NovelToon NovelToon
Conqueror : Menguasai Dunia Dengan Gacha

Conqueror : Menguasai Dunia Dengan Gacha

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Sistem / Dunia Lain / Raja Tentara/Dewa Perang / Fantasi Isekai / Summon
Popularitas:2.5k
Nilai: 5
Nama Author: RizSlide

Seorang pekerja kantoran yang bekerja di Ibukota Jakarta sangat hoby bermain game tiba-tiba meninggal karena terjatuh ketika sedang menuruni anak tangga.

Ketika dirinya sadar, di berada di tubuh orang lain dan di dunia yang berbeda, namun sialnya dia meninggal lagi karena di bunuh oleh temannya sendiri yang sama-sama bekerja sebagai prajurit dari sebuah pasukan.

Karena kasihan padanya sang dewi pun memberinya kesempatan untuk hidup dengan bantuan sistem gacha.

Dapatkah MC kita bertahan hidup dengan gacha di dunia dimana perang dan perebutan kekuasaan selalu terjadi? Yuk simak ceritanya..

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon RizSlide, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

HORMAT UNTUK DIHORMATI

Ardan menghela nafas lalu berkata..

"Petinggi Bitena yang ikut dalam penyerangan adalah Komandan tertinggi mereka, Ralph si Anjing Gila. Dan beberapa hari lalu, kepalanya dikirim ke negara mereka bersama dengan kepala para komandan pasukan Volgur" kata Ardan dengan nada datar

Mendengar itu membuat Orly dan Oben terkejut sampai bangkit dari tempat duduk mereka..

"APA..!!?"

Mereka terkejut dan seakan tidak percaya apa yang baru saja mereka dengar. Ralph adalah orang terkuat di negara Bitena, tidak hanya pasukannya di kalahkan, dia pun tewas ditangan orang2 dari Conqueror.

"Aku mengerti kalian terkejut mendengar ini, aku juga memiliki ekspresi yang sama ketika menerima kabar ini selama di perjalanan kesini.." kata Ardan

Orly dan Oben mengatur kembali ketenangan mereka dan kembali duduk..

"Ralph adalah yang terkuat dan Jendral Tertinggi mereka, bagaimana mungkin.." ucap Orly

"Kalau begitu ada orang yang sangat kuat di organisasi itu yang dapat membunuh Ralph yang terkenal sangat kuat dan gila itu.." kata Oben

Ardan kembali menghela nafas panjang sebelum berkata..

"Aku juga memasukan seseorang petinggi negaraku untuk menyamar di pasukan Volgur, dia melapor secara rutin padaku sampai sesaat sebelum pasukan mereka hampir tiba di menara. Namun semenjak itu dia tidak pernah lagi melapor.." sambung Ardan

"Apa orang itu anggota pasukan khusus dari negaramu..?" tanya Oben

"Dia adalah salah satu yang terkuat di negaraku, dia pimpinan dari pasukan khusus itu di bawah perintahku.." jawab Ardan

Orly hanya diam dan mendengarkan perkataan mereka..

"Lalu apa mungkin dia juga terbunuh disana..?" tanya Oben

"Entahlah, aku sendiri masih belum tahu keadaanya saat ini, kami hilang kontak dengannya.." kata Ardan

"Kemungkinan dia terbunuh atau tertangkap lalu di jadikan tawanan perang seperti yang lainnya.." kata Orly

"Entahlah, kami masih menunggu laporan lebih lanjut darinya.." jawab Ardan

Saat ini mereka semua penasaran siapa dan sekuat apa Conqueror yang menguasai menara itu sebagai sebuah organisasi. Terlebih informasi yang di bawa para tawanan itu mengatakan kalau pasukan mereka memiliki senjata asing yang tidak pernah ada di dunia ini. Itu semakin menjadi pertanyaan besar bagi mereka.

Lalu tiba2 seorang ksatria suci datang ke ruang pertemuan..

