sampai dia kembali ke masa lalu mendapatkan kesempatan untuk berjuang lebih keras mendapatkan wanita yang sangat dia cintai, Barbara.
Namun semakin dia berjuang dia mendapati istrinya di sampingnya, wanita yang sejak dulu tidak dia anggap malah membuat jantungnya berdebar
.
Namun satu hal yang Leonardo tidak sadari,jika cinta sejati hanya akan datang sekali dan dia... tidak menghargai keberadaan wanita itu
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon natural, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 15 "Perasaan Barbara"
Kedua orang itu turun dari mobil, Caenny yang tadinya mengira jika pria itu main-main benar-benar membawanya ke restoran mewah
“Wah makanan di sini pasti sangat mahal”. Ujar Caenny pelan
Beberapa orang dengan pakaian mewah dan anggun berlalu lalang di sana, tidak heran jika restoran itu sendiri adalah tempat yang di sukai kalangan atas seperti pengusaha dan para artis
Sesaat Leonardo tersadar sesuatu dia menatap pakaian yang di kenakan Caenny, sebuah kemeja putih lusuh berlengan panjang
Ah yang benar saja aku membawanya ke sini, orang-orang mungkin akan menatap kami dengan aneh. Leonardo menghela nafas tapi mereka bahkan sudah di sambut oleh karyawan di sana
Akan lebih memalukan jika mereka pulang begitu saja dan benar saja beberapa orang yang berlalu lalang di depan mereka menatap mereka dengan aneh terutama pada Caenny
Gadis itu sedikit tersadar dengan pakaian yang dia kenakan dia menjadi tidak percaya diri saat membandingkan dirinya dengan para wanita cantik dan berpakaian modis di sana
“Apa tidak sebaiknya kita pulang saja?”. Tanya Caenny tidak enak hati
Ternyata di sadar juga. “Mau bagaimana lagi, kita sudah masuk aku juga sudah lapar jangan membuang waktu!”. ujar pria itu mengabaikan pandangan orang-orang
Lalu kedua orang itu memutuskan untuk duduk di sebuah tempat kosong di sana, seorang pelayan menyapa mereka dengan baik
“Silahkan tuan dan nona”. Pelayan itu memberi sebuah buku menu pada kedua orang itu
Setelah melakukan pesanan Leonardo nampak sibuk dengan dirinya sementara Caenny masih sibuk menatap sekitarnya dengan kagum
Di perkuliahan dulu dia mengambil jurusan Arsitek dan entah kenapa di berakhir menjadi sekertaris Leonardo alasan besar di balik itu adalah karena Ayah Leonardo Gilang yang telah banyak membantunya
“Tidak bisakah diam? Seperti baru pertama kali saja”. Ujar Leonardo sedikit kesal . kenapa matanya bisa bebinar seperti itu?
