NovelToon NovelToon
Married With Stepbrother

Married With Stepbrother

Status: tamat
Genre:Teen / Tamat / Mafia / Kriminal / Romansa-Tata susila / Cinta Terlarang / Romansa
Popularitas:381.4k
Nilai: 5
Nama Author: Rinnaya

Bagaimana rasanya mencintai seorang pembunuh?

Bermula dari cerita masa kecil (1-7 bab) kedatangan Ray dengan ibu nya menjadi keluarga tiri Yara di mana Yara sangat akrab dengan mereka

Kerna suatu masalah Ray kabur dari rumah meninggalkan Yara yang selalu menantinya

10 tahun kemudian Yara bertemu dengan seorang pembunuh yang ternyata senior di sekolah nya, Yara mengancam nya lalu berakhir di sekap di tengah hutan yang berbahaya di mana Yara tidak bisa lari dan hidup berdua dengan pembunuh yang ternyata adalah Ray sang kaka tiri yang selama ini Yara cari


#Kriminal
#Romantis

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rinnaya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 18

Agha dan polisi lainnya sudah sampai di tepi sungai tempat ditemukannya mayat seorang pria tanpa organ ataupun mata.

“Sepertinya ini ulah pembunuh yang sama,” ujar Agha meneliti mayat. ”Tapi kenapa dia tidak membuang mayat ini ke sungai? Dia sangat santai ternyata,” sambungnya.

Kemudian Agha berjalan mendekati rekannya Javer. “Apa sudah di temukan identitas dari si korban?”

“Sudah, Namanya Nardo usia 36 tahun. bulan lalu ia tertuduh sebagai pelaku pedofilia, tetapi kerna tidak adanya bukti serta korban tidak membuka suara, Nardo bebas dari tuduhan, ” Jelas Javer sembari membaca dokumen berbentuk pdf di ponselnya.

“Apakah korban diancam?” Pikir Agha.

“Polisi sudah mengatakan jangan takut mengatakan kebenaran dan akan melindunginya, tetapi anak itu bilang dia tidak sedang di ancam,” jelas Javer kembali.

“Kita kesampingkan dulu itu nanti, aku akan menyelidiki lagi. Sepertinya ini ada hubungannya dengan kematian Nardo. Jadi waktu kematian mayat itu kapan?”

“Belum sampai 24 jam, mungkin sekitar pukul dua malam tadi.”

Agha manggut manggut dan beralih pada satu rekannya lagi yang sibuk memuntahkan isi perut kerna melihat mayat yang tidak layak.

“Hei brengsek tidak berguna, kau cepat selidiki tentang Nardo di masa lalu,” suruh Agha pada teman seangkatannya semasa pelatihan.

“Tunggu sebentar,” ujar Dario terduduk lemas di tanah sambil memegang perutnya yang seakan sudah kosong.

Agha terheran dengan Dario, pemuda itu sangat lambat beradaptasi dengan lingkungan. Agha kembali menelusuri tempat untuk menyelidiki. “Apa yang kalian temukan di sini,” susul Agha berjalan sejauh 4 meter dari mayat.

“Pak kami menemukan jejak sepatu yang ukuran nya berbeda dari yang kita temukan di awal dekat mayat.”

Agha mengamati jejak sepatu tersebut “Dibandingkan jejak sepatu di tepi sungai, sepatu ini lebih terlihat seperti sendal cewek, ukuran nya kecil dan sempit.”

“Kemungkinan pelaku tidak bekerja sendiri pak,” komentar salah satu petugas.

“Benarkah? Tapi di dekat mayat tidak ditemukan jejak sendal seperti ini. Ini daerah sepi tidak mungkin seorang wanita bermain di tempat ini, siapa yang menemukan mayat?” tanya Agha.

“Itu pak, lagi di interogasi dengan ketua,” tunjuknya.

Agha pun menghampiri mereka yang terlihat sibuk.

“Bagaimana Agha?” tanya ketua setelah melihat kedatangan Agha.

“Biarkan saya bertanya pada bapak ini pak,” ujar Agha. Ketua pun mengangguk.

“Apa anda sendiri yang menemukan mayat ini?” tanya Agha.

“Iya, tadinya saya sedang mencari ayam saya yang lepas, tapi malah ketemu dengan tu mayat.”

“Apa penduduk tempat sering ke sini?”

“Jarang pak, ini tanah pribadi milik tetangga saya. Sekarang mereka tinggal di kota tiga tahun yang lalu, tanah ini kosong tak terurus.”

Yara masih bergulung di selimut padahal sudah sangat siang, tidak biasanya jam segini Yara belum bangun. Suara dentingan sendok sedikit mengusik Yara yang sudah akan bangun.

“Hemmm.” Yara meregangkan tubuhnya lalu merenung beberapa saat.

“Sudah bangun,” tanya seorang laki laki yang duduk di kursi kayu sambil meminum kopi.

“Hah!” Yara terkeget dia tadi sempat berpikir ini adalah kamarnya.

“Mau kopi?” tawar Ray menunjukkan gelasnya.

“Kau yang membawaku ke sini?” tanya Yara memastikan.

“Siapa lagi kalau bukan aku? Emangnya kau bisa tidur sambil berjalan?”

“Kenapa tidak bangunkan saja semalam?”

“Sudah terlanjur, jadi jangan di pertanyakan lagi.”

“Jam berapa sekarang?” tanya Yara mencari keberadaan jam.

“Jam sebelas siang.”

“Hah!” Lagi lagi Yara terbelalak kaget, ini pertama kalinya ia bangun sesiang ini.

Tbc

1
Yetty Sondakh
Biasa
Happy Kids
ga banget visual nya ray ini wkwkw kaya kurang garang dan greget /Sleep/
Happy Kids
yah cari masalah. bisa dibunuh yara dikau kl sendiri dstu/Grin/
Happy Kids
ttp sumber masalah disini calvinw wkwk
Happy Kids
patah hati kali bapaknya. kasian reva. dia ga bsa ngontrol sakit hatinya
Happy Kids
wajar kalk reva marah
Happy Kids
nah inilah dia ga adil. sbnernya emang niag aja si calvin mah
Adelia
Rose Subono
so sweeeeet
Rose Subono
uuuuhh, yara kamu top markotop maknyusss, 😍😀😀😀
nurul nazmi
ok
Keylovly jungkook
bagus banget
yera
kenapa ray jadi pembunuh?
asri3utami
yara tidak sepolos wajahnya 🤣 anda tertipu ruby
vie gumi
Yara ko ga takut sih secara si Ray kn pembunuh,,jual organ ny jg ,, walopun dia kakak yg kita kenal,, pasti ny kita tetep takut lah kl lihat kejadian pembunuhan ky gt
Awe
Alah biyung, baru pulang udah main do jodoh jodohin.. Ngga kasian apa sama mental si anak
Awe
orang tua macam mamah reva, bisa sebenci itu sama anak kandung sendiri
Awe
Kok ada ya
Erike Tampubolon
sampai disini aku blm bisa mgrti isi NVL ini,
arlisa
thor kasi c Yara jadi pemberani,tegar dan bisa kabur dari hutan dan rumah Ray,.,...jadikan Yara teguh kuat dan mendiri ditempat baru
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!