"Mohon maaf mengganggu pertemuan anda sekalian, di luar ada tiga orang yang mengaku berasal dari Organisasi Conqueror dan ingin bertemu dengan anda sekalian.." ucap ksatria itu

Mendengar yang dikatakan ksatria itu membuat ketiganya terkejut. Pertemuan ini diadakan secara rahasia dan hanya di ketahui oleh sedikit orang, bagaimana orang dari Conqueror bisa ada disini di saat mereka sedang membahas organisasi mereka pada pertemuan ini..

"Sepertinya kita kalah satu langkah dari mereka.." ucap Ardan

"Sepertinya begitu, sangat kecil kemungkinan ada yang membocorkan pertemuan kita kecuali mereka memiliki jaringan intelejen yang sangat baik.." sambung Orly

"Sebaiknya kita temui mereka dan dengarkan apa yang ingin mereka katakan.." ucap Oben memberi saran

Semua orang setuju dan mengangguk..

...***** Dua hari sebelumnya *****...

Luna dan Vellon membawa seorang wanita yang pikirannya sedang di kendalikan oleh Luna.

"Tuan, wanita ini adalah seorang petinggi dari kerajaan Granbell.." kata Luna

"Granbell? Apa mereka mengirim penyusup ke menara kita..?" tanyaku

"Tidak master, wanita ini menyusup ke kerajaan Bitena dan ikut kedalam pasukan yang menyerang kita lalu menyerah pada kita ketika perang.." jawab Vellon

"Dia tertangkap tangan oleh Nizar ketika sedang melakukan sesuatu yang mencurigakan di kota gerbang menara.." sambung Vellon

"Aku membaca fikirannya dengan Mind Control ku dan mengetahui semua tentang dirinya.." jawab Luna

"Jadi dia berpura2 menjadi tawanan dan mencoba menjadi mata2 di organisasi kita ya.." kataku

Ini bagus, dengan begini aku memiliki kartu untuk dijadikan alasan dan mengintervensi kerajaan lain agar tidak menggangguku di kemudian hari.

Menurut penuturan Luna dan Vellon, ketika mereka mengintrogasi wanita ini dia mengatakan kalau dia seorang petinggi di kerajaan Granbell yang memegang posisi sebagai Komandan Divisi Intel. Dia awalnya hanya berniat menyelidiki reaksi Bitena terkait informasi menara utama, namun dia melihat kesempatan untuk menyusup sebagai pasukan penyerangan menara utama dan dia memutuskan untuk ikut dalam penyerangan demi memperoleh informasi.

Namun ketika perang dia menyerah pada pasukan ku karena dia tidak mampu melawan kekuatan pasukan kami dan tidak mungkin melarikan diri..

"Begitu ya, pilihan bijak untuk menyerah. Lalu apa ada informasi lainnya..?" tanyaku

"Benar.." ucap Luna

Beberapa hari yang lalu dia sempat mendapat izin untuk pergi ke kota gerbang menara dengan alibi mencari tahu keadaan rekannya. Namun diam2 dia menerima pesan dari orang yang bernama Ardan, Marshall kerajaan Granbell.

Di pesan itu dikatakan kalau Ardan tengah dalam perjalanan menuju Seren untuk mengadakan pertemuan tiga negara secara rahasia, dan pesertanya adalah Seren, Granbell dan Kaluna. Namun belum sempat dia membalasnya, dia tertangkap tangan oleh Nizar dan di bawa menemui Vellon dan Luna. Setelah Luna mengendalikan fikirannya dia pun membeberkan semua informasi yang dia miliki.

Ini kesempatan bagus, pertemuan itu adalah momen yang tepat untuk bertemu dengan para petinggi mereka.

"Luna, panggil Yui dan segera siapkan Humvee, kita akan bertemu dengan mereka.." kataku

"Baik tuan.." jawab Luna

"Vellon, selama aku tidak ada, kau dan Venera lah yang bertanggung jawab disini dan lepaskan wanita itu.." kataku sambil menepuk bahu Vellon

"Baik master, aku akan menjaga menara ini dengan baik.." jawab Vellon

...***** Kembali ke pertemuan hari ini *****...

