Cinta adalah sesuatu yang tidak bisa kita ungkapkan dengan sangat mudah akan tetapi dapat bisa kita rasakan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon myranda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 6
Jam istirahat pun tiba, Alex pun menghampiri Grace.
" Grace kantin Yuk... " kata Alex
" apa kamu enggak lihat aku lagi ngapain? " kata Grace
" masih banyak kah, mari aku bantu" kata Alex
" Alex... temani aku ke kantin dong " kata Melinda
"....... " Alex pun terdiam melihat Melinda dan Grace, dia ingin menolak Melinda akan tetapi Grace pun menolaknya lebih dulu.
" kamu pergilah, sebentar lagi ini akan siap aku menyusul nanti" kata Grace
" baiklah... kamu cepat lah datang, Mel.. mari kita pergi" kata Alex
Grace pun hanya menatap kepergian Alex bersama dengan Melinda, melihat itu dia merasa ada yang berbeda dalam dirinya karena selama ini Alex selalu pergi bersamanya dan kali ini Alex tidak bersama nya. Arga pun menyadari pandangan Grace setelah itu Arga pun pergi meninggalkan Grace.
Setelah beberapa menit berlalu kini Grace baru saja selesai menulis surat pernyataannya dia pun langsung pergi menemui wali kelasnya, saat ingin kekantin kini bel pun sudah berdering pertanda bahwa jam istirahat sudah selesai.
Grace pun akhirnya kembali ke dalam kelasnya, Alex melihat Grace tidak ke kantin. Alex pun membeli sebotol minuman untuk Grace. Namun saat tiba di pintu dia melihat bahwa Arga memberi Grace sebuah minuman kotak. melihat itu Alex pun akhirnya mengurungkan niatnya dia pun membuka tutup botol minum tersebut lalu meminumnya sampai habis kemudian membuang botol minum tersebut ke keranjang sampah.
Melinda pun menyadari sikap Alex.
" terimakasih atas minuman nya" kata Grace
" sama-sama... " kata Arga
Namun Grace melihat sejak tadi Alex diam dan tidak mengganggu nya. Grace pun akhirnya terdiam juga dan tidak mengganggu Alex.
Setelah beberapa jam berlalu kini waktunya untuk mereka pulang. sepanjang perjalanan Grace melihat Alex menutup kedua matanya bersandar disandaran kursi. Melihat itu Grace pun akhirnya terdiam juga dan mengatur posisinya.
Kini mereka berdua sudah tiba di rumah, tanpa berbicara sedikitpun Alex pun masuk kedalam rumahnya sementara Grace pun hanya terdiam menatap punggung Alex.
Setelah berganti pakaian Grace pun pergi menemui Alex.
" Al.... " kata Grace mengetuk pintu kamar Alex
" ada apa Grace? " kata Alex membuka pintu kamarnya
" Ada apa??? " kata Grace bingung karena tidak biasanya Alex mengatakan hal itu padanya.
" makan yuk... " kata Grace
" kamu makan saja dulu, aku masih kenyang " kata Alex Grace pun terdiam menerima penolakan Alex.
" baiklah,,, aku pergi dulu" kata Grace meninggalkan Alex. Grace pun makan sendiri setelah itu dia membantu ibunya bekerja.
Malam hari pun tiba, Grace pun kembali menulis sebuah cerita di sebuah aplikasi Novel, tidak ada yang tahu bahwa Grace adalah seorang penulis yang sudah berpenghasilan banyak di sebuah aplikasi novel.
Karena kelelahan menulis, Grace pun memilih untuk tidur. malam pun berganti pagi.
Saat bangun Grace merasa sesuatu yang berat menimpa nya, dia pun membuka matanya dan ternyata Alex tidur dan sedang memeluknya.
" Al... bangun... " kata Grace
" tunggu sebentar lagi... " kata Alex
" kenapa kamu tidur disini sih"
"lagian sampai kapan kamu akan tidur disini terus, apa kamu tidak lihat ranjang ku sangat kecil dan jika berbagi dengan mu ini sangat sempit" kata Grace
" jika begitu mari bertukar kamar" kata Alex masih tertidur dan memeluk Grace
" apaan sih... " kata Grace menendang Alex dan kini Alex pun terjatuh kebawah tempat tidur.
" ais... "
" kamu kasar banget sih,, sakit tau Grace " kata Alex
" biarin, lagian aku sudah menyuruhmu bangun kamu yang enggak mau bangun" kata Grace
" aku masih ngantuk... " kata Alex
" lagi pula kenapa kamu tidur disini," kata Grace
" memangnya kenapa?"