“ah maaf saya hanya penasaran dengan seni ini, kualitas bahannya pasti sangat bagus, kira-kira berapa anggaran untuk membangun tempat ini”. Caenny melemparkan deretan pertanyaan yang membuat Leonardo pening wanita itu memikirkan hal yang tidak perlu saja
“kau sangat kurang kerjaan”
“ah ini…”. Caenny tersadar dengan hiasan di meja mereka sebuah bola kaca bulat “Ini biasanya dipakai untuk tempat lilin kerjaan, wah bagaimana mereka mendapatkan nya”
Mata Leonardo melirik benda bulat itu memang terlihat sangat cantik, Caenny mengangkat benda itu sejajar dengan wajah mereka
‘Ahaha pak Leo anda terlihat seperti sumo di sini”. Wanita itu tertawa pelan menatap Leonardo dari balik kaca
Leonardo ikut melirik wanita itu dari benda yang Caenny angkat, wajah Caenny terlihat cembung di sana jadi dia pun ikut tertawa
“Kau menertawakan ku padahal kau sendiri terlihat konyol!”. Ujar pria itu tanpa sadar tertawa itu sedikit menggelitik dirinya
“Wah anda parah sekali, sangat itu sangat menghina”
“Aku tidak menghina memang begitu keadaannya”. Ujar Leonardo masih dengan tawa kecilnya, dia tertawa cukup lama hingga sebulir air keluar dari sudut matanya
Tanpa sadar kedua orang itu tertawa dan bercanda bersama, Caenny menatap pria itu dengan damba lagi dan lagi sesuatu dalam hatinya bergejolak dengan perasaan yang sulit dia kendalikan
Suara lembut Caenny mencoba memanggil pria itu mengutarakan apa yang ada di hatinya “Pak Leo anda…”
“Leo!”. Panggil seorang wanita cantik bergaun merah tidak jauh dari mereka, wanita itu juga sedang bersama teman-temannya yang sangat modis
Caenny menyelisik mereka satu persatu wajah mereka yang tidak asing, ya dia pernah melihat para wanita itu tampil di televisi .mereka lebih cantik di lihat secara langsung ternyata
Para wanita itu menghampiri Leonardo membuat pria itu berdebar dengan penampilan seseorang di sana Barbara tampil begitu memukau
Mungkin jika dia membawa wanita itu sampingnya dia akan merasa percaya diri tidak seperti saat dia membawa Caenny tadi
“Ternyata benar kau”. Barbara duduk tepat di samping Lenardo dengan jarak yang cukup dekat “Kau sangat sibuk belakangan ini ya, mentang-mentang sudah banyak perusahaan kau jadi tidak ingin bertemu dengan ku lagi”
Leonardo meneguk ludahya dengan susah payah beberapa bulan ini dia memang tidak bertemu dengan Barbara karena kesibukannya
“Maaf Barbara”
“aku merindukan mu”. ucap Barbara yang langsung membuat wajah pria itu merona
“benarkah?”.
“Tentu saja, aku sedikit sedih karena kau jarang menghubungi ku”
“Aku.. aku hanya sedang bekerja keras Barbara”. agar aku bisa mendapatkan mu
“Hmm tapi itu membuat ku kesepian, aku tidak punya teman jika mengabaikan ku seperti ini”
Teman-teman barbara kini mengintimidasi mereka membuat keduanya seperti pasangan yang amat serasi “Ah kalian romatis sekali, sebaiknya kita mencari tempat lain teman-teman”
Mereka mengambil tempat berbeda dengan kedua orang itu sementara Caenny masih berada di sana, bingung menghadapi situasi ini
“Nona Caenny, bisa kau tinggalkan aku dan Leonardo sebentar kami sedang tidak ingin ada orang ketiga”. ucap barbara mengambil tempat wanita itu “pergilah mencari tempat lain…”
“aku…”. Caenny melirikk Leonardo tapi pria itu bahkan tidak peduli dengan keberadaanya di pandangan pria itu kini hanya ada Barbara kekasih hatinya. Sebaiknya aku mencari tempat lain
Kini hanya kedua orang itu yang saling memandang satu sama lain, pria itu menata Barbara dengan kagum beberapa pria yang lewat dari sana menatap iri kepada mereka
Nah ini baru benar, sudah seharusnya Barbara yang aku bawa kesini. Leonardo bergumam sesaat
Tangan Barbara menyentuh ujung jari Leonardo membuat pria itu semakin salah tingkah saja, wanita cantik itu mengetahuinya
“Bagaimana pekerjaan mu Leo, kau tampak bersinar terang”. Ujar Barbara dengan nada manjanya “Aku tidak menyangka jika kau berhasil sampai titik ini tapi… kau bahkan tidak melibat ku”
Pria itu menjadi bingung dia jelas bekerja untuk wanita itu, meski dia tidak ingin mengatakannya
“Maaf Barbara aku juga tahu kau sangat sibuk dengan pekerjaan mu, karena itu aku tidak ingin menganggu mu”. Pria itu menggenggam tangan lembut wanita itu
“Leonardo… sejujurnya setelah kau mendiamkan aku beberapa bulan ini aku menyadari satu hal”. wajah Leonardo merona wanita itu menatapnya dengan sangat dalam
“Ada apa?”
