Aray pemuda 18 tahun yang hanya tinggal dengan nenek nya sejak kecil selalu hidup dalam kemiskinan.
Setelah sang kake meninggal.Dan hanya meninggalkan sebuah kitab yang ber sampul warna emas sehari sebelum meninggal sang kake menitipkan ke sang nenek agar kelak setelah dia meninggal dunia buku tersebut di berikan ke arya.
Simak kelanjutan nya.dan mohon maaf apa bila dalam kata kata masih banyak kekurangan
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ijo.lumut, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kecemburuan dian
Tak terasa waktu telah menunjukan jam 09:00 hujan yang begitu deras di pagi itu pun mulai berhenti dan obrolan mereka berdua pun terhenti karena Arya perlahan berdiri melangkah ke arah pintu guna melihat hujan yang mulai mereda dari ambang pintu.
Mba hujan nya sudah reda apakah mba akan langsung pulang.!"Sembari menoleh arya memberitahu kan Nenden kalau hujan telah reda dan bertanya apakah Nenden akan langsung pulang atau tidak
Jangan panggil mba dong mas aku kan baru juga 22 tahun mas." Ujar Nenden dan memberikan umurnya pada Arya." Iya itu memang harus mba," Mba kan memeng lebih tua dari aku mba," umur aku saja baru 18 tahun mba." Masa sih mas..?" "Aku kira kamu itu lebih tua dari aku Mas.
"Aduuuuh Awwww.!" Kenapa kaki ku sakit sekali?."
Seketika itu Nenden menjerit Saat dia akan berjalan bermaksud menghampiri Arya yang berdiri di ambang pintu badan nya seketika itu juga limbung Nenden baru merasakan kaki nya begitu sakit." Arya dengan sigap nya menangkap Nenden yang hampir terjatuh karena hilang nya ke seimbangan pada pijakan kaki nya saat akan berjalan menghampiri diri nya.
Apa yang terjadi mba.?" Tanya Arya sembari memapah Nenden menuju tengah rumah nya dan men dudukan Nenden di bale bambu yang biasa jadi tempat tidur nya Arya kala nenek nya belum wafat.
Kaki sebelah kanan aku terasa sakit sekali dan lemas tak ada tenaga dari mulai pinggul sampai lutut aku mas." Keluh nenden pada Arya setelah di bawa duduk oleh Arya wajah nya terlihat pucat dia terus meringis
Apa boleh aku memeriksa nya mba.?" Arya meminta ijin pada Nenden tidak lupa dalam hati nya Arya merapal mantra tebus pandang nya," Arya pun langsung memindai kaki Nenden dan terlihat oleh arya di bagian tempurung di lutut nya itu seperti berpindah tempat.
"Mmmmh mba rupa nya tempurung lutut mba itu berpindah tempat mba.!" Ucap Arya seraya menatap wajah Nenden dengan wajah serius.
Kalau begitu tolong kamu antar aku ke rumah sakit ya ar.!" Bisa kan kamu membawa motor aku ar.!" Pinta Nenden dan bertanya pada Arya mata nya terus menatap wajah Arya dengan sangat memelas mengharapkan kesedian Arya mengantar dia ke rumah sakit."
Aku tidak bisa mengendarai motor mba.!" Ucap Arya jujur pada Nenden." Bagai mana bisa ar.?" Di jaman serba canggih ini masa iya kamu jadi cowok tidak bisa bawa motor ar," Ngaco aja kamu aku ngga percaya cowok ganteng dan gagah seperti kamu tidak bisa naik motor ar," Katrok amat kamu jadi cowok tidak bisa mengemudi kan motor arya.
Beneran mba aku tidak bisa mba.!" Mba lihat sendri kan ke adaan aku ini mba jangan kan motor atau pun sepeda aku belum pernah memegang nya mba," Bahkan ini pertama kali nya aku memegang dan menuntun yang nama nya motor mba!." Arya terus menuturkan apa yang memang selama ini tidak pernah iya pegang apa lagi iya memiliki nya.
Nenden hanya bengong menatap Arya saat mendengar penuturan Arya padanya," Kini nenden baru menyadari keadaan rumah kecil Arya setelah dia memutar pandangan mata nya ke sekeliling rumah itu," Hati nya saat itu juga merasa bersalah karena Nenden baru saja merendahkan Arya orang yang telah menolong nya itu.
Maaf Arya bukan maksud aku merendahkan kamu arya.!" Dengan wajah bersalah Nenden meminta maaf pada Arya." Ngga apa-apa mba hidup aku memang begini adanya mba ngga usah merasa bersalah begitu mba itu adalah kenyataan yang aku jalani mba.