" dari dulu juga aku tidur disini kamu tidak pernah bertanya " kata Alex
" ya wajarlah, lagi pula kedepan nya jangan tidur disini lagi. "
" kita sudah dewasa dan tidak pantas lagi untuk kita tidur bersama " kata Grace
" memangnya kenapa?? "
" apa kamu sedang membuat privasi pada ku? " kata Alex
" bukan seperti itu, walaupun kita sahabat tapi setidaknya ada batasan untuk kita berdua " kata Grace
" jika begitu mari bertukar kamar" kata Alex
" apa kamu gila" kata Grace
" aku tidak gila, hanya saja orang yang tinggal di rumah utama yang membuatku gila. "
" jika Tom dan Jerry bereaksi lagi aku tidak bisa tidur, itu makanya aku menginginkan kamar ini" kata Alex
" abaikan saja mereka, anggap saja itu musik penghantar tidur mu" kata Grace
" kamu bisa mengatakan dengan semudah itu" kata Alex mengucek rambut Grace
" baiklah aku siap-siap dulu" kata Alex pergi keluar dari dalam kamar Grace.
" aish.. " Grace pun menatap kepergian Alex setelah itu merapikan tempat tidurnya.
Kini mereka berdua pun berangkat ke sekolah, saat tiba di depan kelas kini Alex melihat Melinda mengangkat air.
" mari aku bantu " kata Alex langsung mengambil alih air tersebut.
" khem... " Grace pun berdeham
" Grace pliss tolong selamatkan aku kali ini aja" kata Alex berbisik di telinga Grace
" hehehehe.... "
" baiklah... " kata Grace menepuk-nepuk punggung Alex lalu meninggalkan Alex bersama Melinda.
Jam pelajaran pun dimulai, kini guru bahasa Inggris pun memasukki ruangan mereka.
" selamat pagi anak-anak, " kata guru bahasa Inggris itu
" selamat pagi pak" kata murid-murid
" baiklah bapak akan membagikan hasil ujian kalian yang kemarin "
" Alex, tolong bantu bapak membagikan nya" kata guru bahasa Inggris
" baik pak" kata Alex bangkit berdiri kemudian dia pun membagi satu persatu lembar ujian tersebut.
" Grace kali ini nilai mu lumayan bagus " kata Alex
" benarkah...? " kata Grace dengan girang
" ini... hahahaha.. " kata Alex tertawa memberikan lembar ujian tersebut akan tetapi wajah Grace pun seketika berubah saat melihat nilainya.
Ujian kali ini ada yang berbeda dimana tiga orang mendapatkan nilai seratus, setidaknya ada kemajuan dari sebelum-sebelumnya.
" siapa... siapa...? " bisik teman-teman Grace namun Grace pun hanya memandang kertas ujiannya kemudian membawa kertas ujian tersebut untuk tidur.
" Alex, Melinda dan Arga. Mereka bertiga menjawab semua soal dengan benar" kata guru bahasa Inggris
" waahh... " kata murid-murid dan sambil bertepuk tangan.
" Grace.... "
" lihat lembar jawaban mu, nilai mu yang paling ambruk di kelas ini"
" walaupun ksmu dengan sengaja tidak membuat namamu disana, tapi bapak sudah tahu iyu bahwa kertas itu milikmu " kata Guru bahasa Inggris
" ini juga sudah lumayan kali pak bisa benar jawab dua soal"
" soal nama, Alex yang melakukannya pak" kata Grace
Mendengar itu sontak teman-teman Grace tertawa, sementara guru tersebut hanya menggeleng-gelengkan kepala nya.
" baiklah, untuk kalian bertiga bapak akan bagi kalian tiga grup. "
" masing-masing kalian harus bertanggungjawab membing-bing dan mengajari anggota kalian masing-masing " kata guru bahasa Inggris
kini Guru bahasa Inggris tersebut sudah membagi kelompok masing-masing dan kini Grace masuk ke kelompok Arga.
" mana yang tidak kamu mengerti " kata Arga
" semuanya yang tidak aku mengerti, karena aku tidak tahu arti dari semuanya itu" kata Grace
" lalu bagaimana kamu bisa menjawab kedua soal ini" kata Arga
" aku hanya menggunakan jurus keberuntungan ku. "
" kata nenek dari sepuluh pertanyaan, jika menggunakan jurus itu setidaknya pasti ada salah satu yang benar. "
" setidaknya dapat dua tidak buruk kan" kata Grace. mendengar itu Arga pun tertawa.
" jurus keberuntungan? " kata Arga bingung
" iya... "
" begini, ini kancing baju kamu beri tanda dari A sampai D. " kata Grace menyentuh kancing kemeja Arga. Akan tetapi saat Grace menyentuh Arga entah kenapa detak jantung Arga berdetak lebih cepat dari sebelumnya.
" nah mulai tebak asal saja dari mana awalnya, dari C, atau A tau dari D atau dari B. semuanya terserah kamu saja darimana awalnya. "
" ******cap.... cip... cup... kembang... kuncup****** "
" huh... ketemu, dia berhenti di A berarti jawabannya A" kata Grace dengan polos nya
melihat itu Arga pun tertawa karena menurutnya Grace sangat lucu.
" jawaban seperti itu tidak akan menjamin benar Grace " kata Arga, sementara Alex melihat Arga tertawa membuatnya tidak pokus untuk belajar begitu juga dengan Melinda. Melinda pun memperhatikan sikap Alex dan pandangan Alex yang tertuju Ke Grace.