Married With Stepbrother

Married With Stepbrother

Bab 01

Ivy Ayyara, seorang gadis berusia 5 tahun anak bungsu dari tiga bersaudara dari keluarga yang bisa dibilang kaya. Manik bulatnya menatap seorang wanita yang tengah menggandeng seorang anak laki-laki yang sama tinggi dengannya.

“Bibi siapa?” tanya Yara, menatap bibi cantik itu dengan mata polos yang ingin tahu.

Timbullah seorang pria membawa beberapa koper besar menengahi mereka. “Ayyara kenapa di depan pintu, Nak?” Ini adalah papa Yara, Calvin.

Kaki Yara menapak cepat ke arah Clevin guna memeluknya seperti biasa Yara menyambut kepulangan pria itu jika tidak pulang dalam beberapa hari.

“Papa sudah pulang,” girangnya menampakkan gigi kecil-kecil.

“Mamamu mana hmm?”

“Mama di dapur, Pah. Katanya mau buat kue.” Setelah mendapat jawaban dari Ayyara, Calvin mempersilahkan masuk wanita dengan seorang anak laki-laki itu.

Walaupun tidak mengenai mereka Yara tetap mengikuti mereka dari belakang. Setelah mereka duduk Yara juga ikut duduk di samping anak laki-laki dan menatapnya dengan mata polos.

“Papa panggil mama dulu, ya,” pamit Calvin pergi ke dapur.

Yara mengangguk, kemudian perhatian gadis kecil itu jatuh pada anak laki-laki yang sama tingginya dengan Yara.

“Hei namamu siapa? Namaku Ivy Ayyara.” Yara mendekatkan muka hingga sangat dekat membuat anak laki-laki itu memundurkan kepala agar tidak bersentuhan.

“F-Frey Grayson. Itu namaku, kau bisa panggil saja Ray,” jawabnya menanggapi gadis yang tampak seumuran.

“Berapa umurmu? Sepertinya kita bisa berteman.” Tinggi Yara dan Ray hampir sama maka dari itu Yara menanyakan umurnya berharap mereka sebaya, dalam pikiran Yara ingin menjadikan Ray teman main.

“Tujuh tahun, kau pasti sama, kan?”

“Heh? Berarti Yara harus memanggilmu, Kaka? Umur Yara lima tahun, kenapa tinggi kita sama? Kaka pendek,” ejek Yara disusul suara tawanya dan juga tawa dari ibu Ray karena merasa lucu dengan obrolan manusia kecil itu.

Yang diejek merasa tidak terima, dan mulai menunjukkan raut kesal. “Aku tidak pendek lihat saja nanti, aku pasti akan lebih tinggi darimu,” jawab Ray dengan cepat.

Gadis kecil itu tertawa, menganggap jikalau pernyataan Ray tidak mungkin terjadi. Dia meremehkan.

“Apa yang kau tertawakan?!”

“Mana mungkin. Kalau kak Ray tambah tinggi, Yara juga pasti tambah tinggi. Iya kan, bibi?” tanya Yara, mata bulatnya membuat siapa pun melihatnya jadi gemas.

“Iya, Nak.”

“Bibi kita belum berkenalan, bibi namanya siapa?” Yara memang anak yang ramah dan ceria, ia tidak segan mengajak bicara orang yang tidak di kenalinya.

Kelucuan Yara mampu menghilangkan sedikit rasa takut wanita yang dibawa Celvin. Dia lebih rileks berkat mendengar percakapan ringan anak kecil.

Dia tersenyum, lalu berkata, “Mulai sekarang Yara jangan memanggil bibi ya, panggil saja mama Ezra.”

“Baik mama Ezra,” jawab Yara cepat.

Beberapa menit kemudian papa Calvin datang bersama mama Revani yang merupakan ibu kandung Yara, terlihat dari wajah mama Revani bahwa dia sedang marah.

“Yara bawa Ray main ke taman belakang ya, papa sama mama mau bicara, ini urusan orang dewasa ok,” suruh Calvin.

“Iya Pah, ayo kak Ray kita ke taman belakang.” Yara menarik tangan Ray untuk pergi dari sana. Percakapan orang dewasa, kata papanya. Yara menurut karena Calvin bilang begitu.

Setelah keberadaan Yara dan Ray tidak terlihat lagi obrolan orang dewasa di mulai, dengan menegangkan.

“Reva tolong mengertilah Ezra sedang hamil anakku, papa tak bisa lari dari tanggung jawab atas perbuatan papa,” jelas Calvin memohon minta dimengerti.

Revani tak menjawab, matanya sembab, ingin sekali ia menjambak wanita yang ada di depannya sekarang.

“Maaf, aku sudah mengatakan pada Calvin untuk tidak memperdulikanku tapi tetap saja dia membawaku ke sini. Sungguh aku tidak bermaksud untuk merebut suamimu Mbak Reva, kehamilan ini murni karena kecelakaan. Sebenarnya aku punya suami tapi sekarang kami bercerai kerna anak ini,” jelas Ezra lembut. Rasa tidak enak hati menyerang Ezra, dia juga tidak mau seperti ini, tapi mau bagaimana lagi? Janin sudah berkembang di rahimnya.

