NovelToon NovelToon
Jual Diri Demi Keluarga

Jual Diri Demi Keluarga

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Spiritual / Mengubah Takdir
Popularitas:125.7k
Nilai: 5
Nama Author: Lianali

Santi sigadis kecil yang tidak menyangka akan menjadi PSK di masa remajanya. Menjadi seorang wanita yang dipandang hina. Semua itu ia lakukan demi ego dan keluarganya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lianali, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 11

“Ah malas,” teriak Ridho dari dalam dapur, meski ia sudah muak memakan ubi rebus, tetapi perutnya lapar meminta untuk diisi.

Jadi mau tidak mau, ia harus memakan ubi rebus. Ia sudah mengambil piring, hendak memindahkan beberapa potong ubi rebus murni tanpa campuran apapun baik gula ataupun garam ke dalam piringnya.

“Kalian berdua mau makan enak tidak, kalau mau cepat ke mari,” ujar Santi, seraya mengeluarkan satu lembar uang berwarna biru senilai lima puluh ribu rupiah dari kantung bajunya

Mendengar kakaknya Santi berbicara, Ridho dan Ujang saling tatap kemudian berlari ke ruang tengah.

“Kakak bilang apa tadi?” tanya Ujang dan Ridho bersamaan.

“Nih ambil, belikan makanan di warung, belikan Indomie lima dan  telur ayam lima butir, sisanya belikan jajanan, jajanan apa saja sesuka kalian, tapi jangan lupa belikan juga jajanan yang sekiranya bisa di makan oleh sisil dan lili. Dia tidak bisa makan makanan pedas, jadi belikan lah dia roti seharga seribu dua buah. Nanti telor sama Indomienya kakak masakkan, kalian pasti lapar kan,” ujar Santi tersenyum kepada adik-adiknya.

“Ini seriusan mbak? Mbak lagi banyak uang ya, dapat dari mana mbak uang sebanyak ini?” tanya Ridho. Ujang juga mengangguk.

Santi hanya tersenyum, “itu uang dari temen mbak, jadi kalian belikan lah, kalian pasti bosan kan makan ubi rebus terus? Oh ya ini kakak tambahin lima puluh ribu lagi, belikan juga beras dua liter, hari ini kalian makan nasi dengan lauk Indomie telur,” Santi mengeluarkan lagi uang kertas berwarna biru dari kantongnya, dan memberikan uang itu kepada Ridho.

“Wahhh banyak sekali uang kamu mbak,” ujar Ujang.

“Bener kak, uang kakak banyak banget, dari mana?” Ridho kembali bertanya.

Meski ia masih kelas enam SD tapi dia sudah tahu bagaimana keadaan ekonomi di rumah mereka. Di rumah mereka ia sangat jarang melihat uang berwarna biru seperti ini. 

“Itu uang dari temen mbak, kemarin mbak nemenin dia bekerja, dan kakak di kasih upah,”

“Wahhh, sering-sering aja mbak nemenin temen Kaka itu bekerja, agar kita bisa makan enak terus,” ujar Riski.

Santi hanya tersenyum melihat kepolosan adiknya itu.

“Oh ya, kalau ada sisanya belikan mbak belau satu, yang harga lima ratus rupiah saja,” pinta Santi.

“Okeyy, siap mbak,  laksanakan, kurir siap berangkat,” ujar Ridho bersemangat. 

Ridho dan Ujang pun berlari menuju warung, mereka saling bercanda di jalan.

Santi tersenyum melihat tingkah adiknya itu. 

‘Ternyata orang-orang salah, orang bilang uang tidak bisa membeli kebahagiaan, tapi buktinya hari ini aku bisa membeli kebahagiaan adik-adikku dengan uang.’ batin Santi.

Uang yang dipegang Santi tinggal satu juta sembilan ratus ribu rupiah. Ia menoleh ke belakang, di sana ada adiknya Sisil dan lili yang tengah bermain boneka sarung

Hatinya mulai kembali teriris. Ia ingat, bahwa suami Bu Nuni ada menjual boneka Barbie, ada jepitan rambut, dan juga ada kalung kalung imitasi. Sebab suami Bu Nuni, pak Deri namanya adalah penjualan mainan ke liling, yang biasanya berkeliling ke luar kampung dan mangkal dipesta-pesta.

Jadi, Santi pikir pasti di rumah Bu Nuni ada stok barang mainan jualan suaminya, pak Deri. Jadi ia memutuskan untuk mengajak kedua adiknya ke rumah Bu Nuni. Bu Nuni merupakan seorang ibu rumah tangga, jadi ia selalu berada di dalam rumahnya, meskipun suaminya pergi berjualan keliling.

“Dek sini!” Panggilnya kepada ke dua adiknya.

Sisil dan Lili datang.

“Ada apa mbak?” tanya Sisil. 

Sisil dan Lili sama sama masih membawa boneka sarung mereka.

“Sini bonekanya,” pinta Santi lembut kepada kedua adiknya.

Sisil dan Lili saling pandang, tetapi tetap memberikan boneka itu kepada kakaknya Santi.

Setelah boneka sarung itu sampai di tangan Santi, Santi langsung membukanya, dan menghancurkan boneka sarung itu.

1
Azumi Rahmat
Santi jdi berubah sombong, angkuh, mudah marah" takutnya entar kena karma kasihan adik"nya...
Azumi Rahmat
Santi santi hidupmu kok malah terlunta lunta.. nyari krja yg halal aja walau gk seberapa uangnya tp gk resiko spt ini....
Its just a lunch
jangan menyalahkan dunia,pak burhan dan bu sumi aja yg tdk tau diri,sdh tau hidup susah begitu...punya anak setengah lusin
DWI
ko ada y nenek yg tega bgtu.😡😡😡😡
Tina Febbryanti
kamu salah santi anbil keputusan begitu...pasti ibumu marah....
Tina Febbryanti
Luar biasa
Tina Febbryanti
kasian kamu santi.....sedih bacanya ...
Fitri nur Jannatin
jadi kasar si Santi.
Dia Amalia
itukan manusia dikasih hidup tp disalah gunakan semua pilihan sich tp ya harus sadar🤔🤔🤔
Dia Amalia
tunggu lh pembalasan ayah end nenek rasa iblis 😏😏😏
Anto D Cotto
lanjut crazy up thor
Anto D Cotto
menarik
Edah Jubaedah
siapa kah yang membuat cerita ini
Shakri Aziz
Luar biasa
Wanita Aries
Suka ceritanya. Semangat thor di tunggu upnya
Silfi AnaBella
Luar biasa
Asih Prawawati
Sudah Sannn....mending jualan gorengan.

Nanti kamu hamil lohhhh....
Asih Prawawati
Semakin penasaran..
Lianali
iya kak, makasih udah mampir huhuhu
Azumi Rahmat
kirain gk bakal up lgi thor krn lama bgt & agak lupa sama cerita awalnya krn sdh ku tinggalkan..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!