Kami pun diizinkan masuk ke ruang pertemuan, terlihat ada tiga orang duduk di seberang sebuah meja bundar di tengah ruangan besar dan kami mendekati meja itu.

"Mereka adalah orang2 dari Organisasi Conqueror yang ingin bertemu dengan anda sekalian.." kata ksatria itu

Ketiga orang itu menatap kami dengan tenang dan masih duduk di tempat mereka masing2..

Seperti biasanya, aku di temani oleh Luna dan Yui. Saat ini Venera sedang pergi ke Ramaya/negara iblis selatan untuk mencari informasi. Selain itu Venera tidak cocok untuk di bawa ke pertemuan seperti ini karena cara bicaranya yang sangat ceplas ceplos. Berbeda dengan Luna dan Yui yang sangat tenang dan bijaksana.

Luna menyembunyikan sayap serta identitasnya sebagai ras Angel, dan Yui juga menyembunyikan telinga serta 9 ekor rubah miliknya yang merupakan ciri dari ras Sacred Beast.

"Namaku Orly, dan aku adalah Saint dari kerajaan Seren.." ucap wanita yang duduk di tengah.

Aku tidak merasa kalau mereka menghormati kami pada saat ini, mereka masih duduk di tempatnya dam setidaknya berdiri menyambut meskipun kami datang menemui mereka.

"Namaku Roy, aku adalah pimpinan dari Organisasi Conqueror. Dua wanita disampingku adalah para petinggi di organisasi ku.." kataku dengan tenang

Ardan sedikit merubah posisi duduknya lebih tegak dan berkata..

"Hoo, kau terlihat biasa2 saja sebagai pemimpin sebuah organisasi yang menaklukan menara utama.." ucap Ardan

"Hmm? Apa anda berharap kalau kau bertubuh besar dan berotot? Tuan....." kataku dengan ekspresi wajah yang mengartikan kalau aku tidak mengenalnya

"Ardan, kebetulan aku adalah Marshall Kerajaan Granbell.." sambungnya

"Dan aku adalah Oben, Perdana Mentri negara Kaluna.." ucapnya memperkenalkan diri

Sejauh ini kondisinya masih baik2 saja..

"Nona Orly, Tuan Ardan dan Tuan Oben.." kataku

Aku menunduk sebentar untuk menghela nafas dan kembali menatap mereka sambil tersenyum.

"Kalian pasti bertanya2 kenapa kami berada disini dan tahu tentang pertemuan kalian, bukan begitu..?" kataku

Mereka hanya diam dan terlihat sedang menjaga ketenangan mereka..

Aku menoleh kearah Luna, lalu Luna mengeluarkan sebuah Kertas yang berisi pesan dari Ardan untuk orang yang dia kirim untuk menyusup di pasukan Volgur dan kini tertangkap oleh kami lalu memberikannya pada Ardan.

Melihat kertas pesan berisi tulisannya sendiri Ardan sedikit tidak dapat mengontrol ketenangannya, namun masih tetap duduk di tempatnya.

"Begitu ya, kalian menahannya dan mendapat informasi darinya.." ucap Ardan sambil berusaha mengatur ketenangannya

"Itu benar tuan Ardan.." kataku

Orly dan Oben hanya diam mendengar percakapan kami. Sejujurnya aku sedikit kesal dengan cara mereka menerima kami yang bahkan tidak menyediakan kami kursi untuk duduk. Karena mereka tidak menghormati kami, kurasa juga tidak ada alasan bagiku untuk menghormati mereka..

Yui dan Luna tetap tenang berdiri di belakangku, mereka kapan saja siap bertarung untuk menjagaku jika di perlukan.

