Nayla Kamil
18Tahun..
Tok.. tok.. tok..
"Permisi Tuan..bisa tolong berikan bunga ini untuk Tuan yang ada di belakang."
Reymon sanjaya
31 Tahun
"Dasar wanita aneh"bergumam sambil tersenyum tipis.
Siapa yang menyangka pertemuan yang tidak di sengaja itu menjadi awal mula Nayla terjebak dalam cinta yang aneh menurutnya.
perbedaan usia,tahta,harta.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nenah adja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 17
Seminggu sudah Nayla keluar dari Rumah sakit dan menjalani kesehariannya seperti biasa bekerja meski mulai kini ada yang selalu menemani kemanapun Nay pergi dan tentu melarang Nay bekerja di dua tempat berbeda.Nay masih Rey ijinkan bekerja di cafe namun tidak dengan minimarket,dan setelah beberapa kesepakatan akhirnya Nay mengalah.
Hari ini adalah malam minggu cafe nampak ramai dan sibuk,Nay sedang berdiri di atas panggung dan bernyanyi..
Kali ini Nay bernyanyi atas permintaan pelanggan yang akan melamar kekasihnya tentu lagu romantis yang akan menjadi saksi pasangan kekasih tersebut.
______________
Betapa bahagianya hatiku saat
Ku duduk berdua denganmu
Berjalan bersamamu
Menarilah denganku
Namun bila hari ini adalah yang terakhir
Namun ku tetap bahagia
Selalu kusyukuri
Begitulah adanya
Namun bila kau ingin sendiri
Cepat cepatlah sampaikan kepadaku
Agar ku tak berharap
Dan buat kau bersedih
Bila nanti saatnya t'lah tiba
Kuingin kau menjadi istriku
Berjalan bersamamu dalam terik dan hujan
Berlarian kesana-kemari dan tertawa
Namun bila saat berpisah t'lah tiba
Izinkanku menjaga dirimu
Berdua menikmati pelukan diujung waktu
Sudilah kau temani diriku
Namun bila kau ingin sendiri
Cepat cepatlah sampaikan kepadaku
Agar ku tak berharap
Dan buat kau bersedih
Bila nanti saatnya t'lah tiba
Kuingin kau menjadi istriku
Berjalan bersamamu dalam terik dan hujan
Berlarian kesana-kemari dan tertawa
Namun bila saat berpisah t'lah tiba
Izinkanku menjaga dirimu
Berdua menikmati pelukan diujung waktu
Sudilah kau temani diriku
Sudilah kau menjadi temanku
Sudilah kau menjadi istriku.
Sorak penonton yang menyaksikan kejadian romantis itupun mengema di seluruh cafe,Nay sampai menitikan air mata haru."Hai kamu menangis" tiba tiba Rey berada di sebelah Nay,entah kapan Rey datang dan berada di samping Nay dan mengusap air mata Nay yang menetes.
"Itu romantis sekali" aku Nay.
"Aku bisa melakukan yang lebih romantis lagi dari ini" Nay berdecak Rey selalu saja percaya diri,tapi pantas saja memang semua yang ada pada diri Rey patut di banggakan.
Rey mengenggam tangan Nay menuju ke meja yang sudah Rey pesan,menarik kursi dan menuntun Nay duduk,"Aku belum selesai bekerja" kata Nay yang masih berdiri disebelah kursi yang Rey tarik.
"Apa perlu ku beli cafe ini agar aku bisa bebas berbicara denganmu" Nay memutar bola matanya malas Rey selalu menunjukan kekuasaannya.Baru seminggu ini Nay melakukan pendekatan namun malah menemukan Rey yang pemaksa dan tak mau di bantah,tapi entah kenapa Nay hanya menurut saja,dan akhirnya Nay duduk berhadapan dengan Rey.
"Besok aku akan mengenalkanmu pada seseorang" kata Rey to the point.
"Siapa?"
"Besok kamu akan tau,aku jemput jam 9 pagi ya" dijawab anggukan oleh Nay.
"Kamu sudah makan,mau makan apa?" tanya Rey yang membuka buku menu cafe ABG menyediakan menu makanan untuk anak muda seperti pasta,pizza dan berbagai cake.
"Aku gak mau makan disini menunya gak bikin kenyang"Bisik Nay,Rey terkekeh mendengar bisikan Nay.
"Terus kamu mau apa ini udah malem kamu belum makan"
"Rencananya nanti pulang kerja aku mau beli sate di pinggir jalan terus bawa kerumah dimakan pake nasi" kata Nay.
