" Aldara kamu dipindahkan Kerumah Sakit Jiwa Cabang dengan merawat Tuan Gracio Adyson"..
Sontak membuat Aldara terkejut saat Kepala Rumah Sakit mengatakan perpindahan Lokasi kerja..
Siapa yang tak mengenal Gracio Adyson? Pria yang bertahun-tahun sakit dengan gangguan mentalnya, yang tak suka melihat orang tiba didepannya..
Hal itu membuat Aldara menjadi sedikit menciut karena dia tau dengan rumor yang ada..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon NisfiDA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 2
Srekk..
" Apa kau ingin mati?".. Ucap Gracio sambil mencekik Aldara sehingga membuat dia tidak menyentuh lantai.. " ALDARA".. Teriak Delvaro dan Angga yang masih didepan pintu itu tidak ada siapa pun yang berani masuk kecuali Aldara..
Uhukk.. Uhuk.. Uhuk...
Seketika Gracio melepaskan kedua tangannya dari leher Aldara,. Aldara pun terduduk memegang lehernya.. Sedikit ada rasa tenang Delvaro dan Angga melihat Gracio melepaskan cekikkan itu..
Gracio yang sedang duduk ditempat tidurnya dengan menangkup wajahnya.. Entah apa yang dirasakan oleh Gracio sekarang..
Aldara bangun dari duduknya dan menghampiri Gracio sedang duduk ditempat tidurnya itu.. Delvaro dan Angga hanya melihat bagaimana cara kerja Aldara..
" Dia sedang apa?".. Tanya Delvaro masih memerhatikan Aldara berjalan
" Sepertinya dia ingin mendekati Tuan Gracio".. Ucap Angga dengan wajah yang sangat khawatir bagaimana jadinya Aldara jika mendekat ke arah Gracio..
Aldara tepat didepan Gracio yang masih menangkup wajahnya dengan kedua tangannya..
" Hay".. Sapa Aldara
Tiba-tiba Gracio menurunkan tangannya dari wajahnya seketika mendengar sapaan seseorang.. Saat Gracio menurunkannya terasa terkejut Aldara ada didepannya.. Seketika Gracio mundur dengan kasar membuat Aldara ikut terkejut..
" Tenanglah.. Jangan takut aku tidak akan menyakitimu, Percayalah kepadaku".. Ucap Aldara sambil semakin maju untuk berinteraksi kepada Gracio,. " Siapa namamu?".. Sambung Aldara dengan wajah senyumnya..
Gracio merasa sedikit tenang, rasa ingin membunuh orang pun sedikit memudar dan menatap Aldara dengan tatapan tajamnya.. Namun Aldara masih saja dengan senyum menatap ke arah Gracio..
" A-a-ku Gracio Adyson".. Sahutnya sambil membuang wajahnya kearah samping
" Bagus".. Dengan senyuman diwajah Aldara,. " Aku Aldara Dwi Putri, aku adalah Dokter penangung jawabmu hingga sampai kamu sembuh"..
" A-apa aku bisa sembuh?".. Tanya Gracio dengan menatapnya sedikit hati-hati
" Tentu saja bisa, jika kamu mengikuti selama perawatanku dan perintahku kamu akan bisa sembuh".. Sahut Aldara sambil tersenyum
" A-pakah kamu yakin?".. Tanya Gracio kembali dan kali ini dia menatap ke arah Aldara..
" Yakin, aku sudah banyak menyembuhkan orang dengan penyakit yang sama sepertimu".. Kata Aldara dengan rasa yakinnya membuat Gracio menatap lekat kepada Aldara
Gracio merasa sedikit gejolak didalam dadanya, merasa berdebar-debar saat melihat ke arah Aldara.. Entah apa yang dirasakan oleh Gracio sekarang..
" Apa kamu ingin sembuh?".. Tanya Aldara kembali ingin menyakinkan Gracio
" I-iya aku ingin sembuh, tolong bantu".. Kata Gracio dengan memohonnya
" Baiklah, besok kita akan mulai perawatan dari kamu bisa menahan emosinya oke".. Ucap Aldara
Gracio menganggukkan kepalanya bahwa dia menuruti apa yang diperintahkan oleh Aldara.. Delvaro dan Angga melihat dari jendela ruang itu merasa sangat kagum kepada Aldara..
" Gilaaaaa! Aku baru melihat Tuan Gracio dengan tenang begini".. Ucap Angga
" Pantas aja dia dijuluki Dewi, ternyata oh ternyata dia bisa menaklukkan seorang Pria yang sering mengamuk menjadi setenang itu".. Kata Delvaro
Disisi ruangan itu Aldara yang memeriksa semua kondisi Gracio dimana, dia merasa tenang dan damai..
" Baiklah, keadaan kamu sehat jadi besok kita akan memulainya ya, aku harap kamu bisa mengontrol emosi kamu besok".. Ucap Aldara sambil melepaskan Stetoskopnya dibagian tubuh Gracio..
Gracio hanya menganggukkan kepalanya, entah mengapa dirinya bisa setenang itu dan sedamai itu..
" Baiklah Tuan Gracio, aku pamit dulu ya kita bertemu besok lagi".. Kata Aldara sambil berdiri dan berjalan..
Namun tiba-tiba langkah kaki Aldara terhenti.. Gracio menahan tangan Aldara..
" Ada apa?".. Tanya Aldara dengan memerhatikan tangannya dipegan Gracio..
" Apa besok kita akan bertemu kembali?".. Tanya Gracio dengan wajah sendunya
padahal itu bujuk rayu yang semu dan akan lupa bahwa sudah beristri dan punya anak untuk dapat leluasa dalam mengarungi kesenangan maka istri sah jadi dan anak menjadi tumbal kebiadaban ibu tiri dan bapak nya nauzubillah