NovelToon NovelToon
Cintamu Menusuk Jantungku

Cintamu Menusuk Jantungku

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cintapertama / Cintamanis / Romansa Fantasi / Cinta Terlarang
Popularitas:3.5k
Nilai: 5
Nama Author: Sindya

Pengorbanan Renata yang awalnya hanya menjadi seorang penyamar untuk menggantikan seorang wanita yang merupakan tunangan dari Bryan karena sedang koma berakhir menjadi sebuah malapetaka yang membuatnya kehilangan segalanya..

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sindya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

17. Bingung

Saat ini Renata tidak menggunakan kacamata pintarnya. Jadi ia tidak bisa mengetahui identitas orang yang didepannya mengaku seorang dokter pengganti.

"Maaf. Aku seorang muslimah. Aku tidak mau diperiksa oleh dokter pria karena saat ini aku tidak didampingi waliku," tolak Renata secara halus.

"Tapi, anda terlihat tidak baik-baik saja saat ini. Biar aku memeriksa keadaanmu sebentar," paksa sang dokter.

"Maaf tuan. Aku bisa menghubungi dokter lainnya dari kalangan kaum ku sendiri. Permisi," Renata mendorong pintu rumahnya dengan cepat sebelum dokter itu memaksanya lagi.

"Sepertinya gadis yang bernama Renata Claudia alias Alexa itu ada di sini. Penampilannya tertutup dan dia juga terlihat sangat mencurigakan," ucap sang dokter gadungan itu.

"Kalau begitu tunggu apa lagi, cepat tangkap dia...!" titah sang bos membuat dokter gadungan itu segera mendobrak pintu rumah Renata namun sia-sia.

Sementara itu Renata sendiri sudah kabur lebih dulu dari pintu belakang dan mengambil jalur lain agar tidak berpapasan dengan dokter gadungan itu.

Tubuh Renata tidak lagi sanggup untuk berjalan lebih jauh sehingga ia memilih untuk beristirahat. Lagi-lagi ia merasakan mual berlebihan. Renata akhirnya kembali muntah hingga ada sebuah mobil berhenti di depannya.

Renata buru-buru mengambil kopernya untuk meneruskan langkahnya. Saat ini semua orang yang ditemuinya patut dicurigai.

"Nona tunggu...!" pekik seorang wanita yang seusianya tidak jauh berbeda dengan Renata.

Renata terus berjalan namun wanita tadi terus mengejarnya hingga akhirnya Renata berbalik dengan Sika waspada.

"Maaf. Ada apa anda mengikuti ku?" tanya Renata sambil membaca status lawan bicaranya dengan kaca mata pintarnya.

"Aku Lisa. Aku seorang dokter. Aku harap kamu mau menerima bantuan ku untuk memeriksa keadaanmu. Aku tadi melihatmu muntah. Itu sebabnya aku berhenti," ucap dokter itu sesuai dengan status dirinya yang dibaca oleh Renata karena data wanita itu akurat.

"Baiklah. Terimakasih sebelumnya," ucap Renata santun.

"Silahkan naik ke mobilku...!" ucap Lisa ramah.

Renata masuk ke mobil dokter Lisa. Sementara itu dokter Lida mengambil tas kerjanya untuk memeriksa keadaannya Renata.

"Kapan terakhir anda menstruasi?" tanya dokter itu sambil merasakan denyut pergelangan nadi Renata dengan seksama.

"Haid...?" astaga bulan ini aku sudah melewati tanggal haidku," batin Renata lalu menjawab pertanyaan dokter Lisa.

"Sekitar bulan lalu dokter," ucap Renata membuat dokter Lisa tersenyum.

"Selamat ya nona. Sepertinya anda hamil," ucap dokter Lisa membuat mata Renata melebar dengan suara tercekat.

"Hamill...?!" jantung Renata berdebar cepat antara bahagia namun juga sedih. Ia mengusap perutnya yang masih rata dan mencoba merasakan keberadaan calon makhluk hidup dirahimnya.

"Alhamdulillah ya Allah. Terimakasih Engkau telah menganugerahkan amanah luar biasa ini padaku. Tolong lindungilah kami berdua ya Allah dari orang-orang jahat.

"Kamu mau ke mana? Biar aku antar," tawar dokter itu.

"Entahlah. Aku belum punya tujuan karena aku adalah turis di sini," jujur Renata sambil mengusap air mata di pipinya.

"Maaf. Apakah pasanganmu meninggalkanmu?" tanya sang dokter membuat Renata bingung menjelaskannya.

"Tidak. Kami hanya sedang menjalani kehidupan masing-masing saat ini," ucap Renata terdengar ambigu oleh dokter yang mengira kalau Renata sedang pisah ranjang dengan suaminya.

"Kalau begitu kamu bisa tinggal di apartemenku kalau kamu mau. Apakah kamu mau?" tawar dokter Lisa.

"Apakah ada unit apartemen kosong di dekat unit mu? Maaf aku tidak bermaksud menolak kebaikan mu tapi aku lebih senang mengurus diriku sendiri. Mohon jangan salah paham," ucap Renata buru-buru. Renata tidak ingin memanfaatkan kebaikan dokter Lisa.

"Ada. Kebetulan di depan unit kamarku kosong. Kamu bisa tinggal di situ kalau kamu mau," ucap dokter Lisa.

"Kalau begitu, tolong bantu aku mengurus semuanya. Maksudku, apakah aku bisa menggunakan identitasmu untuk menyewa apartemen itu," ucap Renata.

"Kamu tidak usah kuatir karena apartemen itu milik kekasihku. Itu bisa diatur, ok!" tawar dokter Lisa.