“Kecelakaan yang seperti apa?” tanya Reva dengan datar.

“Waktu itu mas Calvin mabuk begitu juga denganku, kami melakukannya tanpa sengaja dan tanpa kesadaran. Saya janji tidak merebut mas Calvin, mas Calvin suami Anda saya hanya butuh status dari anak ini tidak lebih, Mbak.”

“Baiklah, ingat perkataanmu itu kau hanya menikah dengan mas Calvin demi anak yang kau kandung itu jangan harap mendapatkan cintanya.”

“Iya aku janji.”

Reva sebenarnya tidak ingin berbagi suami tapi ia masih memikirkan tiga anaknya yang masih butuh perhatian seorang ayah, ia lebih memikirkan hal itu dari pada keegoisannya sendiri, setidaknya untuk saat ini.

Ada sedikit kelegaan di hati Calvin mendengar persetujuan Revani. Dia tahu telah menyakiti hati seorang istri, tapi mau bagaimana lagi? Akan lebih bajingan kalau dia lepas tanggung jawab dari Ezra.

Sementara itu di taman belakang, dua bocah sama tinggi berduaan bergelantungan di pagar pembatas. Obrolan mereka cukup simpel, awalan untuk perkenalan saja.

“Kak Ray sebentar lagi kakak-kakakku pulang dari sekolah, kau juga harus berkenalan dengan mereka,” kata Yara dengan wajah ceria yang siapa pun bisa di buat akrab dalam waktu singkat.

“Kaka?”

“Iya, Yara punya dua kakak, kakak pertama namanya Kak Agha dia tampan loh anak tetangga aja sering terpesona dengan kak Agha dia sekolah kelas berapa ya? Emmmm..Yara lupa tapi umurnya sudah 10 tahun.”

“Terus kakak ke dua?”

“Kaka ke dua seumuran dengan Kak Ray, dia baru masuk SD tiga bulan yang lalu, namanya kak Poppy. Kak Ray tidak sekolah? Kan umur kak Ray dan kak Poppy sama,” dengan polosnya Yara bertanya, wajar saja Yara baru berumur lima tahun.

“Sekolah kok, hari ini izin aja ke guru.”

Asik-asiknya berbicara, suara panggilan dari papa Calvin mengalihkan perhatian mereka berdua.

“Yara, Ray ayo masuk,” panggil Calvin.

Yara dan Ray mengikuti Calvin untuk masuk dan bersamaan dengan Agha dan Poppy yang baru saja pulang dari sekolah.

Calvin pun menjelaskan pada anak anaknya bahwa mereka akan mendapatkan mama tambahan. Dua anak kandung Calvin itu cemberut tapi berbeda dengan Yara yang bereaksi senang.

“Yey Yara bisa bermain sepuasnya bersama kak Ray, mulai sekarang kak Ray akan tinggal bersama Yara.”

Poppy cemberut melempar tatapan tajam ke arah Ezra sedangkan Agha malas menghadapi situasi ini. Mereka berdua pun berlalu menaiki tangga menuju kamar masing-masing.

Brak!

Terdengar suara hempasan pintu yang menggelegar, pelakunya Yaitu Poppy dan Agha.

“Kaka jangan keras-keras tutup pintunya, nanti rusak,” jerit Yara.

Tbc.

Terpopuler

Comments

Lihayati Khoirul

Lihayati Khoirul

belum baca kq udah nyesek
suruh siapa mabuk

2022-10-02

2

❤️⃟WᵃfℛᵉˣzhA_ yUy𝓪∆𝚛z

❤️⃟WᵃfℛᵉˣzhA_ yUy𝓪∆𝚛z

gimana ini selanjutnya? nyesek aku kalo ada diposisi nya mamanya Yara

2022-07-07

0

❤️⃟WᵃfℛᵉˣzhA_ yUy𝓪∆𝚛z

❤️⃟WᵃfℛᵉˣzhA_ yUy𝓪∆𝚛z

aku ikut baca disini ya thor...

aku nemu karyamu di rekomen... ternyata emang bangus..

2022-07-07

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 01
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 04
5 Bab 05
6 Bab 06
7 Bab 07
8 Bab 08
9 Bab 09
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
106 Bab 106
107 Bab 107
108 Bab 108
109 Bab 109
110 Bab 110
111 Bab 111
112 Bab 112
113 000 ****
Episodes

Updated 113 Episodes

1
Bab 01
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 04
5
Bab 05
6
Bab 06
7
Bab 07
8
Bab 08
9
Bab 09
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105
106
Bab 106
107
Bab 107
108
Bab 108
109
Bab 109
110
Bab 110
111
Bab 111
112
Bab 112
113
000 ****

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!