BELUM DI REVISI!!!
Fatimah Az-Zahra, seorang wanita yang baru saja merasakan patah hati, tapi siapa sangka kedua orang tuanya merencanakan sesuatu yang mau tak mau harus ia ikuti.
Ia harus menikah dengan laki-laki yang sama sekali tidak ia kenali terlebih laki-laki itu seorang Gus, anak dari seorang kyai.
Mau tahu kelanjutannya ceritanya mari kita kepoin....
Kalau gak suka skip aja....
Selamat membaca.....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon limr, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
18
...~ happy reading ~...
Rencana hari ini Gus Sayhan dan keluarga akan pulang. bagaimana dengan Zahra?. ya mau tidak mau ia harus ikut suaminya.
" Gus Sayhan jagalah anak bunda ini ya Gus" kata Maryam.
" Saya akan menjaga Zahra Bun" Janji Gus Sayhan.
" Nak sekarang kamu itu statusnya menjadi istri Gus Sayhan, kamu punya tanggung jawab atas suamimu nak. patuhi apa yang dikatakan suami mu nak" Kata Ahmad
" Selama perintah suami nggak bertentangan dengan perintah Allah dan Rasul-Nya, istri wajib menuruti. Sekarang surga kamu itu sudah pindah dalam kutip ke suami mu nak, Gus Sayhan. Insya Allah Gus Sayhan suami yang baik dan bisa membimbing kamu nak.
Banyak sekali nasehat untuk untuk Zahra hati ini. Zahra tidak marah di berikan nasehat, melainkan nasehat itu bisa jadi pegangan untuk dirinya kedepannya.
" Zahra akan ingat nasehat bunda nenek, kakek dan juga ayah. Terimakasih telah menyayangi Zahra selama ini "
" Kami akan selalu menyayangimu nak, Ridho kami selalu ada untuk mu"
**
Diperjalanan menuju pesantren kyai Ibrahim, Gus Sayhan lah yang mengendalikan setir. Zahra duduk di samping Gus Sayhan. dan ummi dan Abi duduk di belakang.
Dipertengahan jalan terlihat kedua orang tuanya sudah terlelap, tapi tidak dengan Gus Sayhan dan Zahra. keduanya masih terjaga dan tak ada yang mengeluarkan sepatah katapun.
Gus Sayhan melirik ke arah istrinya, terlihat ia sangat ngantuk, tapi ia tetap berusaha terjaga.
" Tidurlah, jika kau mengantuk" ucap Gus Sayhan.
" Ah tidak, saya tidak mengantuk" Elak Zahra.
" Tidur lah, ummi dan Abi sudah tidur, perjalan kita masih lumayan jauh"
" Tapi kalau saya tidur, Gus Sayhan sendiri dong"
Gus Sayhan tersenyum tipis, perhatian Zahra yang sedikit entah mengapa membuat hatinya senang.
" Jangan khawatir kan saya, tidurlah!!"
Zahra tak menjawab lagi ia memposisikan dirinya untuk tidur.
Selama perjalanan penumpang yang dikendarai Gus Sayhan terlelap semua, kecuali dirinya.
Akhirnya setelah menempuh perjalanan yang cukup jauh, akhirnya mereka pun sampai.
" Abi ummi kita sudah sampai" ucap Gus Sayhan, melihat kedua orang sudah terbangun dari tidurnya. ia melirik sang istri yang masih terlelap tidur.
" Nak bangunkan istri mu, Abi dan ummi keluar dulu. " ucap Abi.
Setelah k ummi dan Abi keluar dari mobil, banyak para santri dan para pengajar yang menyambut kedatangan mereka.
Sedangkan di dalam mobil Gus Sayhan masih menunggu Zahra bangun.
" Zahra Bagun kita sudah sampai" ucap Gus Sayhan, tapi Zahra tak kunjung bangun. Gus Sayhan mencoba memegang bahu Zahra dan menggoyangkannya.
Zahra yang merasa tidurnya di usik pun terbangun.
" Maaf saya tidak bermaksud menyentuhmu, tapi kita sudah sampai jadi saya membangun mu" Jelas Gus Sayhan, gugup. dan Ia tidak mau Zahra salah paham.
" Iya, terimakasih. " Zahra mengarahkan pandangannya ke arah luar. banyak para santri dan juga para pengajar yang berdiri tak jauh dari mobil ini.
" Kenapa banyak sekali Para santri di sana? " tanya Zahra bingung.
" Mereka nyambut kepulangan kami dan juga menunggu ke datang mu"
" Maksudnya gimana, menunggu ke datang ku?" tanya Zahra semakin bingung.
" Kami telah mengabari mereka atas kepulangan kami, dan mereka sudah tahu kalau saya telah menikah. dan Abi sama ummi menyuruh mereka untuk menyambut kehadiranmu disini"
Setelah Gus Sayhan mengatakan itu, ia langsung keluar. Banyak sekali santri yang mengagumi Gus Sayhan bukan hanya santri para pengajar pun begitu, terutama kaum hawa.
Gus Sayhan membukakan pintu mobil untuk istrinya, Zahra yang terlihat gugup tak luput dari pandangan Gus sayhan.
" Ada apa?"
" Gus saya malu"
" Malu kenapa? "
Zahra terdiam, tak menjawab.
" Sebentar Gus "
Zahra mencari masker di tasnya dan langsung memakainya. Gus Sayhan terheran heran.
" Sudah " ucap Zahra sendiri.
" kenapa pakai masker?"
" Saya malu Gus "
Jujur saja Gus sayhan tidak ingin para laki laki melihat wajah istrinya. tapi ia tak mau memaksa Zahra untuk memakai cadar, melihat Zahar memakai masker saja membuat senang.
Gus Sayhan terus tersenyum melihat Zahra. dan bagaimana dengan Zahra. ia pun bingung melihat Gus Sayhan seperti itu.
" Nak, kenapa berdiri di sana, berilah jalan untuk istrimu. " ucap ummi Siti, yang sejak tadi menunggu mereka.
" Eh iya ummi" ucap Gus Sayhan salting.
Zahra keluar dari mobil, pakaian yang serba hitam pun sudah menjadi ciri has nya.
Banyak yang tertuju pada Zahra, dan ingin melihat wajah Zahra tapi sayang sang pemilik wajah menutupnya dengan masker.
...🍒🍒...
Haii🖤
Happy reading guys 🖤
Jangan lupa like, vote and comment:V🖤
🍒 terimakasih sudah mampir 🤍
saya gak tahu apa kalian akan suka atau gak dengan cerita ini. tapi ini Adalah cerita yang saya jadikan bahan percobaan untuk saya sendiri. apakah saya Istikomah dalam menulis atau tidak itu saja. itu saja gak lebih hehe.
tapi kalau kalian punya saran komen ya 🤗
