NovelToon NovelToon
Amarah Dewa Naga

Amarah Dewa Naga

Status: sedang berlangsung
Genre:Epik Petualangan / Ruang Bawah Tanah dan Naga / Akademi Sihir / Perperangan
Popularitas:5.2k
Nilai: 5
Nama Author: Albertus Seran

novel fantsy tentang 3 sahabat yang igin menjadi petualang lalu masuk ke akademi petualang dan ternyata salah satu dari mereka adalah reinkarnasi dewa naga kehancuran yang mengamuk akbiat rasnya di bantai oleh para dewa dan diapun bertekad mengungkap semua rahasia kelam di masa lalu dan berniat membalas para dewa

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Albertus Seran, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 15: Rahasia Nyra Terungkap

Angin berhembus pelan, membawa aroma embun pagi yang bercampur dengan bau logam dari senjata yang terhunus. Setelah pertempuran yang tertunda, Nyra berdiri di tengah lapangan, tatapan matanya memancarkan keteguhan yang sulit diabaikan. Pasukan cahaya tampak ragu, mempertimbangkan langkah selanjutnya, sementara Aric, Lyria, dan Kael memperhatikan wanita misterius ini dengan rasa ingin tahu yang membara.

"Siapa kau sebenarnya, Nyra?" Aric bertanya, mencoba menyingkap kebenaran dari sosok yang telah menyelamatkan mereka sejenak dari ancaman dewa-dewa cahaya. Di dalam dirinya, energi naga masih bergolak, tetapi entah bagaimana kehadiran Nyra membuatnya lebih mudah mengendalikan amarah itu.

Nyra tersenyum tipis, lalu menoleh ke arah Aric. "Aku adalah penjaga keseimbangan," jawabnya, suaranya lembut tapi penuh kekuatan. "Aku telah mengawasi dunia ini selama ribuan tahun, menunggu saat di mana dewa naga akan terbangun kembali."

Kael mendesah, menggenggam pedangnya lebih erat. "Keseimbangan? Apa artinya semua ini? Kita berada dalam pertempuran yang nyata, bukan permainan para penjaga." Ada keputusasaan di suaranya, ketakutan bahwa semua yang terjadi berada di luar kendalinya.

Nyra memandang Kael dengan mata penuh pengertian. "Kau benar," katanya. "Ini bukan sekadar permainan. Namun, keseimbangan antara cahaya dan kegelapan adalah esensi dari dunia ini. Tanpa keseimbangan, segalanya akan musnah." Ia menoleh ke Aric lagi, matanya menelusuri setiap garis wajah pemuda itu. "Dan kau, Aric, adalah kunci dari keseimbangan itu."

Lyria melangkah maju, keingintahuannya mengalahkan rasa takut yang menguasainya. "Apa yang kau maksud dengan ‘kunci’? Apakah Aric benar-benar harus menjadi dewa naga yang menghancurkan semuanya?" Matanya memohon jawaban, ingin memahami apa yang selama ini disembunyikan oleh takdir mereka.

Nyra menggeleng pelan. "Tidak ada takdir yang tertulis dalam batu," katanya. "Aric memang adalah reinkarnasi Dewa Naga Kehancuran, tetapi kehancuran itu tidak harus menjadi nasibnya. Ada pilihan, ada harapan, dan itulah mengapa aku di sini."

Aric menelan ludah, rasa takut bercampur dengan harapan mulai mengisi hatinya. "Jadi, aku bisa mengendalikan kekuatan ini? Aku bisa melawan takdirku?"

Nyra tersenyum, tetapi ada kesedihan di balik tatapannya. "Ya dan tidak. Kau bisa melawan, tapi itu tidak akan mudah. Setiap pilihan membawa konsekuensi, dan kekuatan yang ada di dalam dirimu bukanlah sesuatu yang bisa dikendalikan begitu saja." Ia berhenti sejenak, lalu menambahkan, "Dan untuk melawan takdirmu, kau akan membutuhkan bantuan dari sahabat-sahabatmu, juga dari mereka yang tahu bagaimana menjaga keseimbangan."

Kael, yang merasa dihantui oleh rasa bersalah, menatap Nyra dengan penuh tekad. "Kalau begitu, apa yang harus kami lakukan? Bagaimana kami bisa melawan pasukan cahaya ini?"

Nyra mengangkat tangan, dan energi magis berwarna ungu menyala dari telapak tangannya. "Pertama, kita harus menghentikan mereka di sini dan sekarang," katanya. "Aku bisa menahan pasukan ini, tapi kalian harus pergi ke Hutan Kegelapan. Di sana, kalian akan menemukan jawaban dan sekutu yang kalian butuhkan untuk pertempuran selanjutnya."

"Hutan Kegelapan?" Lyria terperangah. "Itu tempat yang berbahaya. Tidak ada yang pernah kembali dari sana."

Nyra menatapnya dengan serius. "Benar, tetapi tidak ada pilihan lain. Di dalam hutan itu tersembunyi kekuatan kuno yang bisa membantu Aric mengendalikan energi naganya. Jika kalian ingin melawan para dewa, kalian harus mengambil risiko."

Aric mengangguk, meskipun rasa takut tetap ada di dalam dirinya. "Baiklah," katanya. "Kami akan pergi. Tapi Nyra, bisakah kau menahan mereka cukup lama untuk memberi kami waktu?"

Nyra menatap pasukan cahaya yang mulai bergerak lagi, senjata mereka bersinar seperti matahari. "Aku akan melakukan yang terbaik," katanya. "Tapi kalian harus pergi sekarang. Setiap detik yang kalian buang bisa berarti perbedaan antara hidup dan mati."

Lyria menggenggam tangan Aric dan Kael, matanya penuh dengan keteguhan. "Kita sudah melewati begitu banyak hal bersama. Mari kita lakukan ini, demi semua yang kita sayangi."

Kael mengangguk, meskipun ia masih merasa takut akan pilihan-pilihan yang ia buat di masa lalu. "Kita akan melakukannya, bersama."

Dengan kata-kata itu, mereka bertiga berlari meninggalkan halaman, menuju Hutan Kegelapan yang mengintai di kejauhan. Sementara itu, Nyra berdiri tegak, memanggil energi kuno untuk menghadapi pasukan cahaya. "Kalian ingin membawa kehancuran," katanya kepada para dewa itu, suaranya berubah menjadi gema penuh kekuatan. "Tapi aku akan memastikan keseimbangan tetap ada, meskipun harus mengorbankan segalanya."

Pasukan cahaya menyerang, dan pertempuran yang luar biasa pun dimulai. Nyra melawan dengan kekuatan magis yang menakjubkan, melindungi harapan terakhir dunia ini. Tetapi dalam bayangan yang gelap, ancaman yang lebih besar menunggu untuk terungkap, dan perjalanan Aric, Lyria, dan Kael baru saja dimulai.

1
eedan
mantap jayaa
eedan
mantaap Thor..
eedan
kereeen
nalxyt
Tidak ada yang kurang.
Tít láo
Siap ngeselin tapi lucu.
MindlessKilling
TERBAIK! Itu aja yang bisa aku bilang, bagus banget storynya! 🙌
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!