Rey mengalah "Ya sudah tapi untuk sekarang kamu harus isi dulu perut kamu jam kerja kamu masih satu jam lagi," lalu Rey memesankan cake coklat kesukaan Nay sebelum gadis pujaan hatinya menaiki panggung untuk kembali bernyanyi.
Jam kerja Nay selesai Rey sudah menunggu di parkiran untuk mengantar sendiri Nay pulang tentu saja sesuai janjinya yang akan mampir membeli sate pinggir jalan langganan Nay.
Rey memandang Nay yang berjalan kearahnya,gadis cantik itu tiga hari lagi akan ia tinggalkan bukan untuk selamanya namun untuk sementara karna sudah terlalu lama Rey membebankan pekerjaannya di inggris pada Bram asistennya yang dengan senang hati mengantikannya demi berjuang untuk mendapatkan gadis pujaan hati.
'Apa jadinya aku bila jauh darimu,sedangkan aku begitu menginginkanmu selalu bersamaku'
Rey harus segera menjalankan rencananya agar bisa memiliki Nay sepenuhnya,namun itu bukan hal mudah apalagi berhadapan dengan ibundanya yang selalu menuntut kesempurnaan.Rey menghela nafasnya ia harus segera membawa Nay pada ibunya dan memperkenalkan sebagai calon istrinya,namun lagi lagi masih terhalang dengan keraguan Nayla yang merasa masih belum siap jika tiba tiba menikah di usia yang baru akan menginjak usia 19 tahun itu pun tiga bulan lagi.
___________
uhuk uhuk..
Rey terbatuk karna asap sate yang sedang dibakar.sontak Nay terbahak melihat Rey yang terus mengerutu karna bau asap yang mengepul.
"Astaga,jika bukan karna kamu aku tak akan mau berada disini" gerutu Rey.
"Owh jadi kamu terpaksa begitu" Nay memberengut.
"Bu..bukan begitu tapi ini sungguh asapnya juga aduh.. baiklah maafkan aku,aku tidak akan mengeluh lagi" masih terus mengibas ngibas tangan nya di depan hidung.
Nay mengambil satu tusuk sate yang sudah matang ke hadapan Rey,
"Aaa cobalah ini enak" Rey membeku Nay menyuapinya pipi Rey memerah karna tingkah Nay yang berinisiatif menyuapi Rey."Tidak mau,ya su.." ucapan Nay terhenti karna Rey sudah melahap sate dari tangan Nay.Mata Rey membulat merasai daging yang dibakar dan di balut bumbu kacang yang terasa enak di mulut.
"Ini enak sekali" kata Rey semangat.
"Aku bingung bukannya dulu kamu dari kecil tinggal di indonesia tapi kok gak tau sate sih?"
"Itu soalnya aku gak pernah makan sembarang di pinggir jalan kaya gini" Nay mengangguk."Dan lagi aku juga gak ada yang ngajak atau kasih tau ada makanan kaya gini,aku dulu lebih banyak nongkrong di cafe dan.."
"diskotik.."sela Nay.Rey mengangguk "Kamu tau aku paling gak suka sama orang yang suka mabok" sambung Nay.Tiba tiba suasananya jadi canggung Nay belum tau saja bahwa Rey terbiasa dengan kehidupan malamnya dan ons nya dengan para wanita,apakah Nay masih mau menerima Rey jika dia tau kelakuan Rey selama ini."Dulu aku masih kecil dan belum mengerti,waktu aku dan ayah kecelakaan gara gara orang yang mabok bawa motor serampangan dan akhirnya aku kehilangan Ayah aku."Nay bercerita sambil memegang dadanya dan kepalanya yang mulai berdenyut epek traumanya datang lagi.Rey tercenung sekelebatan ingatan masa lalu yang datang di pikirannya,namun Rey langsung menggelengkan kepalanya dan tersadar Nay makin pucat dengan cepat Rey menyadarkan Nay dan merengkuhnya dalam pelukan.
"Sstt sudah jangan di ingat lagi" Rey tau dari dokter bahwa trauma Nay sangat serius,untuk itu Rey berencana membawa Nay berkonsultasi tentang traumanya.
Rey menepuk dan mengusap pucuk kepala Nay dan terus menenagkannya,tak peduli lirikan dari para pembeli sate yang melihat Rey yang memeluk Nay mesra.
"Neng ini pesanan satenya" pedagang sate menyerahkan bungkusan sate pesanan Nay,Nay berjingkat dia ingat ini di tempat umum seketika pipinya merona malu.Rey merutuki kang sate yang mengganggu kemesraannya dan Nay. namun juga terkekeh melihat Nay yang menunduk malu dan membuatnya gemas.