"Terimakasih dokter Lisa. Kenalkan namaku Renata. Saat ini aku sedang ingin bersembunyi dari orang-orang yang memiliki kepentingan denganku. Aku harap dokter bisa membantuku mengingat aku sedang hamil. Suatu nanti akan ceritakan alasannya. Bisakah dokter tidak mengganggu privasi ku?" Renata tidak ingin basa basi demi keselamatan hidupnya bersama calon buah hatinya.

"Baiklah. Kalau begitu kita bisa ke apartemenku sekarang karena aku baru pulang dari rumah sakit. Sore aku harus berangkat lagi," ucap dokter Lisa tampak santai dan tidak ingin menanyakan hal yang lain lagi pada Renata.

Tugasnya hanya menolong bukan untuk mencaritahu lebih jauh keadaan Renata. Hal itu bisa menyebabkan setres yang akan mengganggu tumbuh kembang calon bayinya.

Tiba di apartemen mewah itu, Renata merasa sangat takjub dengan keamanan apartemen itu.

"Kalau kamu ingin dikenali sebagai penghuni apartemen ini kamu harus melakukan pengenalan wajah dengan begitu akses semua kunci bisa terbuka mulai dari pintu lift ini sampai kamu masuk ke unit kamarmu sendiri," ucap dokter Lisa.

Renata berpikir sebentar karena saat ini ia sedang mengenakan cadar." Ya Allah, apakah aku harus membuka cadar ini demi fasiltas apartemen ini?" Renata tampak ragu namun dokter Lisa meyakinkan nya lagi.

"Pengenalan wajahmu hanya mesin teknologi itu saja yang bisa mendeteksi nya bukan manusia jadi kamu tetap aman tak terlihat oleh petugas apartemen ini," ucap dokter Lisa.

Renata tersenyum lalu melakukan prosedur pendaftaran sebagai penghuni apartemen itu yang tidak menggunakan kunci tapi kornea mata atau wajah pemiliknya.

Tiba di depan kamarnya, dokter Lisa meminta ijin masuk untuk memperkenalkan apa saja fasiltas yang ada unit kamar itu pada Renata. Bagi Renata tidak ada yang menurutnya sulit karena dia sendiri adalah otak pengembang teknologi.

"Sekarang kamu bisa istirahat. Kalau mau memasak atau kamu butuh yang lainnya cukup pesan saja maka petugas apartemen ini akan mengantarkan apa yang kamu butuhkan. Dan satu hal lagi kamu bisa ikut denganku nanti sore untuk memeriksa kandunganmu pada dokter kandungan," ucap dokter Lisa sebelum meninggalkan apartemen Renata.

"Terimakasih dokter Lisa, anda sangat baik. Semoga anda selalu sehat," ucap Renata saat keduanya berpisah di depan pintu.

"Tidak usah sungkan untuk meminta bantuan ku. Istirahatlah karena kita akan keluar nanti sore," ucap dokter Lisa.

"Hmm...!" Renata menutup pintu kamarnya lalu melihat-lihat sebentar apartemen yang ada di wilayah desa itu. Pemandangan jendela kamar itu langsung ke pegunungan. Udaranya yang bersih dan sejuk membuat Renata sangat nyaman.

Renata mengambil ponselnya untuk melihat keadaan Bryan. Wajahnya terlihat sangat bahagia karena Bryan terlihat sangat sehat saat ini. Bryan yang berbaring di tempat tidurnya membuat Renata antusias untuk menghubungi suaminya itu.

Panggilan telepon pun tersambung. Bryan menatap layar ponsel dengan nomor tidak dikenal.

"Siapa yang menelpon ku selarut ini," omel Bryan segera menjawab panggilan itu yang mungkin terdesak.

"Hallo suamiku..!" sapa Renata sambil menahan tangis harunya karena ia ingin mengabarkan jika dirinya saat ini sedang hamil.

"Hallo. Ini dengan siapa?" tanya Bryan yang mengenali nomor kontak luar negeri itu.

"Bryan sayang. Ini aku Renata. Aku senang kamu sudah sembuh. Aku mau bilang....-"

"Maaf anda sedang salah sambung. Aku tidak kenal kamu. Dan aku masih single," ucap Bryan yang langsung memutuskan sambungan itu sepihak.

Degggg.....

1
suti markonah
sedih renata ke tangkep😭😭😭
Wicih Rasmita
seru deg degan 😳
next Thor
tina
lanjut kak
tina
lanjut
ngatun Lestari
tidak sabar menunggu pembalasan yang dilakukan Renata terhadap Glen...
ngatun Lestari
perasaan baru baca..saking asyiknya ee udah habis part...
ditunggu selanjutnya...
ngatun Lestari
ayo semangat..pasti ada jalan keluarnya
Rosdiana Diana
insya Allah bagus ceritanya... aamiin
suti markonah
semangat renata pantang menyerah, semoga usahanya membuahkan hasil dan cepet bs keluar
Wicih Rasmita
bagus ceritanya 👍
tina
lanjut
ngatun Lestari
aku cari" lama gak ketemu... akhirnya ketemu juga ini novel...
Rosdiana Diana: Alhamdulillah makasih juga kak
total 1 replies
ngatun Lestari
keren ... aku suka...makasih kak
tina
lanjut kak
tina
lanjut
tina
lanjut kak
tina
lanjut
tina
lanjut kak
suti markonah
masih banyak teka teki, siapa pula dokter yg sudah tau renata...sykr lan klo rania mau ngalah..semoga dapat jodoh baik
tina
lanjut kak
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!