"Lalu, apa yang kau inginkan..?" tanya Ardan

"Pertanyaan yang bagus tuan, aku senang kalau kaku cepat paham.." kataku

"Katakan.." ucap Ardan dengan sedikit arogan

"Aku hanya ingin negara kalian tidak lagi menganggu organisasiku dan tidak mencoba untuk bertindak bodoh seperti yang dilakukan Bitena dan Volgur.." kataku dengan tenang

Semua orang terdiam mendengar perkataanku, mereka tahu betul apa maksud dari ucapanku. Maksud dari ucapanku adalah, aku memberi mereka ancaman secara halus agar tidak menyerang kami atau mereka akan bernasib sama seperti Bitena dan Volgur.

Sejujurnya niat awalku bukan itu, tapi karena mereka sudah terlanjur tidak menghormatiku, maka tidak ada alasan bagiku untuk hormat kepada mereka..

"Apa kau sedang mengancam kami..?" tanya Orly dengan sedikit dingin

"Mengancam..? Kenapa aku harus mengancam..? Ataukah kalian merasa terancam karena kami..?" tanyaku dengan balas sedikit arogan

"Kau punya nyali nak, ku perkirakan usiamu sekitar 20 tahun. Tapi kau berani berbicara seperti itu pada kami.." ucap Ardan

Oben hanya diam dan tidak mengatakan sepatah kata apapun dari mulutnya. Persis seperti laporan Venera ketika dia menyelidiki Kaluna yang mengatakan kalau Perdana Mentri mereka merupakan orang cerdas yang memiliki pemikiran jauh kedepan dan tidak pernah gegabah.

"Mohon maaf jika perkataanku tidak terdengar menyenangkan untuk anda.." kataku

"Ucapanmu menunjukan kalau kalian tidak menghormati kami sebagai para petinggi negara yang sedang ada di hadapanmu dan..." ucap Orly sebelum terkenti karena aku menghentikannya dengan mengangkat tanganku

"Maaf, jangan berbicara tentang rasa hormat untuk saat ini. Kalian sendiri sedari awal tidak menaruh rasa hormat pada kami, jadi atas dasar apa kami harus menghormati kalian..?" kataku dengan tegas namun tetap tenang

Mendengar perkataanku Orly dan Ardan terdiam sambil menatapku dengan tatapan yang tajam. Hal itu membuat Luna dan Yui sedikit bereaksi, kini senyuman mereka hilang dan balik menatap dengan tajam.

"Baiklah, aku mengerti, ini kesalahan kami. Kami hanya sedang mewaspadai orang yang mengaku sebagai pemilik menara utama dan organisasi di dalamnya.." ucap Orly

Meski dia mengatakan itu, aku tahu betul dia memiliki niat lain. Luna mengirimkan pesan melalui telepatinya kepadaku kalau di belakang kami, atau tepatnya depan pintu ruangan ini ada puluhan ksatria bersenjata lengkap siap untuk masuk kapan saja sesuai perintah.

"Waspada ya.. Tapi apa itu tidak terlalu berlebihan..?" tanyaku

Mendengar perkataanku Orly sedikit terkejut, seolah2 dia mempertanyakan dari mana aku mengetahui kalau dia sudah mengepung kami.

"Kau masih saja bersikap seperti itu, kalian ada di tempat kami. Dan kalian hanya bertiga, kami bisa melakukan apapun yang kami inginkan pada kalian, kau tahu..?" ucap Ardan dengan sedikit arogan

"Apa itu ancaman tuan..?" tanyaku

Namun tiba2 Oben yang selama ini diam angkat bicara..

"Nona Orly, tuan Ardan.. Tolong tenang sebentar, aku rasa sikapnya ini adalah karena bagi mereka sedari awal kita tidak menghormati mereka, bahkan kita tidak menyediakan mereka tempat untuk duduk.." ujar Oben menengahi suasana

Aku merasa kalau Oben cukup cerdas dan mampu membaca situasi..