“Di tengah kesepian ku aku menyadari jika aku merasakan perasaan yang berbeda kepada mu, perasaan yang lebih dari teman…”
Wanita itu menutup wajahnya menggunakan kedua tangannya lalu menatap pria di depannya dengan malu-malu “Ah ini sangat memalukan, padahal kau pasti menganggap ku hanya sekedar teman kan…… tidak perlu di pikirkan, maaf…”. ucap Barbara dengan terbata
Tubuh Leonardo memanas begitu saja bagaimana bisa wanita itu mengungkapkan perasaan terlebih dahulu dari pada dirinya, dia sendiri menahan perasaanya hingga menunggu waktu yang tepat
“Barbara…… aku sudah lama menyukai mu”
Wanita itu tersenyum “benarkah? Tapi… kau sangat sibuk dan mengabaikan ku, aku merasa jika aku tidak penting untuk mu”
“Aku bekerja keras untuk mu Barbara, bekerja keras agar aku layak ada di samping mu”
belum lagi perlakuanmu tang memperlakukan anak-anakmu spt mesin robot pencetak uang utk memajukan perusahaan tanpa peduli dgn mrk & tanpa kasih sayang hanya krn mrk terlahir dari wanita yang tidak kamu cintai , yang bahkan sudah banyak membantumu agar sukses dgn perusahaanmu yang kau bangga2kan itu
wajar lha kalau Caenny memutuskan "tidak pamit"
justru kalau Caenny masih mau pamit itu yang aneh
"lanjut sekolah" nya cuma "statement"
Yang masa lalunya benar-benar berubah cuma dari sisi Leo, Caenny kesannya blo'on terus krn bolak balik terlalu peduli
ceritanya gak berkembang
belum lagi lihat Arata nya playboy, duhh
jadi bikin geli 🤢
kapan perginya nih?
gak usah siapin ini itu lha buat masa depan Leo, orang dia yang mau hancurin masa depannya sendiri jadi percuma kalau dipersiapkan dari awal sblm kepergian Caenny
tetep aja "Barbara" yang dia ingat
Arata juga gak muncul2 buat deketin Caenny
laki2 gak punya hati
duhh Caenny berhenti perhatikan Leo plis, biar mandiri tuh org apalg kalau udah kamu tinggal
Caenny jangan peduli sama Leo lagi , biarin aja si Leo lagian kan bebal pula biar dia sama Barbara
babang Arata mana nih thor ?
kapan dijodohin sama Caenny 😭
emang dia pikir Barbara mau sama dia kalau kere
Pliss thor buat Arata yang ngejer2 & tergila2 sama Caenny
biar Caenny bisa nikah & bahagia seumur hidupnya dgn pasangan yang benar2 cinta dia & calon anak2 yang akan keluar dari rahimnya & sangat dihargai suaminya ( kalau bisa babang Arata )
sama Caenny bisa selesaikan kuliah S2 nya hehe
biar Leonardo cepet nikah sama Barbara & hidup bersama wanita yang "dicinta matiin" nya tuh, biar dia tau kelakuan & sifat Barbara kalau sudah hidup berumah tangga & serumah bertahun2
biar si Leonardo rasain jadi gembel dikeruk semua hartanya sama Barbara
Caenny plis jodohin sama Arata secepatnya thor
harus tegas demi kebahagiaan calon anak2mu di masa depan
bahkan Caenny hrs batal kuliah ke luar negeri gara2 orang tua egois macam Gilang
gini lha Gilang egois, mikirin anak dajjal nya si Leonardo, tapi mengorbankan hidup Caenny
Caenny berhak utk bahagia
kasihan caenny dan anak" nantinya.
biarkan lah leo dapat pelajaran dari pilihannya sendiri thor