NovelToon NovelToon
Jual Diri Demi Keluarga

Jual Diri Demi Keluarga

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Spiritual / Mengubah Takdir
Popularitas:302.2k
Nilai: 4.9
Nama Author: Lianali

Santi sigadis kecil yang tidak menyangka akan menjadi PSK di masa remajanya. Menjadi seorang wanita yang dipandang hina. Semua itu ia lakukan demi ego dan keluarganya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lianali, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 11

“Ah malas,” teriak Ridho dari dalam dapur, meski ia sudah muak memakan ubi rebus, tetapi perutnya lapar meminta untuk diisi.

Jadi mau tidak mau, ia harus memakan ubi rebus. Ia sudah mengambil piring, hendak memindahkan beberapa potong ubi rebus murni tanpa campuran apapun baik gula ataupun garam ke dalam piringnya.

“Kalian berdua mau makan enak tidak, kalau mau cepat ke mari,” ujar Santi, seraya mengeluarkan satu lembar uang berwarna biru senilai lima puluh ribu rupiah dari kantung bajunya

Mendengar kakaknya Santi berbicara, Ridho dan Ujang saling tatap kemudian berlari ke ruang tengah.

“Kakak bilang apa tadi?” tanya Ujang dan Ridho bersamaan.

“Nih ambil, belikan makanan di warung, belikan Indomie lima dan  telur ayam lima butir, sisanya belikan jajanan, jajanan apa saja sesuka kalian, tapi jangan lupa belikan juga jajanan yang sekiranya bisa di makan oleh sisil dan lili. Dia tidak bisa makan makanan pedas, jadi belikan lah dia roti seharga seribu dua buah. Nanti telor sama Indomienya kakak masakkan, kalian pasti lapar kan,” ujar Santi tersenyum kepada adik-adiknya.

“Ini seriusan mbak? Mbak lagi banyak uang ya, dapat dari mana mbak uang sebanyak ini?” tanya Ridho. Ujang juga mengangguk.

Santi hanya tersenyum, “itu uang dari temen mbak, jadi kalian belikan lah, kalian pasti bosan kan makan ubi rebus terus? Oh ya ini kakak tambahin lima puluh ribu lagi, belikan juga beras dua liter, hari ini kalian makan nasi dengan lauk Indomie telur,” Santi mengeluarkan lagi uang kertas berwarna biru dari kantongnya, dan memberikan uang itu kepada Ridho.

“Wahhh banyak sekali uang kamu mbak,” ujar Ujang.

“Bener kak, uang kakak banyak banget, dari mana?” Ridho kembali bertanya.

Meski ia masih kelas enam SD tapi dia sudah tahu bagaimana keadaan ekonomi di rumah mereka. Di rumah mereka ia sangat jarang melihat uang berwarna biru seperti ini. 

“Itu uang dari temen mbak, kemarin mbak nemenin dia bekerja, dan kakak di kasih upah,”

“Wahhh, sering-sering aja mbak nemenin temen Kaka itu bekerja, agar kita bisa makan enak terus,” ujar Riski.

Santi hanya tersenyum melihat kepolosan adiknya itu.

“Oh ya, kalau ada sisanya belikan mbak belau satu, yang harga lima ratus rupiah saja,” pinta Santi.

“Okeyy, siap mbak,  laksanakan, kurir siap berangkat,” ujar Ridho bersemangat. 

Ridho dan Ujang pun berlari menuju warung, mereka saling bercanda di jalan.

Santi tersenyum melihat tingkah adiknya itu. 

‘Ternyata orang-orang salah, orang bilang uang tidak bisa membeli kebahagiaan, tapi buktinya hari ini aku bisa membeli kebahagiaan adik-adikku dengan uang.’ batin Santi.

Uang yang dipegang Santi tinggal satu juta sembilan ratus ribu rupiah. Ia menoleh ke belakang, di sana ada adiknya Sisil dan lili yang tengah bermain boneka sarung

Hatinya mulai kembali teriris. Ia ingat, bahwa suami Bu Nuni ada menjual boneka Barbie, ada jepitan rambut, dan juga ada kalung kalung imitasi. Sebab suami Bu Nuni, pak Deri namanya adalah penjualan mainan ke liling, yang biasanya berkeliling ke luar kampung dan mangkal dipesta-pesta.

Jadi, Santi pikir pasti di rumah Bu Nuni ada stok barang mainan jualan suaminya, pak Deri. Jadi ia memutuskan untuk mengajak kedua adiknya ke rumah Bu Nuni. Bu Nuni merupakan seorang ibu rumah tangga, jadi ia selalu berada di dalam rumahnya, meskipun suaminya pergi berjualan keliling.

“Dek sini!” Panggilnya kepada ke dua adiknya.

Sisil dan Lili datang.

“Ada apa mbak?” tanya Sisil. 

Sisil dan Lili sama sama masih membawa boneka sarung mereka.

“Sini bonekanya,” pinta Santi lembut kepada kedua adiknya.

Sisil dan Lili saling pandang, tetapi tetap memberikan boneka itu kepada kakaknya Santi.

Setelah boneka sarung itu sampai di tangan Santi, Santi langsung membukanya, dan menghancurkan boneka sarung itu.

1
Maymayarni
lanjut thor
Dian Trianawati
hebat km santi km wanita yg luar biasa
Maymayarni
lanjut thor
Suharni Suharni
semangat tnulisnya, penasaran lanjutannya
Siti Marwah
ratna jd PSK kali tuch
Siti Marwah
pemahaman dr mana itu asalnya..jauh banget sm didikan agama islam .
Siti Marwah
ini pengalaman othor pribadi kali yaa..
Siti Marwah
banyak anak tapi ngga mua ngurusi dirumah buat apa..anak harusmya sekolah tapi disuruh ngurusi semuanya ibunya ngapain dirumah...ngga suka saya sm watak si ibunya santi.
Maymayarni
lanjut thor
Siti Munawaroh
kapan bahagia nya kak.
Maymayarni
lanjut thor
Akun Kedua
bagus
Azumi Rahmat
Sekarang waktunya membenahi diri santi thobat nasuha jangan pernah lgi terjerumus dlm dosa... Seandainya di dunia nyata aq pun jg gak tau apa yg hrs dilakukan dg menanggung adik" nya yg banyak...Ya Allah hidup bgni amat ya, jadi sedih binggung mikirin santi & adik"nya
Maymayarni
lanjut thor
ErNawati
mantap,lanjutttt smga masih bnyak lagi double2
Azumi Rahmat
Keluar dari mulut harimau eh skrg masuk ke sarang srigala berbulu domba...
Azumi Rahmat
Ya Allah terbuat dari apa hatinya ibu Ratu ini walau dia skt hati dg perlakuan suaminya & santi tpi tdk boleh mempertontonkan hal dewasa spt itu pd anak di bawah umur
gak punya anak kah gmn klo posisi ke 5 adik santi adalah anaknya... gak suka dg spt ini thor
Azumi Rahmat
Kasihan ya nasibnya.. klo gk nanggung adik"nya yg banyak bgtu mgkn dia tdk terjerumus spt ini. mau krja yg halal gk pnya ijazah & gk mencukupi semua adik"nya blm yg mknnya,, sekolahnya hahhh pusing aq juga klo dalam posisi santi thor..
Maymayarni
lanjut thor
SE
ini kok sama banget sama novel di fizo. nama tokoh nya juga sama.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!