"Hmm, begitu ya.. Baiklah aku akui itu kesalahan kami, tapi itu bukan alasan mereka tidak menghormati kita sebagai para petinggi dari tiga negara disini.." kata Ardan

"Aku punya pendirian, aku hanya akan menghormati orang yang juga menghormatiku, dan tidak semua orang layak mendapatkannya. Terlebih setelah memperlakukan kami seperti ini.." kataku

Mendengar ucapanku membuat Orly kesal, baginya ucapanku barusan mengatakan kalau mereka tidak layak untuk menerima rasa hormatku.

"Lancang..!!" bentak Orly padaku

Seketika pintu terbuka dan puluhan HolyKnight mengepung kami bertiga. Aku sama sekali tidak terkejut dan masih tetap tenang, begitu pula dengan Luna dan Yui.

Hal seperti ini sudah mereka perhitungkan bahkan ketika masih dalam di perjalanan kesini..

"Aku sedikit kagum pada kalian karena masih bisa tenang dalam keadaan seperti ini.." ucap Ardan

"Orly, tenanglah, tidak perlu menggunakan kekerasan seperti ini.." ucap Oben mencoba menengahi keadaan

Oben justru terlihat lebih kooperatif dan cukup mampu mengendalikan diri. Sikap itu mungkin yang membuat dirinya bisa menjadi Perdana Mentri di negara paling kaya dan makmur di benua ini.

"Diamlah Oben, mereka menangkap orang Granbell dan datang kesini mengganggu pertemuan kita, tidak ada hal yang baik dari mereka.." kata Orly dengan sedikit kesal

"Sepertinya kau salah paham.." kataku

"Salah paham..? Apa maksudmu..?" tanya Ardan

Aku menghela nafas lalu berkata..

"Aku kesini dengan tujuan untuk menjalin kerjasama dan berencana menjalin hubungan diplomatik dengan negara kalian, namun ketika sampai disini, kami malah menerima perlakuan yang tidak menyenangkan dan tidak hormat. Jadi aku akan mengurungkan niatku itu.." kataku

"Hubungan diplomatik apanya..? Kau menahan orangku.." ujar Ardan dengan sedikit kesal

"Orangmu..? Aku sudah melepaskannya kau tahu..? Kau boleh memeriksanya sendiri nanti.." kataku

Mendengar itu Ardan terdiam dan kembali duduk dengan tenang, sepertinya alasan utama dia kesal padaku karena orangnya yang tertangkap dan membuat kami mendapat segala informasi dari orang itu.

"Tuan Roy, apa benar anda sudah melepaskan orang Granbell yang tertangkap..?" tanya Oben

"Tentu, dia menyamar di pasukan Volgur ketika tertangkap, kami menemukannya melakukan hal mencurigakan ketika masih menjadi tawanan kami. Dari situlah aku tahu kalau dia adalah mata2 kerjaaan Granbell.." kataku

"Kalau kau sudah tahu itu, atas dasar apa kau mengorek informasi darinya..?" tanya Orly

Mendengar itu aku menahan tawaku dan berkata..

"Bukankah semua orang akan melakukan hal yang sama jika menemukan penyusup dirumah mereka..? Apa kau tidak memikirkan pertanyaanmu dengan baik Nona..?" kataku sambil menahan tawaku

1
Mas Alif
jangan pakek rp lah kau pikir jaman modern
Mas Alif
mas bro jangan ada unsur religius nya lah
Mas Alif
pelancong nya mending di ganti petualang kan ni novel tema nya jaman pedang dan sihir bukan jaman modern
Mas Alif
bro kalok nominal uang mending kayak gini 25.000 ketimbang nulis nya 25rb/jt biar engak pusing tapi saran ku mending pakai koin emas,perak, perunggu aja biar simpel
Interesting... Cerita menarik + fresh
Slide: Terima kasih.. /Pray/
total 1 replies
Queen Za 👠
Jarang ada tema kayak gini nih,
support deh buat authornya
Slide: terima kasih 😊
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!