Air mata Nenden pun jatuh membasahi kedua pipi halus nya hati nya mendadak terasa sakit kala mendengar penuturan Arya
Maaf kan aku arya.!" Aku benar benar tidak bermaksud menyakiti hati kamu dan merendahkan kamu arya tolong maafkan aku ya." Nenden langsung memeluk Arya karena merasa bersalah dia tak sengaja merendahkan orang yang telah tulus menolong nya dari musibah yang iya alami di jalan tadi karena kecerobohan nya menerobos hujan tanpa memakai mantel.
Ngga apa-apa mba tak usah di bahas mba sebaik nya aku betulkan dahulu lutut mba ya.!" Ucap arya dengan lembut dan mencoba melepaskan pelukan nenden yang begitu erat nya." Nggak mau kalau kamu tak mau memaafkan aku," Aku akan terus memeluk kamu sampai kamu benar benar memaafkan aku arya." Tutur Nenden pada Arya iya semakin merapatkan tubuh nya dan tambah mengeratkan pelukannya di tubuh Arya.
Arya.!
Ada apa ini siapa wanita gatel ini.?" Terdengar suara seorang wanita yang telah berdiri di antara mereka membentak Arya dengan suara lantang mengagetkan Arya beserta Nenden." Sembarangan kau bilang aku wanita gatel emang kau siapa.?" Apa sebaliknya jangan jangan kau yang gatal.! Dengan masih memeluk Arya Nenden menimpali ucapan Dian dengan sengit nya.
"Sudah, Sudah.!" Jangan ribut kalian berdua.!" Mba maafin aku belum sempat ke sana.!" Ucap Arya sembari mencoba melepaskan diri dari pelukan Nenden yang begitu erat nya.
Iya karena kamu sibuk dengan wanita lain di rumah kan.!" Potong Dian menghentikan ucapan arya yang belum selesai terucap itu.
Iya arya memang bersamaku dari tadi.!" Ucap nenden menimpali tuduhan Dian dan tidak membiarkan arya buka mulut," Nenden seakan memancing emosi Dian.
Cukupppp.!" Hentikan Kalian berdua.!" Kalau kalian mau bertengkar silakan biar aku pergi dulu agar kalian puas.!" Suara Arya seketika meninggi dengan wajah sedikit kesal kepada kedua nya.
Hingga membuat keduanya terdiam," Dian yang masih terlihat emosi pun menutup mulut nya begitu pula dengan nenden yang masih memeluk Arya Dian baru kali ini melihat Arya kesal hati nya bingung harus berucap apa dan dia menatap wajah Arya dengan lekat.
Arya melepaskan pelukan nenden dan hendak melangkah keluar namun terhenti karena kedua tangan nya di pegang oleh mereka berdua dan serentak keduanya berucap.
Arya jangan pergi.!" Nenden kembali merapat di sebelah kanan Arya dan Dian pun tak mau ketinggalan merapatkan dirinya pada Arya dari sebelah kiri.
Mba maaf kan aku ya.!" Ucap Dian dengan lirih," Arya yang masih dalam pelukan Nenden pun menoleh ke arah Dian yang meminta maaf pada Nenden, dan kembali menoleh ke arah Nenden," Yang juga meminta maaf pada Dian." Iya mba maafin aku juga ya mba ucap Nenden pada dian.
Arya maafin aku ya tidak seharus nya aku datang langsung ngomel ngomel tak jelas sama kamu ar.!" Ujar Dian sembari menundukkan wajah nya, merasa malu karena dia sadar tidak berhak bagi dirinya memarahi Arya yang dekat dengan wanita lain Dian sadar dia telah bersuami.
Apakah mereka sekarang ini mencoba mencari perhatian dari aku ya.?" Lelaki miskin ini. Ucap arya dalam hati wajah nya terlihat bingung melihat tingkah kedua nya itu."
Ini nenden mba tadi saat hujan deras aku menolong nya di depan sana dia jatuh tertimpa motor nya sendri mba.!" Akhirnya terdengar suara Arya mencoba mencairkan suasana di antara mereka bertiga.
Ohh Begitu ya."
Tapi kenapa kalian berdua berpelukan dengan mesra nya.!" Kembali Dian merasakan kecemburuan di hati nya." Maaf mba tadi aku hanya mengungkapan rasa terimakasih aku.!" Ucap Nenden Sebelum arya menjawab pertanyaan dari Dian Nenden langsung berbicara membela diri tapi setelah Nenden menjelaskan apa yang tadi iya lakukan itu Nenden langsung jatuh pingsan.
"Mba Mba Mba.!" Arya mencoba membangun kan nenden dan menggoyangkan tubuh nenden sembari menepuk pipi Nenden.